Anda di halaman 1dari 6

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kompetensi merupakan per- paduan pengetahuan, ketrampilan,


dan nilai-nilai dasar yang direfleksi- kan dalam kebiasaan berfikir
dan ber tindak. Achsan juga mengemukakan bahwa kompetensi :
“… is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person
achieves, which become part of his or he being to the exent he or she
can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and
psychomotor behaviors. “ Dalam hal ini, kompetensi diartikan
sebagai pe- ngetahuan, ketrampilan dan ke- mampuan yang
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat me- lakukan perilaku-perilaku kognitif, affektif,
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. (Mulyasa, 2002).
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah seperangkat rencana dan
pe- ngaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus
dicapai siswa, penilaian kegiatan belajar m ngajar, dan
pemberdayaan sumber da ya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum sekolah (Nugraha, 2004).
Tujuan utama kurikulum ber- basis kompetensi adalah me-
mandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan
kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai
dengan kondisi lingkungan (Mulyasa, 2004).
Kurikulum berbasis kom- petensi memiliki karakteristik sebagai
berikut : (1) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal (2) Beriorentasi pada hasil
belajar dan keberagaman (3) Penyampaian dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi (4) Sumber
belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif (5) Penilaian menekankan pada proses
dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi (Depdiknas, 2002).

Karakteristik KBK Untuk Kimia


Karakteristik KBK untuk mata pelajaran Kimia merupakan kondisi
ideal pelaksanaan KBK di SMA, yang diperoleh dari empat
komponen-komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi.
Empat komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi yaitu : (1)
Kurikulum dan hasil belajar (2) Kegiatan belajar mengajar kimia (3)
Penilaian Berbasis Kelas (4) Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah (PKBS) (Nurhadi, 2004). Di dalam komponen kurikulum
dan hasil belajar ada 12 hal yang menjadi aspek pendukung yaitu :
(1) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester )
adalah 34 Minggu (2) Jam sekolah efektif permingu minimal 30
jam (1800) menit (3) Alokasi waktu yang disediakan adalah 36
pelajaran per minggu (4) Satu jam pelajaran tatap muka
dilaksanakan selama 45 menit (5) Alokasi waktu untuk mata
pelajaran kimia untuk kelas X semester I dan 2 adalah 3 jam
pelajaran, Kelas XI semester 1 adalah 4 jam pelajaran dan semester
2 adalah 5 jam pelajaran, Kelas XII semester 1 adalah 4 jam
pelajaran dan semester 2 adalah 5 jam pelajaran. (6) Ada waktu
yang disediakan untuk me- laksanakan kegiatan sekolah seperti
kunjungan perpustakaan, olah raga, bakti sosial, dan sejenisnya. (7)
Kelas X merupakan program ber- sama yang diikuti semua peserta
didik (8) Terdapat program studi ilmu alam yang lebih difokuskan
pada mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi (9) Ada
mata pelajaran teknologi Informasi dan komunikasi/ ketrampilan,
dimana alokasi waktu- nya diatur oleh sekolah (10) Ada
penambahan mata pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan daerah
maksimal sebanyak 4 jam pelajaran (11) Ada target pencapaian
prestasi siswa untuk menentukan jurusan di SMU dan MA (12) Ada
target pencapaian prestasi siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi.
Kemudian komponen kegiatan belajar mengajar kimia ada 19 hal
yang menjadi aspek pendukung yaitu : (1) Ada identifikasi dan
pengelompokan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa (2) Ada
pengembangan materi standar kimia yang dilakukan oleh guru (3)
Ada pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi kimia (4)
Ada perencanaan penilaian yang berbasis kelas (5) Ada pembinaan
keakraban antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan
siswa (6) Ada pe- laksanaan pretest (7) Ada penjelasan guru tentang
kompetensi mata pelajaran kimia yang harus dicapai siswa (8)
Penjelasan materi standar kimia secara logis dan sistematis (9) Ada
upaya guru untuk melibatkan siswa secara aktif dalam menafsirkan
dan memahami materi standar kimia (10) Ada pengembangan dan
mo- difikasi kegiatan pembelajaran kimia (11) Ada pemilihan media
pem- belajaran yang sesuai dengan materi standar kimia (12) Ada
pembagian lembar kegiatan siswa untuk setiap siswa (13) Ada
pemantauan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh guru kepada
siswa dalam me- ngerjakan lembar kegiatan siswa (14) Ada upaya
guru dalam memotivasi siswa untuk menerapkan konsep,
pengertian, dan kompetensi kimia yang dipelajarinya di dalam
kehidupan sehari-hari (15) Ada pem- berian tugas / posttest (16)
Guru mengenal siswa secara perorangan (17) Guru memanfaatkan
perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar siswa (18) Guru me-
ngembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan
memecahkan masalah kimia (19) Guru mengembangkan ruangan
kelas sebagai lingkungan belajar kimia yang menarik. Dilanjutkan
dengan Komponen penilaian berbasis kelas ada 17 hal yang menjadi
aspek pendukung yaitu : (1) Ada upaya guru memberikan peng-
hargaan pencapaian belajar kimia siswa (2) Ada upaya guru untuk
memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran kimia (3)
Penilaian yang dilakukan harus valid (4) Penilaian yang dilakukan
harus mendidik (5) Penilaian yang dilakukan harus berorientasi
pada kompetensi (6) Penilaian yang d lakukan harus adil dan
objektif (7) Penilaian yang dilakukan harus terbuka (8) Penilaian
yang dilakukan harus berkesinambungan (9) Penilaian yang
dilakukan harus menyeluruh (10) Penilaian yang di- lakukan harus
bermakna (11) Guru harus membuat kisi-kisi penilaian / rancangan
penilaian secara me- nyeluruh untuk satu semester (12) Adanya
penagihan semua indikator (13) Adanya penggunaan berbagai
teknik penilaian dan ujian yang disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran kimia (14) Guru harus menganalisis hasil penilaian
untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi
(15) Guru harus memberikan proses pem- belajaran jika peserta
didik belum menguasai suatu kompetensi dasar (16) Guru harus
memberikan tugas jika siswa telah menguasai suatu kompetensi
dasar (17) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari
kompetensi dasar berikutnya jika siswa telah me- nguasai semua
atau sebagaian kompetensi dasar.
Dan terakhir komponen Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah
(PKBS) ada 18 hal yang menjadi aspek pendukung yaitu : (1) Pihak
sekolah membentuk tim pengembang silabus KBK tingkat sekolah
bagi yang mampu melakukannya (2) Pihak sekolah diberikan
kebebasan untuk mengembangkan silabus sendiri bagi yang
mampu dan memenuhi kriteria untuk melakukannya (3) Adanya
identifikasi kompetensi sesuai dengan perkembangan siswa dan
kebutuhan daerah dalam penyusunan silabus yang dilakukan oleh
pihak sekolah (4) Adanya permohonan pihak sekolah kepada dinas
kabupaten dan kota dalam proses penyusunan silabus (5) Pihak
sekolah harus mengimplementasikan silabus sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan sekolah (6) Adanya uji kelayakan
silabus KBK yang di- implementasikan disekolah tersebut yang
dilakukan pihak sekolah (7) Pihak sekolah memberikan masukan
kepada dinas pendidikan kabupaten dan kota, dinas pendidikan
provinsi, dan pusat kurikulum departemen pen didikan nasional
tentang efektifitas dan efisiensi silabus KBK, ber- dasarkan kondisi
aktual di lapangan (8) Materi harus memiliki tingkat kesesuaian,
teruji, dan dapat di- pertanggung jawabkan secara ilmiah (9) Materi
memiliki tingkat ke- pentingan, kebermaknaan dan sumbangan
terhadap pencapaian suatu kompetensi (10) Materi yang
dikembangkan bermanfaat bagi siswa (11) Materi yang di-
kembangkan layak untuk dipelajari siswa (12) Materi yang
dikembangkan menarik bagi siswa sehingga dapat mendorong
siswa untuk belajar lebih lanjut (13) Pihak sekolah mengadakan
sosialisasi perubahan kurikulum (14) Pihak sekolah
mengembangkan fasilitas dan sumber belajar (15) Adanya usaha
dari pihak sekolah untuk mendisiplinkan siswa (16) Adanya
pengembangan kemandirian kepala sekolah (17) Pihak sekolah
mem- berdayakan tenaga kependidikan (18) Pengawas memantau
pelaksanaan dan pengelolaan pendidikan dan Pengawas
memberikan gagasan baru untuk melaksanakan pembelajaran yang
bermutu.
Tujuan KTSP pada SMA dan SMK
• Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

d. Implementasi KTSP
Pembelajaran merupakan aktualisasi lurikulum yang menuntut kaktifitas, kreatifitas dan
kearifan pendidik dalam menciptakan dan menmbhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan
rencana yang diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Sehingga dalam
implememntasinya seorang poendidik hars mampu:
1) Menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
2) Memiliki pendekatan yang tepat
3) Membentuk kompetensi peserta didik, meliputi:
a) Kegian awal/ pembukaan seperti pembinaan keakraban dan pre-test
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan akhir / penutup, dapat dilakukan dengan memberikan tugas dan pos-test.
4) Kriteria keberhasilan
5) Pengembangan organisasi dan menejmen pembelajaran.

e. Mapel kimia pada KTSP


Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai
karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara
memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya
kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang
mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang
berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat.
Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat
yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang
melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang
tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah).
Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan
karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

SK-KD kimia dalam kurikulum KTSP: 


I. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan
alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama
dengan orang lain
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau
eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang
percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data,
serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga
merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya
mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
5. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
II. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan
pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan non-elektrolit dan
elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan makromolekul
2. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri larutan,
kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid
3. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur, kegunaan, dan
bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul.

Anda mungkin juga menyukai