Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pengertian Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah
pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk
pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar


yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses


berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini
juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian
ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta
didik.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017;
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
7. Kepdirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor:2368/B.B1/HK01.03/2021, Keputusan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor: 2368/B.B1/HK01.03/2021
tentang Penguatan SDM melalui Pelatihan dan Pendampingan pada Satuan Pendidikan
Pelaksana Program Sekolah Penggerak;

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Prinsip pengembangan kurikulum operasional Satuan Pendidikan sebagai berikut:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 1


Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri
(khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk
SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.

D. Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang


hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti
ditunjukkan oleh gambar berikut:

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 2


Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak
beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada
alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebhinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan


tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai
budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan


untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari
bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung


jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang


orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 3


terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal.

Ringkasan Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar kritis Kreatif


bertakwa global royong Pemahaman diri Memperoleh dan Menghasilkan
kepada Tuhan Mengenal dan Kolaborasi dan situasi memproses gagasan yang
YME, dan menghargai budaya Kepedulian Regulasi diri informasi dan orisinal
Komunikasi dan gagasan Menghasilkan karya
berakhlak Berbagi
Menganalisis dan dan tindakan yang
interaksi antar
mulia budaya mengevaluasi orisinal
Akhlak beragama Refleksi dan penalaran Memiliki keluwesan
Akhlak pribadi tanggung jawab Merefleksi dan berpikir dalam
terhadap mengevaluasi mencari alternatif
Akhlak kepada
pengalaman pemikirannya solusi
manusia
kebinekaan sendiri permasalahan
Akhlak kepada alam
Akhlak bernegara Berkeadilan soial

Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar Pancasila tidak hanya


fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri
sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar Pancasila
dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai: Tujuan jangka panjang segala proses
pembelajaran yang berlangsung di sekolah Kompetensi dan karakter yang perlu
dikembangkan oleh setiap warga sekolah Benang merah yang menyatukan segala
praktik yang dijalankan di sekolah.

o Sekilas mengenai Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar
dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia?” “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu
1. Kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan
2. Untuk menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 4


Dalam hal ini, peserta didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan
global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Naskah ini menyampaikan hasil rumusan yang menjawab pertanyaan besar tersebut dengan
memperhatikan faktor
 Internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia;
 Faktor eksternal yang merupakan konteks kehidupan serta tantangan bangsa
Indonesia di Abad ke-21 yang menghadapi masa revolusi industri 4.0.

o Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci.
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara
bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.

o Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus
pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.

o Gambaran Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan Profil Pelajar Pancasila
adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri
setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (SD - SMA)

Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila dan Budaya Kerja


(SMK)

Intrakurikuler Ekstrakurikuler
Muatan Pelajaran Kegiatan untuk
Kegiatan/pengalaman mengembangkan
belajar minat dan bakat
UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 5

Beriman, bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
E. Prinsip Pembelajaran dan Assesmen

o PRINSIP PEMBELAJARAN :

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian


peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 6


No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
1 Pembelajaran dirancang dengan ● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, ● Langsung menerapkan modul ajar tanpa
mempertimbangkan tahap tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik melihat kebutuhan peserta didik.
perkembangan dan tingkat sebelumnya dan melakukan pemetaan. ● Mengabaikan tahap perkembangan maupun
pencapaian peserta didik saat ini, ● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum pengetahuan yang dimiliki peserta didik
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang sebelumnya.
sesuai kebutuhan belajar, serta ● Menyamaratakan metode pembelajaran.
pembelajaran dan asesmen.
mencerminkan karakteristik dan ● Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan ● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
perkembangan yang beragam prasarana yang dimiliki peserta didik, guru dan sekolah pejabat sekolah atau guru.
sehingga pembelajaran menjadi untuk mendukung kegiatan pembelajaran. ● Pembelajaran terlalu sulit sehingga
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai menurunkan motivasi peserta didik.
bermakna dan menyenangkan. ● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
dengan tahap perkembangan peserta didik.
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta menantang dan membosankan.
didik.

2 Pembelajaran dirancang dan Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa Guru hanya selalu memberikan pemaparan dalam
dilaksanakan untuk membangun digunakan dalam pembelajaran. bentuk ceramah dan instruksi tugas. Memberikan
kapasitas untuk menjadi pembelajar Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan dinilai benar
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman atau salah, tanpa umpan balik.
sepanjang hayat.
bermakna. Memberikan porsi paling banyak pada asesmen
Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari guru sumatif atau ujian/ tes akhir.
dan peserta didik ke peserta didik.
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 7


No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Proses pembelajaran mendukung perkembangan Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
kompetensi dan karakter peserta didik secara mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar melakukan evaluasi terhadap metode yang digunakan.
holistik. berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis tantangan, Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
dan metode pembelajaran diferensiasi. melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa melihat
Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual. Melihat profil
dan spiritual. Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan
Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik. dihafal.

4 Pembelajaran yang relevan, yaitu Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak
pembelajaran yang dirancang sesuai menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar. menarik untuk peserta didik.
konteks, lingkungan dan budaya peserta Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
didik, serta melibatkan orang tua dan dua arah dan saling memberikan umpan balik. hanya menagih tugas.
Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih
masyarakat sebagai mitra. maupun sekunder dalam proses pembelajaran. tugas.
peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat
ataupun melibatkan masyarakat setempat.

5 Pembelajaran berorientasi pada masa Umpan balik yang terus menerus dari guru untuk peserta didik Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir. Pembelajaran
depan yang berkelanjutan. maupun dari peserta didik untuk peserta didik. dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal
Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan tes dan ujian yang sama. Hanya mengetes atau menilai
memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan keterampilan abad 21 tanpa mengajarkan keterampilannya.
melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya
menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
Guru melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
Mengajarkan keterampilan abad 21.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 8


Pengertian prinsip pembelajaran dan asesmen dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang
melandasi kebijakan dan praktik terkait pembelajaran dan asesmen di kelas. Bukan
pendekatan atau teknik konkrit dalam mengajar dan melakukan asesmen. Penerapannya bisa
beragam sesuai dengan kondisi atau konteks. Guru perlu memahami prinsip-prinsip yang
melandasi pembelajaran dan asesmen, bukan sekadar perilaku yang diharapkan; misalnya
ketika menggunakan rubrik, guru perlu tahu mengapa instrumen tersebut digunakan dalam
asesmen.

Dalam konsep merdeka belajar, Proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik yang memiliki gaya belajar, potensi serta minat yang beragam. Belajar yang
melibatkan pelajar dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi
terhadap proses dan hasil belajar. Pendekatan yang diperhatikan dalam merdeka belajar
diantaranya:

 Peserta didik merancang/ mengatur diri tujuan, alur dan penerapan pembelajaran (self
directed/regulated learning).
 Personalisasi pengalaman belajar termasuk konten, model pembelajaran, asesmen dan
moda penerapan pengetahuan (personalized learning).
 Penyesuaian pembelajaran secara individu (individualized learning).

Adapun prinsip pembelajaran pada kurikulum sekolah penggerak yang mengedepankan


konsep merdeka belajar adalah:

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat


pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai
mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 9


No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
1 Pembelajaran dirancang dengan ● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, ● Langsung menerapkan modul ajar tanpa
mempertimbangkan tahap tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik melihat kebutuhan peserta didik.
perkembangan dan tingkat sebelumnya dan melakukan pemetaan. ● Mengabaikan tahap perkembangan maupun
pencapaian peserta didik saat ini, ● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum pengetahuan yang dimiliki peserta didik
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang sebelumnya.
sesuai kebutuhan belajar, serta ● Menyamaratakan metode pembelajaran.
pembelajaran dan asesmen.
mencerminkan karakteristik dan ● Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan ● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
perkembangan yang beragam prasarana yang dimiliki peserta didik, guru dan sekolah pejabat sekolah atau guru.
sehingga pembelajaran menjadi untuk mendukung kegiatan pembelajaran. ● Pembelajaran terlalu sulit sehingga
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai menurunkan motivasi peserta didik.
bermakna dan menyenangkan. ● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
dengan tahap perkembangan peserta didik.
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta menantang dan membosankan.
didik.

2 Pembelajaran dirancang dan Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa Guru hanya selalu memberikan pemaparan dalam
dilaksanakan untuk membangun digunakan dalam pembelajaran. bentuk ceramah dan instruksi tugas. Memberikan
kapasitas untuk menjadi pembelajar Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan dinilai benar
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman atau salah, tanpa umpan balik.
sepanjang hayat.
bermakna. Memberikan porsi paling banyak pada asesmen
Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari guru sumatif atau ujian/ tes akhir.
dan peserta didik ke peserta didik.
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 10


No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Proses pembelajaran mendukung perkembangan Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
kompetensi dan karakter peserta didik secara mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar melakukan evaluasi terhadap metode yang digunakan.
holistik. berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis tantangan, Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
dan metode pembelajaran diferensiasi. melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa melihat
Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual. Melihat profil
dan spiritual. Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan
Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik. dihafal.

4 Pembelajaran yang relevan, yaitu Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak
pembelajaran yang dirancang sesuai menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar. menarik untuk peserta didik.
konteks, lingkungan dan budaya peserta Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
didik, serta melibatkan orang tua dan dua arah dan saling memberikan umpan balik. hanya menagih tugas.
Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih
masyarakat sebagai mitra. maupun sekunder dalam proses pembelajaran. tugas.
peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat
ataupun melibatkan masyarakat setempat.

5 Pembelajaran berorientasi pada masa Umpan balik yang terus menerus dari guru untuk peserta didik Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir. Pembelajaran
depan yang berkelanjutan. maupun dari peserta didik untuk peserta didik. dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal
Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan tes dan ujian yang sama. Hanya mengetes atau menilai
memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan keterampilan abad 21 tanpa mengajarkan keterampilannya.
melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya
menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
Guru melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
Mengajarkan keterampilan abad 21.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 11


PRINSIP ASESMEN

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang
tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 12


No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu Hal-hal yang perlu dihindari
diperhatikan

1 Asesmen merupakan bagian terpadu Asesmen dilakukan berdasarkan tujuan Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan
dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah.
pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan
Melibatkan peserta didik dalam melakukan Asesmen hanya dilakukan oleh Guru
balik untuk guru, peserta didik, dan
asesmen, melalui penilaian diri (self assessment),
orang tua, agar dapat memandu mereka penilaian antar teman (peer assessment), refleksi
dalam menentukan strategi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer
pembelajaran selanjutnya. feedback).

Pemberian umpan balik dilakukan dengan Umpan balik berupa kalimat pujian yang pendek,
mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi misal bagus, keren, pintar, pandai, cerdas, dan
pola pikir bertumbuh, dan memotivasi peserta didik sebagainya.
Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
perbaikan

2 Asesmen dirancang dan dilakukan Membangun komitmen dan menyusun perencanaan Menitikberatkan pada asesmen sumatif
sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, asesmen yang menitikberatkan pada asesmen
dengan keleluasaan untuk menentukan formatif
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
agar efektif mencapai tujuan Menggunakan beragam jenis, teknik dan Tidak menggunakan instrumen penilaian atau hanya
pembelajaran. instrumen penilaian formatif sesuai dengan menggunakan 1-2 instrumen.
tujuan pembelajaran Menggunakan instrumen asesmen, namun tidak sejalan
dengan tujuan pembelajaran

Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu Asesmen dilakukan mendadak


yang terencana

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 13


No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu Hal-hal yang perlu dihindari
diperhatikan

2 Menggunakan jenis, teknik, dan instrumen asesmen Menggunakan jenis, teknik, dan instrumen asesmen yang
yang bervariasi dan relevan sama secara berulang
Menitikberatkan pada penggunaan teknik penilaian berupa tes.

Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang Jenis, teknik, dan instrumen asesmen hanya dipahami oleh Guru.
jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan Peserta didik tidak memahami jenis, teknik, instrumen asesmen
digunakan. Harapannya, peserta didik akan berusaha yang digunakan, sehingga tidak memiliki gambaran kriteria terbaik
mencapai kriteria yang terbaik sesuai dengan yang dapat dicapai
kemampuannya

Penguasaan kompetensi pada tujuan Penguasaan kompetensi ditandai dengan istilah


pembelajaran ditandai dengan istilah Ketuntasan.
Ketercapaian, bukan ketuntasan.

KKTP disusun berdasarkan acuan yang tidak jelas.


KKTP diturunkan dari indikator penilaian suatu
tujuan pembelajaran

KKTP berupa serangkaian kriteria yang menjadi KKTP berupa angka kuantitatif
penanda ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

KKTP dijadikan sumber informasi atau data bagi KKTP digunakan sebagai penentu ketuntasan hasil
Guru untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran belajar, tanpa disertai tindak lanjut.
sesuai pencapaian peserta didik.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 14


No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

3 Asesmen dirancang secara adil, Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa Asesmen lebih menguntungkan peserta didik karena latar
proporsional, valid, dan dapat dipercaya dipengaruhi oleh latar belakang peserta didik belakang tertentu.
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar dan menentukan keputusan tentang Menerapkan moderasi asesmen, yaitu Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
langkah selanjutnya. berkoordinasi antar Guru untuk menyamakan
persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip
keadilan

Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur Menggunakan instrumen asesmen yang tidak
capaian kompetensi dengan tepat sesuai dengan tujuan dan aktivitas pembelajaran

4 Laporan kemajuan belajar dan Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
pencapaian peserta didik bersifat Penggunaan kata atau kalimat negatif.
sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang Menyertakan kriteria pencapaian dalam bentuk kalimat Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi
karakter dan kompetensi yang dicapai deskriptif. kriteria.
serta strategi tindak lanjutnya.
Laporan hasil belajar hendaknya menyertakan bukti Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan
dari pembelajaran, yaitu portofolio peserta didik dan pembelajaran.
bentuk pelaporan selain tertulis seperti diskusi atau
konferensi tiga arah.

Menjelaskan umpan balik yang harus dilakukan berikutnya.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 15


No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pemberian Hasil asesmen hanya digunakan dalam bentuk
didik, pendidik, tenaga kependidikan, perlakuan terhadap peserta didik (remedial kumpulan data tanpa adanya tindak lanjut
dan orang tua sebagai bahan refleksi ataupun pengayaan)
untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Hasil asesmen digunakan untuk perbaikan pembelajaran Hasil asesmen hanya digunakan sebagai
berkesinambungan pada seluruh aspek dalam umpan balik bagi peserta didik dan guru
pengelolaan satuan pendidikan

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 16


BAB II
ANALISIS KARAKTERISTIK UPT SMP NEGERI 2 WATANG PULU

A. Karakteristik Sosial Budaya dan lingkungan


UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu terletak pada jalur Pintu Gerbang Masuk Kabupaten
Sidenreng Rappang dari arah Makassar. Sekolah ini berada di daerah perbatasan Kota Pare-
Pare dengan Kabupaten Sidenreng Rappang, dengan latar belakang sosial dan budaya yang
beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota niaga Pare-Pare yang cenderung individual
melebur dengan sikap masyarakat asli yang tercermin dengan masih tingginya semangat
gotng royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan
beragama yang baik. Kondisi alamnya yang berada di daerah perbukitan yang cukup luas
sehingga mata pencaharian masyarakatnya lebih didominasi petani berkebun, sebagian juga
bekerja sebagai buruh pabrik dan sebahagiannya lagi sebagai peternak unggas (ayam
petelur). Berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu pertama di Indonesia di lingkungan
sekolah ini juga banyak memberi nuansa tersendiri bagi suasana penduduk sekitar.
Kondisi lahan yang cukup luas dan sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional sangat
mendukung pelaksanaan upacara bendera dan apel pagi, juga sebagai sarana pembelajaran
PJOK dan seni budaya serta kegiatan Ekstra Kurikuler lainnya di sore hari.
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, Sekolah ini sebagai satuan pendidikan
yang diminati mayoritas penduduk antara lain dikarenakan :
1) Input peserta didik berasal dari keluarga yang mulai menyadari akan pentingnya
pendidikan di masa persaingan yang semakin ketat ini.
2) Lokasi sekolah yang jauh dari keramaian dan kebisingan, lingkungan yang asri,
hijau, dan teduh sangat kondusif untuk kegiatan pembelajaran.
3) Keterlibatan alumni dalam membantu membimbing dan membagi pengalaman
dengan adik-adiknya di sekolah ini sangat kental, terutama kegiatan olahraga
volley, takraw dan karate. Demikian pula kegiatan kepramukaan dan UKS.
4) Penyelenggaraan ekstra kurikuler yang memiliki cukup prestasi di tingkat
kabupaten sampai ke tingkat nasional.
5) Sistem kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik dan
masyarakat sekitar.

B. Karakteristik Peserta Didik


Latar belakang Pendidikan orang tua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal
peserta didik yang beragam pada level golongan menengah ke bawah sangat
melatarbelakangi karakteristik peserta didik.
Secara umum karakteristik peserta didik di sekolah ini antara lain :
a) Kehidupan beragama yang baik.
b) Memiliki kemauan dan kemampuan mengikuti kegiatan dan tata tertib sekolah.
c) Semangat belajar yang cukup tinggi.
d) Memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
e) Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik yang
berkebutuhan khusus (inklusif).
f) Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar jam proses belajar
mengajar.

Selain beberapa kekuatan / kelebihan sebagaimana tersebut di atas, sekolah ini memiliki
beberapa kelemahan antara lain :

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 17


a) Sumber daya manusia yang dimiliki tenaga pendidik dan kependidikan masih
cukup terbatas.
b) Sarpras berupa alat olahraga dan seni masih cukup terbatas.
c) Kesadaran peserta didik untuk memanfaatkan sarana perpustakaan sebagai
sarana belajar masih cukup lemah.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 18


BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. VISI
Kurikulum operasional sekolah disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah
sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan
tantangan masa depan diantaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan
lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku
dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan,
era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia,
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap Pendidikan.
Oleh karena itu, kami merumuskan visi UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu, yaitu :

“BERIMAN, BERPRESTASI, BERKARAKTER, MANDIRI


DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
Kami memilih visi ini dengan berorientasi jangka panjang, menengah dan jangka
pendek. Visi sekolah tersebut menjadi pedoman bagi setiap sivitas akademika UPT SMP
Negeri 2 Watang Pulu. Untuk mewujudkannya dalam mencapai tujuan sekolah, visi tersebut
mencerminkan profil dan cita-cita UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu, antara lain :
1. Sebagai Sekolah Penggerak
2. Berorientasi pada pendidikan karakter dan keunggulan serta peduli dan berbudaya
lngkungan dengan memperhatikan potensi kekinian.
3. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
4. Mencerminkan profil pelajar Pancasila
5. Bersifat mengikat bagi setiap sivitas akademika UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu.
6. Sebagai panduan bagi pelaksanaan misi sekolah.

Indikator Visi

VISI INDIKATOR
BERIMAN 1. Beribadah sesuai agama dan kepercayaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa berdasar agama yang dianut.
2. Berakhlak mulia.
3. Aktif dalam kegiatan keagamaan.
4. Mempunyai kepedulian sosial/lingkungan.
5. Menghargai orang lain
BERPRESTASI 1. Memiliki prestasi dan keterampilan yang tinggi.
2. Mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Mampu bersaing dalam setiap lomba-lomba akademik/ non
akademik.
BERKARAKTER 1. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
2. Memahami karakter budaya lokal/nasional/global.
3. Memiliki nilai-nilai pembiasaan yang baik.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 19


4. Memiliki budaya saling menghargai
5. Memiliki jiwa suka menolong.
6. Memiliki sifat disiplin
7. Bertanggung jawab.
MANDIRI 1. Percaya diri.
2. Memiliki jiwa kewirausahaan.
3. Memiliki kreatifitas untuk membuat sesuatu yang berguna
4. Mampu menunjukkan potensi dirinya.
BERWAWASAN 1. Menciptakan lingkugan yang bersih dan sehat.
LINGKUNGAN 2. Memahami fungsi dan manfaat lingkungan
3. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
4. Membiasakan budaya hidup sehat.

B. MISI
Untuk mewujudkan visi sekolah UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu tersebut diperlukan suatu
misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Misi sekolah sekolah tersebut
disusun berdasarkan visi UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu, sebagai berikut;
1. Menumbuhkan penghayatan terhadap norma agama yang dianut.
2. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan
fungsi lingkungan.
3. Melaksanakan pembiasaan berakhlak mulia yang berkarakter dan berbudaya serta
ramah lingkungan.
4. Mendorong peserta didik untuk mengenali potensi dirinya, cinta alam dan mampu
mengelola limbah menjadi barang yang bermanfaat.
5. Membiasakan hidup bersih dan sehat serta melestarikan lingkungan.
6. Menumbuhkan pemahaman dan mengaplikasikan fiungsi lingkungan dalam
mencegah terjadinya bencana dan kerusakan lingkungan.

C. TUJUAN

1. Menghargai dan menghayati syariat agama yang dianut.


2. Menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut.
3. Memiliki kepedulian sosial dan kepedulian lingkungan.
4. Menghasilkan lulusan yang trampil dan kompetetif.
5. Memiliki kemampuan untuk mengembangakan prestasi dan minat yang dimiliki.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya local/nasional/global
7. Memiliki jiwa kebersamaan dan saling menghargai.
8. Mempunyai kepercayaan diri dan jiwa kewiraushaan yang tinggi.
9. Mewujudkan budaya disiplin dan bertanggung jawab.
10. Menghindarkan diri dari segala bentuk yang bisa membuat perpecahan.
11. Terciptanya lingkungan yang bersih dan menyenangkan.
12. Terbentuknya pribadi-pribadi yang sehat jasmani dan rohani.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 20


13. Memahami fungsi lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana dan
terhindarnya kerusakan lingkungan.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 21


BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Pengorganisasian pembelajaran di sekolah tergambar pada kegiatan kurikulum,


yang diharapkan mampu mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik
diharapkan mendapatkan pengalaman bermakna pada konteks global. Pengalaman
belajar diwadahi dalam kegiatan intrakurikuler, proyek Profil Pelajar Pancasila (P3),
dan ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan proses interaksi langsung antara peserta
didik dan peserta didik pendidik dengan berbagai metode, model
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan strategi pembelajaran. yang
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran untuk 1(satu) jam pelajaran tatap
muka berlangsung selama 40 menit. Prinsip pembelajaran reguler:
1) berpusat pada peserta didik,
2) merupakan kegiatan utama,
3) terjadwal,
4) dilaksanakan guru mapel,
5) mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
6) dilaksanakan di sekolah, dan
7) dilakukan penilaian.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 22


Pengorganisasian muatan pelajaran menggunakan sistem paket sebagaimana
diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan melakukan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester gasal dan genap dalam satu tahun pelajaran. Beban belajar pada
sistem paket terdiri atas pembelajaran regular/tatap muka dan kegiatan proyek
pelajar pancasila.

A. Pengorganisasian Pembelajaran
Kurikulum di UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu dikembangkan dengan memperhatikan empat
ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, keterampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual
sebagai payungnya. Pelaksanaan proses pembelajaran di UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu
dilaksanakan dalam dua macam bentuk kegiatan, yaitu pembelajaran regular dan kolaboratif.
Pembelajaran regular adalah Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan
jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu
mapel dengan mapel lainnya.
Sedangkan sistem kolaborasi merupakan guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team
teaching) . Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen antara lain
muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
1. Kegiatan Intrakurikuler
Struktur Kurikulum UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu
Tabel 2: Struktur Kurikulum UPT SMP negeri 4 Maritengngae

Alokasi Waktu Mata Pelajaran Projek


Alokasi
SMP Kelas VII – VIII (minimal Total JP
No pertahun
25%dari total pertahun
Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu (minggu)
pertahun

1 Pendidikan Agama Islam dan 72 (3) 36 (33%) 108


Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan 72 (3) 36 (33%) 108


Budi Pekerti*

2 Pendidkan Pancasila dan 72 (3) 36 (33%) 108

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 23


Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 170 (6)** 46 (21%) 216

4 Matematika 144 (5) 36 (33%) 108

5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 144 (5) 36 (33%) 108

6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 108 (4) 36 (33%) 144

7 Bahasa Inggris 108 (4) 36 (33%) 144

8 Pendidikan Jasmani Olahraga 72 (3) 36 (33%) 108


dan Kesehatan (PJOK)

9 Informatika 72 (3) 36 (33%) 108

10 Seni Budaya (Seni Musik, seni 72 (3) 36 (33%) 108


Tari)

▪ Seni Musik

▪ Seni Rupa

▪ Seni Teater

▪ Seni Tari

▪ Prakarya

11 Prakarya 72 (3) 36 (33%) 108

 Budidaya
 Rekayasa Teknologi
 Kerajinan
12 Muatan Lokal 72 (2)*** -

Bahasa Daerah Bugis

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 24


43 360 1452

Jumlah mata pelajaran intrakurikuler keseluruhannya adalah sebanyak 12 mata pelajaran


dengan alokasi waktu 43 jp/minggu. Kegiatan belajar dilangsungkan pada pagi hari dengan lama
belajar adalah 40 menit setiap satu jam pelajaran serta memberlakukan lima hari sekolah.
Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 dan sebelumnya diawali dengan apel pagi setiap harinya.
Pada 15 menit awal pembelajaran kami melaksanakan budaya baca yang dipimpin langsung oleh
guru yang mengajar pada jam pertama. Kemudian pada setiap hari Rabu kami melaksanakan wajib
baca selama satu jam pelajaran yang dibimbing langsung oleh wali kelasnya.
Kami melakanakan juga kegiatan pramuka wajib yang dilaksanakan setiah Hari Kamis setiap
pekannya. Pada setiap hari Senin dilaksanakan upacara bendera dengan Pembina upacara dari unsur
guru sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Demikian juga pada setiap hari Jum’at kami
melaksanakan kegiatan kerja bakti dan jum’at sedekah. Yaitu sebuah pembiasaan untuk melatih
siswa gemar beramal sholeh dengan menyumbangkan sebagian uang jajannya untuk perbaikan
mushallah.

2. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek Profil Pelajar Pancasila, merupakan kegiatan lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk
menguatkan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaannya dengan melibatkan seluruh komunitas
yang meliputi komunitas siswa, guru, staf, dan narasumber professional. Bukti pelaksanaan Projek
teresebut direkam dalam bentuk jurnal kerja, laporan dan video.

Sekolah menyediakan waktu khusus yang akan digunakan bagi siswa untuk menampilkan hasil
kerjanya dalam bentuk pameran atau pertunjukan. Setiap siswa akan menerima rapor projek
tersendiri yang terpisah dengan rapor kegiatan intrakurikuler. Penerapan projek profil Pancasila
diawali dengan terlebih dahulu menentukan tema kegiatan yang akan dilakukan.

Guru dari beberapa mata pelajaran yang terkait berkolaborasi memberikan penilaian. Setiap
tema kegiatan projek diarahkan untuk menguatkan dimensi profil pelajar Pancasila yang berbeda-
beda. Projek Profil Pelajar Pancasila itu sama dengan kegiatan kokurikuler dalam kurikulum K13.

Alur pelaksanaan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut:

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 25


1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dilaksanakan pada saat
pembelajaran di kelas;
2) Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran
masing-masing kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menentukan kolaborator yang sesuai;
4) Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang dipilih;
5) Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada model
pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini antara
lain:

1) Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dengan mentukan pertanyaan mendasar untuk
memulai proyek;
2) Mendesain pelaksanaan proyek ;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek ;
5) Menguji Hasil;

6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

Berdasarkan hasil workshop penyusunan Kurikulum Operasional UPT SMP Negeri 2 Watang
Pulu telah menetapkan tema projek Profil Pelajar Pancasila yang akan dilaksanakan selama satu
tahun pelajaran.

Tema-tema dalam projek penguatan Profil Pelajar Pancasila Kemendikbud-Dikti menentukan


tema untuk setiap projek yang diimplementasi dalam satuan pendidikan yang dapat berubah setiap
tahunnya. Untuk tahun ajaran 2023/2024 , ada tujuh tema yang dikembangkan berdasarkan isu
prioritas yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020- 2035, Sustainable
Development Goals, dan dokumen lain yang relevan. Tujuh tema tersebut adalah:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK).

2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).

3. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 26


4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/SMK).

5. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK).

6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD-SMA/SMK).

7. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK).

Projek Profil Pelajar Pancasila


Tahun Pelajaran 2023/2024

Projek 1 Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan (Kelas 7 dan 9)

Tabel 3 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

Sasaran Nilai Mapel


No Topik Kelas
PPP Terintegrasi

1 Pengolahan limbah Kreatif, gotong Prakarya, Kelas VII


organik menjadi royong, Matematika
kompos padat

2 Pengolahan limbah Gotong royong, Prakarya, Kelas VII


organik menjadi mandiri Matematika
kompos cair

1 Pengolahan sampah Kreatif, mandiri IPA dan IPS Kelas IX


anorganik/gelas/boto
l kemasan

Pembuatan barang
kerajinan dari limbah
kemasan pelastik

Projek 2 Tema : Kearifan lokal

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 27


Tabel 4 Tema Kearifan lokal

Sasaran Nilai Mapel


No Topik Kelas
PPP Terintegrasi

1 Materi kekhasan Berkebhinekaan Seni Oktober-


Memahami fungsi dan global, bernalar Budaya, Desember 2023
jenis kecapi serta dapat kritis Bahasa
menggunakannya onesia, (Kelas VII

Membentuk grup
simponi kecapi

2 Pembentukan Tim tari Berkebhinekaan Seni Januari – Juni


tradisional sekolah global, bernalar Budaya, 2024
kritis Bahasa
Indonesia, (Kelas VII

Projek 3 Tema : Kewirausahaan

Tabel 5 Tema : Kewirausahaan

Mapel
No Topik Sasaran Nilai PPP Kelas
Terintegrasi

1 Pembuatan kripik Kreatif, inovatif IPS, Bhs. Januari - Maret


pisang dan cinta Indonesia 2024
lingkungan
(Kelas VII. C)

2 Teknik hias wajah kreatif, kebinekaan Bahasa Kelas IX


dengan berbagai pola global Indonesia,
wajah Bahasa Daerah
Bugis

Proyek 4 Bangunlah Jiwa dan raganya


Tabel 6 Tema Bangunlah Jiwa dan raganya

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 28


Mapel
No Topik Sasaran Nilai PPP Kelas
Terintegrasi

1 Secercah Harapan dari Beriman dan PJOK, Pend. Juli - September


Ujung Banda Melalui bertaqwa kepada Agama 2023
Program Dai Cilik Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak (Kelas VIII)
Mulia, mandiri

2 Raga Sehat Pikiran Kebinekaan PJOK, Pend. Juli - September


cerdas melalui Senam Global, kreatif Agama 2023
P5
(Kelas VIII)

Proyek 5 Suara Demokrasi


Tabel 7 Suara Demokrasi

Mapel
No Topik Sasaran Nilai PPP Kelas
Terintegrasi

1 Menganal sistem bernalar Kritis dan Pkn, Oktober –


demokrasi dalam Berkebhinekaan Matematika Desember 2023
bingkai satuan Global
pendidikan (Kelas VIII)

2 Simulasi pelaksanaan Mandiri, kreatif Pkn, Oktober –


pemungutan suara Matematika Desember 2023

(Kelas VIII)

Proyek 6 Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI


Tabel 8 Tema Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI
Mapel
No Topik Sasaran Nilai PPP Kelas
Terintegrasi

1 Inovasi model tempat Gotong royong, IPA, BK Januari - Maret

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 29


Mapel
No Topik Sasaran Nilai PPP Kelas
Terintegrasi

sampah dari bahan dan kreatif 2024


bekas
(Kelas VIII)

2 Inovasi model kincir Bernalar kritis, IPA, BK


air tanpa listrik dari gotong royong
bahan bekas

1 Sayuran segar ala bernalar Kritis dan Bahasa Kelas IX


hidroponik sederhana kreatif Inggris,
informatika

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler
wajib yaitu kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan diselenggarakan
sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan wajib diikuti seluruh
peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan regular.
Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen pencapaian profil
pelajar Pancasila. Ekstrakuriler wajib kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta didik (kleas
VII, VIII, IX) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan
diikuti oleh peserta didik kelas VII, dan VIII, alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan
dilaksanakan pada siang/sore hari. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan
bakat minat peserta didik, sehingga mampu menggali potensi peserta didik.
Tabel 8 Indikator Kegiatan Ekstrakurikuler
Tujuan dan Indikator Sasara
No Kegiatan Pihak Terkait
Keberhasilan n

A. Krida

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 30


1 Pramuka (terjadwal Mempersiapkan peserta Kelas Kwarcab
pada hari kamis) didik agar memiliki sikap VII.
kepemimpinan, kebhinekaan VIII. Pelatih
global, kemandirian, kreatif, IX Masyarakat
disiplin, tanggungjawab dan
2 PMR semangat nasionalisme dan Kelas Dinas
kegotong- royongan VII. Kesehatan,
VIII PMI, Pelatih

B. Kerohanian

1. Baca Tulis Al Menyiapkan dan melatih Kelas Guru, Pelatih


Qur’an peserta didik dalam VII
mengembangkan bakat dan
2. Qiroah minatnya dalam bidang VIII
3. Senandung keagamaan dan memperoleh
sholawat juara pada lomba dengan
berkarakter beriman,
4. Pidato/Kultum bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhkak mulia

C Olah Bakat dan Minat

1 Bola Volly Menyiapkan peserta didik Kelas Pelatih ahli


untuk mengembangkan VII.
2 Bola Basket kemampuan dalam bidang VIII Guru
olah raga dan memperoleh pembimbing
3 Tenis Meja
juara dalam kejuaraan olah
4 Sepak Takraw raga dengan mengacu pada
karakter mandiri maupun
5 Catur
gotong royong
6 Bulu Tangkis

7 Sepak Bola mini

8 Cipta/Baca Puisi, Menyiapkan peserta didik Kelas Pelatih ahli


Cerpen untukmengembangkan VII.
kemampuan dalam literasi VIII Guru
9 Cipta/Baca Cerpen dan memperoleh kejuaraan pembimbing

10 Jurnalistik/ dalam lomba dengan


Majalah Sekolah mengacu pada karakter
kreatif
11 English Club

12 nyanyi Solo Menyiapkan dan melatih Kelas Pelatih ahli

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 31


peserta didik agar dapat VII. Guru
mengembangkan potensinya VIII pembimbing
13 Seni Tari dalam bidang seni secara
maksimal dan dapat
mengapreasikan, sehingga
dapat meraih kejuaraan
dalam olimpiade/kejuaraan
seni dengan karakter jreatif,
mandiri dan gotong-royong

B. Rencana Pembelajaran/Modul Ajar


Kurikulum di UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu dikembangkan dengan memperhatikan empat
ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual
sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis tema atau integrated
curriculum pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam bentuk parsial. Dan untuk mata pelajaran Prakarya,
Informatika dan Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis dilaksanakan dalam pembelajaran berbasis
mandiri. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari masuk sekolah. Muatan
kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran
Intrakurikuler dan Ektrakurikuler, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Ekstrakurikuler.
Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, satuan Pendidikan UPT SMP Negeri 2 Watang
Pulu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Capaian pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase. Capaian Pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase, dalam hal ini
untuk jenjang SMP berada pada fase D

2. Tujuan Pembelajaran (TP)

Capaian pembelajaran kemudian diuraikan menjadi tujuan pembelajaran yang bersifat operasional
dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan lingkup materi.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 32


3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Tujuan Pembejaran yang telah disusun kemudian diurutkan menjadi alur tujuan pembelajaran. Alur
tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

Strategi Pembelajaran yang dilakukan antara lain:

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat


pencapaian peserta didik, sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik

2. Proses pembelajaran mendukung perk embangan kompetensi dan karakter peserta


didik

3. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,


lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra

Asesmen Pembelajaran

UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu melaksanakan 3 macam asesmen pembelajaran yaitu asesmen
diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif.

B. Pendampingan, evaluasi dan tindak lanjut

1. Prinsip dan Tahapan Rencana Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan


Profesional di Satuan Pendidikan

Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional dilakukan secara internal oleh satuan
pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Proses ini dikelola oleh para pemimpin satuan pendidikan dan/atau guru yang dianggap
sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di
satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Pendampingan dan pengembangan
profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 33


alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan
dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.

Dalam proses pendampingan dan pengembangan professional di satuan pendidikan, ada


beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam menyusun rencana kurikulum sekolah
penggerak, adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :

1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan berdasarkan


hasil kegiatan evaluasi
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional.
3. Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana
program.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis untuk
mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan
aktivitas pembinaan tersebut.
5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif dalam satuan
pendidikan antara orang yang melakukan pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan
bersama.

Setelah proses pendampingan dan pengembangan, maka perlu dilakukan evaluasi


pembelajaran secara menyeluruh. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk
mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, satuan
pendidikan mengumpulkan data keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara
individual maupun bersama-sama seluruh warga sekolah. Adapun prinsip-prinsip dalam melakukan
evaluasi dalam pembelajaran yaitu :

1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan


2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang
diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi
guru dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional di satuan pendidikan, tidak berakhir


sampai di tahap evaluasi tapi perlu dilakukan refleksi atau umpan balik terhadap kurikulum

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 34


operasional. Refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian
belajar mengajar. Penting bagi guru untuk melakukan proses kolaboratif dalam satuan pendidikan
antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan bersama serta dapat melakukan refleksi
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian pembelajaran,
profil pelajar pancasila) seperti remedial dan pengayaan.

Kurikulum operasional perlu direfleksikan dan ditinjau ulang untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar peserta didik, tingkat keterlibatan dan tingkat kepuasan belajar. Program belajar yang
diimplementasikan dalam kurikulum operasional dapat pula dievaluasi sejauh mana tingkat
keberhasilannya sehingga dapat dilakukan perubahan secara bertahap sehingga mampu selaras
dengan visi misi sekolah, tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik serta kompetensi mengajar
guru.

Evaluasi dan refleksi kurikulum operasional di satuan pendidikan harus melibatkan semua
komponen dan stakeholder di sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua
peserta didik, komite sekolah dan pengawas sekolah. Penilaian dilakukan secara jujur atas
pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek berdasarkan data yang diperoleh. Tujuan evaluasi
dan refleksi harus berpusat pada kepentingan peserta didik dan fokus pada perbaikan dan
pengembangan.

2. Rencana Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional di Satuan


Pendidikan

Penyusunan rencana pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional di satuan


pendidikan mencakup 4 kriteria yaitu (1) menganalisis konteks karakteristik satuan pendidikan; (2)
merumuskan visi, misi, dan tujuan; (3) menentukan pengorganisasian pembelajaran; dan (4)
menyusun rencana pembelajaran. Setiap kriteria melalui 3 tahap yaitu pendampingan, evaluasi dan
pengembangan profesional.

a. Menganalisis Konteks Karakteristik Satuan Pendidikan


1. Pendampingan
Proses analisis konteks karakteristik satuan pendidikan melibatkan seluruh pihak internal
sekolah yaitu kepala sekolah, guru/pendidik, tenaga kependidikan dan komite sekolah
melalui rapat dan diskusi. Analisis konteks dapat dilakukan dengan pendekatan SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 35


lingkungan internal untuk memahami strengths/kekuatan dan weaknesses/kelemahan, serta
kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities/peluang dan
threats/tantangan.
2. Evaluasi
Evaluasi hasil analisis konteks dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan tim pengembang
kurikulum dengan mengukur tingkat pencapaian konteks sesuai dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya menggunakan data yang telah dikumpulkan.
3. Pengembangan Profesional
Berdasarkan hasil evaluasi maka lakukan identifikasi terhadap hal-hal yang menjadi akar
permasalahan sehingga diketahui komponen apa saja yang perlu ditingkatkan dan
komponen yang perlu direvisi ulang.
b. Merumuskan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1. Pendampingan
Perumusan visi, misi dan tujuan sekolah agar sesuai dengan konteks karakteristik satuan
pendidikan, melibatkan tim pengembang kurikulum, komite sekolah, orang tua siswa dan
warga sekolah melalui diskusi dan musyawarah.
2. Evaluasi
Melakukan review terhadap hasil rumusan visi, misi dan tujuan sekolah agar sesuai dengan
konteks satuan pendidikan .
3. Pengembangan Profesional
Hasil evaluasi kemudian diteruskan ke tenaga ahli untuk mengetahui komponen yang perlu
ditingkatkan dan komponen yang perlu direvisi ulang.
c. Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran
1. Pendampingan
Membuat pengorganisasian pembelajaran dengan melibatkan komite pembelajaran di
satuan pendidikan melalui rapat dan diskusi oleh kepala sekolah dan guru. Guru
dikelompokkan berdasarkan fase yang diampuh ditambah dengan tutor sebaya.
2. Evaluasi
Melakukan review terhadap program organisasi pembelajaran yang telah terbentuk berdasar
pada analisis konteks serta visi, misi dan tujuan sekolah, dengan merujuk kepada :

a. Memprioritaskan kebutuhan peserta didik


b. Menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 36


c. Mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan
d. Mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan dengan kemitraan dan instansi
terkait

3. Pengembangan Profesional
Melakukan sosialisasi program organisasi pembelajaran di lingkungan sekolah kepada
pengawas, orang tua siswa dan komite sekolah melalui 3 cara yaitu
a. Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.
b. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala
c. Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal
(menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan).

d. Menyusun Rencana Pembelajaran

Pembelajaran yang diterapkan di UPT SMP Negeri 2 Watang Pulu menganut 6 hari kerja yang
dilakukan selama 6 (enam) hari dalam satu minggu. Pada setiap hari Senin dilakukan upacara
bendera,hari Selasa – Sabtu dilakukan apel pagi. Selanjutnya kami melaksanakan pembiasaan baik
setiap harinya seperti

a. Siswa bersalaman dengan guru pada saat selesai upacara bendera


b. Budaya memilah sampah basah dan kering
c. Melakukan shalat dhuha dan shalat dhuhur
d. Sebelum pembelajaran diawali dengan membaca salah satu surah yang di pilih oleh guru
mata pelajaran
e. Budaya baca selama 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai

f. Budaya membaca surah Al Kahfi, Jum'at amal, kerja bakti dan dilanjutkan pelaksanaan
dilakukan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) secara serentak seluruh
kelas jenjang kelas tujuh dan kelas delapan.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 37


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum Opersional Satuan Pendidikan (KOSP) ini merupkan kurikulum penyempurnaan
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini terdiri dari tiga elemen penting
yaitu:
1. Intrakurikuler mencakup mata pelajaran pokok dan pilihan serta mata pelajaran
kewenangan daerah.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilan yang merupakan pembelajaran lintas mata
pelajaran dengan mengambil tema-tema projek yang telah ditentukan oleh kementerian.
3. Ekstrakurikuler
Sekolah diberi keluwesan untuk menentukan minimal tiga jenis Projek Penguatan Profil
Pelajara Pancasila untuk dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. Pendidik akan berkolaborasi
mengajar projek tersebut kepada peserta didik sesuai dengan jadwal yagn telah ditentukan oleh
sekolah. Pada akhir tahun pelajaran sekolah diwajibkan melakukan pameran hasil belajar di tingkat
sekolah. Peserta didik bersama dengan guru melaksanakan perayaan hasil belajar yang dihadiri oleh
orangtua, komite, unsur dinas pendidikan dan alumni.
B. Saran
Dengan selesainya Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) maka disampaikan
saran kepada:
1. Sekolah kiranya menjadikan KOSP ini sebagai pedoman dalam menjalankan proses
pembelajaran di sekolah dan melakukan revisi setiap tahun agar kurikulum sekolah
semakin lengkap.
2. Pendidik, agar memberikan sehingga terlibat secara langsung dalam penyusunan
kurikulum ini. Utanya terkait dengan pelaksanaan Projek Profil Pelajar Panacasila.
3. Peserta didik, kiranya dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh semangatm
kreatif, mandiri sehingga memperoleh pengetahuan secara optimal.
4. Pemerintah daerah hendaknya memberikan dukungan terhadap pengembagnan
kurikulum ini agar lebih berkonstribusi lagi terhadap kemajuan hasil belajar siswa.
5. Komite sekolah hendaknya memberikan dukungan aktif setiap terjadi perubahan
paradigma dalam pembelajaran di sekolah.
.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 38


DAFTAR PUSTAKA

-------------- 2021. Panduan Pengembangan Profil Projek Pancasila. Kementerian Pendidikan


Kebudayaan Riset dan Dikti

-------------- 2021. Kerangka Kurikulum. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Dikti

-------------- 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah. Kementerian


Pendidikan Kebudayaan Riset dan Dikti

-------------- 2021. Capaian Pembelajaran semua Mata Pelajaran. Kementerian Pendidikan


Kebudayaan Riset dan Dikti.

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 39


Lampiran : Kalender Pendidikan

UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 40


UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 41
UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 42
UPT SMP nEgeri 2 watang pulu 43

Anda mungkin juga menyukai