Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biokimia dengan judul “Uji Kualitatif


Lipid”, yang dibuat oleh:
nama : Nahda Dwianti P.
NIM : 220108501005
kelas : Biologi Sains B
kelompok : 5 (Lima)
telah diperiksa dan diterima oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini
dinyatakan diterima.

Makassar, April 2023


Koordinator Asisten, Asisten,

Muhamad Rafliansyah Al-Gizar, S.Si Yahdiel Yudistira A. Rorrong


NIM. 1814141004

Mengetahui;
Dosen penanggung jawab

Dr.A. Mu’nisa, S.Si.,M.Si


NIP. 1965021 199802 2001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata lemak berasal dari bahasa Yunani (Greece) yaitu lipos. Sedangkan dalam
bahasa inggris berarti lipid. Secara umum lemak merupakan senyawa organik
yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstrasi dengan pelarut non polar seperti
klorofom, eter dan benzena. Pengertian ini didasarkan dari salah satu kesepakatan
Kongres Internasional Kimia Murni dan Terapan (International Congres of Pure
and Applied Chemistry) karena sukarnya memberikan definisi yang jelas tentang
lemak. Senyawa-senyawa lemak tidak memiliki rumus struktur yang sama dan
sifat kimia serta biologinya juga bervariasi. karena itu dibuat kesepakatan tentang
lemak yang didasarkan pada sifat fisika lemak seperti diatas. Lipida adalah
senyawa organik yang mempunyai sifat mudah larut dalam pelarut organik, tetapi
tidak larut dalam air.
Lipid atau lemak tubuh adalah salah satu komponen yang dibutuhkan proses
kimiawi dalam tubuh. Lipid bertindak sebagai bahan dasar pembuatan hormon,
sumber energi dan berperan sebagai komponen struktural membran sel. Lipid
berperan dalam membantu proses pencernaan, dan bersumber dari makanan yang
dikonsumsi serta disintesis dalam hati. Ada beberapa kelompok lipid, yaitu
triasilgliserol, fosfolipid, kolesterol, dan asam lemak bebas dapat diangkut melalui
darah, lipid harus berikatan dengan aliran protein membentuk senyawa yang larut
dalam udara yang disebut lipoprotein. Pemantauan profil lipid penting dilakukan
untuk memantau risiko terjadinya penyakit akibat gangguan metabolisme lemak.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi pada makhluk
hidup. metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
senyawa (katabolisme) atau komponen dalam sel hidup. untuk melakukan proses
metabolisme sangat membutuhkan berbagai senyawa salah satunya adalah lipid.
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarutnya tidak larut dalam udara, namun larut dalam
organik.Contohnya benzena, eter, dankloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun
atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipiddihubungkan satu sama lain
berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandunganasam
lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam
kombinasidengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, ester
steril danfosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi
dengan protein (lipoprotein). Lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,
mulai dari feromon seks yang mudah menguap sampai ke karetalam. Berdasarkan
komponen dasarnya, lipid terbagi kedalam lipid sederhana (simple lipid), lipid
majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).
Lemak adalah unsur makanan yang penting karena energinya yang tinggi dan
vitamin yang larut dalam bentuk lemak esensial dikandung dalam lemakmakanan
alam. Lemakmempunyai beberapa fungsi dalam tubuh yaitu sebagai sumber
energi yang disimpandalam jaringan adiposa, sebagai penyekat panas dalam
jaringan subkutan dan organekeliling dan sebagai penyekat listrik yang
memungkinkan perhambatan cepatgelombang depolarisasi sepanjang syarat
bermielin.
Berdasarkan sumbernya, lipid menyusut sebagai lemak hewani, lemak susu,
minyak ikan, dll. Penggolongan lipid kedalam lipid majemuk karena lipidtersebut
mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana
tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid sepertililin
(wax), lemak, minyak,dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat
menghasilkan asam lemak dan senyawalainnya termasuk alkohol. Steroid tidak
mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidrolisis. Lipid berperan penting
dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk
trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator
organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen,
juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida.
Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknyadigantikan oleh gugus fosfat yang
mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidil
etanol amin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar
lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida
adalahsuatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol.
Apabila terdapat satuasam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan
monogliserida.
Peningkatan lipid dalam plasma darah, terutama disebabkan oleh asupan
makanan yang tinggi kandungan lemak dapat didefinisikan sebagai
hiperlipidemia. Peningkatan ini tentu saja berbahaya bagi tubuh karena dapat
memicu aterosklerosis, sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung koroner
dan stroke. Lipid di dalam tubuh terdiri dari LDL, HDL, dan trigliserida.
Peningkatan kadar kolesterol total dan LDL (Low Density Lipoprotein) darah
dapat disebabkan oleh peningkatan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang
tinggi dalam makanan. Sedangkan peningkatan trigliserida darah dipengaruhi oleh
faktor gen dan konsumsi makanan seperti karbohidrat, lemak, dan alkohol. Oleh
karena itu, untuk menurunkan kadar trigliserida darah selain konsumsi lemak
makanan, konsumsi karbohidrat juga perlu diperhitungkan. Selain itu, kadar
trigliserida darah juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim LPL (Lipoprotein Lipase)
yang berfungsi untuk menghidralisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
Rendahnya aktifitas LPL ini akan dapat meningkatkan kadar trigliserida darah.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu mendeteksi
keberadaan lipid pada bahan pangan, dan mengetahui zat yang mampu melarutkan
lipid dan mengetahui ketidakjenuhan lipid.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa mampu mendeteksi keberadaan lipid pada bahan pangan, dan
mengetahui zat yang mampu melarutkan lipid dan mengetahui ketidakjenuhan
lipid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lipid adalah sekelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol,
vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid
meliputi penyimpanan energi, transduksi sinyal, dan berfungsi sebagai bahan
penyusun membran sel. Lipid digunakan dalam industri kosmetik dan makanan
serta dalam nanoteknologi. Lipid, yang kita dapatkan sebagai sumber energi
terutama terdiri dari lipid netral, yaitu trigliserida (ester antara gliserol dan 3 asam
lemak)140. Singkatnya Produk pemecahan lipid adalah asam lemak dan gliserol,
ada juga yang masih ada dalam bentuk monogliserida. Karena larut dalam air,
gliserin memasuki sirkulasi vena porta (portal vein) ke hati Asam lemak rantai
pendek juga bisa melakukan ini melalui jalan ini. Ini terutama pencairan lemak
yang terjadi di usus karena tidak ada enzim di mulut dan lambung Lipase, yang
dapat menghidrolisis lemak dan masuk kedalam usus diubah menjadi emulsi dan
dicerna oleh enzim Steapsin dalam cairan pankreas dan produk akhir dari proses
Pencernaan pada lemak meliputi asam lemak, gliserol, monogliserida, digliserida,
dan trigliserida (Wahyudiati, 2017).
Lipid (lipos Yunani, lemak) adalah salah satu dari empat makromolekul
yang ditemukan disemua sel hidup. Lipid ditemukan di semua bagian tubuh
manusia, khususnya otak dan lipid memainkan peran penting dalam metabolisme
secara umum. Kebanyakan lipid sel merupakan komponen utama membran
sel.Tidak seperti karbohidrat, protein dan asam nukleat, senyawa Lipid adalah
senyawa biologis yang umumnya larut dalam pelarut zat organik seperti
kloroform dan metanol dan tidak larut dalam air. Tentu saja Lipid dapat dibagi
menjadi dua kelompok utama, yaitu lipid yang dapat disabunkan (dapat
disabunkan) dan lipid yang tidak dapat disabunkan (dapat disabunkan). Kelas
pertama dari lipid dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas, membentuk garam
asam lemak dan komponen molekuler lainnya, salah satu contohnya adalah
triasilgliserol. Kelompok kedua adalah lipid yang tidak dapat dihidrolisis oleh
basa, seperti senyawa golongan steroid (Ischak dkk, 2017).
Lipid adalah biomolekul yang sangat penting kebutuhan pangan kita.
Salah satu bentuk lipid adalah trigliserida dan lipoprotein. Trigliserol adalah
sumber cadangan kalori energi tinggi. Dibandingkan, Metabolisme karbohidrat
dan protein menghasilkan energi sekitar 4-5 kkal/g, sedangkan trigliserida bisa
menghasilkan 9 kkal/g. Fungsi biologis lipid tergantung struktur kimia. Minyak
dan lemak adalah persediaan makanan bagi banyak organisme. Fosfolipid dan
sterol merupakan struktur utama yang membentuk membran. Banyak jenis lipid
yang terbatas dalam sel-sel tubuh. Bertindak sebagai kofaktor, pembawa elektron,
menyerap pigmen cahaya, protein dengan ujung hidrofobik, pengemulsi, hormon
dan utusan intraseluler. Sebagai bentuk umum dari lipid berfungsi sebagai
penyimpan makanan, minyak dan lemak terjadi sebagai asam lemak dan
turunannya. Kecut lemak merupakan turunan dari karbohidrat yang memiliki
kadar keadaan oksidasi rendah. Lipid relatif tidak larut dalam air dan mentega
Larut dalam pelarut non-polar seperti eter dan kloroform (Yanti, 2022).
Menurut Julianto (2013). Lipid didefinisikan sebagai senyawa organik
alami yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar. Pada
makhluk hidup, sebagian besar lipid adalah lemak/minyak atau triasilgliserol
(trigliserida), yang merupakan bahan bakar bagi hampir semua makhluk hidup.
Adapun fungsi dari lipid yaitu :
1. Sebagai penyimpanan energi dan transport
2. Struktur membran
3. Pelindung kulit dan komponen dinding sel
4. Penyampaian kimia
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai biomolekul turunan hidrokarbon
yang mengandung gugus ester tunggal. Lipid atau lemak adalah senyawa organik
alami yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non-polar
seperti dietil eter, etanol, metanol, eter, kloroform, dan benzena. Lipid atau lemak
larut dalam pelarut organik nonpolar karena memiliki polaritas yang sama dengan
pelarutnya. Lipid berlimpah di jaringan saraf dan otak.Lemak atau lemak yang
beredar di dalam tubuh berasal dari dua sumber, yaitu produksi makanan dan
hati, yang biasanya disimpan dalam sel lemak untuk penyimpanan makanan. Lipid
atau lemak memiliki kandungan energi yang tinggi. Lipid atau lemak murni
berwarna dan memiliki rasa yang sangat ringan. Titik leleh lipid atau lemak
tergantung pada panjang rantai asam lemak dan derajat kejenuhan. Ketengikan
hidrolitik lipid atau lemak disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme
(Hanum, 2018).
Gliserol adalah komponen utama dari semua lemak dan minyak bentuk
ester disebut gliserida. Gliserol telah ditemukan memiliki jangkauan yang luas
digunakan dalam pembuatan berbagai produk rumah tangga, industri dan farmasi.
Gliserin (CH2OH.CHOH.CH2OH atau propana-1,2,3-triol) dalam bentuk murni,
yaitu bening, tidak berbau dan kental. Gliserol larut dalam air dan alkohol, sedikit
larut ke banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan dan tidak larut dalam
hidrokarbon. Pada suhu rendah, gliserol terkadang membentuk kristal yang
cenderung meleleh pada 17,9 derajat. Gliserol cair mendidih pada suhu 290 ℃
pada tekanan atmosfer normal. Uji desaturasi digunakan untuk menentukana asam
lemak yang diuji adalah asam lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh. Yodium
Hubli digunakan sebagai indikator perubahan. Reaksi positif ditunjukkan dengan
permulaannya merah muda, maka warnanya kembali ke warna semula (terang).
Warna yang mana pemulihan warna asli menunjukkan bahwa ada banyak ikatan
rangkap dalam rantai hidrokarbon asam lemak (Fitriana & Ardhista, 2019).
Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang terkait dengan asam
lemak. Tubuh menyimpan lipid sebagai sumber energi. Struktur dasar lipid terdiri
dari hidrokarbon dan oksigen dan sifat umumnya tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organik seperti benzena, eter, kloroform. Lemak hanya
mengandung sedikit oksigen, lipid adalah lemak, minyak, steroid, lilin dan
senyawa terkait. Lipid adalah komponen makanan penting tidak hanya karena
kandungan energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin yang larut dalam
lemak yang terkandung dalam lemak makanan alami. Lemak bertindak sebagai
sumber energi yang efisien dalam tubuh secara langsung dan mungkin bila
disimpan dalam jaringan adiposa. Lipid bertindak sebagai isolator panas di
jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu dan bertindak sebagai isolator
listrik, memungkinkan difusi cepat. gelombang depolarisasi sepanjang saraf
bermielin. Kandungan lemak jaringan saraf tinggi. Kombinasi lemak dan protein
(lipoprotein) adalah elemen seluler penting yang ada di kedua membran sel dan
mitokondria sitoplasma dan bertindak sebagai pengangkut lipid dalam darah
(Siregar & Tri, 2020).
Lipid mencakup berbagai senyawa seperti lemak asam, minyak, gliserol-
fosfolipid, galaktolipid, sphingolipid, sterol, dan lipid netral (misalnya,
triasilgliserol, ester sterol, cutin, wax, dan suberin) Sebagai biomolekul primer,
lipid berperan empat peran utama dalam kebanyakan organisme, termasuk
melayani sebagai structural komponen, karbon berkelanjutan dan penyimpanan
energi molekul, transduser sinyal aktif, dan penutup permukaan. Pada tanaman,
lilin kutikula, cutin, dan suberin umumnya didefinisikan sebagai lipid penutup
permukaan. dan jalur biosintesis yang relatif lengkap telah dibangun untuk lilin
dan kutin di epidermis jaringan vegetatif. Metabolisme lipid, terutama termasuk
biosintesis dan transportasi, memainkan peran kunci dalam perkembangan
reproduksi tanaman, terutama dalam kutikula antera dan perkembangan dinding
polen. Dua lapisan lipid, antera (Wan dkk, 2020).
Tidak seperti lipid sederhana, lipid kompleks ester dari asam lemak yang
mengandung gugus selain alkohol dan asam lemak seperti fosfolipid dan
glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung residu asam fosfat selain
asam lemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang mengandung
asam lemak, sphingosine, dan karbohidrat. Lipid kompleks lainnya termasuk
sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein. Lipid kompleks dibagi menjadi
triasilgliserol, fosfolipid, sphingolipid, dan lilin yang dapat dihidrolisis. dengan
alkali dalam keadaan panas, yang kemudian menghasilkan sabun. Lipid sederhana
tidak dapat diubah menjadi sabun, karena mengandung steroid dan terpen. Lipid
dibentuk sebagian oleh hewan tingkat tinggi disimpan dalam bentuk triasilgliserol.
Biosintesis lipid sangat penting karena kapasitas tabungan yang sangat terbatas
polisakarida. Hewan ini memiliki kadar glukosa yang tinggi digunakan sebagai
bahan bakar diubah menjadi lemak oleh senyawa lainnya membentuk fosfolipid,
sphingolipid dan lilin (Mamuaja, 2017).
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang itu terjadi pada sumber
hewani dan merupakan asam lemak yang mengandung karbohidrat terikat
Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asam lemak jenuh faktor
risiko yang memiliki dampak signifikan mengkonsumsi lemak jenuh dapat
memberikan efek negatif karena dapat meningkatkan kadar LDL (low density
lipoprotein) dan juga meningkatkan kadar lemak jenuh. menurunkan kadar HDL
(high-density lipoprotein). Kolesterol HDL adalah lipoprotein yang memiliki
lipoprotein densitas tinggi, sedangkan kolesterol LDL adalah lipoprotein densitas
rendah. Kolesterol Kolesterol HDL dan LDL adalah komponen lipid penting. Tapi
jika tingkatannya kelainan dapat muncul dalam berbagai cara Komponen lipid
bisa prediktor kuat aterosklerosis dan sistem kardiovaskular (Affanti & Aryu,
2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Senin, 10 April 2023
Waktu : 09.10-10.50 WITA
Tempat : Laboratorium mikrobiologi lt.2 Barat jurusan biologi
FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi (5 buah)
b. Rak tabung (1 buah)
c. Pipet tetes (1 buah)
d. Kertas cakram (5 buah)
e. Spoit 1 mL (2 buah)
f. Mortar & pistil (1 buah)
g. Cawan petri (1 buah)
h. Pisau (1 buah)
2. Bahan
a. Alpukat (3 tetes)
b. Susu (3 tetes)
c. Margarin (3 tetes)
d. Minyak zaitun (3 tetes)
e. Santan (3 tetes)
f. Minyak kelapa (3 tetes)
g. Reagen sudan IV (2 tetes)
h. Alkohol 96% (1 mL)
i. Eter (1 mL)
j. Kloroform (1 mL)
k. Larutan Na2CO3 (1 mL)
l. Akuades (1 mL)
m. Tissue (1 buah)
C. Prosedur Kerja
1. Uji Deteksi Lipid

Disiapkan 5 buah kertas cakram

Ditetesi masing-masing kertas cakram dengan bahan uji (minyak


zaitun)

Dibiarkan sampai mengering

Ditetesi kertas cakram yang sudah kering dengan 2 tetes reagen


sudan IV

Di diamkan selama 3 menit

Diamati warna orange yang terbentuk


2. Uji Kelarutan Lipid

Disiapkan 5 buah tabung reaksi

Di isi masing-masing tabung reaksi dengan akuades, alkohol


96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO3 sebanyak 1 mL

Ditambahkan 2 tetes bahan uji (minyak zaitun) ke dalam tabung


reaksi, homogenkan

Dibiarkan beberapa saat

Di amati kelarutan yang terjadi


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Uji Deteksi Lipid
No
Bahan Uji Gambar Keterangan
.

- (Tidak ada
1. Alpukat
perubahan)

- (Tidak ada
2. Susu
perubahan)

- (Tidak ada
3. Margarin
perubahan)

- (Tidak ada
4. Minyak Zaitun
perubahan)

- (Tidak ada
5. Santan
perubahan)
6. Minyak Kelapa + (Orange)

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Uji Kelarutan Lipid


Larutan
Bahan Uji Alkohol
Aquades Eter Na2CO3 Kloroform
96%
- (Tidak - (Tidak + (Larut) - (Tidak - (Tidak
larut) larut) larut) larut)

Alpukat

+ (Larut) - (Tidak + (Larut) - (Tidak - (Tidak


larut) larut) larut)

Susu

- (Tidak + (Larut) + (Larut) + (Larut) - (Tidak


larut) larut)

Margarin

Minyak Zaitun - (Tidak + (Larut) + (Larut) + (Larut) - (Tidak


larut) larut)
+ (Larut) - (Tidak + (Larut) - (Tidak - (Tidak
larut) larut) larut)

Santan

- (Tidak + (Larut) - (Tidak + (Larut) - (Tidak


larut) larut) larut)

Minyak Kelapa

B. Pembahasan
Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber
makanan dan kira-kira 40% dari manusia yang makan setiap hari. Suatu lipid
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam udara, tetapi larut dalam organik non-polar seperti karbon atau dietil-eter
(Fessenden, 1997). Sifat dari lipid antara lain, lipid mudah larut dalam pelarut non
polar seperti kloroform, karbon disulfida dan lainnya, karena rantai asam semakin
Panjang lemak kelarutan dalam air akan berkurang. Selain itu, jika asam lemak
yang terdapat dalam minyak memiliki berat molekul rendah maka jumlah
gliseridanya semakin banyak dan menyebabkan bilangan penyabunan meningkat.
Serta, lipid dalam mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya
perubahan bau dan cita rasa yang disebabkan oleh pengaruh enzim, pengaruh
mikroba, dan reaksi oksidasi oleh oksigen udara. Lipid dapat diekstrak dari sel
dan jaringan oleh pelarut non polar yang mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor.
Apabila lipid dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
Terdapat beberapa cara penggolongan lipid, yaitu lipid dibagi menjadi 3
golongan besar yaitu lipid sederhana (ester asam lemak dengan alkohol)
contohnya lemak atau gliserida dan lilin, gabungan lipid (ester asam lemak yang
mempunyai gugus tambahan) contohnya fosfolipid dan serebrosida, dan derivat
lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid) contohnya asam
lemak, gliserol, dan sterol. Selain itu, berdasarkan sifat kimiawi yang penting,
lipid dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yakni lipid yang bisa disabunkan
contohnya lemak, dan lipid yang tidak bisa disabunkan contohnya steroid.
Poedjiadi (1994) mengatakan bahwa Lipid mempunyai fungsi sebagai sumber
energi yang efisien bila tersimpan di dalam jaringan adiposa bagi tubuh, sebagai
sumber asam lemak esensial, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai
penyekat panas di sekeliling organ tertentu, dan sebagai penyekat listrik untuk
perambatan cepat pada syaraf bermyelin.
Praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang uji kualitatif lipid. Adapun
tujuan dilakukan percobaan ini agar dapat mendeteksi keberadaan lipid dan
mengetahui zat yang mampu melarutkan lipid secara kualitatif melalui uji
kelarutan lipid. Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini berupa alpukat,
susu, Margarin, Minyak zaitun, santan, dan minyak kelapa. Percobaan pertama
dilakukan uji deteksi lipid yang bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya lipid
didalam sampel. Pada percobaan ini digunakan kertas cakram yang diteteskan
pada sampel dan diamati apakah terdapat bekas atau noda pada kertas cakram
tersebut. jika ada maka sampel tersebut positif mengandung lipid,setelah itu
seharusnya sampel diteteskan dengan arutan sudan IV. Hal ini sesuai degan teori
Girindra (1986), yang menyatakan bahwa larutan sudan IV digunakan untuk
mendeteksi keberadaan lipid dengan membentuk endapan pada kertas cakram
sebagai tanda sampel mengandung lipid.
Bedasarkan hasil percobaan,hasil positif ditunjukkan oleh sampel minyak
kelapa. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya noda yang membuat kertas
cakram menjadi berwarna orange Setelah kertas dikeringkan noda tetap ada pada
kertas tersebut, tidak hilang dan sedikit melebar. Hal ini sesuai dengan teori
Fitriana dan Ardhista (2019) yang menyatakan bahwa Noda terbentuk karena
adanya minyak yang terkandung dalam sampel semakin tinggi kandungan lemak
maka semakin transparan noda yang dihasilkan,karena lemak atau minyak dapat
membentuk noda translucent sehingga kertas saring /kertas cakram yang tidak
tembus pandang menjadi semi transparan.
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air (senyawa polar). Pelarut
organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,
dietil ether dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat
diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Percobaan yang kedua dilakukan uji kelarutan lipid. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui sifat dari kelarutan dalam berbagai pelarut seperti alckohol 96%, eter,
kloroform, aquadest dan natrium karbonat. Pelarut seperti aquadest, alkohol 96%
berupa pelarut yang bersifat polar. Sedangkan eter, kloroform dan natrium
karbonat merupakan pelarut non polar.
Berdasarkan hasil yang telah praktikan lakukan pada larutan Natrium
Karbonat (Na2CO3), mendapatkan hasil positif pada sampel alpukat, susu,
margarin, minyak zaitun, dan santan. Pada sampel minyak kelapa mendapatkan
hasil yang negatif. Dan pada larutan aquadest terdapat sampel susu dan santan
yang mendapatkan hasil positif. larutan eter pada sampel margarin, minyak zaitun
minyak kelapa mendapatkan hasil positif, kemudian larutan kloroform pada
sampel margarin, minyak zaitun dan minyak kelapa juga terdapat hasil yang
positif. Namun pada larutan Alkohol 96% yang diuji pada semua sampel tidak
menyebabkan sampel-sampel tersebut larut. Hal ini sesuai dengan teori Rukmini
(1991) yang menyatakan bahwa Alkohol memiliki gugus hidroksil yang bersifat
polar sehingga tidak dapat melarutkan sampel-sampel yang bersifat non polar.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji deteksi lipid yang bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya lipid didalam
sampel. Pada percobaan ini digunakan kertas cakram yang diteteskan pada sampel
dan diamati apakah terdapat bekas atau noda pada kertas cakram tersebut. jika ada
maka sampel tersebut positif mengandung lipid,setelah itu seharusnya sampel
diteteskan dengan arutan sudan IV. Berdasarkan hasil yang telah praktikan
lakukan pada larutan Natrium Karbonat (Na2CO3), mendapatkan hasil positif
pada sampel alpukat, susu, margarin, minyak zaitun, dan santan. Pada sampel
minyak kelapa mendapatkan hasil yang negatif. Dan pada larutan aquadest
terdapat sampel susu dan santan yang mendapatkan hasil positif. larutan eter pada
sampel margarin, minyak zaitun minyak kelapa mendapatkan hasil positif,
kemudian larutan kloroform pada sampel margarin, minyak zaitun dan minyak
kelapa juga terdapat hasil yang positif. Namun pada larutan Alkohol 96% yang
diuji pada semua sampel tidak menyebabkan sampel-sampel tersebut larut.
B. Saran

1. Praktikan
Praktikan dalam melakukan praktikum hendaknya dapat bersungguh – sungguh
dalam melaksanakan praktikum dan tidak main – main agar dapat memperoleh
hasil yang maksimal.

2. Asisten
Hendaknya asisten lebih memperhatikan lagi praktikannya dalam melakukan
percobaan selanjutnya.

3. Laboratorium
Adapun saran dari praktikan untuk laboratorium atau laboran adalah
hendaknya laboran dapat lebih melengkapi semua alat dan bahan yang akan di
gunakan dalam praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Arsil, M., Ismawati., Yuniastri, R., Diananing, R., P., Salfiana., Anggraeni, N.,
Setiavani, G., Meiyasa, F., Hapsari, M., W., Wihansah, R., R., S. 2022.
Pengawasan mutu dan teknologi hasil ternak. Penerbit yayasan kita
menulis.
Fitri, A., S., & Fitriani, Y., A., N. 2020.Analisis senyawa kimia pada
karbohidrat .Jurnal Sainteks. 17 (1).
Hatta, M., & Sandalayuk, M. 2020. Pengaruh penambahan tepung labu kuning
terhadap kandungan karbohidrat dan protein cookies. Journal of public
health. 3 (1).
Panjaitan, R., S., Sutriningsih, Purwati, Sagala, Z. 2021. Edukasi kandungan
karbohidrat dan metode uji identifikasinya pada buah-buahan di sdn 09
sunter agung, Jakarta utara. Jurnal Berdikari. 4 (1).
Payling, L., Fraser, K., Loveday, S.M., Sims, I., Roy, N., Mncnabb, W. 2020. The
effects of carbohydrate structure on the composition and functionality of the
human gut microbiota. Jurnal Homepage. 3 (2).
Putri, E., B., A., Nurbaeti, T., S., Dhewi, S., Conterius, R., E., B., Badiah, A.,
Afrinis, N., Rozi, F., Saragih,M., Bintanah, S., Widyarni, A., Pijaryani, I.,
Utami, K., D., Sammbriong, M., Wahyuni, L., E., T., Wahyuningrum, D., R.
Siddiq, M., N., A., A., Inayah, H., K., Lasepa, W., Juwita, H., Y., L. 2019.
Ilmu gizi dan pangan. Penerbit yayasan jaya.
Yuwono,S., S., Istianah, N. Mubarok, A., Z. 2022. Kinetika Reaksi Pada Bahan
Pangan Dan Produk Fermentasi. Penerbit Universitas Briwijaya Press Ub
Press.

Anda mungkin juga menyukai