BIOKIMIA
LIPID
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengampu :
Penulis
Krismawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lipid
2.2 Pengelompokan Lipid
2.3 Asam Lemak
2.4 Sifat-sifat asam lemak
2.5 Lemak netral, fosfolipid,sfingolipida,glikolipidasi,steroid
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya
benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya
(seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi
struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam.Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple
lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst),
lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid
majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan,
sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester
yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk
alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid
berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam
bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator
organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga
sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada
fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus
alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di
alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida
terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam
ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.
atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.
Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang serupa,
lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
nonpolar seperti eter, kloroform, aseton dan benzena. Berdasarkan sifat demikian,
lipid dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan
Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak. Lipid
merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai
fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan panas dari tubuh, makin banyak
Proses oksidasi 1 gram lemak dihasilkan energi sebesar 9 kkal, sedangkan 1 gram
fungsi melindungi organ-organ tubuh tertentu dari kerusakan akibat benturan atau
goncangan. Lemak juga merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung
Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus, karena dalam mulut dan
lambung tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis lemak.Dalam usus
lemak diubah dalam bentuk emulsi, sehingga mudah berhubungan dengan enzim
steapsin dalam cairan prankeas. Hasil akhir proses pencernaan lemak ialah asam
2006).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak.
Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
(termasuk tri-,di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang
mengandung sterol, sepertikolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki
metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan
melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
Menurut Bloor
1. Lipid sederhana. contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisis
menghasilkan asam lemak dan gliserol.
2. Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid.
Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa
nitrogen.
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid
kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid,
keton bodies.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dibagi dalam beberapa golongan, ada
beberapa cara penggolongan yang dikenal, bloor membagi lipid dalam 3 golongan besar
yaitu : lipid sederhana (trigliserida dan lilin), lipid gabungan (fosfolipid dan
serebrosida), derifat lipid (asam lemak gliserol dan steror). Berdasarkan sifak kimia
lipid dapat dibagi kedalam 2 golongan yang besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan
(dapat dihidrolisis dengan basa) contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
Sejumlah senyawa kimia dalam makanan dan tubuh, digolongakan dalam lipid.
Senyawa tersebut adalah : Lemak netral, Fosfolipid, Kolesterol, Senyawa- senyawa lain,
Karena tidak larut dalam air untuk mengedarkan keseluruh tubuh, lipid membutuhkan
pengangkut yang disebut apoprotein, sedangkan kombinasi antara apoprotein dan zat
Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas
a)Kilomikron merupakan lipoprotein paling besar dan mengangkut lipid yang berasal
dari makanan dan disalurkan dari saluran cerna ke seluruh tubuh, jenis lipid yang
terbesar sekitar 80-90% adalah trigliserida dan sisanya adalah kolestrol, fosfolipid dan
sedikit protein.
b). VLDL merupakan lipoprotein yang mengangkut sekitar 65% trigliserida, 10-15%
C). LDL merupakan lipoprotein yang sebagian besar atau sekitar 45% kolesterol, 10%
d). HDL merupakan lipoprotein yang 45-50% merupakan protein, 5% trigliserida, 20%
positif dan negatif terhadap kesehatan, lemak juga mempunyai multifungsi, yaitu sebagai
penyumbang nutrisi terbanyak 30% serta merupakan sumber asam lemak esensial linoleat
dan linolenat, (Sartika, 2008). Bayi baru lahir memiliki kondisi tubuh yang masih rentan,
oleh sebab itu bayi memerlukan asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung tumbuh
kembangnya.
Nutrisi yang paling tepat untuk bayi adalah air susu ibu (ASI). Ramiro et., al.
(2020) menjelaskan bahwa ASI manusia merupakan sumber nutrisi yang optimal untuk
tumbuh kembang bayi. Lemak ASI dan turunannya dari asam lemak dan terminal yang
diturunkan dari asam lemak mediator tidak hanya menyediakan sumber energi tetapi juga
merupakan pengatur pembangunan yang penting, fungsi kekebalan, dan metabolisme. Air
susu ibu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya
tanpa ditambah dengan bahan makanan atau minuman lainnya, (Tristanti, 2018). Asi
mengandung lemak 49% sisanya berupa karbohidrat 44% dan protein 7%, (Koletzko,
2016). Asam lemak merupakan salah satu sumber energi tubuh terutama otak bayi baru
KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1 . Jenis-jenis Asam
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam
stearat.
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari
alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari
reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
a. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kandungan
asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap sehingga
mempunyai titik lebur yang tinggi.
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau dapat
diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan pencampuran dengan udara. Lemak yang
plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair.
Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue. Bila suatu
lemak didinginkan, maka jarak antarmolekul menjadi lebih kecil. Jika jarak antarmolekul
tersebut mencapai 5 A°, maka akan timbul gaya tarik-menarik antara molekul yang
disebut gaya Van der Walls. Besar gaya ini hanya bisa dihitung pada molekul yang
berantai panjang, seperti asam lemak dengan massa molekul relatif tinggi.
Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam lemak dalam molekul lemak akan
tersusun berjajar dan saling bertumpuk serta berikatan membentuk kristal.
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β' (intermediate) yang masing-
masing memiliki sifat berbedabeda. Perhatikan sifat kristal lemak bentuk polimer α , β,
dan β' berikut.
Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk
kristalnya itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan, terbentuk
kristal α yang segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus (β' ). Pada beberapa
lemak bentuk β' ini stabil, tetapi dalam lemak lainnya kristal β' ini berubah menjadi
bentuk intermediat dan akhirnya berubah menjadi bentuk β yang besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan lemak
mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk polimer
mempunyai titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan titik cair ini menyebabkan
lemak mulai mencair pada suhu 53 °C, yang kemudian segera membeku kembali. Bila
perlahan-lahan dipanaskan lagi, lemak akan mencair lagi pada suhu 64,2 °C.
Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam pembentukan kristal yang
halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam industri pangan; misalnya
untuk mentega berbeda dengan untuk minyak salad, kembang gula, atau ice cream.
c. Titik Lebur Lemak
Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh karena itu, titik
lebur lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak dan minyak juga
mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi. Kekuatan ikatan
antara radikal asam lemak dalam kristal mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini
berarti juga mempengaruhi titik cair lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam lemak,
makin banyak panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak dengan
ikatan yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga energi
panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin sedikit dan titik
leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu
gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Gaya ini ditentukan oleh
panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam lemak tidak
jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi.
Titik lebur menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap. Hal ini
dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat.
d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak
jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dalam lemak
dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan sebagai jumlah gram
iodium yang diserap oleh 100 gram lemak.
Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak
Sumber Bilangan iodium
Minyak kelapa 8 – 10
Minyak jagung 115 – 127
Minyak wijen 79 – 90
Minyak kacang
130 – 138
kedelai
Lemak daging
35 – 45
sapi
Lemak babi 50 – 65
Lemak unggas 80
Berdasarkan Tabel 2. bilangan iodium 130 untuk minyak kacang kedelai
menunjukkan derajat ketidakjenuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak
kelapa (bilangan iodium 8).
e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida, maka lemak
pecah menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak. Garam-garam alkali
tersebut dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan. Jumlah alkali yang
dibutuhkan dalam reaksi penyabunan dinamakan bilangan penyabunan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air. Reaksi ini
dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh
enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan yang
mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah terjadi dalam lemak dengan asam lemak
rendah (lebih kecil dari C14) seperti pada mentega, minyak kelapa sawit dan minyak
kelapa. Hidrolisis sangat menurunkan mutu minyak goreng. Minyak yang telah
terhidrolisis, menjadikan smoke point-nya menurun. Selama penyimpanan dan
pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan
dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik
mutunya.
Struktur
Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
Asam lemak
gugus fosfat,
alkohol yang mengandung nitrogen, dan
suatu kerangka.
Cerebrosid
Cerebrosid adalah Ceramidmonohexosid atau memiliki satu molekul gula. Yang
paling menonol dari kelas ini adalah Galaktocerebrosid dan Glukocerebrosid. Cerebrosid
terdapat di bagian saraf akhir dan di membran myelin dari sel saraf
Sulfate
ß- Sulfogalaktocerebrosid adalah salah satu lapisan lemak juga yang terdapat di
otak, kurang lebih 15 % dari keseluruhan jumlah lemak di zat putih.
Globosid
Globosid adalah ceramidoligosakarida(memiliki 2 atau lebih molekul gula).
Biasanya galaktosa, glukosa atau N-A-Acetilgalaktosamin. Globosid terdapat diserum,
limpa, hati, dan juga sel darah merah. Lactosilceramid terdapat di membran sel darah
merah.
Gangliosid
Gangliosid adalah glikospingolipid yang memiliki satu atau lebih asam neuramin.
Biasanya ini adalah asam sialin. Konzentrasi terbesar terdapat di [sel ganglion] sistem
saraf pusat.
Glikolipid ("lipid bergula") ialah molekul lipid dengan molekul karbohidrat yang
disambung melalui ikatan glikodisik. Peranan glikolipid adalah untuk menjaga
kestabilan membran sel dan membantu dalam pengenalan sel - penting dalam tindak
balas keimunan dan peggabungan sel-sel untuk membentuk tisu. Glikolipid dijumpai di
semua permukaan sel eukariot, dan terbit dari dwilapisan fosfolipid ke kawasan luar sel.
Ciri asas glikolipid ialah kehadiran monosakarida tau oligosakarida yang terikat pada
bahagian lipid. Lipid-lipid paling lazim di membran sel
termasuk gliserolipid dansfingolipid, masing-masing memiliki bagian gliserol.
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University
Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta.
Robert K,dkk 2009. Biokimia Harper ,Ed 27. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Dawn B,dkk 2000.Biokimia Kedokteran Dasar :Sebuah Pendekatan Klinis .Jakarta ; Penerbit EGC.