Tujuan:
a. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron)
b. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
REAKSI REDOKS
Fe3+ + e → Fe2+
+3 reduksi +2
Fe2+ → Fe3+ + e
+2 oksidasi +3
Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi yang berlangsung secara bersama-sama dalam satu reaksi kimia
disebut reaksi redoks.
Contoh:
ZnO + H2→ Zn + H2O
+2 reduksi 0
0 oksidasi +1
oksidasi
Latihan Soal:
1. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak miring dalam senyawa berikut:
a. CH4 f. Cu(NO3)2
b. SF6 g. Cr2O7
c. Fe2(SO4)3 h. S2O72-
d. Al2O3 i. NH4NO2
e. Ca(ClO3)2 j. NH4+
2. Periksalah reaksi di bawah ini, apakah tergolong redoks atau bukan!
a. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
b. 2KMnO4 + 14HCl → 2 MnCl2 + 2 KCl + 5 Cl2 + 7 H2O
c. 2 K2CrO4 + H2SO4 → K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O
d. 2CuS + 8HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2NO + 3 S + 4 H2O
e. CuO + H2 → Cu + H2O
3. Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi pada masing-masing reaksi redoks
berikut:
a. 3 Cu + 8 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4H2O
b. Mg + H2SO4 → MgSO4 + SO2 + H2O
c. S + O2 → SO2
d. Na + H2SO4 → Na2SO4 + H2
2. (Lingkungan Basa)
Cl2 + NaOH → NaCl + NaClO + H2O
reduksi -1
0
oksidasi +1
Latihan Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi:
a. Cu(s) + NO3-(aq) + H+(aq) → Cu2+(aq) + NO2(g) + H2O(l)
b. Cr2O72-(aq) + C2O42-(aq) + H+(aq) → Cr3+(aq) + CO2(g) + H2O(l)
c. MnO4-(aq) + C2H4(g) + H2O(l) → MnO2(s) + OH-(aq) + C2H6O2(aq)
d. Zn(s) + NO3-(aq) + + OH-(aq) → ZnO22-(aq) + NH3(g) + H2O(l)
e. Cr(OH)3(s) + H2O2(aq) + OH-(aq) → CrO42-(aq) + H2O(l)
Jawab
Menentukan bilangan oksidasi semua unsur
+1 +7 -2 +2+6-2 +1 +6- 2 +1 +6 -2 +3 +6 -2 +2 +6 -2 +1 -2
KMnO4 + FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O
Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan koefisien reaksi yang
tepat.
Unsur Fe belum setara sehingga harus dikalikan dengan koefisien yang tepat, sedangkan unsur Mn
sudah setara.
KMnO4 + 2FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O
Menentukan jumlah penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan oksidator.
+2 +3
Oksidasi : 2Fe → 2Fe pertambahan bilangan oksidasi = 2
+7 +2
Reduksi : Mn → Mn penurunan bilangan oksidasi = 5
Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
KMnO4 dan MnSO4 dikalikan dengan 2 sedangkan FeSO4 dan Fe2(SO4)3 dikalikan dengan 5.
2KMnO4 + 10FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + H2O
Menyetarakan unsur yang lain dengan urutan KAHO.
Kation : sudah setara
Anion : SO42- di kanan 18, di kiri 10; sehingga H2SO4 diberi koefisien 8
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + H2O
Hidrogen : hydrogen di kiri 16 sedangkan di kanan baru 2, sehingga H 2O kanan diberi koefisien 8
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + 8H2O
Oksigen : oksigen sudah setara
Latihan Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara perubahan bilangan oksidasi:
a. KMnO4(aq) + H2SO4(aq) + H2C2O4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + CO2(g) + H2O(l)
b. KI(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) +H2S(g) + I2(s) + H2O(l)
c. HgS(s) + HNO3(aq) + HCl(aq) → HgCl2(aq) + NO(g) + S(s) + H2O(l)
d. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l) + SO2(g)
e. Ca(s) + HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)
Tujuan:
a. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan.
b. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
c. Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
d. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
e. Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki dll)
f. Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya
Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia adalah suatu sel yang berfungsi untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi
listrik atau sebaliknya.
Sel elektrokimia dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sel Volta atau sel galvani
adalah sel yang dapat mengubah energi dari reaksi kimia menjadi energi listrik.
Contoh: accu, batu baterai
2. Sel Elektrolisa
Adalah suatu sel yang berfungsi untuk mengubah dari energi listrik menjadi reaksi kimia
Anoda katoda
(oksidasi) (reduksi)
jembatan garam
Deret Volta:
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 5
Makin besar harga E0 nya
Untuk mempermudah mengingat unsur-unsur dalam deret Volta dapat menggunakan jembatan
keledai sebagai berikut:
Lihat Kalau Baginda Caesar Nanti Meninggal, Alam Mana Zaman Cari Feodalisme, Cadangan Co
Nipon Senang Pembagian Harta, Sebab Bikin Crupuk Hangus Agak Pahit, Auw.
Beberapa contoh sel volta
a. Sel pendesakan / penggantian
Sel pendesakan adalah suatu sel yang terdiri dari elektroda Zn dicelupkan dalam larutan
ZnSO4 1 M dan elektroda Cu dicelupkan dalam larutan CuSO 4 1M, kedua larutan tersebut
dihubungkan dengan jembatan garam.
Anoda ( - ) : Zn → Zn2+ + 2e E0 = +0,76 volt
2+
Katoda ( + ) : Cu + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt
(Michael Purba)
c. Sel Leclanche (Sel Kering)
- memiliki beda potensial 1,5 Volt
- banyak digunakan pada alat-alat elektronik termasuk lampu senter
- tidak dapat diisi kembali
- sel kering berbentuk silinder yang terdiri dari:
1. seng (Zn) merupakan wadah yang berfungsi sebagai anode
2. batu kawi (MnO2)
3. salmiak (NH4Cl) merupakan campuran (pasta) sebagai oksidator
4. Karbon (C)
5. Air (H2O)
6. Grafit sebagai katode
- Reaksi yang terjadi:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e → Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l) (+)
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2 MnO2(s) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
Kemudian Zn2+ yang dihasilkan mengikat NH3
Zn2+(aq) + 4 NH3(aq) → Zn(NH3)42+ (ion zink tetra amina) (Michael Purba)
Zn + HgO → ZnO + Hg
- digunakan dalam jam tangan
- kelebihannya stabil dan waktu pemakaiannya yang lama (5 – 8 kali baterai biasa).
(Maria Suharsini)
Potensial Elektroda
Jika suatu logam dicelupkan dalam larutan elektrolit maka akan terjadi beda potensial yang
disebut dengan potensial elektroda.
Besarnya potensial elektroda dari suatu logam secara terpisah tidak dapat ditentukan, hanya
dapat ditentukan jika menggunakan elektroda pembanding. Dan sebagai pembanding biasanya
digunakan gas hidrogen.
Contoh:
Diketahui dua elektroda sebagai berikut:
Sn2+(aq) + 2e → Sn(s) E0 = - 0,14V
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = +0,34 V
0
a. Tentukan harga E selnya!
b. Tuliskan reaksi elektrodanya dan reaksi selnya!
Jawab:
a. E0 sel = E0( reduksi ) - E0(oksidasi )
= 0,34 – (-0,14)
= + 0,48 V
b. Anoda (oksidasi) : Sn(s) → Sn2+(aq) + 2e E0 = - 0,14V
Katoda (reduksi) : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = +0,34 V +
Reaksi Redoks : Sn(s)+ Cu2+(aq) → Sn2+(aq) + Cu(s) E0sel = +0,34 V
Contoh:
Diketahui:
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = + 0,34 volt
2+
Mg (aq) + 2e → Mg(s) E0 = - 2,34 volt
Periksalah, apakah reaksi berikut berlangsung spontan atau tidak pada keadaan standar?
Cu(s) + Mg2+(aq) → Cu2+(aq) + Mg(s)
Jawab:
E0sel = E0reduksi – E0oksidasi
= - 2,34 – (0,34 )
= - 2,68 volt
Jadi reaksi di atas berlangsung tidak spontan karena E0sel bertanda negatif.
Daftar Potensial Elektroda Standar (E 0)
Latihan Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan potensial elektroda standar? Jelaskan maksud dari elektroda yang
memiliki potensial standar negatif?
2. Tulislah diagram (notasi) sel volta yang menggunakan pasangan elektroda berikut. Tentukan
selisih potensial (E0) masing-masing sel.
a. Zn2+(aq) + 2e ↔ Zn(s) E0 = - 0,76 volt
2+
Ni (aq) + 2e ↔ Ni(s) E0 = - 0,28 volt
b. Cu2+(aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = +0,34 volt
3+
Al (aq) + 3e ↔ Al(s) E0 = - 1,66 volt
2+
c. Cu (aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = + 0,34 volt
Ag+(aq) + e ↔ Ag(s) E0 = + 0,80 volt
3. Diketahui potensial elektrtode berikut:
Zn2+ + 2e → Zn E0 = - 0,76 volt
2+
Ni + 2e → Ni E0 = - 0,25 volt
+
Ag + e → Ag E0 = + 0,80 volt
Al3+ + 3e → Al E0 = - 1,66 volt
Berapakah potensial sel untuk reaksi-reaksi berikut:
a. Zn Zn2+ ║ Ni2+ Ni
b. Zn Zn2+ ║ Al3+ Al
c. Al Al3+ ║ Ag+ Ag
d. Ni Ni2+ ║ Ag+ Ag
4. Diketahui:
Mg Mg2+ ║ Zn2+ Zn E0 = 1,62 volt
2+ 2+
Zn Zn ║ Cu Cu E0 = 1,10 volt
Berapakah harga potensial sel untuk reaksi berikut:
Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
5. Diketahui:
Fe3+(aq) + e ↔ Fe2+(aq) E0 = + 0,77 volt
2+
Cu (aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = + 0,43 volt
2+
Fe + 2e ↔ Fe(s) E0 = - 0,44 volt
Periksalah apakah reaksi berikut dapat atau tidak dapat berlangsung spontan?
a. 2Fe3+(aq) + Cu(s) ↔ 2 Fe2+(aq) + Cu2+(aq)
b. Fe2+(aq) + Cu(s) ↔ Cu2+(aq) + Fe(s)
Tujuan:
a. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda
aktif ataupun elektroda inert
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
c. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
2. Sel Elektrolisis
Jika pada sel volta reaksi kimia spontan akan menghasilkan arus listrik sedangkan pada sel
elektrolisis reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit.
Sel elektrolisis memiliki tiga ciri utama yaitu:
1. ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 9
2. ada dua elektroda dalam sel elektrolisis
3. ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC)
Pada sel elektrolisis elektroda yang menerima elekton dari sumber arus listrik luar disebut
katoda, dan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
anoda.
Katode merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda merupakan tempat terjadinya
reaksi oksidasi. Kation menangkap elektron dari katoda dan anion memberikan elektron ke
anoda.
Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron. Sedangkan anoda merupakan
elektoda positif karena melepaskan elektron.
Katoda Negatif Anoda Positif (KNAP)
Reaksi-reaksi elektrolisis:
a. Reaksi pada katoda (Reduksi)
1. Ion H+ akan tereduksi
2H+ + 2e → H2
2. Ion logam alkali, alkali tanah, Al, Mn tidak akan tereduksi tetapi yang tereduksi H 2O (air)
2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2 OH-(aq)
3. Ion logam selain alkali, alkali tanah, Mn, dan Al akan tereduksi
Misal: Cu2+; Ni2+ ; Zn2+
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
b. Reaksi pada anoda (Oksidasi)
1. Elektroda inert (sukar bereaksi) seperti Pt, C, Au tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah
H2O (air)
a. Ion OH- akan teroksidasi
4 OH- → 2H2O + O2 + 4e
b. Ion sisa asam teroksidasi (I- ; Cl-; Br-)
2Cl- → Cl2 + 2e
c. Ion sisa asam beroksigen seperti SO42-; PO43-; NO3- tidak teroksidasi, yang teroksidasi
H2O
2 H2O → 4H+ + O2 + 4e
2. Elektroda tidak inert selain Pt, C, Au, akan teroksidasi, misal Cu, Ni.
Cu → Cu2+ + 2e
Ni → Ni2+ + 2e
Perbedaan elektrolisis antara lelehan dan larutan suatu zat adalah jika lelehan yang dielektrolisis
maka yang mengalami reduksi dan oksidasi adalah ion-ionnya, sedangkan jika larutan yang
dielektrolisis maka yang mengalami reduksi maupun oksidasi tidak selalu ion-ionnya tetapi bisa
juga airnya. Pada lelehan yang direduksi dan dioksidasi adalah ion-ionnya bukan air, hal ini
karena pada lelehan tidak mengandung air. Lelehan berasal dari zat padat yang yang berubah
menjadi cair tanpa penambahan pelarut, sedangkan larutan merupakan zat padat yang
dilarutkan dalam pelarut (air).
Contoh:
Tulislah reaksi elektrolisis dari:
1. larutan AgNO3
2. larutan CuSO4 elektroda katoda besi dan anoda platina
3. lelehan NaCl elektroda grafit
Jawab:
1. larutan AgNO3
AgNO3 → Ag+ + NO3-
+
Katoda : Ag (aq) + e → Ag(s) )x4
+
Anoda : 2H2O(l) → 4H (aq) + O2 + 4e )x1
4 Ag+(aq) + 2 H2O(l) → 4 Ag(s) + 4H+(aq) + O2(g)
Latihan Soal:
1. Tulislah reaksi elektrolisis berikut:
a. larutan kalsium florida dengan elektrode grafit
b. larutan zink karbonat dengan katode besi dan anoda platina
c. larutan asam sulfat dan elektrode karbon
d. larutan natrium klorida dan elektrode grafit
e. larutan kalsium klorida dengan elektrode karbon
Korosi
Korosi (perkaratan) adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Korosi disebabkan oleh oksigen dan air.
Peristiwa korosi terjadi jika logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi.
Kemampuan logam untuk berkarat erat kaitannya dengan keaktifan logam tersebut. Makin aktif
logam makin mudah berkarat.
1. Proses Korosi
Pada dasarnya logam tidaklah homogen sehingga permukaan besi berbeda kereaktifannya.
Pada bagian yang lebih reaktif besi (Fe) akan mengalami oksidasi membentuk Fe 2+ dan
menghasilkan elektron. Tempat terjadinya oksidasi disebut anoda
Elektron yang dihasilkan besi bergerak ke bagian logam yang kurang reaktif. Elektron
ditangkap oleh gas oksigen dan ion H+ yang berasal dari udara menghasilkan air.
Air yang terbentuk bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk ion OH - dengan
menyerap elektron. Reaksi ini disebut reduksi, dan tempat terjadinya reduksi disebut katode
Fe2+ yang dihasilkan pada anoda bereaksi dengan OH - dari katode membentuk Fe(OH)2.
Fe(OH)2 yang terbentuk bereaksi dengan gas oksigen dan air membentuk karat besi,
Fe2O3.xH2O.
Reaksi perkaratan dapat ditulis sebagai berikut:
Anode : 4Fe(s) → 4Fe2+(aq) + 8e
4Fe2+(aq) → 4 Fe3+(aq) + 4e
Katode : 3O2(g) + 6H2O(l) + 12e → 12OH-(aq) +
3+ -
Reaksi perkaratan : 4Fe(s) + 3O2(g) + 6H2O(l) → 4 Fe (aq) + 12OH (aq)
4Fe(OH)3(s)
4Fe(OH)3(s) → 2Fe2O3.nH2O + (6 – n)H2
karat besi
2. Akibat Korosi
Korosi menimbulkan banyak kerusakan terutama pada bangunan dan benda-benda yang
terbuat dari besi. Karat besi yang bersifat porous (mudah ditembus oleh oksigen dan air) inilah
yang mempercepat proses perkaratan selanjutnya, sehingga bangunan atau benda-benda yang
terbuat dari besi yang telah berkarat akan semakin rapuh. Karat dari besi akan semakin
berbahaya karena mudah larut dan bersifat racun. Hal ini sangat berbahaya bagi industri
makanan, obat-obatan, dan zat kimia yang menggunakan peralatan industri yang terbuat dari
besi.
3. Pencegahan Korosi.
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi adalah sebagai berikut:
a. Melapisi logam dengan cat atau oli dengan tujuan melindungi besi dari kontak dengan air
dan gas oksigen.
b. Melapisi dengan logam lain (galvanisasi) dengan tujuan agar oksida logam tersebut dapat
melindungi besi dan korosi. Contoh melapisi besi dengan seng (Zn) sehingga terbentuk
lapisian tipis ZnO yang mampu melindungi besi dari oksidasi oleh oksigen di udara. Beberapa
logam pelapis besi antara lain aluminium, seng, timah, nikel, dan krom.
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 11
c. Membuat paduan logam, misalnya stainless stell. Stainless stell merupakan paduan antara
18% nikel, 8% krom dan sisanya besi.
d. Menggunakan metode pengorbanan, yaitu melapisi suatu logam dengan logam pelapis yang
memiliki potensial elektroda lebih besar daripada logam yang dilapisi,sehingga logam pelapis
mampu melindungi dari reaksi oksidasi. Namun jika logam pelapis rusak, korosi yang hebat
akan terjadi, karena terbentuknya sel elektrokimia, dengan besi sebagai anoda dan logam
pelapis sebagai katoda yang akan menghasilkan karat besi. Contoh pelapisan kaleng dengan
timah, tembaga atau platina.
e. Perlindungan katodik (proteksi katodik), yaitu besi dihubungkan dengan logam lain yang
lebih aktif (lebih mudah teroksidasi). Misal melapisi besi dengan logam magnesium.
Tujuannya adalah agar logam yang lebih aktif dikorbankan untuk mengalami korosi,
sedangkan besi terlindungi dari proses korosi.
4. Beberapa hal berkaitan dengan korosi:
Besi yang terbenam dalam minyak tidak akan korosi karena minyak mampu melindungi besi
dari air dan oksigen di udara.
Besi dalam ruang yang kering lebih lambat berkarat, karena tanpa adanya uap air di udara
(udara yang lembab) perkaratan sulit terjadi. Kalaupun terjadi akan sangat lambat.
Perkaratan dipercepat oleh pH larutan, adanya suatu garam, kontak dengan logam yang
memiliki potensial elektroda lebih besar, keadaan logam sendiri.
Latihan Soal:
1. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan proses korosi pada besi?
2. Sebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah proses korosi!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perlindungan katode!
4. Besi yang dilapisi dengan seng akan tetap terlindungi sekalipun lapisan seng itu telah rusak. Akan
tetapi besi yang dilapisi dengan timah akan berkarat lebih cepat jika lapisan pelindung itu rusak.
Jelaskan mengapa demikian!
Tujuan:
a. Mendefinisikan hukum faraday
b. Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
c. Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam
Hukum Faraday
Hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik dikatoda
maupun anoda pada proses elektrolisis ditemukan oleh Michael Faraday (1791 – 1867)
Hukum Faraday I
“Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (Q) yang melewati sel elekrolit
tersebut”
m ≈ Q ; Q = i.t Keterangan:
m ≈ i. t m = massa zat (gram)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu (detik)
Hukum Faraday II
“ Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekuivalensi zat tersebut pada sel elektrolisis”
m≈w ; w = Ar Ar = massa atom relative
e e = ekuivalensi suatu zat
jumlah elektron yang berperan tiap
1 mol zat
Jika hukum Faraday I dan II digabungkan maka diperoleh:
m = Ar x i x t 1 mol elektron = 1 Faraday
e 96500 1 Faraday = 96500
2. Tentukan massa Na yang mengendap pada katode jika leburan NaCl dielektrolisis dengan arus 2
ampere selama 1 menit! (Ar Na = 23)
Jawab :
Massa = Ar x i x t
e 96500
= 23 x 2 x 60
1 96500
= 0,029 gram
Jika jumlah listrik yang sama dialirkan melalui 2 atau lebih sel elektrolisis, maka perbandingan massa
zat A dan zat B sebagai berikut:
mA : mB = Ar A : Ar B
eA eB
Contoh:
Suatu elektrolisis larutan AgNO 3 menghasilkan 54 gram Ag. Tentukan massa Cu yang dihasilkan jika
arus yang sama dilalirkan ke dalam larutan CuSO 4 (Ar Ag = 108; Cu = 64)
Jawab:
mAg : mCu = Ar Ag : Ar Cu
e Ag e Cu
54 : m Cu = 108 : 64
1 2
54 : m Cu = 108 : 32
m Cu = 16 gram
Latihan Soal:
1. Pada elektrolisis larutan timah (II) klorida dengan elektroda C digunakan arus sebesar 1,93A.
Berapakah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan endapan 1,19 gram Sn? (Ar Sn = 119)
2. Sejumlah arus listrik yang sama dapat mengendapkan 0,72 gram Ag dari larutan AgNO 3 serta
dapat mengendapkan 0,44 gram logam X dari larutan XCl (Ar Ag =108). Tentukan Ar X!
3. Berapa massa logam Cu (Ar = 63,5) yang diendapkan jika dialiri arus sebesar 5 A dalam larutan
CuSO4 selama 2 jam (F = 96500 C)?
4. Berapa volum gas yang dihasilkan pada keadaan STP jika dialiri arus listrik sebesar 10A ke dalam
larutan AgNO3 selama 1 jam?
5. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan menggunakan arus 5 A diendapkan 10,8 gram perak di
katoda. Jika Ar Ag = 108, maka berapakah lama waktu yang diperlukan untuk mengendapkan
logam perak?
Soal tambahan:
1. Berapa gram massa tembaga yang mengendap dalam elektrolisis larutan CuSO 4 yang
menggunakan katoda Ni dan anoda Cu dengan arus listrik 1,5A selama 50 menit? (Ar
Cu = 63,5)
2. Dalam elektrolisis larutan NiSO4 yang menggunakan elektroda inert dengan arus listrik 0,2 F.
Berapa liter gas O2 yang akan dihasilkan (STP)?
EVALUASI
Fe2(SO4)3 CuSO4
Pernyataan yang benar dari tentang gambar tersebut adalah....
A. Elektroda Cu bertindak sebagai anoda
B. Elektroda Fe bertindak sebagai katoda
C. Logam Cu mengendap di anoda
D. Diagram selnya adalah Fe / Fe3+ // Cu2+ / Cu
E. Harga E0 sel adalah + 0,67 V
15. Perhatikan gambar rangkaian sel volta berikut:
V
Al Sn
AlCl3(aq) SnCl2(aq)
22. Reaksi yang terjadi pada kutub anoda jika larutan Zn(NO 3)2 dielektrolisis dengan elektroda C
adalah …
A. Zn2+ + 2e → Zn D. 2H2O → 4H+ + O2 +4e E. Zn → Zn2+ + 2e
- -
B. 2 NO3 → 2NO2 + O2 + 2e E. 2H2O + 2e → 2OH + H2
23. Jika larutan MgSO4 1M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon, reaksi yang terjadi di
katoda adalah …
A. 2H2O → 4H+ + O2 +4e D. C2+ + 2e → C E. Mg2+ + 2e → Mg
B. 2H2O + 2e → 2OH- + H2 E. 2SO42- → S2O82+ + 2e
24. Pada sel elektrolisis terjadi …
A. oksidasi pada katoda D. perpindahan kation ke elektroda positif
B. reduksi pada anoda E. perpindahan anion ke elektroda negative
C. reduksi pada katoda
25. Jumlah faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logam kalsium
adalah… (Ar Ca = 40)
A. 1,0 C. 2,0 E. 4,0
B. 1,5 D. 3,0
26. Arus listrik 965 mA dialirkan melalui suatu larutan asam selama 5 menit. Banyaknya gas
hydrogen yang terbentuk adalah … (1F = 96.500 C/mol)
A. 3,0 x 10-3 mol C. 2,0 x 10-3 mol E. 1,0 x 10-3 mol
-3 -3
B. 2,5 x 10 mol D. 1,5 x 10 mol
27. Pada elektrolisis leburan garam CaCl2 dengan elektroda karbon digunakan muatan listrik
sebanyak 0,02 F. Volum gas klorin yang dihasilkan di anode, jika diukur pada tekanan dan suhu
dimana 1 liter gas N2 (Mr = 28) massanya 1,4 gram adalah …
A. 100 mL C. 224 mL E. 448 Ml
B. 200 mL D. 400 mL
28. Pada elektrolisis larutan MSO4 memakai elektroda Pt, dapat dihasilkan 1,035 gram logam M.
Larutan hasil elekrolisis dititrasi dengan KOH 0,2 M. Ternyata diperlukan 50 mL. Dari
pengamatan ini dapat dihitung massa atom relative logam adalah …
A. 103,5 C. 118 E. 20,7
B. 207 D. 63
29. Jumlah faraday yang diperlukan untuk dapat mereduksi satu mol ion klorat (ClO 3-) menjadi klorin
(Cl2) dalam larutan asam adalah …
A. 1 C. 3 E. 10
B. 2 D. 5
30. Pada proses elektrolisis larutan NaOH dengan Pt, reaksi kimia yang tejadi pada katode adalah …
A. Na+ + e → Na C. 2H2O + 2e → H2 + 2OH- E. 2H+ + 2e → H2
- +
B. 4OH → 2H2O + O2 + 4e D. 2H2O → 4H + O2 + 4e