0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan18 halaman
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran dan kurikulum sekolah/madrasah yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa pada aspek spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan, serta standar proses, pendukung, dan tenaga pendidik.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran dan kurikulum sekolah/madrasah yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa pada aspek spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan, serta standar proses, pendukung, dan tenaga pendidik.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran dan kurikulum sekolah/madrasah yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa pada aspek spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan, serta standar proses, pendukung, dan tenaga pendidik.
1. kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat
kompetensi.
2. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
3. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensi pengetahuan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
4. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensi keterampilan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
5. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti sesuai ruang lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
6. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran
tematik terpadu sesuai tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
7. Kepala sekolah/madrasah bersama guru mengembangkan
kurikulum sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP dengan melibatkan beberapa unsur: (1) pengawas sekolah/madrasah, (2) narasumber, (3) komite sekolah/madrasah, (4) penyelenggara lembaga pendidikan.
8. Sekolah/madrasah menyusun KTSP yang meliputi: (1) visi,
misi dan tujuan, (2) pengorganisasian muatan kurikuler, (3) pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru (4) penyusunan kalender pendidikan, (5) penyusunan silabus muatan pelajaran, (6) penyusunan RPP.
9. Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum sesuai
dengan prosedur operasional pengembangan KTSP yang meliputi tahapan berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3) penetapan, (4) pengesahan. 10. Sekolah/madrasah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan: (1) mengikuti struktur kurikulum, (2) penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%, (3) beban kerja guru dan beban belajar siswa sesuai ketentuan, (4) mata pelajaran seni budaya dan prakarya diselenggarakan minimal dua aspek, (5) menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dan cara penilaiannya.
II. STANDAR PROSES
11. Sekolah/madrasah mengembangkan silabus yang memuat komponen: (1) identitas mata pelajaran/tema, (2) identitas sekolah/madrasah, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar, (5) materi pokok, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, (9) sumber belajar.
13. Sekolah/madrasah mengalokasikan waktu dan beban belajar
sesuai ketentuan: (1) durasi 1 jam pembelajaran, (2) beban belajar per minggu, (3) beban belajar per semester, (4) beban belajar pertahun pelajaran.
14. Sekolah/madrasah melaksanakan proses pembelajaran
dengan jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 28 orang.
15. Siswa menggunakan buku teks pelajaran dalam proses
pembelajaran.
16. Guru melakukan pengelolaan kelas yang baik dengan: (1)
keteladanan dalam sikap spiritual, (2) keteladanan dalam sikap sosial, (3) pengaturan tempat, (4) pengaturan suara, (5) penggunaan kata-kata santun, lugas, dan mudah dimengerti, (6) kemampuan belajar siswa, (7) ketertiban kelas, (8) penguatan dan umpan balik, (9) keaktifan siswa, (10) berpakaian sopan, bersih, dan rapi, (11) menjelaskan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester, (12) ketepatan penggunaan waktu.
17. Guru memulai pembelajaran dengan 5 langkah pendahuluan
berikut: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, (2) memberi motivasi belajar siswa, (3) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, (4) menjelaskan tujuan pembelajaran, (5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
18. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran/tema.
19. Guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
karakteristik siswa dan mata pelajaran/tema.
20. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai
karakteristik siswa dan mata pelajaran/tema.
21. Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
karakteristik siswa dan mata pelajaran/tema.
22. Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai
karakteristik siswa dan mata pelajaran/tema.
23. Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan
langkah penutup, meliputi: (1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, (2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, (3) melakukan kegiatan tindak lanjut, dan (4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya.
24. Guru menggunakan pendekatan penilaian otentik dalam
penilaian proses pembelajaran.
25. Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk
merencanakan program: (1) remedial, (2) pengayaan, (3) pelayanan konseling, (4) perbaikan proses pembelajaran. 26. Kepala sekolah/madrasah melakukan pengawasan proses pembelajaran dengan objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.
27. Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi proses
pembelajaran terhadap seluruh guru setiap tahun.
28. Kepala sekolah/madrasah memantau proses pembelajaran
29. Kepala sekolah/madrasah menindaklanjuti hasil supervisi
proses pembelajaran dengan cara: (1) pemberian contoh, (2) diskusi, (3) konsultasi, (4) pelatihan.
30. Kepala sekolah/madrasah menyusun: (1) laporan pemantauan,
(2) laporan supervisi, (3) laporan evaluasi proses pembelajaran, (4) program tindak lanjut.
31. Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap
hasil pengawasan proses pembelajaran, minimal 1 tahun terakhir.
32. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, sesuai dengan perkembangan siswa yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran melalui pembiasaan: (1) integrasi pengembangan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dalam kegiatan pembelajaran, (2) berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan, (3) santun dalam berbicara dan berperilaku, (4) Berpakaian sopan sesuai aturan sekolah/madrasah, (5) mengucapkan salam saat masuk kelas, (6) melaksanakan kegiatan ibadah, (7) mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh, (8) menumbuhkan sikap saling menolong/ berempati, (9) menghormati perbedaan, (10) antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah/madrasah.
33. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sosial
dengan karakter: (1) jujur dan bertanggung jawab, (2) peduli, (3) gotong-royong dan demokratis, (4) percaya diri, (5) nasionalisme yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran dan pembiasaan.
34. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
pembelajar sejati sepanjang hayat sesuai dengan perkembangan anak, yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan pembiasaan melalui gerakan literasi sekolah/madrasah, meliputi: (1) perencanaan dan penilaian program literasi, (2) waktu yang cukup untuk kegiatan literasi, (3) membaca buku, (4) lomba terkait literasi, (5) memajang karya tulis, (6) penghargaan berkala untuk siswa, (7) pelatihan literasi.
35. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sehat
jasmani dan rohani melalui keterlibatan dalam kegiatan kesiswaan, berupa: (1) olahraga, (2) seni, (3) kepramukaan, (4) UKS, (5) keagamaan, (6) lomba yang terkait dengan kesehatan jasmani dan rohani.
36. Siswa memiliki pengetahuan: (1) faktual, (2) konseptual, (3)
prosedural, (4) metakognitif dalam setiap tema sesuai dengan pembelajaran tematik terpadu.
37. Siswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang
ditunjukkan oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal, meliputi: (1) kegiatan yang menunjukkan keberagaman budaya, (2) peringatan hari-hari besar nasional, (3) peringatan hari-hari besar agama, (4) pentas seni budaya, (5) bulan bahasa.
38. Siswa memperoleh pengalaman pembelajaran menggunakan
informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif melalui pemanfaatan sumber belajar berupa: (1) bahan ajar, (2) buku teks, (3) perpustakaan, (4) alat peraga, (5) internet. IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
39. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)
atau diploma empat (D4) dari program studi terakreditasi.
40. Guru memiliki sertifikat pendidik.
41. Guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan
dan/atau uji kelayakan dan kesetaraan.
42. Guru mata pelajaran (Pendidikan Agama, Pendidikan
Jasmani, Olahraga Kesehatan, Muatan Lokal, dan lain-lain) mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan.
43. Guru memiliki kompetensi pedagogik, meliputi: (1)
mengintegrasikan karakteristik siswa, (2) pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, (3) merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum, (4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, (6) mengembangkan potensi siswa, (7) berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun, (8) melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, (9) menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar, (10) melakukan tindakan reflektif.
44. Guru memiliki kompetensi profesional, meliputi: (1)
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
45. Guru memiliki kompetensi kepribadian, meliputi: (1)
bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan, (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan, (3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, (5) menjunjung tinggi kode etik profesi.
46. Guru memiliki kompetensi sosial yang ditunjukkan melalui
komunikasi yang efektif dan santun dengan: (1) sesama guru,(2) tenaga kependidikan, (3) siswa, (4) orangtua siswa, (5) masyarakat.
47. Guru melaksanakan tugas layanan konseling yang memiliki
kompetensi profesional meliputi: (1) penguasaan konsep dan praksis asesmen, (2) penguasaan kerangka teoretis dan praksis, (3) perencanaan program, (4) pelaksanaan program, (5) penilaian proses dan hasil kegiatan, (6) komitmen terhadap etika profesional, (7) penguasaan konsep dan praksis penelitian.
48. Kepala sekolah/madrasah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana S1 atau D4, (2) berusia maksimal 56 tahun, (3) sehat jasmani dan rohani, (4) tidak pernah dikenakan hukuman disiplin, (5) memiliki sertifikat pendidik, (6) memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah, (7) berpengalaman mengajar minimal 5 tahun, (8) golongan minimal III/C bagi PNS dan bagi non- PNS disetarakan, (9) nilai baik untuk penilaian kinerja dalam 2 tahun terakhir.
49. Kepala sekolah/madrasah memiliki kompetensi manajerial
yang meliputi: (1) menyusun perencanaan,(2) mengembangkan organisasi,(3) memimpin penyelenggaraan sekolah/madrasah, (4) mengelola perubahan dan pengembangan, (5) menciptakan budaya kondusif dan inovatif, (6) mengelola guru dan tenaga administrasi, (7) mengelola sarana dan prasarana, (8) mengelola hubungan dengan masyarakat, (9) mengelola seleksi siswa, (10) mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, (11) mengelola keuangan, (12) mengelola ketatausahaan, (13) mengelola unit layanan khusus, (14) mengelola sistem informasi, (15) memanfaatkan TIK, (16) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan. 50. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang meliputi: (1) melakukan inovasi, (2) bekerja keras, (3) memiliki motivasi, (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, (5) memiliki naluri kewirausahaan.
51. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan supervisi
proses pembelajaran yang meliputi: (1) merencanakan program supervisi , (2) melaksanakan supervisi, (3) mengevaluasi hasil supervisi, (4) menindaklanjuti hasil supervisi.
52. Sekolah/madrasah memiliki tenaga administrasi yang
berkualifikasi akademik minimal pendidikan menengah sesuai dengan bidang tugasnya.
53. Tenaga perpustakaan memiliki kualifikasi minimal pendidikan
menengah dan memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah.
54. Sekolah/madrasah memiliki petugas yang melaksanakan
layanan khusus yang bertanggung jawab sebagai: (1) penjaga keamanan, (2) tukang kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pesuruh.
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
55. Sekolah/madrasah memiliki luas lahan sesuai ketentuan luas
dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara.
57. Sekolah/madrasah memiliki luas lantai bangunan sesuai
ketentuan. 58. Bangunan sekolah/madrasah memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi: (1) konstruksi yang stabil, (2) konstruksi yang kukuh, (3) sistem pencegahan bahaya kebakaran, (4) fasilitas ramah anak, (5) penangkal petir.
59. Bangunan sekolah/madrasah memenuhi persyaratan
kesehatan yang meliputi: (1) ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan bangunan yang aman.
60. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan
daya yang mencukupi kebutuhan.
61. Sekolah/madrasah melakukan pemeliharaan berkala 5 tahun
sekali, meliputi: pengecatan ulang, perbaikan jendela dan pintu, lantai, penutup atap, plafon, instalasi air, dan listrik.
62. Sekolah/madrasah memiliki prasarana yang lengkap sesuai
ketentuan dengan kondisi baik.
63. Sekolah/madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah,
ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
64. Sekolah/madrasah memiliki perpustakaan dengan: (1) luas
sesuai ketentuan, (2) sarana sesuai ketentuan, (3) pendayagunaan maksimal, (4) kondisi terawat dengan baik, bersih serta nyaman.
65. Sekolah/madrasah memiliki alat peraga pembelajaran,
meliputi: (1) model kerangka manusia, (2) model tubuh manusia, (3) globe, (4) model tata surya, (5) bermacam kaca, (6) cermin, (7) lensa, (8) magnet batang, (9) berbagai macam poster dan replika.
66. Sekolah/madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas
minimum 12 m2 dengan sarana meliputi: (1) kursi pimpinan, (2) meja pimpinan, (3) kursi dan meja tamu, (4) lemari, (5) papan statistik, (6) simbol kenegaraan, (7) tempat sampah, (8) jam dinding. 67. Sekolah/madrasah memiliki ruang guru dengan rasio minimum 4 m2/ guru dan luas minimum 32 m2, dengan sarana: (1) kursi kerja, (2) meja kerja, (3) lemari, (4) kursi tamu, (5) papan statistik, (6) papan pengumuman, (7) tempat sampah, (8) tempat cuci tangan, (9) jam dinding.
68. Sekolah/madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga
sekolah/ madrasah dengan luas minimum 12 m2 dan sarana berupa: (1) perlengkapan ibadah, (2) lemari, (3) jam dinding, (4) air dan tempat berwudu.
70. Sekolah/madrasah memiliki jamban dengan ketentuan: (1)
jumlah minimum, (2) luas minimum per jamban, (3) tersedia air, (4) bersih, (5) sarana lengkap.
71. Sekolah/madrasah memiliki gudang dengan ketentuan: (1)
luas minimum 18 m2, (2) memiliki perabot, (3) dapat dikunci, (4) tertata dengan baik.
72. Sekolah/madrasah memiliki tempat bermain, berolahraga,
berkesenian, keterampilan, dan upacara dengan ketentuan: (1) luas minimum, (2) memiliki bendera dan tiang bendera, (3) memiliki peralatan olahraga (4), memiliki peralatan seni budaya, (5) memiliki peralatan keterampilan.
73. Sekolah/madrasah memiliki ruang sirkulasi yang memenuhi
ketentuan: (1) luas minimum, (2) kualitas, (3) terawat dengan baik, (4) bersih, (5) nyaman.
74. Sekolah/madrasah memiliki kantin yang memenuhi
ketentuan: (1) area tersendiri, (2) luas minimum 12 m2, (3) ruangan bersih, (4) sanitasi yang baik, (5) menyediakan makanan yang sehat dan bergizi.
75. Sekolah/madrasah memiliki tempat parkir kendaraan yang
memenuhi ketentuan: (1) area khusus parkir, (2) luas memadai, (3) memiliki sistem pengamanan, (4) memiliki rambu-rambu parkir. VI. STANDAR PENGELOLAAN
76. Sekolah/madrasah memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas
77. Sekolah/madrasah telah merumuskan dan menetapkan,
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sesuai ketentuan, meliputi: (1) disusun sesuai rekomendasi hasil Evaluasi Diri, (2) diputuskan dalam rapat dewan pendidik, (3) disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag, (4) dituangkan dalam dokumen tertulis.
78. Sekolah/madrasah memiliki pedoman pengelolaan yang
meliputi:(1) KTSP, (2) kalender pendidikan/akademik, (3) struktur organisasi, (4) pembagian tugas guru, (5) pembagian tugas tenaga kependidikan, (6) peraturan akademik, (7) tata tertib, (8) kode etik, (9) biaya operasional. 79. Sekolah/madrasah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan efektif, sesuai ketentuan, melalui langkah berikut: (1) diputuskan, (2) ditetapkan, (3) disosialisasikan, (4) disahkan.
80. Sekolah/madrasah melaksanakan kegiatan sesuai rencana
kerja tahunan.
81. Sekolah/madrasah melaksanakan kegiatan kesiswaan yang
meliputi: (1) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), (2) layanan konseling, (3) ekstrakurikuler, (4) pembinaan prestasi, (5) penelusuran alumni.
82. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran meliputi: (1) KTSP, (2) kalender pendidikan, (3) program pembelajaran, (4) penilaian hasil belajar siswa, (5) peraturan akademik.
83. Sekolah/madrasah mendayagunakan pendidik dan tenaga
kependidikan, meliputi: (1) pemenuhan kebutuhan, (2) pemberdayaan, (3) pengembangan dan promosi, (4) penghargaan.
dan tenaga kependidikan, meliputi: (1) kesesuaian penugasan dengan latar belakang pendidikan, (2) keseimbangan beban kerja, (3) keaktifan, (4) pencapaian prestasi, (5) keikutsertaan dalam berbagai lomba.
85. Sekolah/madrasah menyusun pedoman pengelolaan
pembiayaan investasi dan operasional sesuai ketentuan: (1) disusun mengacu pada standar pembiayaan, (2) mengatur tentang sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana, (3) mengatur tentang penyusunan dan pencairan anggaran, (4) mengatur tentang kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran, (5) mengatur tentang pembukuan.
86. Sekolah/madrasah melibatkan peran serta masyarakat dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam melakukan berbagai kegiatan pengelolaan pendidikan, antara lain lembaga: (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) kepolisian, (4) keagamaan dan kemasyarakatan, (5) dunia usaha, (6) pengembangan minat dan bakat.
87. Sekolah/madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah/madrasah dalam rangka pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
88. Kepala sekolah/madrasah melaksanakan tugas
kepemimpinan yang meliputi: (1) menjabarkan visi ke dalam misi, (2) merumuskan tujuan dan target mutu, (3) menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan, (4) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan, (5) melibatkan guru dan komite, (6) meningkatkan motivasi kerja, (7) menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, (8) meningkatkan mutu, (9) memberi teladan.
89. Kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan
sekolah/madrasah menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan pembelajaran, meliputi: (1) membangun tujuan bersama, (2) meningkatkan kreasi dan inovasi dalam pengembangan kurikulum,(3) mengembangkan motivasi guru, (4) menjamin pelaksanaan mutu proses pembelajaran, (5) mengembangkan sistem penilaian, (6) mengambil keputusan berbasis data.
90. Sekolah/madrasah memiliki Sistem Informasi Manajemen
(SIM) yang meliputi: (1) pengelolaan SIM, (2) penyediaan fasilitas SIM, (3) penugasan pengelola SIM/operator, (4) pelaporan data dan informasi.
VII. STANDAR PEMBIAYAAN
91. Sekolah/madrasah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) 3 tahun terakhir yang memuat alokasi anggaran untuk investasi yang meliputi: (1) pengembangan sarana dan prasarana, (2) pengembangan pendidik, (3) pengembangan tenaga kependidikan, (4) modal kerja.
92. Sekolah/madrasah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) 3 tahun terakhir yang memuat alokasi anggaran untuk biaya operasi nonpersonalia yang mencakup 9 komponen, meliputi: (1) alat tulis sekolah (ATS), (2) bahan dan alat habis pakai (BAHP), (3) pemeliharaan dan perbaikan ringan, (4) daya dan jasa, (5) transportasi/perjalanan dinas, (6) konsumsi, (7) asuransi, (8) pembinaan siswa/ekstrakurikuler, (9) pelaporan.
93. Sekolah/madrasah memiliki dokumen investasi sarana
dan prasarana secara lengkap.
94. Sekolah/madrasah membelanjakan biaya untuk
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan RKA selama 3 tahun terakhir.
95. Sekolah/madrasah merealisasikan modal kerja sebesar
yang tertuang dalam RKA selama 3 tahun terakhir.
96. Sekolah/madrasah menyampaikan biaya operasional untuk
guru dan tenaga kependidikan berupa: (1) gaji, (2) honor kegiatan, (3) insentif, (4) tunjangan lain.
(KKM) seluruh mata pelajaran dengan mempertimbangkan: (1) karakteristik peserta didik, (2) karakteristik mata pelajaran, (3) kondisi satuan pendidikan, (4) analisis hasil penilaian.
109. Guru melaksanakan penilaian hasil belajar dalam bentuk:
(1) ulangan, (2) pengamatan, (3) penugasan, dan/atau (4) bentuk lain yang diperlukan.
110. Guru menggunakan hasil penilaian kompetensi pengetahuan
yang dilakukan untuk: (1) memperbaiki proses pembelajaran, (2) mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi siswa, (3) menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun dan/atau kenaikan kelas. 111. Guru melaksanakan penilaian kompetensi sikap sesuai karakteristik Kompetensi Dasar (KD). 112. Guru melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan sesuai karakteristik KD.
113. Guru melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan
sesuai karakteristik KD.
114. Guru melaksanakan penilaian kompetensi sikap melalui
observasi/ pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan.
115. Guru melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan
dengan menggunakan 3 jenis tes: (1) tes tulis, (2) tes lisan, (3) penugasan.
116. Guru melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan
menggunakan: (1) tes praktik, (2) penilaian produk, (3) penilaian proyek, (4) penilaian portofolio, (5) teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
117. Sekolah/madrasah melaksanakan penilaian hasil belajar
dalam bentuk: (1) penilaian harian, (2) penilaian akhir semester, (3) penilaian akhir tahun, (4) ujian sekolah/madrasah.
118. Sekolah/madrasah menentukan kelulusan siswa dengan