Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN DASAR 1

MAKALAH LIPID (ADI MAMAHIT,SKM.M.KES)


Disusun OLeh Kelompok 9
Gracelia Herlince Makagansa (19142010016)

Kelas/Semester : A3/1

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO


FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI ILMU KEPERAWATAN
DEFINISI LIPIDA
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam
sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti
(eter, kloroform, dan benzena).
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida,
yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya.
Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein (Lipoprotein) atau karbohidrat
(Glikolipida).
Lipid merupakan komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.
Definisi lipid tidak secara spesifik mengacu pada suatu struktur molekul dengan ciri khas
tertentu seperti karbohidrat dan protein. Meskipun lipid secara umum didefinisikan sebagai
komponen yang mudah larut pada pelarut organik yang cenderung non-polar seperti etanol,
ether, dan kloroform, namun terdapat beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar.
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebgagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hari, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Asam lemak penyusun lipida ada
dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh
molekulnya mempunyai ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Fungsi lipida termasuk :
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport.
Lipid disimpan sebagai jaringan adipose.
3. Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin
membantu regulasi proses-proses biologis.
4. Kulit pelindung komponen dinding sel

KLASIFIKASI LIPIDA
Lipid adalah senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut organik non
polar. Lipid merupakan komponen tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuhan dan
hewan (Pine, 1988).
Lipid sederhana meliputi ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh
lipid
sederhana antara lain :

1. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol.


2. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair
3. Wax (malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat
yang berat molekulnya tinggi.
Berbeda dengan lipid sederhana, lipid kompleks merupakan ester asam lemak yang
mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid dan
glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor,
selain asam lemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang
mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.

Tabel 1. Komposisi Lipida


No Lipida Kompleks Lipida Sederhana
1 Triasilgliserol Steroida
2 Fosfolipida Terpena
3 Sfingolipida
4 Lilin
Komponen lipid juga dapat diklasifikasikan bedasarkan sifat polaristasnya.

Berdasarkan polaritasnya, lipid dibagi atas non-polar dan polar. Kelompok lipid yang

bersifat non polar yaitu :

1. Alkana dan alkena : hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom karbon,

berbentuk jenuh atau tak jenuh. Hidrokarbon ditemukan pada serum manusia.

Pada tumbuhan ditemukan dalam bentuk

karotenoid.

2. Lemak alkohol : merupakan alkohol aliphatik dengan hidrokarbon

3. Lilin : merupakan ester dari asam lemak dan alkohol rantai panjang
4. Sterol : ditemukan pada tanaman (fitosterol) dan hewan (kolesterol)

5. Tokoferol : merupakan vitamin E, yang ditemukan pada sumber minyak.

6. Trigliserida : tersusun atas gliserol dan asam-asam lemak.


Komponen lipid juga dapat diklasifikasikan bedasarkan sifat

Kelompok lipid yang bersifat polar umumnya merupakan penyusun membran sel, yang

bersifat larut air. Golongan lipid polar

(Sikorski, 2007 :178-179) antara lain :

1. Fosfolipid : lipid yang berikatan dengan fosfat

2. Glikolipid : lipid yang berikatan dengan komponen karbohdirat

3. Proteolipid : lipid yang tersusun atas satu residu asam amino yang dihubungkan
dengan asam atau alkohol rantai panjang.

Lipida yang dibentuk oleh hewan tingkat tinggi sebagian disimpan dalam

bentuk triasilgliserol. Biosintesa lipida ini penting sekali oleh karena kemampuannya

yang amat terbatas untuk menyimpan polisakarida. Pada hewan ini tingkat tinggi,

kelebihan glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar diubah kedalam lemak melalui

senyawa lain membentuk fosfolipida, sfingolipida, dan lilin.

Lipida yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak

sebagai unit penyusun adalah triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak, lemak

netral, atau trigliserida. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan

atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan tapi umumnya tidak dijumpai pada

membrane.

Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut dalam air.


Lilin adalah ester asam lemak berantai panjang

yang jenuh dan tidak jenuh (mempunyai atom karbon dari 16 sampai 8
Lilin dibentuk dan dipergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada

organisme plankton, yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpanan utama dari

bahan bakar penghasil kalori (Lehninger, 1993).

Triasilgliserida cepat menjadi tengik menimbulkan bau dan cita rasa tidak enak

apabila dibiarkan pada udara lembab pada suhu kamar. Hidrolisis lemak atau minyak

sering dikatalis oleh enzim lipase, ada didalam bakteri di udara. Ketengikan hidrolitik

dapat dicegah atau ditunda dengan menyimpan bahan makanan dalam lemari

pendingin.

Lipida berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung didalam

aktivitas-aktivitas metabolisme. Lipida mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai

sumber energi utama, sebagai activator enzim, dan sebagai bagian-bagian dari system
transportasi electron di bagian dalam membrane mitokondria (Conn, 1987).

I. GLISEROL DAN ASAM LEMAK

Gliserin dan asam lemak merupakan komponen utama penyusun lemak dan

minyak. Pembahasan berikut akan menjelaskan kedua senyawa tersebut yang

mencakup struktur kimia, tata nama, klasifikasi, sifat fisikokimia, dan reaksi-reaksi

kimia yang melibatkannya.

Struktur Kimia Gliserin

Gliserin adalah senyawa organik polar yang terdiri atas tiga atom karbon

yang mengikat tiga gugus hidroksil (-OH) .

Struktur kimia asam lemak.

Asam lemak atau asam karboksilat adalah senyawa organik polar yang

mengandung 2 hingga 24 atam karbon (C) dengan gugus fungsional utamanya

adalah gugus karboksil (-COOH). Jumlah atom C pada asam lemak umumnya

genap, yaitu 2, 4, 6 , 8, 10, 12, 14, 16 dan seterusnya. Asam lemak terpendek adalah

asam asetat (2 atom karbon) dan yang terpanjang adalah asam tetrakosanoat (24

atom karbon).

Gambar 2. Struktur molekul umum asam lemak : (a) asam lemak jenuh; (b) asam
lemak tidak jenuh tunggal (m dan ᵢ menunjukkan jumlah karbon yang terikat)
Sifat fisikokimia asam lemak

(a) Titik leleh

Titik leleh (melting point) merupakan sifat fisik dari asam lemak yang penting. Titik

leleh menunjukkan suhu dimana lemak/minyak berubah wujud dari fase padat

menjadi fese cair.

Titik leleh asam lemak akan menentukan titik leleh dan sifat kristalisasi dari lemak

yang disusunnya. Titik leleh setiap asam lemak berbeda-beda. Titik leleh asam lemak

dipengaruhi oleh panjang rantai karbon, jumlah ikatan rangkap,dan konfigurasi cis dan

trans. Titik leleh asam lemak akan semakin naik dengan meningkatnya jumlah atom

karbon yang terikat.

(b) Kelarutan Asam lemak bersifat polar sehingga dapat larut dalam air. Kelarutan

asam lemak dalam air berbeda-beda yang dipengaruhi oleh jumlah atom karbon

penyusun asam lemak tersebut. Semakin panjang rantai karbon maka kelarutan asam

lemak dalam air semakin rendah.

I. MONOGLISERIDA, DIGLISERIDA DAN

TRIGLISERIDA

Monogliserida dan digliserida atau juga disebut monodigliserol dan diasilgliserol

adalah kelompok gliserida yang dibentuk dari hasil reaksi antara gliserol dan asam

lemak. Monogliserida merupakan istilah untuk gliserida dimana satu molekul gliserol

telah membentuk satu ikatan ester dengan satu molekul asid lemak. Istilah resmi

digunakan dalam kelaziman modern untuk monogliserida adalah monoasilgliserol.

Monoasilgliserol (monogliserida) dikenal luas sebagai emulsifier pada industri pangan,


farmasi, dan kosmetik. Monogliserida dapat diproduksi dari minyak salah satunya

minyak sawit.

Fungsi Lipid

Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentuk sel,
sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein,
memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

Fungsi Asam Lemak

Efek biologis asam lemak omega-3 dan omega-6 dimediasi oleh interaksi antar
kedua sam lemak tersebut. Asam lemak esensial memiliki banyak fungsi dalam tubuh.
Keseimbangan antara asam lemka omega-3 dan asam lemak omega-6 akan sangat
mempengaruhi fungsi keduanya dalam tubuh. Aktivitas biologis dari asam lemak
yakni :

a. Struktur dan fungsi membrane

Omega-6 dan omega-3 PUFA merupakan komponen structural penting dari

membrane sel. Ketika dimasukan ke dalam fosfolipid, omega-6 dan omega-3 PUFA

mempengaruhi sifat membrane sel, seperti fluiditas, fleksibilitas, permeabulitas dan

aktivitas membrane yang terikat enzim. Selain metabolism endogen, konsumsi asam

lemak dapat dimodifikasi komposisi dan struktur molekul membrane sel.

b. Penglihatan

Dalam membrane sel dari retina terdapat DHA dengan kosentrasi yang sangat tinggi.

c. Susunan saraf

Fosfolipid dar otak mengandung DHA dan AA dengan proporsi yang tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa DHA dan AA penting untuk fungsi system saraf pusat.
Penurunan jumlah DHA dalam otak dapat mengakibatkan defisit pikiran.
Metabolisme Asam Lemak

Asam lemak harus dihidrolisis dari lemak yang berasal dari makanan (trigliserida dan
fosfolipid) oleh pancreas enziim. Sebelum penyerapan di usus halus. Garam empedu juga
harus ada dan diperlukan dalam usus kecil untuk memungkinkan penggabungan asam lemak
dan pencernaan produk lemak lainnya ke misel.

Sumber utama asam lemak dalam asupan adalah trgiliserida yang secara umum
disebut lemak. Pada manusia, lemak merupakan bagian penting dari asupan pangan
dan di beberapa Negara atau daerah tertentu lemak dapat berkontribusi sebanyak 45
persen dari asupan energi yang dibutuhkan. Trigliserida terdiri dari tiga molekul asam
lemak, masingmasing terhubung melalui ikatan ester ke salah satu dari tuga gugus OH
dari molekul gliserol. Setelah trigliserida tertelan melewati lambung dan masuk ke
usus kecil, cairan yang disebut garam empedu yang disekresikan oleh hati melalui
kandung empedu dan menghancurkan lemak menjadi misel. Enzim pancreas yang
disebut lipase kemudian menghidrolisis lemak menjadi monogliserida dan asam lemak
bebeas. Produk-produk monogliserida dan asam lemak bebas diserap ke dalam sel-sel
yang melapisis usus kecil, dimana sel-sel tesebut melakukan resistensi/ mensistesis
kembali menjadi trigliserida. Trigliserida, bersama-sama dengan jenis lain dari lipid,
kemudia disekresikan oleh selsel ini ke lipoprotein. Lipoprotein merupakan molekul
besar kompleks yang diangkut dalam getrah bening dan darah ke organ penerima.

Proses Penyimpanan Asam Lemak

Setelah transportasi melalui sirkulasi,trigliseria yang dihidrolisis lagi menjadi asam


lemak dalam jaringan adiposa. Selanjutnya asam lemak diangkut ke dalam sel adiposa,
dimana sekali lagi asam lemak terjadi resistensi/mensisntesis menjadi trigliserida dan
disimpan sebagai tetesan asam lemak. Lemak atau jaringan adiposa dasar terdiri dari
sel, dimana bagian dalam setiap sel sebagian besar ditempati oleh tetsan asam lemak.
Trigliserida dalam tetesan ini tersedia untuk tubuh akibat adanya hormone.
LEMAK DAN MINYAK

Reaksi Pembentukan Lemak dan Minyak

Minyak dan lemak (trigliserida) yang diperoleh dari berbagai sumber mempunyai sifat
fisikokimia yang berbeda satu sama lain, karena perbedaan jumlah dan jenis ester yang
terdapat di dalamnya. Dalam struktur lemak dan minyak, asam lemak terikat pada
gliserol melalui ikatan kovalen sehingga terbentuk ester gliserol. Ikatan yang terbentuk
adalah antara gugus karboksil pada asama lemak dan gugus hidroksil pada gliserin.
Setiap pembentukan ikatan kovalen akan membebaskan satu molekul air sehingga
reaksinya disebut reaksi polimerisasi kondensasi.
Trigliserida bersifat non polar karena gugus hidroksil

padangliserin telah diesterifikasi oleh gugus karboksil dari asam lemak. Oleh karena itu,

trigliserida bersifat tidak larut air, tetapi larut dalam senyawa organik non polar, seperti

heksana dan eter. Dengan demikian, lemak dari sumber bahan pangan dapat diekstrak

dengan menggunakan pelarut non polar tersebut.

Lemak dan minyak yang dapat dimakan (edible fat), dihasilkan oleh alam, yang

dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam tanaman atau hewan,

minyak tersebut berfungsi sebagai sumber

cadangan energi.

Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, sebagai berikut:

1. Bersumber dari tanaman

a.. biji-bijian palawijaya: minyak jagung, biji kapas, kacang, rape seed, wijen,

kedele, bunga matahari.

b. kulit buah tanaman tahunan: minyak zaitun dan kelapa sawit

c. biji-bijian dari tanaman tahunan: kelapa, coklat, inti sawit, babassu, cohune

dan sejenisnya.

2. Bersumber dari hewani


a. susu hewan peliharaan : lemak susu

b. daging hewan peliharaan : lemak sapi dan turunannya oleostearin, oleo oil

dari oleo stock, lemak babi dan mutton tallow

c. hasil laut : minyak ikan sardin, menhaden dan sejenisnya, dan minyak ikan

paus.

Adapun perbedaan umum antara lemak nabati dan hewani adalah

: 1) lemak hewani mengandung kolestrol sedangkan lemak nabati mengandung

fitosterol, 2) kadar asam lemak tidak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil dari

lemak nabati, dan 3) lemak hewani mempunyai

bilangan Reichert-Meissl lebih besar dan bilangan Polenske lebih kecil

dibanding dengan minyak nabati. Klasifikasi lemak nabati berdasarkan sifat fisiknya

(sifat mongering dan sifat cair) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Kelompok Lemak Jenis Lemak/Minyak


1 Lemak (berwujud Lemak biji coklat, inti sawit, cohune,
padat) babassu, tengkawang, nutmeg butter,
mowvah butter, shea butter.
2 Minyak (berwujud
cair)
Minyak zaitun, kelapa, inti zaitun,
a. Tidak mongering
kacang tanah, almond, inti alpukat, inti
(non drying oil)
plum, jarak rape, mustard
Minyak dari biji kapas, kapok, jagung,
b.Setengah
gandum, biji bunga matahari, croton
mongering (semi
dan urgen Minyak kacang kedele,
drying oil)
safflower, argemone, hemp, walnut, biji
poppy, biji karet, perilla, tung, linseed
c. Mengering (drying
oil) dan candle nut.

Jenis minyak mongering (drying oil) adalah minyak yang mempunyai sifat
dapat mongering jika kena oksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat
kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka. Istilah
minyak ―setengah mongering‖ berupa minyak yang mempunyai daya mongering
lebih lambat.

Klasifikasi lemak hewani berdasarkan sifat fisiknya yaitu

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan


a. Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan

tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak

lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jensis ikatannya, asam

lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada

rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh).

Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.

• Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap

pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam

linolenat.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat

pada tabel:

b. Hidrolisis Lemak
Reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut
reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari
reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——- à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester

Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam. Sifat


Fisis Lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak
tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat)
mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga
molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan
lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
(Mengapa?)
d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan
pelarut lemak yang baik.
Klasifikasi dan Tata Nama

Tata nama lemak/minyak ditentukan oleh jumlah, jenis, dan posisi asam lemak
yang terikat pada gliserin. Karena jumlah asam lemak yang terikat pada trigliserida
adalah tiga buah maka diberi awalan tri-.
Jenis asam lemak harus menunjukkan apakah lemak jenuh atau lemak tidak jenuh.
Posisi asam lemak ditentukan pada posisinya di rantai karbon gliserin, yaitu posisi C1,
C2 (tengah), dan C3. Sebagai contoh, trigliserida yang disusun oleh 3 asam stearate
yang terikat pada C1, C2, dan C3 dapat diberi nama tristearin seperti pada Gambar 5.

Gambar 5 . Struktur kimia (a)monogliserida(1-monostearin), (b)digliserida (1,3distearin),


dan (c)trigliserida (tristearin)

Struktur kimia lemak dan minyak memiliki tiga buah asam lemak yang terikat pada
gliserin sehingga disebut trigliserida. Berdasarkan jenis asam lemak yang terikat pada
gliserin, trigliserida dapat dikelompokkan menjadi trigliserida sederhana (simple
triglyceride) dan trigliserida campuran (mixed triglyceride). Kelompok trigliserida
sederhana adalah apabila ketiga asam lemak yang terikat pada gliserin adalah sama,
sedangkan trigliserida campuran adalah apabila salah satu atau seluruh asam lemak
yang terikat berbeda. Tristearin adalah contoh trigliserida sederhana, karena disusun
oleh 3 buah asam stearat. Contoh trigliserida campuran adalah yang disusun oleh 3
jenis asam lemak yang berbeda.
asam lemak yang terikat berbeda. Tristearin adalah contoh

trigliserida sederhana, karena disusun oleh 3 buah asam stearat.

Komposisi Asam Lemak dalam Bahan Pangan

Lipid sederhana dalam bahan pangan mengandung jenis


molekul trigliserida yang beragam, yang disebabkan oleh

perbedaan asam lemak yang terikat pada struktur gliserol. Tabel

3 memperlihatkan komposisi asam lemak penyusun

lemak/minyak dari berbagai bahan pangan yang kaya lemak.

Reaksi Kimia Lemak dan Minyak

Reaksi kimia penting yang melibatkan lemak/minyak, diantaranya adalah

reaksi hidrogenasi, reaksi penabunan, reaksi hidrolisis, reaksi oksidasi, serta reaksi

intra- dan inter-esterifikasi. Reaksi-reaksi pada lemak melibatkan gugus fungsional

(ester) dan ikatan-ikatan rangkap pada rantai asam lemak.

1. Reaksi hidrolisis lemak

Pada reaksi hidrolisa minyak dan lemak diubah menjadi asam lemak bebas

dan gliserol yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada minyak dan

lemak.
2. Reaksi hidrogenasi

Reaksi hidrogenasi adalah reaksi adisi hidrogen ke dalam rantai

asam lemak tidak jenuh pada sisi karbon yang mengandung

ikatan rangkap. Reaksi hidrogenasi mengubah lemak tidak

jenuh menjadi lemak jenuh. Reaksi hidrogenasi akan dipercepat

dengan proses pemanasan dan adanya katalisator misalnya

nikel.

3. Reaksi penyabunan

Reaksi penyabunan terjadi apabila lemak, misalnya gliseril

palmitat (tripalmitin) dipanaskan dengan adanya alkali (sodium

hidroksida) yang menyebabkan ester gliserin terkonversi

menjadi garam Na-palmitat dan gliserin.


4 Reaksi autooksidasi lemak

Ikatan rangkap asam lemak yang terikat struktur lemak/minyak mudah

teroksidasi oleh oksigen. Reaksi oksidasi ini akan memicu pembentukan produk

primer, sekunder dan tersier yang bersifat volatile sehingga menyebabkan lemak atau

produk yang mengandung lemak menjadi berbau tengik dan tidak layak untuk

dikonsumsi.

Oksidasi lemak adalah salahsatu reaksi kimia yang

menyebabkan kerusakan lemak, terutama lemak yang

mengandung asam lemak tidak jenuh. Reaksi oksidasi lemak

dapat dipicu oleh adanyaoksigen, enzim peroksida, radiasi

(cahaya), dan ion metal polivalen.

5 Reaksi esterifikasi

Minyak dan lemak merupakan ester yang dibentuk dari gliserol

dari asam lemak dan terkadang dengan gugus hidroksil. Suatu

ester dapat dibentuk secara langsung antara asam karboksilat

dengan dengan alcohol yang disebut reaksi esterifkasi yang

bertujuan untuk mengubah asam asam lemak dari trigliserida

dalam bentuk ester.


I. PERANAN LEMAK DAN MINYAK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-

HARI

Lemak dan minyak mempunyai peranan yang penting dalam

kehidupan manusia terutama kebutuhan dalam bahan pangan. Adapun

pengklasifikasian lemak dan minyak berdasarkan kegunaannya yaitu : 1. Minyak

mineral (minyak bumi) sebagai bahan bakar

2. Minyak nabati/hewani(minyak/lemak ) sebagai Bahan makan bagi

manusia.

3. Minyak atsiri (essential oil)Untuk obat-obatan. minyak ini mudah menguap

pada temperatur kamar,sehingga disebut juga minyak terbang.

Meskipun lemak sering dilihat sebagai zat yang bisa

meningkatkan beberapa potensi penyakit yang buruk bagi tubuh, ternyata lemak juga

menyimpan potensi yang baik. Tubuh kita selalu membutuhkan semua jenis lemak

dalam jumlah tertentu agar tubuh tetap sehat dan organ tubuh bisa menjalankan

fungsinya dengan baik. Berikut ini adalah manfaat lemak bagi tubuh.

a. Lemak sebagai Sumber Energi

Dalam setiap 1 gram lemak menyediakan sekitar 9 kalori untuk tubuh. lemak

yang baik ternyata bermanfaat untuk menjadi sumber

energi. Tubuh tidak akan mampu bergerak atau melakukan aktifitas tanpa adanya

energi. Bahkan jika kita kekurangan energi maka bisa membuat beberapa jenis

penyakit yang menyerang kekebalan lemah mudah muncul. Lemak melindungi

kesehatan tubuh dan semua organ tubuh.

b. Lemak Sebagai Sumber Pertumbuhan Sel

Tubuh kita terdiri dari banyak sel yang tidak bisa terhitung secara menyeluruh.

Setiap jenis sel diperlukan tubuh untuk membentuk tubuh yang sehat. Sel-sel yang
sehat akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Lemak juga penting untuk

memberikan perlindungan pada lapisan luar sel atau membrane sel. Jika kita tidak

memiliki sel yang sehat maka tubuh dan organ tubuh akan terganggu atau terserang

penyakit.

c. Lemak Menunjang Fungsi Otak

Otak adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Kesehatan otak

banyak dipengaruhi oleh sel-sel pembangun yang sehat sehingga bisa mendukung

hubungan sel motorik dan sel otak. Lemak membuat sel-sel dalam otak terus

berkembang dan membentuk lapisan sel yang sehat. Secara khusus lemak juga

membantu tubuh agar bisa berpikir cepat sehingga lemak mempengaruhi kecerdasan

otak.

d. Membantu Penyerapan Vitamin

Ada berbagai jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satu adalah

vitamin yang memiliki sifat larut dalam lemak. Jenis vitamin ini adalah seperti vitamin

A, D, E dan juga vitamin K. semua vitamin ini memiliki peran yang khusus seperti

vitamin A yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, vitamin D yang membantu

penyerapan kalsium dan memperkuat tulang serta gigi, vitamin E untuk membuat

kesehatan kulit dan vitamin K yang berperan untuk menunjang proses pembekuan

darah. Tanpa lemak maka tubuh tidak akan bisa menyerap vitamin tersebut yang

dihasilkan dari luar tubuh atau didapatkan dari makanan.

e. Menunjang Produksi Hormon

Hormon diperlukan oleh tubuh untuk mengatur sistem kerja organ tubuh dan

sistem respon untuk tubuh. lemak memiliki peran untuk menjaga produksi hormon

sehingga menbantu menjaga kesehatan tubuh. Kekurangan lemak dapat menurunkan

produksi hormon sehingga tubuh menjadi tidak mudah berkembang atau


perkembangan tubuh tidak sesuai dengan usia.

f. Lemak Membantu Kesehatan Kulit

Lemak juga memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan

kulit. Orang yang mengalami kekurangan lemak akan terlihat


dengan tanda-tanda kulit yang bersisik dan kusam. Bahkan lemak juga bisa menjadi

indikator pelindung terhadap perubahan cuaca.

g. Lemak Mendukung Kesehatan Organ Tubuh

Lemak adalah salah satu zat penting untuk melindung kesehatan beberapa

organ tubuh seperti ginjal, hati, jantung dan usus. Lemak akan melindungi beberapa

organ tubuh tersebut agar tidak mudah terluka atau sedera. Lemak juga akan

digunakan oleh organ tubuh untuk memberikan perlindungan khusus dan persediaan

energi.

h. Mengontrol Berat Badan

Banyak orang yang berpikir bahwa lemak hanya akan meningkatkan berat

badan. Namun ternyata lemak juga berfungsi untuk membantu tubuh dalam

mendapatkan berat badan ideal. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri bahwa

ketika tubuh terlalu sering menerima lemak jahat, maka tubuh akan memberikan reaksi

khusus seperti kesehatan yang kurang baik. Setelah itu maka tubuh hanya

membutuhkan lemak sehat dari ikan atau beberapa jenis biji-bijian.

Dengan cara ini maka kita bisa mengontrol berat badan dari lemak.
i Megurangi Potensi Penyakit

Salah satu jenis lemak yang berfungsi untuk melindungi tubuh agar tidak

terkena penyakit tertentu seperti penyakit jantung dan stroke


adalah jenis lemak tak jenuh ganda.

j Lemak Meningkatkan Kesuburan

Lemak ternyata juga memiliki peran untuk membantu menjaga


kesuburan. Wanita atau remaja yang masuk dalam usia subur

bisa mendapatkan sikulus menstruasi yang lebih teratur

daripada wanita yang mengalami masalah kekurangan lemak.

I. KEBUTUHAN LEMAK/MINYAK

Peran lemak dan minyak bagi kesehatan makin diperhatikan

orang karena naiknya status sosial, gaya hidup yang moderen

dan berubahnya pola makan. Bukti-bukti baru baik yang

berkaitan dengan efek yang merugikan maupun yang merugikan

maupun yang menguntukan dalam mengkonsumsi jenis lemak

tertentu banyak muncul di media masa atau majalah ilmiah.

PROSES METABOLISME LEMAK DALAM TUBUH MANUSIA

Hubungan antara proses biologi dan kimia pada makhluk hidup

saling berkaitan erat. Hal tersebut dapat dilihat, misalnya dari

proses pencernaan makanan dalam tubuh yang tidak lepas dari

kedua proses tersebut. Metabolisme kimiawi dalam sistem

pencernaan makanan memiliki peranan penting dalam tiap

prosesnya.

Metabolisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di

dalam tubuh makhluk hidup atau sel, metabolisme disebut juga

reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu

menggunakan katalisator enzim.


DAFTAR PUSTAKA

Christine F Mamuaja 2017.Agung,Sumbono. 2016.

Biokimia Pangan Dasar.

Jakarta Akoh,C & Min, David. 2008.Food Lipids. USA: CRC Press

Anonim. 2011. Metabolisme Lipid.


http://www.haniifady.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20
Januari 2015.

Anonim. 2012. Lemak dan Metabolisme dalam Tubuh.


http://www.duniaroju.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 Januari
2015.

Anda mungkin juga menyukai