Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nelfin Fiktoris Riski Waruwu

NIM : 2016150006
Prodi : Pendidikan Kimia

ESSAY
KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan


konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Perjalanan Kurikulum merdeka di mulai dari
Kurikulum 1947,Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968 (Orde Baru), Kurikulum
1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP),
Kurikulum 2013 (Pengetahuan, Keterampilan, Sikap dan Perilaku) sampai pada Kurikulum
Merdeka. Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas. Tiga karakteristik utama
Kurikulum Merdeka yaitu Penyederhanaan konten, fokus pada materi esensial, Pembelajaran
berbasis projek yang kolaboratif, aplikatif, dan lintas mata, serta pelajaran. Rumusan capaian
pembelajaran dan pengaturan jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk merancang
kurikulum operasional dan pembelajaran sesuai.
A. Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka :
1. Profil Pelajar Pancasila sebagai kompetensi umum atau karakter yang perlu ditanamkan
dan dikembangkan dalam diri setiap pelajar sejak usia dini.
2. Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang dituju dalam setiap mata pelajaran
(intrakurikuler) untuk setiap fase pembelajaran.
3. Pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level) sebagai pendekatan untuk
memastikan setiap peserta didik mendapatkan hak belajar yang memberikan mereka
kesempatan mencapai kompetensi minimum.
4. Projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai kokurikuler untuk menguatkan
pembelajaran karakter dalam profil pelajar Pancasila melalui kegiatan projek.
5. Pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan secara merdeka dimana
pengorganisasian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, tema untuk projek penguatan
profil pelajar Pancasila, metode pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta
didik dikembangkan di tingkat satpen agar kontekstual, relevan, dan bermakna.
6. Penguatan asesmen formatif untuk mendukung pembelajaran sesuai tahap capaian dan
umpan balik untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
7. Platform Merdeka Mengajar untuk guru mempelajari kurikulum dan pembelajaran
efektif, mendapatkan beragam perangkat ajar, dan saling berbagi karya & metode
pembelajaran.
8. Contoh-contoh dan Perangkat ajar yang disediakan untuk pendidik yang masih dalam
tahap awal atau belum mampu mengembangkan kurikulum dan pembelajarannya secara
mandiri.

Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis


karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan
menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan
pendidikan.
B. Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
1. Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.
2. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan.
3. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data.
4. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau
solusi

C. Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
pendidikan:
1. Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
2. Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
3. Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
4. Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil
Pelajar Pancasila?
5. [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
6.
D. Satuan pendidikan mempelajari Kurikulum Merdeka, melakukan penilaian diri dan
menentukan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka sesuai kesiapan satuan pendidikan
masing-masing.
Ada 3 pilihan implementasi yang dapat dijalankan oleh Satuan Pendidikan:
1. Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan pendidikan (K-13) yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan.
2. Mandiri Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan.
3. Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat
ajar di satuan pendidikan.

E. Keunggulan Kurikulum Merdeka


1. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada
fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.
2. Peserta didik, Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
3. Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila.

Kesimpulan :
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik
untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar peserta didik. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yang
perlu dipahami oleh semua pihak terkait. Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan
kesiapan dan dukungan yang optimal agar dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai