Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KELOMPOK 5 PSB 2022 A

"LIPID"

Dosen pengampu: Melva Silitoga

Oleh:

Galih Hikmal Romadhon (4222520007)

Waliid Naufal (4221220004)

Maura Maharani (4222520013)

Egita Indah Sabarita Tarigan (4223520024)

Karlyle Rymulan Parhusip (4223220042)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2023
BAB I

PENDAHULUAN

Lipid adalah senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut organik non polar.
Lipid merupakan komponen tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuhan dan hewan (Pine,
1988). Pada umumnya klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka dasarnya menjadi lipida
kompleks dan lipida sederhana

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun
panjang yang paling umum adalah 16,18, atau 20 atom karbon. Penyusun lipida lainnya berupa
gliserida, monogliserida, asam lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana
yang mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid
serta derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein (Lipoprotein)
atau karbohidrat (Glikolipida).

Lipid merupakan komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.Definisi lipid tidak secara
spesifik mengacu pada suatu struktur molekul dengan ciri khas tertentu seperti karbohidrat dan
protein. Meskipun lipid secara umum didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada
pelarut organik yang cenderung non-polar seperti etanol, ether, dan kloroform, namun
terdapat beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar. Lemak disebut juga lipid,
adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebgagai sumber energi yang utama untuk
proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu
dari makanan dan hasil produksi organhari, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai
cadangan energi.

Asam lemak penyusun lipida ada dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C pada rantai yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa
adisi). Selama penyimpanan, lemak atau minyak mungkin menjadi tengik. Ketengikan ini terjadi
karen asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi
hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit apoksi dan alkohol (alkanol) dengan BM relatif
rendah dan bersifat volatile dengan aroma yang tidak enak (tengik/rancid). Karena mudah
terhidrolisis dan teroksidasi pada suhu ruang, asam lemak yang dibiarkan terlalu lama akan
turun nilai gizinya. Pengawetan dapat dilakukan pada suhu sejuk dan kering, serta
menghindarkannya dari kontak langsung dengan udara. Fungsi lipid selain komponen membran
juga sebagai sumber energi dan cadangan energi.
BAB II

PEMBAHASAN

Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel jaringan,
tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti (eter, kloroform, dan benzena).
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester
gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Lipid sederhana meliputi ester
asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh lipid sederhana antara lain :

1. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol.


2. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair
3. Wax (malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berat
molekulnya tinggi.

Berbeda dengan lipid sederhana, lipid kompleks merupakan ester asam lemak yang
mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid dan glikolipid.
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam lemak dan
alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan
karbohidrat. Lipid kompleks lain juga meliputi sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein Lipida
kompleks dibagi menjadi triasilgliserol, fosfolipida, sfingolipida, dan lilin, yang dapat dihidrolisis
dengan alkali dalam keadaan panas yang selanjutnya akan menghasilkan sabun. Lipida
sederhana tidak dapat diubah menjadi sabun, senyawa itu termasuk steroida dan terpena.

Komposisi lipida:

No Lipida kompleks Lipida Sederhana

1. Triasilgliserol Steroida

2. Fosfolipida Terpena

3. Sfingolipida

4. Lilin
Dari segi gizi asam lemak mengandung energi tinggi (menghasilkan banyak ATP). Keren itu
kebutuhan lemak dalam pangan diperlukan. Asam lemak tak jenuh dianggap bernilai gizi lebih
baik karena reaktif dan merupakan antioksidan di dalam tubuh. Fungsi lipida termasuk :

1. Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier
untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport. Lipid disimpan sebagai
jaringan adipose.
3. Sebagai hormon dan vitamin Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan
vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.
4. Kulit pelindung komponen dinding sel

Komponen lipid juga dapat diklasifikasikan bedasarkan sifat polaristasnya. Berdasarkan


polaritasnya, lipid dibagi atas non-polar dan polar. Kelompok lipid yang bersifat non polar
yaitu :

1. Alkana dan alkena : hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom karbon,
berbentuk jenuh atau tak jenuh. Hidrokarbon ditemukan pada serum manusia. Pada
tumbuhan ditemukan dalam bentuk karotenoid.
2. Lemak alkohol : merupakan alkohol aliphatik dengan hidrokarbon jenuh atau tak jenuh,
denga panjang 6-26 atom karbon
3. Lilin : merupakan ester dari asam lemak dan alkohol rantai panjang
4. Sterol : ditemukan pada tanaman (fitosterol) dan hewan (kolesterol)
5. Tokoferol : merupakan vitamin E, yang ditemukan pada sumber minyak.
6. Trigliserida : tersusun atas gliserol dan asam-asam lemak.

Kelompok lipid yang bersifat polar umumnya merupakan penyusun membran sel, yang bersifat
larut air. Golongan lipid polar (Sikorski, 2007 :178-179) antara lain :

1. Fosfolipid : lipidyang berikatan dengan fosfat.


2. Glikolipid : lipid yang berikatan dengan komponen karbohdirat.
3. Proteolipid : lipid yang tersusun atas satu residu asam amino yang dihubungkan
dengan asam atau alkohol rantai panjang.

Lipida yang dibentuk oleh hewan tingkat tinggi sebagian disimpan dalam bentuk triasilgliserol.
Biosintesa lipida ini penting sekali oleh karena kemampuannya yang amat terbatas untuk
menyimpan polisakarida. Pada hewan ini tingkat tinggi, kelebihan glukosa yang digunakan
sebagai bahan bakar diubah kedalam lemak melalui senyawa lain membentuk fosfolipida,
sfingolipida, dan lilin.
Lipida yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai unit
penyusun adalah triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak, lemak netral, atau trigliserida.
Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel
tumbuhan dan hewan tapi umumnya tidak dijumpai pada membrane. Triasilgliserol yang
terdapat di alam bersifat tidak larut dalam air. Senyawa ini memiliki gravitas spesifik yang lebih
rendah dari air, yang menyebabkan minyak membentuk lapisan atas pada bumbu salad
campuran minyak dan cuka. Triasilgliserol mudah larut didalam pelarut non polar, seperti
chloroform, benzene, atau eter, yang seringkali dipergunakan untuk ekstraksi lemak dari
jaringan.

Triasilgliserol dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh dan karenanya berbentuk cair pada
suhu kamar, dapat diubah secara kimia menjadi lemak padat oleh hidrogenasi sebagi gandanya.
Jika terkena udara, triasilgliserol yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung
mengalami proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang
memiliki dua atau lebih ikatan ganda, menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan rasa
dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan. Lilin adalah ester asam lemak
berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh (mempunyai atom karbon dari 16 sampai 22. Lilin
dibentuk dan dipergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organisme
plankton, yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpanan utama dari bahan bakar
penghasil kalori (Lehninger, 1993).

Triasilgliserida cepat menjadi tengik menimbulkan bau dan cita rasa tidak enak apabila
dibiarkan pada udara lembab pada suhu kamar. Hidrolisis lemak atau minyak sering dikatalis
oleh enzim lipase, ada didalam bakteri di udara. Ketengikan hidrolitik dapat dicegah atau
ditunda dengan menyimpan bahan makanan dalam lemari pendingin. Lipida berpartisipasi baik
secara langsung maupun tidak langsung didalam aktivitas-aktivitas metabolisme. Lipida
mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber energi utama, sebagai activator enzim, dan
sebagai bagian-bagian dari system transportasi electron di bagian dalam membrane
mitokondria (Conn, 1987).
BAB III

PENUTUP

Definisi lipid tidak secara spesifik mengacu pada suatu struktur molekul dengan ciri khas
tertentu seperti karbohidrat dan protein. Meskipun lipid secara umum didefinisikan sebagai
komponen yang mudah larut pada pelarut organik yang cenderung non-polar seperti etanol,
ether, dan kloroform, namun terdapat beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar.
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebgagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organhari, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
DAFTAR PUSTAKA

Lukitasari, M, (2015), Biologi Sel, Universitas Negeri Malang : Malang

Mamuja, C, (2017), Lipida, Unsrat Press : Manado

Rahmadina, (2017), Biologi Sel, CV. Selembar Papyrus : Medan

Silaen, S, (2021), Biologi Sel Dan Molekuler, Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia,

Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai