Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PROFIL PELAJAR PANCASILA

A. Penguat Profill Pelajar Pancasila

1. Pengertian Profil Pelajar Pancasila

Dilansir dari dokumen yang diterbitkan oleh Kemendikbud, profil pelajar

Pancasila adalah serangkaian kegiatan yang menguatkan pemahaman siswa

berbasis proyek yang dirancang sebagai upaya pencapaian kompetensi dan karakter

berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22

Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024 yang

mengartikan pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar indonesia sebagai belajar

sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa profil pelajar

Pancasila merupakan serangkaian kegiatan karakter yang akan menguatkan

pemahaman siswa dalam menghadapi kompetisi global namun tetap menyesuaikan

dengan nilai-nilai Pancasila.

Agar hal tersebut dapat berjalan, pendidik dan praktisi pendidikan harus

mempersiapkan peserta didik dengan meningkatkan kemampuan/kompetensi,

keterampilan, dan sikap melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-

based learning).
2. Fungsi Profil Pelajar Pancasila

Ada beberapa fungsi profil pelajar pancasila yang harus diketahui oleh guru

untuk mewujudkan pedoman pembelajaran di Kurikulum Merdeka. Berikut ini

beberapa fungsi dan manfaatnya, seperti:

a) Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih

mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan Pendidikan

b) Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia

c) Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan

pendidikan

Dapat dijabarkan, bahwa fungsi profil pelajar Pancasila menjadi pedoman

yang akan menuntun pendidik untuk menjabarkan tujuan pendidikan nasional lewat

modul pembelajaran efektif dan berkesinambungan.

3. Elemen Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan

Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan

tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun

karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar

sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.

Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi

pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan

yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong;

4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu

dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan.


Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna.

Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil

untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk

melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga

perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan

dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia,

perlu melibatkan orang lain beserta perannya dari dimensi Gotong Royong dan

Berkebinekaan Global, serta mempertimbangkan kemampuan diri dalam solusi

yang dihasilkan dalam dimensi Mandiri. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sekilas

penjelasan mengenai Profil Pelajar Pancasila ini.

1. Beriman dan Bertakwa kepala Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak

mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang

Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan


pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci

beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak

beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada

alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,

dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga

menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan

budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai

budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan

sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan

untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar

kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-

elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung

jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari

kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik

kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai

informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.

Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses

informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi

pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang

orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif

terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan

tindakan yang orisinal.

4. Tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD

Untuk jenjang SD (fase A sampai dengan fase C), diwajibkan untuk memilih dan

menantukan 2 tema dalam satu tahun. Tema yang dapat dipilih meliputi:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

2. Kearifan Lokal

3. Bhineka Tunggal Ika

4. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

5. Kewirausahaan

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

Diharapkan dengan kegiatan proyek siswa mampu memahami dampak dari

aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan

kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.


1. Siswa mampu berfikir kritis tentang pengaruh aktivitas manusia dan perubahan

iklim

2. Siswa bisa membangun kesadaran ramah lingkungan dan mempromosikan

gaya hidup yang lestari berkelanjutan dalam kesehariannya

3. Siswa memahami potensi bencana di lingkungan sekitar akibat lingkungannya

rusak

2. Kearifan Lokal

Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang

budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta

perkembangannya.

1. Siswa mempelajari keterkaitan berkembangan budaya lokal dengan kemajuan

dan perkembangan nasional dan iternasional

2. Siswa mampu memahami nilai – nilai kesenian dan tradisi lokal serta mampu

menerapkan di kehidupan mereka

3. Siswa mampu mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya

dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.

3. Bhinneka Tunggal Ika

Siswa mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena

global.

1. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah hal – hal negatif yang biasanya

dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya

konflik dan kekerasan.

2. Melalui projek ini, Siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian

dan antikekerasan.
4. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus

kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang

memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.

1. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir dalam mewujudkan produk

berteknologi.

2. Siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa secara

sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk

membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa.

3. Siswa juga dapat mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya

digital, dan berkreasi di bidang robotika.

5. Kewirausahaan

Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam

pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial,

dan kesejahteraan masyarakat.

1. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi

lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

2. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi

rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan

lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil

kegiatan mereka.

3. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan

ditumbuhkembangkan
Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD

Berikut ini merupakan beberapa Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SD yang bisa dilaksanakan di sekolah dasar.

1. Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

Fase Contoh Proyek

Membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah sederhana di rumah dan di


Fase A satuan pendidikan, misal piket, waktu rutin khusus untuk kebersihan.
(Kelas 1-2) Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam
Mulai membangun tanggung jawab bersama terhadap kebersihan lingkungan sekitar

Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan memilah sampah di rumah dan di
Fase B satuan pendidikan beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi.
(Kelas 3-4) Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam
Mengumpulkan dan mengolah data amatan dari lingkungan sekitar

Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, misal cara pencegahan


Fase C kebakaran hutan atau banjir
(Kelas 5-6) Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

2. Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal

Fase Contoh Proyek

Pekan Permainan Tradisional, membuat kegiatan bersama yang berkaitan dengan


Fase A mengenalkan dan melakukan berbagai jenis permainan tradisional daerah sendiri atau
(Kelas 1- daerah lain di Indonesia.
2) Fokus: Membiasakan mendengarkan pendapat temannya, baik itu sama ataupun berbeda
dengan pendapat yang dimilikinya

Fase B Khazanah Dongeng, Legenda Tanah Air, membuat kumpulan cerita menarik dan bermakna
(Kelas 3- dari berbagai daerah di Indonesia
4) Fokus: Akhlak kepada manusia
Mendengarkan dengan baik pendapat temannya, baik itu sama ataupun berbeda dengan
pendapat yang dimilikinya Mengumpulkan berbagai warisan budaya (intangible heritage)
yang membawa pesan-pesan moral yang masih relevan dengan masa sekarang

Merancang Jalur Wisata Daerah yang berkaitan dengan peninggalan


bersejarah tangible dan intangible
Fase C Fokus: Akhlak kepada manusia
(Kelas 5- Mulai mengenal berbagai kemungkinan interpretasi dan cara pandang ketika dihadapkan
6) dengan dilema.
Memperkenalkan kekayaan budaya lokal beserta kearifannya kepada lingkup masyarakat
luas secara kreatif lewat pengalaman indrawi.

3. Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Bhinneka Tunggal Ika

Fase Contoh Proyek

Buku kumpulan doa dan puisi bertema rasa syukur


Fokus: Akhlak kepada manusia
Fase A
Mengidentifikasi emosi orang-orang terdekat (teman, pendidik, orang tua, dll.),
(Kelas 1-
mengatakannya dalam pertanyaan, dan mulai membiasakan berbuat baik kepada orang lain
2)
di lingkungan sekitarnya. Terbiasa mengucapkan kata-kata yang bersifat apresiatif di
lingkungan satuan pendidikan dan masyarakat (seperti “terima kasih”, “bagus sekali”, dll.)

Membuat buku kumpulan cerita pendek yang membawa pesan tentang perbedaan individu
memperkaya relasi sosial dalam masyarakat dan mengampanyekannya dalam keseharian
Fase B di satuan pendidikan.
(Kelas 3- Fokus: Akhlak kepada manusia
4) Mengidentifikasi emosi orang-orang terdekat (teman, pendidik, orang tua, dll.),
mengatakannya dalam pertanyaan, dan mulai membiasakan berbuat baik kepada orang lain
di lingkungan sekitarnya.

Merancang maket prototipe tata kota yang memenuhi kebutuhan warganya secara adil dan
merata, dilengkapi dengan ruang publik yang digunakan sebagai fasilitas kesehatan,
Fase C
pendidikan, keagamaan, dan lain-lain.
(Kelas 5-
Fokus: Akhlak kepada manusia
6)
Mengidentifikasi kesamaan dengan orang lain sebagai perekat hubungan sosial dan
mewujudkannya dalam aktivitas kelompok.

4. Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Berkarya dan Berteknologi Untuk
Membangun NKRI
Fase Contoh Proyek

Fase A Menciptakan berbagai mainan yang menggunakan prinsip-prinsip fisika


(Kelas Fokus: Akhlak bernegara
1-2) Mengenali hak dan tanggung jawabnya di rumah, satuan pendidikan, dan lingkungan sekitar

Merancang model dan maket gedung yang menerapkan prinsip hemat energi dan ramah
Fase B lingkungan
(Kelas Fokus: Akhlak bernegara
3-4) Mengidentifikasi hak dan tanggung jawabnya di rumah, satuan pendidikan, dan lingkungan
sekitar

Menciptakan alur upcycling barang bekas menjadi benda-benda fungsional sebagai salah
Fase C satu solusi penanganan sampah anorganik.
(Kelas Fokus: Akhlak bernegara
5-6) Mengidentifikasi dan memahami peran, hak, dan kewajiban dasar sebagai warga negara dan
mulai mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari

5. Contoh Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kewirausahaan

Fase Contoh Proyek

Pasar Kreasi, mengadakan pasar yang jual beli berbagai kreasi mandiri berupa benda
Fase A
fungsional sederhana dari barang bekas
(Kelas
Fokus: Akhlak pribadi
1-2)
Membiasakan bersikap jujur kepada diri sendiri dan orang lain

Fase B Membuat pementasan seni sederhana untuk menggalang dana kemanusiaan


(Kelas Fokus: Akhlak pribadi
3-4) Memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi

Merancang panduan pembuatan catatan pengelolaan uang pribadi (uang jajan) dan kolektif
Fase C (kas kelas)
(Kelas Fokus: Akhlak pribadi
5-6) Melakukan tindakan sesuai norma-norma agama dan sosial (seperti jujur, adil, rendah hati,
dll.) serta memahami konsekuensinya, dan introspeksi diri dengan bimbingan
Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Al-Azhar 1 Bandar

Lampung dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar

Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam

sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata

pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan

pendidikan.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang

dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1, 2 dan 4, 5. Pengalokasian waktu

untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak

mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi

Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler

dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila

diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian

operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik

dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar

Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,

bernalar kritis dan kreatif.


Gambar 1. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-

langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah

dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi

Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru

dan peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke

tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan

kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.


Gambar 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil


Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian
menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak danseni, jiwa kewirausahaan dan
potensi sumber daya alam dan budaya lokal disekitarsatuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran
yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 dengan mengambil
tema Kewirausahaan Fase A Judul Mainanku Karyaku, Fase B Pengusaha Cilik, Fase C
Promosi Jaman Now yang mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam
menanggulangi masalahlingkungan disekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada
bulan Mei 2024 bertema Bangunlah Jiwa dan Raganya Fase A Judul Merawat Tubuh, Fase
B Sarapan Sehat dan Bergizi, Fase C Damai Belajar Bersama yang mengemas berbagai
kreatifitas, minat dan bakat peserta didik untuk menampilkan prosesriset budaya peserta
didik untuk menjadi peserta didik yang unggul. Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan
akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam
keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-
kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda.
Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai