Anda di halaman 1dari 9

AKSI NYATA

Projek penguatan profil pelajar pancasila

Disusun oleh:
Karyono, S.Pd. SD
NIP. 198405012009031003

SDN Tlogomulyo
2023
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau dikenal dengan istilah P5 adalah
pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam
Profil Pelajar Pancasila.
"Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,
dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila", pernyataan ini dipaparkan dalam buku
panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.[1] Pernyataan ini
senada dengan visi Pendidikan Indonesia yakni “mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila”.
Profil Pelajar Pancasila sendiri dirumuskan dengan enam dimensi kunci yakni (1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2)
Berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; (6)
kreatif. Perwujudan dari keenam dimensi tersebut dalam kurikulum merdeka disebut
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila, peserta didik dikenalkan dengan
beragam tema dan isu yang ada di sekeliling mereka. Peserta didik akan melakukan
investigasi, menganalisis, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dari
masalah yang diamati. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi non-formal, struktur
belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif serta berhubungan
langsung dengan lingkungan sekitar. Peserta didik akan mendapatkan ilmu dan
pengetahuan langsung dari lingkungan sekitar bersama narasumber yang
berkompeten dalam bidangnya. Peserta didik akan berinteraksi secara langsung dan
melihat secara nyata dari lingkungan sekitar, bertanya jawab langsung dengan
orang yang terkait dalam bidang tersebut, sehingga dengan demikian akan
mendapatkan gambaran secara utuh situasi yang terjadi. Dalam proses investigasi
dan pengamatan tersebut, terjadi kolaborasi antar lintas disiplin ilmu-ilmu yang
dipelajari dalam satuan pendidikan. Peserta didik tidak hanya sekadar melaksanakan
projek semata, namun juga mendapatkan pembelajaran secara integratif.
Dalam kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini, peserta didik memiliki
kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim,
anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan
berdemokrasi. Dengan adanya projek ini, peserta didik dapat melakukan aksi nyata
dalam menjawab isu-isu sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Projek ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk
berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Penguatan dalam projek ini dapat menjadi
sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang
hayat yang berkompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
Melalui projek ini, maka karakter peserta didik sebagai pelajar Pancasila akan
semakin kuat. Selain itu, kompetensi yang mereka miliki sebagai warga dunia yang
aktif juga akan semakin berkembang, dapat berpartisipasi dalam merencanakan
pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan serta dapat mengembangkan
keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek
pada periode waktu tertentu. Peserta didik akan dilatih untuk memiliki kemampuan
dalam memecahkan masalah dengan hadirnya beragam situasi belajar,
memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka;
serta menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah
diupayakan secara optimal.[2]
Salah satu alasan dari bagaimana projek profil bisa memperkuat karakter dan
kompetensi peserta didik adalah karena metode yang digunakan project-based
learning memungkinan peserta didik untuk berpartisipasi langsung dalam penggalian
masalah dan membuat alternatif solusi dari topik yang diangkat.

Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila[sunting | sunting sumber]


Dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila,
Kemendikbudristek mencanangkan empat tema untuk jenjang PAUD dan delapan
tema untuk jenjang SD-SMK dan sederajat yang dikembangkan berdasarkan isu
prioritas yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-
2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk


mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan
paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek. Dengan menjalankan P5,
guru diharapkan dapat menemani proses pembelajaran siswa untuk dapat
menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana
yang diejawantahkan dalam Profil Pelajar Pancasila.

VISI PENDIDIKAN INDONESIA

"Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui


terciptanya pelajar Pancasila."

PROFIL PELAJAR PANCASILA

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,


dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran,
dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Pendidik pada setiap satuan pendidikan nantinya memiliki keleluasaan
untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila tersedia di platform


Merdeka Mengajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul projek
yang disediakan sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta
didik.

Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan


Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui:

1. Budaya satuan pendidikan

Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang
berlaku di satuan pendidikan.

2. Pembelajaran intrakurikuler

 Muatan pembelajaran
 Kegiatan/pengalaman belajar

3. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan
masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. (Pada pendidikan
kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar
Pancasila).

4. Ekstrakurikuler

Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat Tema Projek SD/MI,


SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan Sederajat

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


Bertujuan untuk mengenalkan peserta didik untuk dapat memahami dampak
aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap
kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan
berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan
kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.

2. Kearifan Lokal

Bertujuan untuk mengenalkan peserta didik untuk dapat membangun rasa


ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan
kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa
masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, konsep dan
nilai-nilai di balik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai
apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.

3. Bhinneka Tunggal Ika

Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti


kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik
juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya

Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara


kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang
sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan
(bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan
reproduksi.

Tema Projek SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan Sederajat

1. Suara Demokrasi

Bertujuan untuk mengenalkan peserta didik untuk dapat menggunakan


kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran
individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui
pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks
yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja.
2. Rekayasa dan Teknologi

Bertujuan untuk mengenalkan peserta didik untuk dapat melatih daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan
diri dan sekitarnya.

Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan


menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui
inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek
teknologi.

3. Kewirausahaan

Bertujuan untuk mengenalkan peserta didik untuk dapat mengidentifikasi


potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan,
sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya
kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka
wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan
masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk
menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai