Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia


seutuhnya.yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif,terampil,berdisiplin,beretos kerja, professional,bertanggung jawab,dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani.
Untuk mencapai tujuan tersebut ,Sekolah adalah salah satu lembaga yang
ditugaskan untuk melaksanakan pendidikan , bimbingan latihan dan pelayanan yang baik
dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mencetakan kader bangsa yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,berbudi pekerti luhur , berkepribadian , mandiri ,
maju, tangguh, cerdas, kreatif,
Terampil,berdisiplin beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani.
Pelayanan bimbingan merupakan satu proses yang melibatkan prilaku
individu,partisipan yang terkait didalamnya yaitu konselor dan klien serta unsur yang
terkaityaitu interaksi dan situasi internal dan eksternal.
Konseli sebagai seorang individu yang sedang barada dalam proses berkermbang
atau menjadi (on coming) ,yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian ,untuk
mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang
memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungan nya, juga pengalaman
yang menemukan arah kehidupannya. disamping tidak selalu mulus ,atau bebas dari
masalah ,dengan kata yang lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur
linier lurus ,atau searah dengan potensi dan harapan dan nilai-nilai yang dianut.
Perkembangan konseli tidak lepas dari pengeruh lingkungan , baik fisik, psikis
maupun sosial, sifat yang melekat pada linkungan adalah perubahan, perubahan yang terjadi
dalam linhkungan dapat mempengruhi pola hidup ( life style) warga masyarakat , apabila
perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi atau diluar kemampuan , maka akan melahirkan
kesenjangan perkembangan konseli.

34
Bimbingan menjadi salah satu pelayanan pendidikan yang sangat dirasakan
keperluan nya di sekolah-sekolah ,sekolah sekolah didirikan untuk pengembangan tugas
mewujudkan aspirasi –aspirasi nasional.cita-cita bangsa, serta tujuan pendidikan dasar dan
menengah ( SD dan SMP) diharapkan mampu menghasilkan manusia yang memiliki bekal
kemampuan dasar dalam mewujudkan kualitas kehidupan yang layak serta mampu
mengembangkan .
Dengan bekal dasar ini ,diharapkan siswa mampu mewujudkan dirinya sebagai
pribadi dan anggota masyarakat dalam mengembangkan kehidupan disekitarnya maupun dalm
melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi .
Bimbingan konseling sebagai wadah yang berfungsi sebagai pembingbing baik
berupa bimbingan pribadi , sosial, belajar, dan karier , merupakan salah satu unit yang ikut
bertanggung jawab atas ketercapaiannya tujuan tersebut diatas.untuk mencapai
terselenggaranya tugas-tugas berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling serta
bimbing karier siswa SD Negeri Cipagalo 3 diperlukan pemahaman tugas-tugas
perkembangan siswa yang sedang mengalami proses perkembangan ,untuk memahami tugas
perkembangan tersebut diperlukan kerjasama yang harmonis antara pengelola dan pelaksana
pendidikan , pengajar dan pembingbing.

B. MOTTO, VISI DAN MISI SEKOLAH


CEKATAN (CERDAS, KREATIF, AKTIF, TERAMPIL)
a. Visi Sekolah
Terwujudnya sekolah yang unggul dalam bidang prestasi, budi pekerti, disiplin,
dan berakhlak mulia serta berwawasan lingkungan sekitar.
b. Misi Sekolah
1. Mengembangkan kurikulum sekolah baik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) maupun Kurtilas.
2. Mewujudkan prestasi siswa yang dilandasi iman dan taqwa (imtaq) melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek).
3. Membentuk kompetensi siswa lulusan output yang mandiri melalui kecakapan hidup
(life skill).
4. Menyelenggarakan dan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan
sesuai dengan bakat dan minat siswa.
5. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).

34
6. Mewujudkan prestasi kerja yang dilandasi semangat kebersamaan dan sama-sama
bekerja membangun kekeluargaan.
7. Meningkatkan kedisiplinan warga sekolah melalui budaya literasi.
8. Memanfaatkan pembiayaan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah.

c. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai Kurikulum Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurtilas.
2. Terwujudnya prestasi siswa yang berbudi, berilmu, berprestasi, dan berakhlak mulia,
maju, mandiri, dan berdaya saing.
3. Terbentuk kompetensi siswa yang menghasilkan mutu lulusan yang cukup cakap dan
mandiri.
4. Terbiasa hidup sehat, bersih melalui lingkungan sekolah yangn hijau dan rindang serta
tercipta kegiatan yang mendorong terlatih bakat dan minat siswa yang kondusif.
5. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang disiplin dan bertanggung jawab
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
6. Terwujudnya suasana kerja yang aman, nyaman, rukun, dan damai.
7. Terjalin kerja sama seluruh warga sekolah yang berbudaya, beretika, dan sejahtera.
8. Terpenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

d. Strategi
1. Melaksanakan rapat pembentukan tim pengembang kurikulum KTSP dan Kurtilas serta
mengoptimalkan kegiatan kelompok kerja guru.
2. Membina siswa untuk berprestasi baik akademik maupun non akademik dengan
memperhatikan bakat dan minat siswa melalui kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
ekstrakurikuler dan pembiasaan penumbuhan budi pekerti (PBP).
3. Mengoptimalkan latihan-latihan,try out, pemantapan dan les di luar jam pelajaran untuk
menghasilkan mutu lulusan / output yang berkualitas dan bermutu.
4. Penanaman pohon, melaksanakan jumsih, tausyiah jumat, kegiatan ekstrakurikuler,
pembiasaan PBP, dan muatan lokal pilihan.

34
5. Mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan dalam seminar, workshop, bimtek,
kkg, PKG, penataran lainnya.
6. Mempererat hubungan semua warga sekolah melalui rapat, darmawisata, perlombaan,
pentas seni, qurban, pesantren kilat, dan kegiatan lain baik itu phbn maupun phba.
7. Melaksanakan budaya MPLS, budaya reading habbit, budaya S3 (sapa, salam, senyum),
budaya 5K (kedisiplinan, ketertiban, kesopanan, keindahan, dan keramah tamahan).

Mengelola keuangan dengan jujur dan benar secara transparan sesuai aturan dan kebijakan
sekolah.

C . VISI MISI BIMBINGAN KONSELING

Visi : Mewujudkan berkembangnya potensi , bakat , minat peserta didik secara optimal
sebagai pribadi yang mandiri dalam mencapai kehidupan yang berakhlakul karimah.

Misi : Adapun Misi dari bimbingan dan konseling SD N Cipagalo 3 sebagai berikut :
1. Menjadi partner guru dan walikelas untuk menyelenggarakan bimbingan mental ,
akhlak dan prestasi belajar .
2. Menjadi sarana siswa untuk konsultasi berkaitan dengan pribadi ,belajar ,sosial dan
karier.

D . DESKRIPSI KEBUTUHAN
Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan
konseling ,yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional , remedial ,klinis dan terpusat
pada konselor, kepada pendekatan yang berorientasi perkembangan dan preventif ,pendekatan
ini disebut pendekatan komprehensif . artinya pendekatan yang didasarkan kepada upaya
pencapaian tugas perkembangan , pengembangan potensi, dan penegntasan masalah peserta
didik , tugas- tugas perkembangan dirumuskan sebagai standar kompetensi yang harus dicapai
peserta didik , sehingga pendekatan bimbingan berbasis standar kompetensi kemandirian.

34
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
SD N CIPAGALO 3 KAB. BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Aspek Tataran /
Perkembangan Internalisasi Standar kompetensi
Ttujuan
Pengenalan Mengenal arti dan tujuan ibadah
1. Landasan Akomodasi Berminat mempelajari arti dan tujuan setiap bentuk
Hidup ibadah
Tindakan Mengenal alasan perlunya menaati aturan/norma
Religious
berprilaku
Pengenalan Mengenal alasan perlunya menaati aturan/ norma

2. Landasan berprilaku
Akomodasi Memahami keragaman perlunya aturan / patokan
Prilaku
berprilaku dalam konteks budaya
Etis Tindakan Bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang
berlaku
Pengenalan Mengenal cara-cara mengespresikan perasaan secara
wajar
3. Kematangan Akomodasi Memahami keragaman ekpresi perasaan diri dan orang
Emosi lain
Tindakan Mengekspreikan perasaan atas dasar pertimbangan
kontekstual
Pengenalan Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan

4. Kematangan pemecahan masalah


Akomodasi Menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan
Intelektual Tindakan Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko
yang mungkin terjadi
Pengenalan Mempelajari cara- cara memperoleh hak dan memenuhi

5. Kesadaran kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari –hari


Akomodasi Menghargai nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan
tanggung
dalam kehidupan sehari -hari
jawab sosial Tindakan Berinteraksi dengan orang lain atas dasar nilai-nilai
persahabatan dan keharmonisan hidup.
Pengenalan Mengenal peran-peran sebagai laki-laki dan perempuan
Akomodasi Menghargai perasaan diri dan orang lain sebagai laki-
6. Kesadaran
laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari
Gender Tindakan Berinteraksi dengan lain jenis secara kolaboratif dalam
memerankan peran jenis
7. Pengembang Pengenalan Mengenal kemampuan dan keinginan diri

34
Akomodasi Menerima keadaan diri secara positif
an Diri Tindakan Menampilkan prilaku yang merefleksi keragaman diri
dalam lingkungannya
8. Perilaku Pengenalan Mengenal nilai- nilai perilaku hemat, ulet, sunggguh –

Kewirausahaan sungguh dan kompetitif dalam kehidupan sehari – hari


Akomodasi Menyadari manfaat berperilaku hemat, ulet, sunggguh –
(kemandirian
sungguh dan kompetitif dalam kehidupan sehari – hari
prilaku Tindakan Menyadari manfaat berperilaku hemat, ulet, sunggguh –
ekonomis) sungguh dan kompetitif dalam kehidupan sehari – hari
Pengenalan Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan
aktifitas dalam kaitannya dengan kemampuan diri
Akomodasi Menyadari keragaman nilai dan persyaratan, dan
9. Wawasan
aktifitas yang membentuk pemenuhan kemampuan
dan kesiapan
tertentu
karir Tindakan Mengidentifikasi ragam alternative pekerjaan,
pendidikan, dan aktifitas yang mengandung relevansi
dengan kemampuan diri.
10. Kematangan Pengenalan Mempelajari norma – norma pergaulan dengan teman

hubungan sebaya yang beragam latar belakangnya


Akomodasi Menyadari keragaman latar belakang teman sebaya
dengan
yang mendasari pergaulan
teman Tindakan Bekerjasama dengan teman sebaya yang beragam latar
sebaya belakangnya

E. TUJUAN, PELAYANAN, BIMBINGAN, DAN KONSELING

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling SD N Cipagalo 3 adalah agar konseli
dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan nya di
masa yang akan datang
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan ,masyarakat, serta lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun llingkungan kerja

34
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling SD N Cipagalo 3 adalah untuk membantu
agar konseli dapat mencapai tugas – tugas perkembangannya , yang meliputi aspek – aspek
berikut ini:
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi sosial konseli :
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai – nilai keimanan dan
ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki sikap toleran terhadap umat beragama lain;
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif yang
menyenangkan ( anugrah ) dan yang tidak menyenangkan ( musibah );
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif;
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri dan orang lain;
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat;
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghargai atau menghormati orang lain;
h. Memiliki rasa tanggung jawab ( komitmen terhadap tugas/ kewajiban )
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial ( human relationship )
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik ; memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan secara efektif
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik ( belajar ) adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya ;
b. Memiliki sikap dan kebiasan belajar yang positif;
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar efektif;
e. Memiliki keterampilan untuk menerapkan tujuan dan perencanaan pendidikan;
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
a. Memiliki pemahaman diri ( kemampuan, minat dan kepribadian ) yang terkait dengan
pekerjaan ;
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir;
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja;
d. Memahami relevansi kompetensi belajar dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan di bidang pekerjaan yang menjadi cita – cita karirnya masa depan;
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir;

34
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan;
g. Dapat membentuk pola – pola karir;
h. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat;
i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

F. KOMPONEN BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Komponen (struktur) program
Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen pelayanan yaitu : 1).
Pelayanan dasar bimbingan; 2). Pelayanan responsive; 3). Perencanaan individual; 4).
Dukungan sistem.

Pelayanan
Dasar

Peserta Didik

Pelayanan
Responsif
Komponen
Program BK

Pelayanan
Individual Pengembangan
Profesional.
Konsultasi,
Kolaborasi, dan
Dukungan Kegiatan
Sistem Manajemen

2. Strategi Implementasi Program


Strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling SD N Cipagalo 3 untuk masing
– masing komponen pelayanan adalah sebagai berikut :

KOMPONEN PELAYANAN BK
SD N CIPAGALO 3 KAB. BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen Program Strategi Pelaksanaan Program
a. Pelayanan Dasar 1. Bimbingan klasikal ,melalui :

34
a) Layanan orisntasi
b) Layanan informasi ( melalui komunikasi langsung&tidak
langsung ,seperti media cetak/elektonik,biki,brosur,majalah
atau internet)
2. Bimbingan kelompok
3. Pelayanan pengumpulan data
b. Pelayanan 4. Konseling individual dan kelompok
Responsif 5. Referral ( rujukan atau ahli tangan)
6. Bimbingan teman sebaya (peer guidance)
7. Konferensi kasus
8. Kunjungan rumah
c. Perencanaan 9. Penilaian individual/kelompok melalui kegiatan analisis &
Individual menilai kekuatan& kelemahan siswa menyangkut :
a) Prestasi belajar
b) Motivasi belajar
c) Sikap & kebiasan belajar
d) Cita-cita
e) Pencapaian tugas perkembangan
10. Individual or small-group advicement
Melalui kegiatan :
a) Pelayanan penyaluran dan penempatan dalam kegiatan
pengembangan diri
b) Rencana lanjutan studi
d. Dukungan Sistem 11. Pengembangan jejaringan ( Networking)
a) Konsultasi dengan guru-guru
b) Kerjasama dengan orang tua / masyarakat
c) Berpartisipasi dalam perencanaan kegiatan sekolah
d) Penataan lingkungan sekolah
e) Kerjasama dengan ahli terkait
12. Kegiatan manajemen
a) Konsultasi dan kolaborasi
b) Kolaborasi dengan guru MP/wali kelas
c) Kolaborasi dengan orang tua
d) Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait diluar sekolah
e) Manajemen program

34
f) Perencanaan program BK
g) Laporan pelaksanaan program BK
h) Evaluasi/Analisis/tindak lanjut program BK

BAB II
PENGORGANISASIAN
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Pengelolaan pelayanan Bimbingan dan Konseling didukung oleh adanya organisasi personil
pelaksana , sarana dan prasarana , serta pengawasan pelaksanaan pelayanan Bimbingan .
A. Organisasi Pelayanan Bimbingan
Organisasi pelayanan bimbingan meliputi segenap unsur –unsur sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksana teknis bimbingan konseling di
sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah

34
Wakil Kepala Sekolah adalah pembantu Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Kegiatan
Bimbingan dan konseling Sehari-hari.
3. Koordinator / guru pembingbing
Guru Pembingbing / Koordinator adalah pelaksana utama yang mengkoordinator
semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan Bimbingan konseling.
4. Guru Mata pelajaran/ Pelatih
Adalah pelaksana pengarah dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan
Informasi tentang siswa untung keperluan bimbingan dan konseling
5. Wali kelas /Guru Pembina
Adalah guru yang diberikan tugas khusus disamping mengajar ubtuk mengelola satu
kelas tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan Bimbingan dan konseling di
kelasnya.
6. Siswa
Siswa adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, pelatihan dan
pelayanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing.
7. Tata usaha
Adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi ketatausahaan
sekolah , dan melaksanakan administrasi bimbingan dan konseling.

Secara jelas organisasi di atas dalam dilihat dalam struktur organigram

STRUKTUR ORGANIGRAM
BIMBINGAN KONSELING
SDN CIPAGALO 3 KAB. BANDUNG

Komite Sekolah Kepala Sekolah Tenaga Ahli /


Instansi Lain
Wakil Kepala Sekolah

Tata Usaha 34
: Garis Komando

: Garis Koordinasi

: Garis Konsultasi

B. Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan


Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait
di dalam organigram pelayanan bimbingan, dengan koordinator guru pembimbing / konselor
sebagai pelaksana utama.
Secara rinci tugas personil pelaksana pelayanan bimbingan tersebut adalah sebagai
berikut:
No Nama Jabatan Uraian Tugas
1 Hj. Endah Supriatini, S.Pd. Kepala Sekolah  Mengkoordinir segenap kegiatan
sekolah
 Menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan bimbingan

34
dan konseling
 Melaksanakan pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan
bimbingan konseling
 Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan bimbingan dan
konseling
2 Wakil Kepala  Membantu kepala sekolah dalam
Sekolah pelaksanaan bimbingan dan
konseling
3 Euis Dedeh, S.Pd. Koordinator BK  Memasyarakatkan layanan
/ Guru bimbingan konseling
Pembimbing /  Merencanakan program
Konselor bimbingan konseling
 Melaksanakan layanan program
BK
 Melaksanakan kegiatan
pendukung
 Menilai proses dan hasil
penilaian BK
 Pengadministrasian layanan dan
kegiatan pendukung BK
 Mempertanggungjawabkan tugas
dan kegiatan kepada kepala
sekolah atau ke koordinator BK
4 Guru Mata  Membantu memasyarakatkan
Pelajaran layanan bimbingan dan
konseling
 Membantu petugas BK dalam
rangka mengidentifikasi siswa
yang memerlukan layanan
khusus
 Mereferal siswa kepada petugas
BK
 Menerima referral dari petugas
BK bagi siswa yang memerlukan
layanan khusus
 Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan BK
 Berpartisipasi di dalam
penanganan siswa yang
bermasalah

34
 Membantu mengumpulkan
informasi yang diperlukan bagi
layanan BK
5 Wali Kelas  Membantu petugas BK dalam
melaksanakan tugas di kelas
yang menjadi tanggung
jawabnya
 Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa dalam
mengikuti dan menjalani layanan
bimbingan khususnya di kelas
yang menjadi tanggung
jawabnya

C. Mekanisme Kerja Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan Konseling


Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerja sama diantara semua
personil sekolah yang meliputi : kepala sekolah, guru pembimbing, wali kelas, dan guru mata
pelajaran.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggung jawab bagi terselenggaranya pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua
kegiatan yang dilakukan oleh guru pembimbing, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Guru
pembimbing sebagai pelaksana layanan bimbingan perlu memberikan laporan dari hasil
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukannya, sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya.

2. Guru Pembimbing
Di samping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa, juga sebagai sumber
data yang meliputi : kartu akademis, catatan konseling , catatan konferensi kasus, dan
kelengkapan lain yang diperlukan. Oleh karena itu guru pembimbing perlu melengkapi data
yang diperoleh dari guru mata pelajaran , wali kelas, dan sumber lainnya yang
memungkinkann dimasukannya ke dalam buku catatan pribadi ( Kartu Pribadi )
3. Wali Kelas
Di samping sebagai orang tua kedua di sekolah, juga wali kelas dituntut mengkoordinir
informasi dan kelengkapan data yang meliputi : dafatar nilai, angket siswa , angket orang tua,
catatan anekdot, laporan observasi, catatan home visit, dan catatan wawancara.
4. Guru Mata Pelajaran

34
Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling , guru mata pelajaran dituntut untuk
memeberikan informasi tentang data siswa yang meliputi : daftar siswa, observasi, nilai
ulangan harian, dan catatan anekdot.

D. Pola Penanganan Siswa Bermasalah


Pembinaan siswa dilaksanakan oleh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat
dan pemerintah. Sedangkan pola tindakan terhadap siswa bermaslah di sekolah adalah
merupakan upaya tindakan secara berkesinambungan mulai dari guru piket, wali kelas, serta
petugas lainnya. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan
sebagai catatan bagi tindak lanjut layanan bimbingan.
Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab – sebab yang melatar
belakangi sikap dan tindakan tersebut. Dalam hal ini guru pembimbing bertugas membantu
menangani permasalahan yang dialami siswa tersebut, melalui serangkaian wawancara atas
sejumlah informasi dari sumebr data setelah wali kelas merekomendasikannya.
Lebih jelas mengenai mekanisme penanganan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel.

POLA PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH DI SEKOLAH


SDN CIPAGALO 3 KAB. BANDUNG

Komite Sekolah Kepala Sekolah Tenaga Ahli /


Instansi Lain
Wakil Kepala Sekolah

Tata Usaha

34
Piket
Koordinator/
Guru
Guru Pembimbing
WALI KELAS

Petugas

SISWA

: Garis Komando
: Garis Koordinasi
: Garis Konsultasi

E. Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling

Guru Mapel Wali Kelas Guru Pembimbing Kepala Sekolah

34
Daftar Nilai Daftar Nilai Kartu Akademis

Angket Siswa

Catatan
Observasi Catatan Konseling
Siswa

Angket Buku Pribadi +


Map Pribadi Diketahui
Orang Tua

Catatan Laporan
Kejadian Observasi

Catatan Data Psikotes


Anekdot Diketahui

Diketahui

Laporan
Laporan Kegiatan
Kegiatan Diperiksa
Layanan
Layanan

Catatan Home Catatan Konferensi


Visit Kasus Diketahui

Catatan Notula Rapat


Diperiksa
Wawancara

MEKANISME KERJA GURU MATA PELAJARAN – WALI KELAS – GURU


PEMBIMBING DAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua personil sekolah
yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing dan kepala sekolah.
1. Guru Mata Pelajaran

34
Membantu siswa memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi :
 Daftar siswa
 Laporan observasi
 Catatan anekdot
2. Wali Kelas
Di samping sebagai orang tua kedua di sekolah, juga wali kelas dituntut mengkoordinir
informasi dan kelengkapan data yang meliputi :
 Daftar nilai
 Angket orang tua
 Catatan anekdot
 Laporan observasi
 Catatan home visit
 Catatan wawancara
3. Guru Pembimbing
Di samping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa, juga sebagai sumber
data yang meliputi :
 Kartu akademis
 Catatan konseling
 Catatan konferensi kasus
 Data psikotes
Oleh karena itu guru pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata
pelajaran , wali kelas, dan sumber lainnya yang memungkinkann dimasukannya ke dalam
buku catatan pribadi ( Kartu Pribadi )
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab bagi terselenggaranya pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah. Kepala sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua kegiatan yang
dilakukan oleh guru pembimbing, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Kegiatan guru
pembimbing yang perlu diketahui oleh kepala sekolah antara lain :
 Rapat periodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan
 Melaporkan kegiatan pembimbing yang dilakukan setiap bulan
 Melaporkan kegiatan pembimbing dan konseling sebulan sekali
 Laporan tentang kelengkapan data

F. Beban Tugas Guru Pembimbing/Konselor

34
Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor : 0433/P/1993 dan nomor : 25
tahun 1993, diharapkan pada setiap sekolah ada petugas yang melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling yaitu guru pembimbing/konselor dengan ratio satu orang guru
pembimbing/konselor untuk 150 orang siswa.
Oleh karena itu kekhususan bentuk tugas dan tanggung jawab guru pembimbing /
konselor sebagai suatu profesi, maka pelaksanaannya berbeda dengan tugas sebagai tugas
guru mata pelajaran , maka beban tugas atau penghargaan jam kerja guru pembimbing /
konselor ditetapkan 36 jam/minggu.
Adapun beban tugas guru pembimbing/konselor tersebut meliputi sebagai berikut:
a. Kegiatan dalam menyusun program pelayanan bidang bimbingan pribadi , sosial, belajar,
dan bimbingan karir, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung
dihargai 12 jam
b. Kegiatan melaksanakan pelayanan bidang bimbingan pribadi , sosial, belajar, dan
bimbingan karir, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung dihargai
6 jam
c. Kegiatan evaluasi pelaksanaan program pelayanan bidang bimbingan pribadi , sosial,
belajar, dan bimbingan karir, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan
pendukung dihargai 18 jam
d. Sebagai guru mata pelajaran, guru pembimbing/konselor yang membimbing 150 orang
siswa dihargai 24 jam , selebihnya dihargai sebagai bonus dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. 10 - 15 orang siswa = 2 jam
b. 16 - 30 orang siswa = 4 jam
c. 31 - 45 orang siswa = 6 jam
d. 46 - 60 orang siswa = 8 jam
e. 61 - 75 orang siswa = 10 jam
f. 76 - 90 orang siswa = 12 jam
g. 91 - 105 orang siswa = 14 jam
h. 106 - lebih = 24 jam

G. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling


Untuk menunjang kegiatan – kegiatan bimbingan dan konseling di atas maka perlu adanya
sarana dan prasarana yang memadai, antara lain :

34
A. Sarana
1. Alat pengumpul data antara lain :
 Format – format
 Pedoman observasi
 Pedoman wawancara
 Angket
 Catatan harian
 Daftar nilai prestasi
 Kartu konsultasi, dsb.
2. Alat penyimpan data antara lain :
 Kartu pribadi
 Buku pribadi
 Map
3. Perlengkapan teknis antara lain :
 Buku pedoman/petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
 Buku informasi
 Paket bimbingan
4. Perlengkapan administrasi siswa antara lain :
 Blanko – blanko surat
 Agenda surat
 Alat – alat tulis

B. Prasarana
1. Ruang bimbingan dan konseling
 Ruang tamu
 Ruang konsultasi
 Ruang diskusi
 Ruang dokumentasi, dan dilengkapi degan meja, kursi, lemari, papan tulis, dan rak
2. Anggaran
 Surat – menyurat
 Transportasi
 Penataran
 Pengadaan alat – alat dsb.

34
H. Kondisi Obyektif Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran yang sangat penting dalam
mendewasakan anak didik dan menjadikannya sebagai anngota masyarakat yang berguna.
Disekolah setiap siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya.untuk mengembangkan
bakat , minat, dan kemampuannya.sehingga kemungkinan dirinya menjadi manusia yang
berkembang dengan baik , bahagia dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat.
Latar belakang sosial ekonomi yang beraneka ragam, dan perubahan perkembangan jaman
yang semakin pesat banyak menimbulkan permasalahn dalam sekolah bagi sekolah dalam
upaya mendewasakan anak didik. Bagi siswa perubahan ini juga di menuntut setiap individu
untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan –perkembangan tersebut . ketidak
mampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan , menimbulkan
berbagai masalah dalam belajar, sebagaimana tercantum dibawah ini :
 Prestasi belajar
 Kehadiran siswa
 Sikap selama KBM
 Kerapihan pakaian
 Tidak mengerjakan tugas
 Pelanggaran tata tertib
 Hubungan dengan guru
 Hubungan dengan teman

Kondisi Sekolah
Kondisi sekolah merupakan salah satu factor penting dalam menunjang keberhasilan
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling , kondisi sekolah yang dimaksud adalah
sebagai berikut :

KONDISI
NO URAIAN JUMLAH Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
2 3 4 5 6 7
1

34
1 Ruang Kelas 9 - 2 4 -
2 Ruang Guru 1 - 1 - -
3 Ruang Kepala 1 - - 1 -
Sekolah
4 Ruang Perpustakaan 0 - - - -
5 Ruang UKS 1 - - - -
6 Kamar Mandi/ WC 6 - 1 1 1
7 Gudang 1 - - 1 -
8 Komputer 1 - - - 1
9 Laptop 1 - - - 1
10 LCD Proyektor 2 1 - - 1

I. Tenaga Edukatif
Tenaga edukatif disekolah merupakan ujung tombak keberhasilan proses pendidikan
secara keseluruhan. Sesuai dengan fungsinya.tenaga kependidikan ini merupakan tenaga
yanga akan mencurahkan segenap kemampuannya dalam mengembangkat bakat , minta
maupun kemampuan akademis siswa.
Tenaga edukatif yang ada disekolah ini seperti yang terlihat didalam tabel berikut ini:
No Status Jumlah Keterangan
1 Tenaga tetap depdiknas
2 Tenaga tetap yayasan

J. Anak Didik (Siswa)


Kelas 1
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
A
B
C
Jumlah

Kelas 2
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
A
B
Jumlah

34
Kelas 3
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
A
B
C
Jumlah

Kelas 4
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
A
B
Jumlah

Kelas 5
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
A
B
Jumlah

Kelas 6
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumalah
A
B
Jumlah

K. Pembagian Tugas Guru Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Sasaran
No Nama Jabatan
Kelas Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

34
L. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Konseling
Koordinator dan guru pembingbing sebelum melaksanakan tugas kegiatan bimnbingan
konseling diwajibkan menyusun program kegiatan yang dilengkapi dengan berbagai
kelengkapan instrumen .
Program bimbingan dan konseling dalam kurun waktu satu taun pelajaran mencakup
seluruh kegiatan bimbingan dan konseling disekolah antara lain :
A. Persiapan
1. Menyusun program pelaksanaan bimbinga konseling
2. Koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan pihak-pihak terkait
3. Mempersipakan perangkat/instrument yang diperlukan dalam layanan bimbingan
konseling
4. Mempersiapkan fasilitas bimbingan ndan konseling
B. Kegiatan layanan bimbingan dan pendukung kegiatan
1. Layanan orientasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari pertama masuk sekolah kepada siswa baru
baik secara individu maupun kelompok
Fungsi utama : PEMAHAMAN DAN PENCEGAHAN
2. Layanan informasi
Bertujuan untuk memberikan bekal individu dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, lingkunagan,
merencakan dan mengembangkan pola kehidupan baik di sekolah, keluarga,
masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan
dan prestasi belajar , mengembangkan cita-cita dan pengembalian keputusan
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Kegiatan ini memungkinkan siswa berada pada posisi dan situasi pilihan yang tepat ,
yaitu berkenaan dengan pembagian kelas, pemilihan program kelompok belajar ,
penentuan karir, pemilihan ektrakulikuler, program perbaikan dan pengayaan,
penempatan tempat duduk , penentuan pendidikan yang lebih tiunggi dan lain
sebagainya sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya , fungsi utama : PENCEGAHAN
DAN PENGEMBANGAN PEMELIHARAAN.
4. Layanan pembelajaran

34
Kegiatan layanan ini memungkinkan siswa untuk memahami dan mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajar serta kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya.
5. Layanan konseling perorangan
Dengan layanan ini diharapkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
mika dengan guru pembingbig dalam rangka pembahasan dan penegntasan
permasalahan , baik masalah pribadi, sosial , belajarmaupun karir . fungsi utama :
PENGENTASAN
6. Layanan bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok dilakukan apabila diperlukan apabila diperlukan untuk pencari
penyelesaian masalah yang bersifat umum ( artinya diluar masalah yang menyangkut
pribadi) serta untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai
bahan dari nara sumber ( guru pembingbing)
Fungsi utama : PEMAHAMAN DAN PENGEMBANGAN
7. Layana konseling kelompok
Kegiatan ini dilakukan apabila diperlukan pemecahan masalah pribadi yang dialami
oleh beberapa siswa . atau masalah pribadi siswa , sedang pemecahannya dibantu oleh
kawan kelompoknya .

8. Aplikasi instrumen
Aplikasi instrumen merupakan kegiatan pendukung yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan berebagai data atau keterangan tentang peserta didik ( baik individual
maupun kelompok ) tentang lingkungan peserta didik dan informasi pendidikan
maupun jabatan
Fungsi utama : PEMAHAMAN
9. Penyelenggaraan himpunan data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun sluruh data dan keterangan yang
relevan dengan keperluan pengembangn siswa dalam berbagai aspek
Fungsi utama : PEMAHAMAN
10. Konferensi kasus
Dalam konferensi kasus secara khusus dibahas permasalahan yang dialami siswa
tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak – pihak terkait yang

34
diharapkan dapat memberikan data / keterangan lenih lanjut bagi terentaskannya
masalah siswa tersebut.
Fungsi utama : PEMAHAMAN DAN PENGENTASAN
11. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah mempunyai dua tujuan ;
Pertama : untuk memperoleh berbagai keterangan dalam pemahaman lingkungan dan
permasalahan siswa
Kedua : untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa
12. Alih tangan kasus
Kegiatan ini bertujuan untuk mengalihtangankan siswa yang bermasalah kepada pihak
– pihak lain yang lebih tepat sehingga penanganan permasalahannya dapat dilakukan
lebih tepat dan tuntas. Kegiatan ini dapat dilakukan baik guru pembimbing ke pihak
lain atau dari pihak lain ke pembimbing.
Fungsi utama : PENGENTASAN

C. Kerjasama Dengan Orang Tua Murid dan Pihak Terkait


1. Panggilan orang tua murid
2. Pemanfaatan narasumber
3. Kunjungan lapangan

D. Penilaian
1. Penilaian pelaksanaan program
2. Penilaian hasil pelaksanaan program

E. Analisis dan Tindak Lanjut Pelaporan


Membahas hasil penilaian yang kemudian dilanjutkan dengan diadakan proses tindak
lanjut dari hasil analisa.

F. Pelaporan
1. Akhir minggu
2. Akhir bulan
3. Akhir semester
4. Akhir tahun pelajaran

34
BAB III
MATERI POKOK BIMBINGAN DAN KONSELING
Pelayanan bimbingan dan konseling di SD secara konkrit diarahkan kepada
pengembangan berbagai kompetensi peserta didik . Kompetensi yang akan dikembangakan
sebagaimana tergambar dalam diagram sebagai berikut :

Tugas
Perkembangan

Bimbingan Bimbinga Bimbingan Bimbingan


Pribadi n Sosial Belajar Karir

34
KOMPETENSI

MATERI
BIMBINGAN
KONSELING

Kegiatan Bimbingan
Konseling, Layanan

A. TUGAS PERKEMBANGAN
Tugas – tugas pekembangan untuk siswa sekolah dasar adalah:
1. Mencapau perkembangan diri sebagai siswa yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan
Yang Maha Esa
2. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang
luas
3. Mengenal kemampuan , bakat dan minat.
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran serta berperan dalam kehidupan masyarakat
5. Mengenal system etika dan nilai – nilai bagi pedoman hidup sebaagai pribadi , anggota
masyarakat dan warga

B. BIDANG BIMBINGAN
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Pelayanan bimbingan pribadi di SD bertujuan membantu siswa untuk mengenal,
menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Mandiri, sehat jasmani dan rohani.

34
2. Bidang Bimbingan Sosial
Pelayanan bimbingan sosial di SD bertujuan membantu siswa memahami diri dalam
kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasai budi pekerti luhur
dan tanggung jawab
3. Bidang Bimbingan Belajar
Pelayanan bimbingan belajar di SD bertujuan membantu siswa dalam mengenal,
menumbuhkan, dan mengembangkan diri , sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk
menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan melanjutkan
pendidikan dan berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
4. Bidang Bimbingan Karir
Pelayanan bimbingan karir di SD bertujuan membantu siswa mengenal potensi diri.

Rincian materi pokok dari keempat bidang bimbingan dan konseling tersebut adalah
sebagai berikut :
BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
1. Pemantapan kebiasan dan mengembangkan sikap dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya
melalui kegiatan yang kreatif dan produktif dalam kehidupan
Bimbingan Pribadi sehari – hari
3. Pemahaman bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangan melalui kegiatan yang kreatif dan produktif
4. Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya
5. Pemahaman dan pengenalan hidup sehat
Bimbingan Sosial 1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan sosial baik di rumah, sekolah, maupun
masyarakat.
3. Pengembangan hubungan yang berhubungan dengan teman

34
sebaya di dalam dan di luar sekolah serta di dalam
masyarakat pada umumnya
4. Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah
1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
mencari informasi dari berbagai sumber dalam bersikap
terhadap guru, mengerjakan tugas dan mengembangkan
keterampilan serta dalam menjalani program penilaian,
perbaikan, dan pengayaan
2. Mengembangkan disiplin belajar dan berlatih , baik secara
Bimbingan Belajar
mandiri maupun kelompok
3. Mengembangkan penguasaan materi program belajar SD
4. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik
sosial budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
mengembangkan pengetahuan keterampilan dan
pengembangan pribadi
1. Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat, dan
kecenderungan pilhan pengembangan minat
Bimbingan Karir
2. Orientasi dan informasi pendidikan menengah sesuai cita –
cita untuk melanjutkan pendidikan.

C. KOMPETENSI
Penjabaran kompetensi akan dikembangkan melalui kegiatan konseling yang selanjutnya
diikuti perumusan materi pengembangan masing – masing kompetensi, kegiatan layanan,
kegiatan pendukung serta penilaian.
Untuk mewujudkan kompetensi yang dimaksudkan itu hal – hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1. Perhatikan masing – masing Tugas Perkembangan untuk setiap jenjang satuan pendidikan
Sekolah Dasar
2. Tugas – tugas tersebut di orientasikan ke dalam empat bidang bimbingan dan konseling
( Pribadi, Sosial, Belajar, dan Karir )
3. Butir – butir tugas perkembangan yang sudah di orientasikan ke dalam empat bidang
bimbingan tertentu selanjutnya dijabarkan ke dalam kompetensi – kompetensi yang
relevan

34
4. Kompetensi – kompetensi yang dimaksudkan tersebut dijadikan acuan untuk menentukan
materi pokok yang akan menjdi isi layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konseling
5. Berdasarkan ,materi yang ditetapkan tadi, ditetapkanlah kegiatan layanan dan pendukung
bimbingan konseling yang perlu dilaksanakan disertai proses penilaiannya
Materi kompetensi yang dikembangkan melalui kegiatan konseling sekaligus juga memuat
materi pendidikan budi pekerti dan hasil penerapan uraian tersebut di atas merupakan
SILABUS KEGIATAN KONSELING DI SD.

BAB IV
PENGEMBANGAN DAN EVALUASI
A. Pengembangan Sistem dan Program
Sistem dan program layanan bimbingan dan konseling telah diterapkan serta perlu secara
terus menerus dikaji dan dikembangkan, agar diperoleh suatu system dan program layanan
bimbingan yang lebih efektif sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan, serta
kebutuhan siswa.
Pembinaan dan Pengembangan Personil
1. Tujuan
Pengembangan dan pembinaan personil ini bertujuan agar para pembimbing memiliki
pengetahuan dasar konseptual tentang bimbingan dan konseling beserta ilmu lain yang
mendukungnya.
Selain itu kegiatan ini bertujuan agar pembimbing memiliki keterampilan yang diperlukan
bagi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya yang menyangkut
aspek berikut :
a. Pengembangan program BK
b. Pelaksanaan program layanan bimbingan pribadi – sosial, bimbingan belajar, dan
bimbingan karir
c. Penilaian pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

34
d. Analisis hasil layanan bimbingan dan layanan konseling
e. Pengembangan upaya tindak lanjut
f. Kerjasama dengan pihak terkait
2. Program
Program pembinaan dan pengembangan personil dapat dibuat sedemikian rupa sehingga
setiap kegiatan pembinaan mempunyai dampak positif bagi guru pembimbing
yangbersangkutan. Ada dua macam program yaitu :
a. Program tidak terstruktur
Yaitu, program pembinaan dan pengembangan guru pembimbing yang dibuat berdasarkan
kebutuhan tertentu sesuai dengan keadaan dan tuntutan waktu serta lingkungan yang ada.
Terdapat beberapa macam bentuk program pembinaan yang termasuk kategori tidak
terstruktur , diantaranya :
 Penataran tingkat nasional dan wilayah
 Pengawasan / supervisi yang dilaksanakan oleh kepala bidang , Kakandep Diknas atau
pejabat terkait
 Pembinaan dan pengembangan sejawat, yaitu dilakukan dengan sesama pembimbing
melalui suatu forum komunikasi , seperti Musyawarah Guru Pembimbing (MGP)
 Pembinaan individual, yaitu yang dilakukan atas inisiatif sendiri dengan berpartisipasi
dalam seminar, lokakarya, atau pertemuan ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan
profesi bimbingan dan konseling
b. Program terstruktur
Yaitu, program yang dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa, mempunyai produk
kegiatan belajar yang dapat diakreditasi secara akademik dalam jumlah SKS tertentu.
Dengan demikian pada akhir program , peserta akan memperoleh sejumlah SKS yang
pada glilirannya dapat disertakan dengan kualifikasi kompetensi petugas bimbingan dan
konseling tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku

B. Pengembangan Sarana dan Prasarana


Pengembangan sarana dan prasarana agar secara bertahap dapat diwujudkan sarana dan
prasarana layanan bimbingan dan konseling yang memadai. Layanan bimbingan dan
konseling akan berjalan dengan baik jika ditunjang oleh kelengkapan sarana yang tersedia.
Oleh karena itu pengembangan sarana merupakan sasaran pengembangan yang perlu
mendapat perhatian.

34
C. Evaluasi
1. Tujuan evaluasi
Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian atau evaluasi
diperlukan untuk memperolah umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang
telah dilaksanakan. Dari informasi hasil penilaian tersebut diketahui sampai sejauh mana
derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling tersebut.
2. Jenis evaluasi
Ada dua macam kegiatan penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu :
a. Penilaian proses
Penilaian proses yang dimaksud adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan
layanan bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya.
b. Penilaian hasil
Dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dan konseling
dilihat dari hasilnya.
3. Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil adalah sebagai berikut :
 Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
 Keterlaksanaan program
 Hambatan – hambatan yang dijumpai
 Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
 Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan
bimbingan
 Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan,
pencapaian tugas – tugas perkembangan dan hasil belajar
 Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun
pada kehidupannya di masyarakat.
4. Sumber informasi
Sumber informasi untuk evaluasi dapat kita peroleh dari siswa, orang tua, kepala sekolah,
para wali kelas, guru mata pelajaran, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan,
sekolah lanjutan dan sebagainya.
5. Penilaian
Ditingkat sekolah kepala sekolah dibantu pembimbing khusus, sedangkan di tingkat
wilayah kab/kodya adalah pejabat yang berwenang mengadakan evaluasi terhadap
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling

34
6. Teknik penilaian
Penilaian yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi documenter, angket,
tes anailisis hasil kerja siswa.
Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik
mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalam tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling
selanjutnya.

34

Anda mungkin juga menyukai