Anda di halaman 1dari 17

2 ELEKTROKIMIA

Tujuan:
a. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron)
b. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)

REAKSI REDOKS

Definisi awal dari reaksi reduksi dan oksidasi.


Oksidasi adalah suatu reaksi yang mengikat oksigen
Contoh: 2Al + 3/2 O2 → Al2O3
2 Zn + O2 → 2 ZnO
Untuk senyawa karbon yang bereaksi dengan oksigen disebut reaksi pembakaran
Contoh: CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O
Reduksi adalah suatu reaksi pelepasan oksigen
Contoh : ZnO + H2 → Zn + H2O
Fe2O3 + 3 CO → 2Fe + 3 CO2
Definisi Pengembangan
Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron atau pengurangan bilangan oksidasi
Contoh:
Cl2 + 2e → 2Cl-
0 reduksi -1

Fe3+ + e → Fe2+
+3 reduksi +2

Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau penambahan bilangan oksidasi


Contoh:
Na → Na+ + e
0 oksidasi +1

Fe2+ → Fe3+ + e
+2 oksidasi +3

Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi yang berlangsung secara bersama-sama dalam satu reaksi kimia
disebut reaksi redoks.
Contoh:
ZnO + H2→ Zn + H2O
+2 reduksi 0

0 oksidasi +1

Oksidator dan Reduktor


Oksidator adalah suatu zat yang dalam reaksinya mengalami reduksi
Reduktor adalah suatu zat yang dalam reaksinya mengalami oksidasi
Contoh: 2 Na + Cl2 → 2 NaCl
Reduksi : Cl2 + 2e → Cl- Reduktor : Na
+
Oksidasi : Na → Na + e ) x2 Oksidator: Cl2

Redoks : 2 Na + Cl2 → 2 Na+ + Cl-


Kadang suatu zat dalam reaksi redoks dapat bertindak sebagai oksidator dan sekaligus bersifat
sebagai reduktor. Reaksi ini kemudian disebut reaksi Autoredoks.
Contoh:
Cl2 + NaOH → NaCl + NaClO3 + H2O
-1 +5
0 reduksi

oksidasi

Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa:


1. Bilangan oksidasi unsur bebas = 0
2. Bilangan oksidasi oksigen – 2 kecuali pada senyawa peroksida – 1 contoh = H 2O2
3. Bilangan oksidasi unsur hydrogen +1 kecuali pada senyawa hidrida – 1, contoh : NaH
4. Bilangan oksidasi golongan alkali, alkali tanah sama dengan muatan
5. Bilangan oksidasi ion tunggal sama dengan muatan
Contoh: Fe2+ = +2 ; Zn2+ = +2 ; Al3+ = +3
6. Jumlah bilangan oksidasi ion poliatomik sama dengan muatannya
Contoh: SO4-2 = - 2 ; PO4-3 = - 3
7. Jumlah bilangan oksidasi senyawa = 0
Contoh: H2SO4 = 0 ; H3PO4 = 0

Latihan Soal:
1. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak miring dalam senyawa berikut:
a. CH4 f. Cu(NO3)2
b. SF6 g. Cr2O7
c. Fe2(SO4)3 h. S2O72-
d. Al2O3 i. NH4NO2
e. Ca(ClO3)2 j. NH4+
2. Periksalah reaksi di bawah ini, apakah tergolong redoks atau bukan!
a. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
b. 2KMnO4 + 14HCl → 2 MnCl2 + 2 KCl + 5 Cl2 + 7 H2O
c. 2 K2CrO4 + H2SO4 → K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O
d. 2CuS + 8HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2NO + 3 S + 4 H2O
e. CuO + H2 → Cu + H2O
3. Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi pada masing-masing reaksi redoks
berikut:
a. 3 Cu + 8 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4H2O
b. Mg + H2SO4 → MgSO4 + SO2 + H2O
c. S + O2 → SO2
d. Na + H2SO4 → Na2SO4 + H2

Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks


Untuk menyetarakan persamaan redoks ada 2 cara yaitu:
1. Cara ion elektron
2. Cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)

Ion Elektron (Setengah Reaksi)


Langkah-langkah:
1. Tentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
2. Tulis persamaan oksidasi dan reduksi secara terpisah
3. Samakan jumlah unsur disebelah kiri dan kanan anak panah
- untuk reaksi dalam lingkungan asam:
 Pihak yang kurang 1 atom O, tambahkan 1 molekul H 2O
 Pihak yang kurang 1 atom H, tambahkan ion H+
- Untuk reaksi dalam lingkungan basa:
 Pihak yang kelebihan 1 atom O tambahkan 1 molekul H 2O
 Pihak yang lainnya tambahkan ion OH- 2 kali lebih banyak.
 Apabila atom H belum juga setara, tambahkan 1 ion OH - untuk kelebihan 1 atom H, dan
tambahkan 1 molekul H2O pada ruas lainnya.
4. Setarakan muatannya dengan menambahkan elektron pada ruas yang muatannya lebih besar.

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 2


5. Samakan jumlah elektron yang diserap atau dilepas dengan mengalikan bilangan tertentu
6. Ubah reaksi ion tersebut menjadi reaksi molekul dengan angka koefisien yang sama.
Contoh:
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara ion elektron:
1. Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + H2O(l) (Lingkungan Asam)
2. Cl2 + NaOH → NaCl + NaClO + H2O (Lingkungan Basa)
Jawab:
1. (Lingkungan Asam)
Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + H2O(l)
0 +2
oksidasi
+5 reduksi +4

Oksidasi : Cu → Cu2+ + 2e )x1


Reduksi : NO3- + 2H+ + e → NO2 + H2O )x2

Redoks : Cu + 2 NO3 + 4H+ → 2 NO2 + 2 H2O + Cu2+


Reaksi Molekul: Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3)2 + 2 NO2 + 2H2O

2. (Lingkungan Basa)
Cl2 + NaOH → NaCl + NaClO + H2O
reduksi -1
0
oksidasi +1

Oksidasi : Cl2 + 4 OH- → 2 ClO- + 2 H2O + 2e


Reduksi : Cl2 + 2e → 2 Cl-

Redoks : 2 Cl2 + 4OH- → 2 ClO- + 2 Cl- + 2 H2O

Reaksi Molekul: 2Cl2 + 4NaOH → 2 NaClO + 2 NaCl + 2 H2O


Cl2 + 2NaOH → NaClO + NaCl + H2O

Latihan Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi:
a. Cu(s) + NO3-(aq) + H+(aq) → Cu2+(aq) + NO2(g) + H2O(l)
b. Cr2O72-(aq) + C2O42-(aq) + H+(aq) → Cr3+(aq) + CO2(g) + H2O(l)
c. MnO4-(aq) + C2H4(g) + H2O(l) → MnO2(s) + OH-(aq) + C2H6O2(aq)
d. Zn(s) + NO3-(aq) + + OH-(aq) → ZnO22-(aq) + NH3(g) + H2O(l)
e. Cr(OH)3(s) + H2O2(aq) + OH-(aq) → CrO42-(aq) + H2O(l)

Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)


Penyetaraan redoks dengan metode ini berdasarkan jumlah perubahan bilangan oksidasi. Bilangan
oksidasi pada reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.
Langkah-langkah:
1. Periksalah bilangan oksidasi semua unsur.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang
tepat.
3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator (yang mengalami reduksi) dan
jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor (yang mengalami oksidasi).
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan unsur-unsur yang lainnya dalam urutan kation, anion, hydrogen dan oksigen (KAHO)

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 3


Contoh:
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan cara perubahan bilangan oksidasi
KMnO4 + FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O

Jawab
Menentukan bilangan oksidasi semua unsur
+1 +7 -2 +2+6-2 +1 +6- 2 +1 +6 -2 +3 +6 -2 +2 +6 -2 +1 -2
KMnO4 + FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O
Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan koefisien reaksi yang
tepat.
Unsur Fe belum setara sehingga harus dikalikan dengan koefisien yang tepat, sedangkan unsur Mn
sudah setara.
KMnO4 + 2FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O
Menentukan jumlah penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan oksidator.
+2 +3
Oksidasi : 2Fe → 2Fe pertambahan bilangan oksidasi = 2
+7 +2
Reduksi : Mn → Mn penurunan bilangan oksidasi = 5
Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
KMnO4 dan MnSO4 dikalikan dengan 2 sedangkan FeSO4 dan Fe2(SO4)3 dikalikan dengan 5.
2KMnO4 + 10FeSO4 + H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + H2O
Menyetarakan unsur yang lain dengan urutan KAHO.
Kation : sudah setara
Anion : SO42- di kanan 18, di kiri 10; sehingga H2SO4 diberi koefisien 8
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + H2O
Hidrogen : hydrogen di kiri 16 sedangkan di kanan baru 2, sehingga H 2O kanan diberi koefisien 8
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 → K2SO4 + 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + 8H2O
Oksigen : oksigen sudah setara

Latihan Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara perubahan bilangan oksidasi:
a. KMnO4(aq) + H2SO4(aq) + H2C2O4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + CO2(g) + H2O(l)
b. KI(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) +H2S(g) + I2(s) + H2O(l)
c. HgS(s) + HNO3(aq) + HCl(aq) → HgCl2(aq) + NO(g) + S(s) + H2O(l)
d. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l) + SO2(g)
e. Ca(s) + HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)

Tujuan:
a. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan.
b. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
c. Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
d. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
e. Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki dll)
f. Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya

Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia adalah suatu sel yang berfungsi untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi
listrik atau sebaliknya.
Sel elektrokimia dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sel Volta atau sel galvani
adalah sel yang dapat mengubah energi dari reaksi kimia menjadi energi listrik.
Contoh: accu, batu baterai
2. Sel Elektrolisa
Adalah suatu sel yang berfungsi untuk mengubah dari energi listrik menjadi reaksi kimia

1. Sel Volta (Sel Galvani)


 Merupakan elemen listrik yang paling sederhana.
 Dasar reaksinya adalah reaksi redoks.

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 4


 Sel volta terjadi karena adanya reaksi redoks yang terjadi secara spontan, yang menghasilkan
arus listrik.
 Sel Volta menggunakan dua elektroda logam yang dicelupkan pada larutan elektrolit dan
digunakan juga jembatan garam yang berfungsi untuk menyetarakan kation dan anion dalam
larutan.
 Elektroda dibedakan jadi katoda ( + ) : terjadi reaksi reduksi
Anoda ( - ) : terjadi reaksi oksidasi

Katoda Positif Anoda Negatif (KPAN)

 Untuk memahami sel volta, perhatikalah gambar berikut:

Proses yang berlangsung dalam sel volta yaitu sebagai berikut:


a. Logam Zn dalam larutan ZnSO4 akan larut sebagai ion Zn2+ menurut reaksi:
jembatan garam
Logam Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
Elektron yang dilepaskan oleh Zn akan mengalir melalui kawat penghantar menuju ke logam
Cu.
b. Larutan CuSO4 terionisasi menjadi ion Cu2+ dan SO42- dengan jumlah yang seimbang. Ion Cu2+
akan menerima elektron dari logam Cu kemudian mengendap pada katoda dan mengalami
reaksi reduksi.
Cu2+ (aq) + 2e Cu(s)
Anoda katoda
c. Terjadi serah terima elektron (aliran elektron) dari logam Zn sebagai anoda ke logam Cu
sebagai katoda sehingga menghasilkan potensial listrik yang dapat diukur menggunakan
voltmeter
d. Peristiwa aliran tersebut akan berlangsung terus, sehingga konsentrasi larutan CuSO 4
semakin berkurang karena ion Cu 2+ dalam larutan tereduksi menjadi Cu, sebaliknya massa
logam Cu sebagai katoda bertambah.
e. Massa logam Zn sebagai anoda akan berkurang karena terlarut sebagai iion Zn 2+, sebaliknya
ion Zn2+ dalam larutan bertambah.
f. Jumlah ion Zn2+ yang berlebihan pada anoda menyebabkan larutan ZnSO 4 semakin
bermuatan positif, sedangkan larutan pada katoda yaitu CuSO4 semakin bermuatan negatif.
g. Jembatan garam (larutan elektrolit inert), seperti KCl dan NaNO 3 dalam agar-agar yang
menghubungkan kedua larutan tersebut berfungsi untuk menetralkan muatan listrik. Ion
negatif dari jembatan garam akan bergerak menuju muatan positif (anoda) untuk
menetralkan kelebihan in Zn 2+ , sedangkan ion-ion positif dari jembatan garam akan bergerak
menuju muatan negatif (katoda) untuk menetralkan kelebihan ion SO 42-.
(Belajar Kimia Secara Menarik)
 Diagram sel dalam proses di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Zn  Zn2+ ║ Cu2+  Cu

Anoda katoda
(oksidasi) (reduksi)
jembatan garam
 Deret Volta:
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 5
Makin besar harga E0 nya
Untuk mempermudah mengingat unsur-unsur dalam deret Volta dapat menggunakan jembatan
keledai sebagai berikut:
Lihat Kalau Baginda Caesar Nanti Meninggal, Alam Mana Zaman Cari Feodalisme, Cadangan Co
Nipon Senang Pembagian Harta, Sebab Bikin Crupuk Hangus Agak Pahit, Auw.
 Beberapa contoh sel volta
a. Sel pendesakan / penggantian
Sel pendesakan adalah suatu sel yang terdiri dari elektroda Zn dicelupkan dalam larutan
ZnSO4 1 M dan elektroda Cu dicelupkan dalam larutan CuSO 4 1M, kedua larutan tersebut
dihubungkan dengan jembatan garam.
Anoda ( - ) : Zn → Zn2+ + 2e E0 = +0,76 volt
2+
Katoda ( + ) : Cu + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt

Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E0 = + 1,10 volt


Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu

b. Sel Aki / Accu Sel


Elektrolit : H2SO4
Elektroda : - katoda ( + ) = PbO2
- anoda ( - ) = Pb

Reaksi pengosongan aki:


Anoda : Pb(s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katoda : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3e → PbSO4(s) + 2 H2O(l) +
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq) → PbSO4(s) + 2 H2O(l)

Reaksi pengisian aki:


Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada kedua elektroda.
Elektroda Pb (sebagai katode): PbSO4(s) + H+(aq) + 2e → Pb(s) + HSO4-(aq)
Elektrode PbO2 (sebagai anode): PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) + 2e (+)
2PbSO4(s) + 2H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq)

(Michael Purba)
c. Sel Leclanche (Sel Kering)
- memiliki beda potensial 1,5 Volt
- banyak digunakan pada alat-alat elektronik termasuk lampu senter
- tidak dapat diisi kembali
- sel kering berbentuk silinder yang terdiri dari:
1. seng (Zn) merupakan wadah yang berfungsi sebagai anode
2. batu kawi (MnO2)
3. salmiak (NH4Cl) merupakan campuran (pasta) sebagai oksidator
4. Karbon (C)
5. Air (H2O)
6. Grafit sebagai katode
- Reaksi yang terjadi:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e → Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l) (+)
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2 MnO2(s) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
Kemudian Zn2+ yang dihasilkan mengikat NH3
Zn2+(aq) + 4 NH3(aq) → Zn(NH3)42+ (ion zink tetra amina) (Michael Purba)

d. Sel Bahan Bakar


- sel bahan bakar adalah suatu sel yang menggunakan gas oksigen (O 2) yang berfungsi
sebagai katode dan gas lain sebagai anode (contoh : H 2)
- reaksi pemakaian sel bahan bakar:
Anode : H2(g) + 2OH-(aq) → 2H2O(l) + 2e
Katode : O2(g) + H2O(l) + 2e → HO2-(aq) + OH-(aq)
-
HO2 (aq) → ½ O2(g) + OH-(aq) (+)
Reaksi pemakaian : H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)
- Sel bahan bakar dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dalam pesawat ruang
angkasa, seperti misi pesawat Apollo ke bulan.
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 6
- Keuntungannya adalah H2 dan O2 dapat ditambah secara terus menerus. (Horale)

e. Baterai Nikel – Kadmium


- baterai ini merupakan baterai kering yang dapat diisi kembali
- reaksinya:
Anode : Cd(s) + 2OH-(aq) → Cd(OH)2(s) + 2e
Katode : NiO2(s) + 2H2O(l) → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) (+)
Cd(s) + NiO2(s) + 2H2O(l) → Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
(Michael Purba)
f. Baterai Perak Oksida
- merupakan baterai kecil yang biasa digunakan pada arloji, kalkulator, pager, atau alat
elektronik yang lain.
- terdiri dari Zn sebagai anode, Ag2O sebagai katode dan KOH berbentuk pasta sebagai
elektrolit.
- potensial selnya = 1,5 volt.
- reaksinya:
Anode : Zn + 2OH- → ZnO + H2O + 2e
Katode : Ag2O + H2O + 2e → 2Ag + 2OH- (+)
- -
Zn + 2OH + Ag2O + H2O → ZnO + H2O + 2Ag + 2OH
Zn + Ag 2O → ZnO + 2Ag
g. Baterai Lithium
- menggunakan lithium atau paduan lithium aluminium sebagai elektroda negatifnya (kutub
anoda)
- kelebihannya: - kerapatan tinggi
- tegangan tinggi
- tingkat pengurangan tegangan yang stabil
- rentang suhu pemakaian yang tinggi
- pada suu rendah kualitas tetap bagus
- waktu penyimpanan lama
- digunakan pada alat-alat elektronik seperti kamera, PDA, laptop, computer, radio dll
- reaksinya:
Anoda : Li → Li+ + e
Katode : MnO2 + 2H2O + e → Mn(OH)3 + OH- (+)
MnO2 + Li + 2H2O → Li+ + Mn(OH)3 + OH-
(Maria Suharsini)
h. Baterai Merkuri
- terdiri dari :
* batangan baja sebagai kutub anoda diisi dengan bubuk zink dan selubung baja sebagai
katode diisi dengan merkuri oksida
* senyawa elektrolitnya KOH
- reaksinya:
Anode : Zn + 2OH-  → ZnO + H2O + 2e
Katode : HgO + H2O + 2e → Hg + 2OH- (+)
Zn + 2OH + HgO + H2O → ZnO + H2O + Hg + 2OH-

Zn + HgO → ZnO + Hg
- digunakan dalam jam tangan
- kelebihannya stabil dan waktu pemakaiannya yang lama (5 – 8 kali baterai biasa).
(Maria Suharsini)

Potensial Elektroda
 Jika suatu logam dicelupkan dalam larutan elektrolit maka akan terjadi beda potensial yang
disebut dengan potensial elektroda.
 Besarnya potensial elektroda dari suatu logam secara terpisah tidak dapat ditentukan, hanya
dapat ditentukan jika menggunakan elektroda pembanding. Dan sebagai pembanding biasanya
digunakan gas hidrogen.

Potensial Elektroda Standar (E0)


 Potensial elektroda standar (E0) yaitu suatu elektroda yang dibuat dari gas hidrogen dengan
tekanan 1 atm, suhu 250C, dan dicelupkan dalam larutan asam yang konsentrasinya 1M. Dan
potensial elektrodanya dianggap 0.

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 7


 Elektroda yang lebih mudah mengalami reduksi dibanding elektroda hidrogen mempunyai
potensial elektroda bertanda positif
 Elektroda yang lebih sukar mengalami reduksi dibanding elektroda hidrogen potensial
elektrodanya bertanda negatif
 Apabila ada dua elektroda dengan harga E0 yang berbeda maka elektroda yang memiliki harga
lebih besar akan mengalami reduksi dan elektroda yang lain mengalami oksidasi

Potensial Sel (E0sel)


 Dapat dihitung melalui percobaan menggunakan voltmeter/potensiometer dan dapat pula
dihitung menggunakan data potensial elektroda positif dan elektroda negatif.
 Untuk menghitung potensial sel dari data potensial elektroda, digunakan rumus :

E0 sel = E0( reduksi ) - E0(oksidasi )

Contoh:
Diketahui dua elektroda sebagai berikut:
Sn2+(aq) + 2e → Sn(s) E0 = - 0,14V
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = +0,34 V
0
a. Tentukan harga E selnya!
b. Tuliskan reaksi elektrodanya dan reaksi selnya!
Jawab:
a. E0 sel = E0( reduksi ) - E0(oksidasi )
= 0,34 – (-0,14)
= + 0,48 V
b. Anoda (oksidasi) : Sn(s) → Sn2+(aq) + 2e E0 = - 0,14V
Katoda (reduksi) : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = +0,34 V +
Reaksi Redoks : Sn(s)+ Cu2+(aq) → Sn2+(aq) + Cu(s) E0sel = +0,34 V

Reaksi Redoks Spontan


Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan jika harga potensial selnya bertanda positif

Ereduksi – Eoksidasi > 0

Contoh:
Diketahui:
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = + 0,34 volt
2+
Mg (aq) + 2e → Mg(s) E0 = - 2,34 volt
Periksalah, apakah reaksi berikut berlangsung spontan atau tidak pada keadaan standar?
Cu(s) + Mg2+(aq) → Cu2+(aq) + Mg(s)
Jawab:
E0sel = E0reduksi – E0oksidasi
= - 2,34 – (0,34 )
= - 2,68 volt
Jadi reaksi di atas berlangsung tidak spontan karena E0sel bertanda negatif.
Daftar Potensial Elektroda Standar (E 0)

Kopel oksidasi / reduksi Reaksi Katoda (Reduksi) E0 (V)


Li+ /Li Li+ + e- → Li -3,04
K+ /K K+ + e- → K -2,92
Ca 2 + / Ca Ca2+ + 2e- → Ca -2,87
Na + / Na Na+ + e- → Na -2,71
Mg 2+ / Mg Mg2+ + 2e- → Mg -2,37
Al 3+ / Al Al3+ + e- → Al -1,66
Zn 2+ / Zn Zn2+ + e- → Zn -0,76
Fe2+ /Fe Fe2+ + e- → Fe -0,44
PbSO4 /Pb PbSO4 + 2 e- → Pb + SO42- -0,36
Co 2+ /Co Co2+ + e- → Co -0,28

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 8


Ni 2+ /Ni Ni2+ + e- → Ni -0,25
Sn 2+ /Sn Sn 2+ + e- → Sn -0,14
Pb 2+ /Pb Pb 2+ + e- → Pb -0,13
D + /D2 2D+ + e- → D2 -0,003
H + /H2 2H+ + e- → H2 0
Sn 4 + /Sn Sn 4 + + e- → Sn +0,15
Cu 2+ /Cu Cu 2+ + e- → Cu +0,34
I2/I- I2 + e- → 2I- +0,54
O2/H2O2 O2 + 2H+ + 2e- → H2O2 +0,68
Fe3+/Fe2+ Fe3+ + e- → Fe2+ +0,77
Hg2+/Hg Hg2+ + 2e- → Hg +0,79
Ag+/Ag Ag+ + e- → Ag +0,80
NO3-/N2O4 2 NO3- + 4H+ + 2e- → N2O4 + 2H2O +0,80
NO3-/NO NO3- + 4H+ + 3e- → NO + 2 H2O +0,96

Latihan Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan potensial elektroda standar? Jelaskan maksud dari elektroda yang
memiliki potensial standar negatif?
2. Tulislah diagram (notasi) sel volta yang menggunakan pasangan elektroda berikut. Tentukan
selisih potensial (E0) masing-masing sel.
a. Zn2+(aq) + 2e ↔ Zn(s) E0 = - 0,76 volt
2+
Ni (aq) + 2e ↔ Ni(s) E0 = - 0,28 volt
b. Cu2+(aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = +0,34 volt
3+
Al (aq) + 3e ↔ Al(s) E0 = - 1,66 volt
2+
c. Cu (aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = + 0,34 volt
Ag+(aq) + e ↔ Ag(s) E0 = + 0,80 volt
3. Diketahui potensial elektrtode berikut:
Zn2+ + 2e → Zn E0 = - 0,76 volt
2+
Ni + 2e → Ni E0 = - 0,25 volt
+
Ag + e → Ag E0 = + 0,80 volt
Al3+ + 3e → Al E0 = - 1,66 volt
Berapakah potensial sel untuk reaksi-reaksi berikut:
a. Zn  Zn2+ ║ Ni2+  Ni
b. Zn  Zn2+ ║ Al3+  Al
c. Al  Al3+ ║ Ag+  Ag
d. Ni  Ni2+ ║ Ag+  Ag
4. Diketahui:
Mg  Mg2+ ║ Zn2+  Zn E0 = 1,62 volt
2+ 2+
Zn  Zn ║ Cu  Cu E0 = 1,10 volt
Berapakah harga potensial sel untuk reaksi berikut:
Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
5. Diketahui:
Fe3+(aq) + e ↔ Fe2+(aq) E0 = + 0,77 volt
2+
Cu (aq) + 2e ↔ Cu(s) E0 = + 0,43 volt
2+
Fe + 2e ↔ Fe(s) E0 = - 0,44 volt
Periksalah apakah reaksi berikut dapat atau tidak dapat berlangsung spontan?
a. 2Fe3+(aq) + Cu(s) ↔ 2 Fe2+(aq) + Cu2+(aq)
b. Fe2+(aq) + Cu(s) ↔ Cu2+(aq) + Fe(s)

Tujuan:
a. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda
aktif ataupun elektroda inert
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
c. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi

2. Sel Elektrolisis
 Jika pada sel volta reaksi kimia spontan akan menghasilkan arus listrik sedangkan pada sel
elektrolisis reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit.
 Sel elektrolisis memiliki tiga ciri utama yaitu:
1. ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 9
2. ada dua elektroda dalam sel elektrolisis
3. ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC)
 Pada sel elektrolisis elektroda yang menerima elekton dari sumber arus listrik luar disebut
katoda, dan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
anoda.
 Katode merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda merupakan tempat terjadinya
reaksi oksidasi. Kation menangkap elektron dari katoda dan anion memberikan elektron ke
anoda.
 Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron. Sedangkan anoda merupakan
elektoda positif karena melepaskan elektron.
Katoda Negatif Anoda Positif (KNAP)
 Reaksi-reaksi elektrolisis:
a. Reaksi pada katoda (Reduksi)
1. Ion H+ akan tereduksi
2H+ + 2e → H2
2. Ion logam alkali, alkali tanah, Al, Mn tidak akan tereduksi tetapi yang tereduksi H 2O (air)
2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2 OH-(aq)
3. Ion logam selain alkali, alkali tanah, Mn, dan Al akan tereduksi
Misal: Cu2+; Ni2+ ; Zn2+
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
b. Reaksi pada anoda (Oksidasi)
1. Elektroda inert (sukar bereaksi) seperti Pt, C, Au tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah
H2O (air)
a. Ion OH- akan teroksidasi
4 OH- → 2H2O + O2 + 4e
b. Ion sisa asam teroksidasi (I- ; Cl-; Br-)
2Cl- → Cl2 + 2e
c. Ion sisa asam beroksigen seperti SO42-; PO43-; NO3- tidak teroksidasi, yang teroksidasi
H2O
2 H2O → 4H+ + O2 + 4e
2. Elektroda tidak inert selain Pt, C, Au, akan teroksidasi, misal Cu, Ni.
Cu → Cu2+ + 2e
Ni → Ni2+ + 2e

 Perbedaan elektrolisis antara lelehan dan larutan suatu zat adalah jika lelehan yang dielektrolisis
maka yang mengalami reduksi dan oksidasi adalah ion-ionnya, sedangkan jika larutan yang
dielektrolisis maka yang mengalami reduksi maupun oksidasi tidak selalu ion-ionnya tetapi bisa
juga airnya. Pada lelehan yang direduksi dan dioksidasi adalah ion-ionnya bukan air, hal ini
karena pada lelehan tidak mengandung air. Lelehan berasal dari zat padat yang yang berubah
menjadi cair tanpa penambahan pelarut, sedangkan larutan merupakan zat padat yang
dilarutkan dalam pelarut (air).

 Contoh:
Tulislah reaksi elektrolisis dari:
1. larutan AgNO3
2. larutan CuSO4 elektroda katoda besi dan anoda platina
3. lelehan NaCl elektroda grafit
Jawab:
1. larutan AgNO3
AgNO3 → Ag+ + NO3-
+
Katoda : Ag (aq) + e → Ag(s) )x4
+
Anoda : 2H2O(l) → 4H (aq) + O2 + 4e )x1
4 Ag+(aq) + 2 H2O(l) → 4 Ag(s) + 4H+(aq) + O2(g)

2. Larutan CuSO4 elektroda katoda besi dan anoda platina


CuSO4 → Cu2+ + SO42-
2+
Katoda : Cu (aq) + 2e → Cu(s) )x2
Anoda : 2H2O(l) → 4H+(g) + O2(g) + 4e )x1

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 10


2 Cu2+(aq) + 2H2O(l) → 2 Cu(s) + 4H+(g) + O2(g)

3. Lelehan NaCl elektroda grafit


NaCl → Na+ + Cl-
+
Katoda : Na + e → Na )x2
Anoda : 2 Cl- → Cl2 + 2e )x1
2 Na+ + 2 Cl- → 2Na + Cl2

Latihan Soal:
1. Tulislah reaksi elektrolisis berikut:
a. larutan kalsium florida dengan elektrode grafit
b. larutan zink karbonat dengan katode besi dan anoda platina
c. larutan asam sulfat dan elektrode karbon
d. larutan natrium klorida dan elektrode grafit
e. larutan kalsium klorida dengan elektrode karbon

Korosi
Korosi (perkaratan) adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Korosi disebabkan oleh oksigen dan air.
Peristiwa korosi terjadi jika logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi.
Kemampuan logam untuk berkarat erat kaitannya dengan keaktifan logam tersebut. Makin aktif
logam makin mudah berkarat.
1. Proses Korosi
Pada dasarnya logam tidaklah homogen sehingga permukaan besi berbeda kereaktifannya.
Pada bagian yang lebih reaktif besi (Fe) akan mengalami oksidasi membentuk Fe 2+ dan
menghasilkan elektron. Tempat terjadinya oksidasi disebut anoda
Elektron yang dihasilkan besi bergerak ke bagian logam yang kurang reaktif. Elektron
ditangkap oleh gas oksigen dan ion H+ yang berasal dari udara menghasilkan air.
Air yang terbentuk bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk ion OH - dengan
menyerap elektron. Reaksi ini disebut reduksi, dan tempat terjadinya reduksi disebut katode
Fe2+ yang dihasilkan pada anoda bereaksi dengan OH - dari katode membentuk Fe(OH)2.
Fe(OH)2 yang terbentuk bereaksi dengan gas oksigen dan air membentuk karat besi,
Fe2O3.xH2O.
Reaksi perkaratan dapat ditulis sebagai berikut:
Anode : 4Fe(s) → 4Fe2+(aq) + 8e
4Fe2+(aq) → 4 Fe3+(aq) + 4e
Katode : 3O2(g) + 6H2O(l) + 12e → 12OH-(aq) +
3+ -
Reaksi perkaratan : 4Fe(s) + 3O2(g) + 6H2O(l) → 4 Fe (aq) + 12OH (aq)


4Fe(OH)3(s)
4Fe(OH)3(s) → 2Fe2O3.nH2O + (6 – n)H2
karat besi

2. Akibat Korosi
Korosi menimbulkan banyak kerusakan terutama pada bangunan dan benda-benda yang
terbuat dari besi. Karat besi yang bersifat porous (mudah ditembus oleh oksigen dan air) inilah
yang mempercepat proses perkaratan selanjutnya, sehingga bangunan atau benda-benda yang
terbuat dari besi yang telah berkarat akan semakin rapuh. Karat dari besi akan semakin
berbahaya karena mudah larut dan bersifat racun. Hal ini sangat berbahaya bagi industri
makanan, obat-obatan, dan zat kimia yang menggunakan peralatan industri yang terbuat dari
besi.
3. Pencegahan Korosi.
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi adalah sebagai berikut:
a. Melapisi logam dengan cat atau oli dengan tujuan melindungi besi dari kontak dengan air
dan gas oksigen.
b. Melapisi dengan logam lain (galvanisasi) dengan tujuan agar oksida logam tersebut dapat
melindungi besi dan korosi. Contoh melapisi besi dengan seng (Zn) sehingga terbentuk
lapisian tipis ZnO yang mampu melindungi besi dari oksidasi oleh oksigen di udara. Beberapa
logam pelapis besi antara lain aluminium, seng, timah, nikel, dan krom.
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 11
c. Membuat paduan logam, misalnya stainless stell. Stainless stell merupakan paduan antara
18% nikel, 8% krom dan sisanya besi.
d. Menggunakan metode pengorbanan, yaitu melapisi suatu logam dengan logam pelapis yang
memiliki potensial elektroda lebih besar daripada logam yang dilapisi,sehingga logam pelapis
mampu melindungi dari reaksi oksidasi. Namun jika logam pelapis rusak, korosi yang hebat
akan terjadi, karena terbentuknya sel elektrokimia, dengan besi sebagai anoda dan logam
pelapis sebagai katoda yang akan menghasilkan karat besi. Contoh pelapisan kaleng dengan
timah, tembaga atau platina.
e. Perlindungan katodik (proteksi katodik), yaitu besi dihubungkan dengan logam lain yang
lebih aktif (lebih mudah teroksidasi). Misal melapisi besi dengan logam magnesium.
Tujuannya adalah agar logam yang lebih aktif dikorbankan untuk mengalami korosi,
sedangkan besi terlindungi dari proses korosi.
4. Beberapa hal berkaitan dengan korosi:
 Besi yang terbenam dalam minyak tidak akan korosi karena minyak mampu melindungi besi
dari air dan oksigen di udara.
 Besi dalam ruang yang kering lebih lambat berkarat, karena tanpa adanya uap air di udara
(udara yang lembab) perkaratan sulit terjadi. Kalaupun terjadi akan sangat lambat.
 Perkaratan dipercepat oleh pH larutan, adanya suatu garam, kontak dengan logam yang
memiliki potensial elektroda lebih besar, keadaan logam sendiri.

Latihan Soal:
1. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan proses korosi pada besi?
2. Sebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah proses korosi!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perlindungan katode!
4. Besi yang dilapisi dengan seng akan tetap terlindungi sekalipun lapisan seng itu telah rusak. Akan
tetapi besi yang dilapisi dengan timah akan berkarat lebih cepat jika lapisan pelindung itu rusak.
Jelaskan mengapa demikian!

Tujuan:
a. Mendefinisikan hukum faraday
b. Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
c. Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam

Hukum Faraday
Hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik dikatoda
maupun anoda pada proses elektrolisis ditemukan oleh Michael Faraday (1791 – 1867)

Hukum Faraday I
“Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (Q) yang melewati sel elekrolit
tersebut”
m ≈ Q ; Q = i.t Keterangan:
m ≈ i. t m = massa zat (gram)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu (detik)
Hukum Faraday II
“ Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekuivalensi zat tersebut pada sel elektrolisis”
m≈w ; w = Ar Ar = massa atom relative
e e = ekuivalensi suatu zat
jumlah elektron yang berperan tiap
1 mol zat
Jika hukum Faraday I dan II digabungkan maka diperoleh:
m = Ar x i x t 1 mol elektron = 1 Faraday
e 96500 1 Faraday = 96500

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 12


Contoh:
1. Tentukan massa H2 yang terbentuk dari elektrolisis larutan HCl dengan elektrode C dan kuat arus
yang digunakan adalah 0,1 Faraday!
Jawab:
HCl → H+ + Cl-
2 H+ + 2e → H2
massa = 2 x Ar H x F
e
= 2 x 1 x 0,1
2
= 0,1 gram
jadi massa H2 yang terbentuk adalah 0,1 gram

2. Tentukan massa Na yang mengendap pada katode jika leburan NaCl dielektrolisis dengan arus 2
ampere selama 1 menit! (Ar Na = 23)
Jawab :
Massa = Ar x i x t
e 96500
= 23 x 2 x 60
1 96500
= 0,029 gram
Jika jumlah listrik yang sama dialirkan melalui 2 atau lebih sel elektrolisis, maka perbandingan massa
zat A dan zat B sebagai berikut:
mA : mB = Ar A : Ar B
eA eB
Contoh:
Suatu elektrolisis larutan AgNO 3 menghasilkan 54 gram Ag. Tentukan massa Cu yang dihasilkan jika
arus yang sama dilalirkan ke dalam larutan CuSO 4 (Ar Ag = 108; Cu = 64)
Jawab:
mAg : mCu = Ar Ag : Ar Cu
e Ag e Cu
54 : m Cu = 108 : 64
1 2
54 : m Cu = 108 : 32
m Cu = 16 gram

Latihan Soal:
1. Pada elektrolisis larutan timah (II) klorida dengan elektroda C digunakan arus sebesar 1,93A.
Berapakah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan endapan 1,19 gram Sn? (Ar Sn = 119)
2. Sejumlah arus listrik yang sama dapat mengendapkan 0,72 gram Ag dari larutan AgNO 3 serta
dapat mengendapkan 0,44 gram logam X dari larutan XCl (Ar Ag =108). Tentukan Ar X!
3. Berapa massa logam Cu (Ar = 63,5) yang diendapkan jika dialiri arus sebesar 5 A dalam larutan
CuSO4 selama 2 jam (F = 96500 C)?
4. Berapa volum gas yang dihasilkan pada keadaan STP jika dialiri arus listrik sebesar 10A ke dalam
larutan AgNO3 selama 1 jam?
5. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan menggunakan arus 5 A diendapkan 10,8 gram perak di
katoda. Jika Ar Ag = 108, maka berapakah lama waktu yang diperlukan untuk mengendapkan
logam perak?

Soal tambahan:
1. Berapa gram massa tembaga yang mengendap dalam elektrolisis larutan CuSO 4 yang
menggunakan katoda Ni dan anoda Cu dengan arus listrik 1,5A selama 50 menit? (Ar
Cu = 63,5)
2. Dalam elektrolisis larutan NiSO4 yang menggunakan elektroda inert dengan arus listrik 0,2 F.
Berapa liter gas O2 yang akan dihasilkan (STP)?

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 13


3. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 15,9 gram Cu dari larutan CuSO 4. Berapa gram
endapan Ag yang terjadi jika sejumlah arus listrik yang sam dialirkan pada larutan AgNO 3? (Ar
Cu = 63,5; Ag = 108)

EVALUASI

1. Berikut ini yang termasuk reaksi redoks adalah …


A. NaOH + HCl → NaCl + H2O
B. 2HCl + Ca(OH)2 → CaCl2 + 2H2O
C. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + 2H2O
D. SnCl2 + 2HgCl → SnCl4 + Hg2Cl2
E. SO3 + 2KOH → K2SO4 + 2H2O
2. Perhatikan reaksi berikut:
Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O
Berdasarkan reaksi, bilangan oksidasi klorin berubah dari …
A. -1 menjadi +1 dan 0 D. -2 menjadi 0 dan +1
B. +1 menjadi -1 dan 0 E. 0 manjadi -1 dan +1
C. 0 menjadi -1 dan -2
3. Reaksi kimia yang ditandai berkurangnya senyawa yang mengandung oksigen disebut …
A. oksidasi C. reduksi E. redoks
B. oksidator D. reduktor
4. Menurut kaidah pengikatan dan pelepasan elektron, zat yang mengikat elektron dinamakan …
A. reduktor C. oksidasi E. redoks
B. oksidator D. reduksi
5. Pada reaksi penambahan oksigen di bawah ini :
C(s) + 2KNO3(aq) → CO2(g) + 2KNO2(aq) . Yang bertindak sebagai oksidator adalah …
A. C B. CO2 C. KNO2 D. KNO3 E. C dan CO2
6. Bilangan oksidasi S dalam senyawa asam pirosulfat, H 2S2O7 adalah …
A. +4 B. +6 C. +8 D. +10 E. +12
7. Bilangan oksidasi Cr pada iom Cr2O72- adalah …
A. +3 B. +4 C. +5 D. +6 E. +7
8. Reaksi di bawah ini merupakan reaksi redoks, kecuali …
A. 3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3 Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) + 4H2O(l)
B. Mg(s) + H2SO4(aq) → MgSO4(aq) + SO2(g) + H2O(l)
C. S(s) + O2(g) → SO2(g)
D. Cl2O7(s) + H2O(l) → HClO4(aq)
E. Na(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2(g)
9. Di bawah ini yang merupakan reaksi autoredoks adalah …
A. KClO4(s) → KCl(s) + 3O2(g) C. Cl2(g) + KOH(aq) → KCl(aq) + KClO(aq) + H2O(l)
B. Fe(s) + Fe2(SO4)3(aq) → 3FeSO4(aq) D. C(s) + 4HNO3(aq) → CO2(g) + 2H2O(l) + 4NO2(g)
C. Ba(s) + 2H2O(l) → Ba(OH)2(aq) + H2(g)
10. Pada persamaan redoks, a MnO4- + 16H+ + 5C2O42- → bMn2+ + 8H2O + 10CO2
a dan b berturut-turut adalah …
A. 2 dan 3 B. 2 dan 4 C. 2 dan 5 D. 3 dan 5 E. 2 dan 2
2- + - 3+
11. Reaksi redoks berikut: a Cr2O7 (aq) + b H (aq) + c Cl (g) → d Cr (aq) + e H2O(l) + f Cl2(g)
mempunyai harga koefisien reaksi untuk a, b, dan c berturut-turut adalah …
A. 1, 2, 4 C. 1, 2, 2 E. 1, 14, 6
B. 2, 7, 6 D. 1, 14, 2
12. Asam oksalat dapat dioksidasi oleh KMnO4 menurut persamaan:
C2O42- + MnO4- + H+ → Mn2+ + H2O + CO2
Untuk mengoksidasi 1 mol ion C2O42- diperlukan ion MnO4- sebanyak …
A. 0,1 mol C. 0,3 mol E. 0,5 mol
B. 0,2 mol D. 0,4 mol
13. Suatu sel volta terdiri dari elektroda Ag yang dicelupkan di dalam larutan Ag + 1 M dan elektroda
Zn yang dicelupkan ke dalam larutan Zn 2+ 1 M, bila diketahui:
Ag+ + e ↔ Ag E0 = +0,80 volt
Zn2+ + 2e ↔ Zn E0 = -0,76 volt
Maka pernyataan di bawah ini benar, kecuali …
A. elektroda Ag bertindak sebagai katode
B. elektroda Zn bertindak sebagai anode

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 14


C. potensial standar sel ialah 2,36 volt
D. reaksi selnya adalah 2Ag+ + Zn → 2Ag + Zn2+
E. logam Ag mengendap pada elektroda Ag

14. Perhatikan rangkaian berikut!


Cu
Harga Fe3+ + 3e → Fe E0= + 0,33 V,
Cu 2+ + 2 e → Cu E0= + 0,34 V

Fe2(SO4)3 CuSO4
Pernyataan yang benar dari tentang gambar tersebut adalah....
A. Elektroda Cu bertindak sebagai anoda
B. Elektroda Fe bertindak sebagai katoda
C. Logam Cu mengendap di anoda
D. Diagram selnya adalah Fe / Fe3+ // Cu2+ / Cu
E. Harga E0 sel adalah + 0,67 V
15. Perhatikan gambar rangkaian sel volta berikut:
V

Al Sn

AlCl3(aq) SnCl2(aq)

Diagram sel yang tepat untuk rangkaian tersebut adalah ...


A. Al(s) / Al3+(aq) // Sn(s) / Sn2+(aq) D. Al3+(aq) / Al(s) // Sn(s) / Sn2+(aq)
3+ 2+
B. Al(s) / Al (aq) // Sn (aq) / Sn(s) E. Sn(s) / Sn2+(aq) // Al3+(aq) / Al(s)
2+ 3+
C. Sn(s) / Sn (aq) // Al(s) / Al (aq)
16. Diketahui data potensial elektroda standar berikut:
Zn2+ + 2e ↔ Zn E0 = -0,76 volt
2+
Cu + 2e ↔ Cu E0 = + 0,34 volt
Mg2+ + 2e ↔ Mg E0 = - 2,34 volt
3+
Cr + 3e ↔ Cr E0 = - 0,74 volt
Harga potensial sel (E0sel) yang paling kecil terdapat pada …
A. Zn  Zn2+(aq) ║ Cu2+(aq) Cu D. Cr  Cr3+(aq) ║ Cu2+(aq) Cu
2+ 3+
B. Zn  Zn (aq) ║ Cr (aq) Cr E. Mg Mg2+(aq)║ Cu2+(aq) Cu
C. Mg Mg2+(aq)║ Cr3+(aq) Cr
17. Diketahui:
Ag+ + e ↔ Ag E0 = +0,80 volt
2+
Mg + 2e ↔ Mg E0 = - 2,34 volt
2+
Zn + 2e ↔ Zn E0 = - 0,76 volt
Fe2+ + 2e ↔ Fe E0 = - 0,44 volt
Dua set setengah sel yang beda potensialnya terbesar adalah …
A. Zn  Zn2+(aq) ║ Ag+(aq) Ag D. Zn  Zn2+(aq) ║ Fe2+(aq) Fe
2+ +
B. Mg Mg (aq)║ Ag (aq) Ag E. Fe Fe2+(aq) ║ Ag+(aq) Ag
2+ 2+
C. Mg Mg (aq)║ Fe (aq) Fe
18. Reaksi : Mg2+ + 2e ↔ Mg E0 = - 2,34 volt
2+
Ni + 2e ↔ Ni E0 = - 0,25 volt
Potensial yang dihasilkan oleh reaksi Mg + NiCl 2 → MgCl2 + Ni adalah …
A. - 2,12 volt d. +1,06 volt E. +0,80 volt
B. +2,12 volt e. - 2,62 volt
19. Bahan yang digunakan sebagai elektroda pada sel aki adalah …
A. Pt dan C d. Zn dan Cu E. Pb dan PbO2
B. Zn dan C e. Cu dan PbO2
20. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah adalah …
A. Cu C. Mg E. Sn
B. Pb D. oksigen dan NH4Cl
21. Zat di bawah ini merupakan cara-cara mencegah korosi, kecuali …
A. melapisi logam dengan cat D. membuat logam paduan
Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 15
B. proteksi katodik E. melapisi logam dengan logam-logam lain
C. menghilangkan gas oksigen dan air sekitar logam

22. Reaksi yang terjadi pada kutub anoda jika larutan Zn(NO 3)2 dielektrolisis dengan elektroda C
adalah …
A. Zn2+ + 2e → Zn D. 2H2O → 4H+ + O2 +4e E. Zn → Zn2+ + 2e
- -
B. 2 NO3 → 2NO2 + O2 + 2e E. 2H2O + 2e → 2OH + H2
23. Jika larutan MgSO4 1M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon, reaksi yang terjadi di
katoda adalah …
A. 2H2O → 4H+ + O2 +4e D. C2+ + 2e → C E. Mg2+ + 2e → Mg
B. 2H2O + 2e → 2OH- + H2 E. 2SO42- → S2O82+ + 2e
24. Pada sel elektrolisis terjadi …
A. oksidasi pada katoda D. perpindahan kation ke elektroda positif
B. reduksi pada anoda E. perpindahan anion ke elektroda negative
C. reduksi pada katoda
25. Jumlah faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logam kalsium
adalah… (Ar Ca = 40)
A. 1,0 C. 2,0 E. 4,0
B. 1,5 D. 3,0
26. Arus listrik 965 mA dialirkan melalui suatu larutan asam selama 5 menit. Banyaknya gas
hydrogen yang terbentuk adalah … (1F = 96.500 C/mol)
A. 3,0 x 10-3 mol C. 2,0 x 10-3 mol E. 1,0 x 10-3 mol
-3 -3
B. 2,5 x 10 mol D. 1,5 x 10 mol
27. Pada elektrolisis leburan garam CaCl2 dengan elektroda karbon digunakan muatan listrik
sebanyak 0,02 F. Volum gas klorin yang dihasilkan di anode, jika diukur pada tekanan dan suhu
dimana 1 liter gas N2 (Mr = 28) massanya 1,4 gram adalah …
A. 100 mL C. 224 mL E. 448 Ml
B. 200 mL D. 400 mL
28. Pada elektrolisis larutan MSO4 memakai elektroda Pt, dapat dihasilkan 1,035 gram logam M.
Larutan hasil elekrolisis dititrasi dengan KOH 0,2 M. Ternyata diperlukan 50 mL. Dari
pengamatan ini dapat dihitung massa atom relative logam adalah …
A. 103,5 C. 118 E. 20,7
B. 207 D. 63
29. Jumlah faraday yang diperlukan untuk dapat mereduksi satu mol ion klorat (ClO 3-) menjadi klorin
(Cl2) dalam larutan asam adalah …
A. 1 C. 3 E. 10
B. 2 D. 5
30. Pada proses elektrolisis larutan NaOH dengan Pt, reaksi kimia yang tejadi pada katode adalah …
A. Na+ + e → Na C. 2H2O + 2e → H2 + 2OH- E. 2H+ + 2e → H2
- +
B. 4OH → 2H2O + O2 + 4e D. 2H2O → 4H + O2 + 4e

Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 16


Modul Kimia SMA XII IPA Semester 1 17

Anda mungkin juga menyukai