Anda di halaman 1dari 7

MSG

ISU-ISU GIZI MUTAKHIR

OLEH :

Krismawati Haria

PMM3143021028

DOSEN PENGAMPU :

Iriane I Marlissa.SKM.,MPH.

KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAPUA

2023
A. Pengertian MSG

Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid yang


digunakan sebagai bahan penyedap makanan untuk merangsang selera. MSG adalah
hasil dari purifikasi glutamate atau gabungan dari beberapa asam amino dengan
sejumlah kecil peptida yang dihasilkan dari proses hirolisa protein. Asam glutamate
digolongkan pada asam amino non essensial karena tubuh manusia sendiri dapat
menghasilkan asam glutamate. MSG berbentuk kristal putih dan kaya akan glutamate.
Banyak digunakan sebagai bumbu masakan, namun sebenarnya MSG tidak
mempunyai rasa, tapi mempunyai fungsi sebagai penegas rasa (flavor enhancer)
(Farombi, EO dan Onyema,OO, 2006).
MSG (Monosodium Glutamat) adalah zat adiktif yang di peroleh sebagai
hasil akhir dari pengolahan tetes tebu (molasses tebu). Komponen utama MSG adalah
garam Natrium dan asam Glutamat dengan perbandingan 1:3. Glutamat sebagai
komponen terbesar dalam MSG merupakan jenis asam amino non essensial yang
terkandung di dalam protein berbagai jenis makanan seperti daging, ayam, seafood,
sayut-sayuran, dan lainsebagainya. Fungsi penambahan MSG dalam makanan adalah
sebagai penguat rasa, sehingga masakan menjadi lebih sedap dan lezat di bandingkan
jika tidak di beri bahan tambahan MSG/vetsin. MSG (Monosodium Glutamat) adalah
bahan yang digunakan untuk menyedapkan makanan supaya terasa gurih dan lebih
terasa di lidah. MSG juga kita kenal dengan sebutan vetsin atau micin.
MSG merupakan kependekan dari salah satu jenis asam amino monosodium
glutamat atau mononatrium glutamate. MSG memiliki jumlah yang sangat melimpah
di alam, asam amino merupakan senyawa penyusun protein bagi tubuh yang
dikandung oleh MSG . Kandungan glutamate pada MSG memberikan rasa gurih pada
zat ini dan biasa disebut dengan umami. MSG atau asam glutamate secara alami
sebenarnya banyak terkandung pada beberapa tanaman, daging hewan, ganggang laut,
rumput laut, serta ikan. Dimana makanan tersebut akan memberikan flavor gurih dan
sedap ketika kita masak secara alami meskipun tanpa menggunakan bumbu apapun.

B. Jenis jenis produk yang tidak mengandung MSG


a. Ladaku
Komposisi: 100 % merica murni
b. Kecap ABC
Komposisi : gula, sari kacang kedelai, garam, air, pewarna alami karamel,
pemanis alami glikosa steviol, pengatur keasaman.
c. Ketumbar bubuk
Komposisi : 100 % Ketumbar Murni
d. Royco Kaldu Rasa Jamur
Komposisi :Garam, gula, ekstrak ragi, bawang bubuk, pala bubuk, seledri
bubuk
e. Bumboo Kaldu Ayam
Komposisi : Bubuk wortel, bubuk bayam, ekstrak ragi
f. Nestle Cerelac
Komposisi: Tepung beras, gula, kedelai, kacang hijau, minyak nabati
(mengandung antioksidan askorbil palmitat), mineral, pengemulsi lesitin
kedelai, premiks vitamin, bayam dan perisa vanila
g. Sun ubi ungu
Komposisi : Beras, ubi ungu 34%, gula, susu bubuk skim 8%, minyak nabati
(mengandung antioksidan L-askorbil palmitat dan campuran tokoferol), inulin,
lisin, premiks vitamin, 7 mineral, DHA (mengandung antioksidan natrium
askorbat dan tokoferol).
h. Promina Home Made
Komposisi : Beras, susu bubuk full cream, susu skim bubuk, daging ayam,
minyak nabati, sayuran kering, inulin, gula, garam, 7 mineral, premiks vitamin
dan minyak ikan.
i. Yummi Bites Cerelac
Komposisi : Tepung gandum (34%), bubuk susu skim (22,3%), Gula, Minyak
nabati, Sirup kurma (7,36%), Mineral (Zat besi, Kalsium, Fosfor, Zinc),
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2,
Vitamin B3, Vitamin B5, Vitamin B7, Asam Folat (B9), Vitamin B12,
Maltodekstrin, Perisa Alami (Extrak Alami).
j. Beef dan sweet Potato
Komposisi : Vegetables (54%, Tomato (28%), Sweet Potato (12%), Carrot
(12%), Onion (2%)), Rice (25%), Water, Beef (10%), Extra Virgin
Olive Oil
C. Contoh study kasus
Study kasus 1

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENGGUNAAN


MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) DALAM MENGOLAH MAKANAN (DI
GAMPONG JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH)

Era globalisasi membawa dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi. Perkembangan tersebut juga menyebabkan kemajuan yang pesat di bidang
industri, baik yang berkaitan dengan aspek produksi pangan, sandang, papan,
transportasi, serta bidang-bidang lainnya. Salah satu perkembangan di bidang
produksi pangan adalah banyaknya makanan yang menggunakan zat aditif berupa
penyedap makanan, pemberi aroma, penguat rasa dan sebagainya. Zat aditif
monosodium glutamate (MSG)telah menjadi salah satu andalan iburumah tangga
dalam mengolah makanan baik dalam skala besar maupun skala kecil, keberadaan
makanan yang mengandung zat aditif monosodium glutamate (MSG) yang melimpah
di pasaran dapat mempengaruhi konsumsi masyarakat terutama pada kalangan remaja
dan anakanak.

 Tujuan Penelitian
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga tentang
penggunaan monosodium glutamate (MSG) dalam mengolah makanan

 Metode Penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian adalah
penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

 Hasil Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu-ibu
rumah tangga tentang penggunaan monosodium glutamate (MSG) dalam mengolah
makanan di Gampong Jeulingke mencapai 75.83%, dikatakan sebagian besar baik.
Artinya sebagian besar ibu rumah tangga di Gampong Jeulingke mengetahui tentang
penggunaan monosodium glutamate dalam mengolah makanan
 Reaksi dan Respons Publik:
Disarankan kepada ibu rumah tangga agar dapat mempelajari lebih dalam
mengenai efek negatif penggunaan monosodium glutamate, mengingat peranan ibu
rumah tangga sangat penting dalam penyelenggaraan tingkat gizi yang baik.
Study kasus 2
Efek Toksik Konsumsi Monosodium Glutamate
Monosodium Glutamate(MSG) adalah garam natrium dari asam glutamatdari
rumput laut bernama Laminaria japonica yang sering digunakan untuk penyedap,
sedangkan glutamat adalah asam amino alami yang ditemukan hampir pada semua
makanan, terutama pada makanan protein tinggi seperti produk susu, daging, ikan,
dan sayuran. Selain itu, glutamat dihasilkan oleh tubuh secara alami dengan berbagai
kegunaannya bagi tubuh seperti sebagai substansi untuk sintesis protein glutamat,
prekursor glutamin, neurotransmitter, dan untuk biosintesis seluruh asam amino.
Namun, di dalam tubuh glutamate dipertahankan pada kadar yang rendah dan
nontoksik. Contoh MSG yang beredar dan diperbolehkan untuk dikonsumsi yaitu
maltol, ethyl maltol, glycine, dan L-Leucin. Adapun yang dilarang untuk digunakan
seperti L-Glutamic acid, monosodium L-Glutamate, Monopotassium b-glutamate
calcium di L-Glutamate, disodium guanylate, disodium inosinate dan disodium 5-
ribonucleotides. KonsumsiMonosodium Glutamate yang melebihi 0,5–2,5 g akan
menimbulkan manifestasi lain dari berbagai organ yaitu gangguan jantung, neurologis,
pernafasan, saluran cerna, otot, saluran genital dan kemih, kulit, dan penglihatan,
gejala yang ditimbulkan tersebut disebut sebagai MSG kompleks sindrom.

 Tujuan Penelitian
untuk mengetahui efek toksik konsumsi monosodium glutamate

 Metode Penelitian
Metode pengambilan data dari jenis dan jumlah MSG yang dikonsumsi serta
jenis penyakit yang di timbulkan

 Hasil Temuan
Efek toksik MSG dari penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi.Sebagian
menunjukkan efek negatif MSG seperti pada hewan,tetapi sebagian juga tidak
berhasil membuktikannya.Pengontrolan dalam pengonsumsian MSG dan mengenali
jenis MSG yang aman untuk dikonsumsi adalah hal yang terpenting dalam
meminimalisir kemungkinan efek toksik MSG .
 Reaksi dan Respons Publik:
Penelitian ini harus memuat hasil penelitian yang lebih jelas dan akuratdan
metode yang digunakan tidak dimuat dalam jurnal penelitian serta hasil pembuktian
dari penelitian tidak pasti.

Study kasus 3
DAMPAK MENGKONSUMSI MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
DALAM PERKEMBANGAN OTAK ANAK
Kemajuan teknologi informasi membawa dampak terhadap perubahan gaya
hidup masyarakat, termasuk perubahan pola konsumsi makanan yang lebih banyak
mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang
belakangan ini semakin banyak dijual di pasar tradisional dan swalayan. Penggunaan
bahan tambahan makan banyak sekali digunakan dalam kehidupan seharihari, seperti
senyawa asam glutamat yang digunakan dalam bentuk garamnya yaitu MSG.
Berbagai merk dagang MSG telah dikenal di masyarakat secara luas seperti ajinomoto,
vetsin, micin, sasa, miwon dan sebagainya.
 Tujuan Penelitian
untuk mengetahui bahaya Monosodium Glutamat (MSG) bagi kesehatan
tubuh dan mengetahui dampak konsumsinya Monosodium Glutamat (MSG) terhadap
perkembangan otak anak.

 Metode Penelitian
Menggunakan metode penelitian berupa data sekunder.

 Hasil Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping dari mengkonsumsi
makanan yang mengandung MSG bisa terjadi secara tidak langsung membuat
seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif otak.

 Reaksi dan Respons Publik:


Saran untuk pembaca baik anak-anak maupun orang tua adalah
menggunakan MSG untuk melezatkan makanan itu tidak apa-apa asalkan tidak
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Serta jangan terlalu percaya dengan isu-
isu yang beredar di masyarakat, karena sebagian besar isu-isu ini tidak benar.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai