Anda di halaman 1dari 19

TPB103211 – KIMIA

REAKSI REDOKS
Pertemuan 13
Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
1. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
• Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.

• Oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh suatu zat.


Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi

2. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron


• Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.

• Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron


Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
3. Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
• Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi
2SO3 → 2SO2 + O2
Bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah +6 sedangkan pada SO2 adalah +4. Karena unsur S
mengalami penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi +4, maka SO3 mengalami
reaksi reduksi. Oksidatornya adalah SO3 dan zat hasil reduksi adalah SO2

• Oksidasi adalah reaksi pertambahan bilangan oksidasi


4FeO + O2 → 2 Fe2O3
Bilangan oksidasi Fe dalam FeO adalah +2, sedangkan dalam Fe2O3 adalah +3. Karena
unsur Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi +3, maka FeO
mengalami reaksi oksidasi. Reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasi adalah Fe2O3.
Bilangan Oksidasi (Biloks)
• Merupakan suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom
untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa.
• Nilai biloks dapat positif maupun negatif, dapat berupa bilangan bulat maupun
pecahan.
• Oksidator = zat yang mengalami reduksi
• Reduktor = zat yang mengalami oksidasi
Penentuan Biloks
1. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi = 0.

2. Biloks unsur golongan VII A (F, Cl, Br, I) pada senyawanya = -1

3. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.


• Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
• Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2

4. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida,
bilangan oksidasi H = –1.
• Bilangan oksidasi H dalam H2O dan HCl adalah +1
• Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH dan CaH2 adalah –1
Penentuan Biloks
5. Umumnya bilangan oksidasi O dalam senyawa adalah -2, kecuali pada senyawa
peroksida seperti H2O2 bilangan oksidasi O = -1. Pada senyawa superoksida seperti KO2,
RbO2 biloks O = -½. Sementara untuk senyawa OF2, biloks O = +2.

6. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+
adalah +2.

7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0


Contoh: Jumlah biloks H2SO4 = 0
Jumlah biloks H2SO4 = (2 × Biloks H) + (1 × Biloks S) + (4 × Biloks O) = 0

8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.


Contoh: Jumlah biloks S2O32- = (2 × Biloks S) + (3 × Biloks O) = -2.
Contoh reaksi redoks, penentuan oksidator-reduktor, dan biloksnya:

MnO2 + 4 HCl MnCl2 + Cl2 + 2 H2O


+4 (-2x2) +1 -1 +2 (-1x2) 0
reduksi oksidasi

MnO2 = oksidator; HCl = reduktor

Pb + PbO2 + 2 H2SO4 2 PbSO4 + 2 H2O


0 +4 (-2x2) +2 +6 (-2x4)
oksidasi

reduksi PbO2 = oksidator; Pb = reduktor


Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi
Reaksi disproporsionasi = reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya
merupakan zat yang sama.

Reaksi Konproporsionasi = reaksi redoks yang hasil reduksi dan oksidasinya sama.
Latihan
1. Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang berwarna merah pada zat/spesi
berikut:
a. CH4 (Metana)
b. NO2 (Nitrogen dioksida)
c. Fe2O3 (Besi (III) oksida)
d. BaO2 (Barium peroksida)
e. Cr2O72- (Dikromat)
f. Li2O2 (Litium peroksida)
Latihan
2. Tentukan apakah reaksi dibawah berikut merupakan reaksi redoks atau bukan
redoks
a. 2Ag + Cl2 → 2AgCl
b. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
c. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
d. Mg + 2HCl → MgCl2 + H2

3. Tentukan zat reduktor, zat oksidator, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari reaksi
berikut:
SnCl2 + I2 + HCl → SnCl4 + 2HI
Penyetaraan Reaksi Redoks Metode ½ Reaksi
(Ion-Elektron)
Langkah-langkah dalam penyetaraan reaksi redoks:
1. Tulislah masing-masing setengah reaksi oksidasi dan reduksi.
2. Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Setarakan jumlah atom O dan H dengan memperhatikan kondisi lingkungannya (asam atau basa)
• Kondisi asam: kurang O ditambah H2O, kurang H ditambah ion H+
• Kondisi basa: kelebihan O maka ditambah H2O pada ruas yang kelebihan oksigen dan setarakan
H dengan menambah ion OH-
4. Setarakan muatannya dengan menambahakan elektron pada ruas yang bermuatan lebih besar.
5. Setarakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan cara perkalian.
6. Jumlahkan kedua reaksi tersebut.
Contoh 1
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode ion-elektron:
Fe2+ + Cr2O72- → Fe3+ + Cr3+ (Kondisi asam)
• Tuliskan masing-masing setengah reaksinya.
Oksidasi: Fe2+ → Fe3+
Reduksi : Cr2O72- → Cr3+

• Setarakan masing-masing unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.


Oksidasi: Fe2+ → Fe3+
Reduksi : Cr2O72- → 2Cr3+

• Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan: kurang O ditambah H2O,
kurang H ditambah ion H+
Oksidasi: Fe2+ → Fe3+
Reduksi : Cr2O72- + 14H+ → 2Cr3+ + 7H2O
Contoh 1
• Setarakan muatannya dengan menambahkan elektron pada ruas yang bermuatan lebih besar.
Oksidasi: Fe2+ → Fe3+ + e-
Reduksi : Cr2O72- + 14H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O

• Setarakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan cara perkalian.
Oksidasi: Fe2+ → Fe3+ + e- x6
Reduksi : Cr2O72- + 14H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O x1

Hasil Perkaliannya:
Oksidasi: 6Fe2+ → 6Fe3+ + 6e-
Reduksi : Cr2O72- + 14H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O
6Fe2+ + Cr2O72-+ 14H+ → 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O (sudah setara)
Contoh 2
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode ion-elektron:
MnO4- + I- → MnO2 + I2 (Kondisi basa)
• Tuliskan masing-masing setengah reaksinya.
Oksidasi: I- → I2
Reduksi : MnO4- → MnO2

• Setarakan masing-masing unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi


Oksidasi: 2I- → I2
Reduksi : MnO4- → MnO2

• Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan: kelebihan O maka ditambah H2O pada
ruas yang kelebihan oksigen dan setarakan H dengan menambah ion OH-
Oksidasi: 2I- → I2
Reduksi : MnO4- + 2H2O → MnO2 + 4OH-
Contoh 2
• Setarakan muatannya dengan menambahakan elektron pada ruas yang bermuatan lebih besar.
Oksidasi: 2I- → I2 + 2e-
Reduksi : MnO4- + 2H2O + 3e- → MnO2 + 4OH-

• Setarakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan cara mengalikan
Oksidasi: 2I- → I2 + 2e- x3
Reduksi : MnO4- + 2H2O + 3e- → MnO2 + 4OH- x 2

Hasil Perkaliannya:
Oksidasi: 6I- → 3I2 + 6e-
Reduksi : 2MnO4- + 4H2O + 6e- → 2MnO2 + 8OH-
2MnO4- + 6I- + 4H2O → 2MnO2 + 3I2 + 8OH- (sudah setara)
LATIHAN
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode ion-elektron:
a. Cr2O72- + SO2 → Cr3+ + HSO4- (suasana asam)
b. MnO4- + Fe2+ → MnO2+ Fe3+ (suasana basa)
c. Br2 → BrO3- + Br- (suasana basa)
d. S2O32- + I2 → I- + S4O62- (suasana asam)
e. Zn + NO3– → Zn2+ + NH4+ (suasana asam)

Anda mungkin juga menyukai