Anda di halaman 1dari 14

Lipid 

berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Secara definisi, lemak adalah senyawa
organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik nonpolar,
misalnya hidrokarbon atau eter. 
Berdasarkan asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lipid nabati dan lipid hewani. Lipid nabati adalah
lemak yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan, contohnya alpukat, durian, dan lain-lain. Lemak alam ini
terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak yang tidak jenuh sedangkan lipid hewani adalah lemak yang
dikandung oleh hewan contohnya daging, telur, ikan, dan lain-lain. 
Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati memiliki banyak perbedaan diantaranya: lipid hewani
mengandung kolesterol sedangkan lipid nabati mengandung fitosterol, kadar asam lemak tidak
jenuh. Kadar lemak tidak jenuh dalam lipid hewani lebih kecil daripada lipid nabati, lipid hewani cenderung
berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan lipid nabati cenderung berbentuk cair. 

Struktur Lipid
1. Berdasarkan Struktur Kimia
Berdasarkan struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih dari 10 yang terbentuk
dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Selain itu ester gliserida membentuk lemak dan
minyak. Struktur asam lemak dan gliserol pada senyawa lipid adalah  sebagai berikut: 

2. Berdasarkan Struktur Trigliserida


Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak dan minyak. Lemak dan minyak
tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa yang memiliki 3 gliserol. Tiga OH dari
gliserol ini dapat diubah dengan sejenis sisa asam atau berbagai jenis sisa asam. Rumus struktur dari lemak
atau minyak adalah sebagai berikut: 

Sumber: Quipper Vide


Pada gambar di atas, R1/R2/R3 yang dimaksudkan adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari
3 sampai 23. Tetapi paling umum dijumpai adalah 15 atau 17. Lemak yang terbentuk dari asam karboksilat
sejenis (R1= R2=R3) disebut lemak sederhana. Jika terbentuk dari dua atau tiga jenis asam
karboksilat disebut campuran. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti nama asam
lemaknya.
Penamaan dari lemak dan minyak sering diberikan sesuai dengan asam lemak pembentuknya. Contoh:
tristearin dari gliserol dan tristearat, dan tripalmitin dari gliserol dan tripalmiat. Selain itu, minyak dan lemak
dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester. Contoh: gliseril stristearat
dan gliseril tripalmiat

Manfaat Lipid bagi Kehidupan Sehari-hari


Lipid memiliki peranan yang sangat penting dalam metobolisme makhluk hidup, contohnya adalah sebagai
berikut:

1. Sebagai sumber energi. Lipid merupakan bentuk penyimpanan energi yang paling efektif dalam
tubuh makhluk hidup. Lipid memberikan energi sekitar 2 kali lebih besar dibandingkan protein dan
karbohidrat.
2. Insulasi termal/atau panas. Mamalia mempunyai lapisan lipid di bawah kulitnya yang berfungsi
sebagai insulasi termal. Contohnya pada ikan paus dan anjing laut yang hidup di laut dingin.
3. Sebagai pelindung organ tubuh. Beberapa organ penting yang bersifat lembut, seperti ginjal
dilindungi oleh lapisan lemak.
4. Sebagai sumber vitamin (makanan). Vitamin A, D dan E hanya larut lipid.

Apa perbedaan antara lipid dan lemak?


Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organik (Hartono A, 2006). Lemak adalah suatu zat yang kaya akan
energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh
Macam-Macam Jenis Lipid (Lemak)
1. Berdasarkan Sumber Lemaknya
a. Lemak Hewani, adalah lemak yang bersumber dari hewan, termasuk ke dalam jenis
lemak tak jenuh. Contoh bahan makanan dari hewan yang merupakan sumber lemak
yaitu mentega, susu, telur, serta daging.

b. Lemak nabati, lemak yang bersumber di dari tumbuhan, termasuk ke dalam jenis
lemak jenuh. Contoh bahan makanan dari tumbuhan yang mengandung lemak yaitu
kacang-kacangan (kacang tanah), kemiri, kelapa, serta wijen.

Baca juga: Pengertian, Perbedaan, Contoh Difusi dan Osmosis

2. Berdasarkan Struktur Kimia Penyusunnya


a. Lemak Sederhana atau Trigliserida, merupakan senyawa lemak yang paling
sederhana, terdiri atas 1 molekul gliserol, serta 3 rantai asam lemak.

b. Fosfolipid, fosfolipid atau lemak yang mengandung fosfat.

c. Lipoprotein atau lemak gabungan adalah lemak yang tersusun atas asam lemak
serta gugus tambahan lain.

d. Steroid, merupakan salah satu jenis lipid. Akan tetapi yang paling dikenal yaitu
kolesterol, yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan aterosklerosis.

Baca juga: Perbedaan Sitosol dan Sitoplasma

3. Berdasarkan Ikatan Kimianya


a. Lemak Jenuh, yaitu lemak dengan struktur yang tidak memiliki ikatan rangkap pada
rantai karbon asam lemaknya.

b. Lemak Tak Jenuh, merupakan struktur lemak yang memiliki ikatan rangkap pada
rantai karbon asam lemaknya.

Fungsi Lipid
1. Sebagai Cadangan Energi

Apabila lemak yang anda konsumsi berlebih, maka lemak tersebut akan tersimpan
pada berbagai tempat seperti pada lapisan bawah kulit sebagai cadangan energi.
2. Sebagai Pelindung Tubuh dari Hawa Dingin

Lemak atau lipid yang terdapat di dalam tubuh dapat melindungi tubuh dari suhu
lingkungan yang rendah dan dapat menjaga keseimbangan suhu tubuh.

Baca juga: Fungsi dan struktur sel epidermis pada kulit manusia

3. Sebagai Pelindung Organ Vital

Lemak dapat melindungi organ-organ vital seperti ginjal dan jantung ketika terjadi
goncangan, karena lemak tersebut memiliki struktur seperti bantalan.

4. Sebagai Komponen Penyusun Membran Sel dan Membran Organel Sel

Lemak merupakan salah satu bahan dasar yang diperlukan untuk memproduksi hormon
vitamin, membran sel, serta membran organel sel.

5. Sebagai Pelarut Vitamin A, D, E, Serta K

Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin a, d, e, dan k supaya dapat lebih mudah
diserap tubuh.

6. Sebagai Bahan Penyusun Empedu serta Asam Oksalat

7. Dapat Mengoptimalkan Fungsi Pencernaan

Lemak dapat memperlambat sistem pencernaan ketika proses pencernaan


berlangsung, sehingga rasa lapar tidak muncul terlalu cepat.

Penggolongan Lipid
Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: (1) lipid sederhana, yaitu ester asam lemah
dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam
lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu
senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid
yang dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak
dapat disabunkan, contohnya steroid.

Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu (1) asam
lemak; (2) lemak; (3) lilin; (4) fosfolipid; (5) sfingolipid; (6) terpen; (7) steroid; (8) lipid kompleks.

Asam Lemak

Struktur
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai
karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut
rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.

Sifat Fisika
Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leburnya. Di samping itu makin banyak jumlah ikatan
rangkap, makin rendah titik leburnya. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah
panjangnya rantai karbon. Umumnya asam lemak larut dalam eter atau alkohol panas.

Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi
sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat
ionisasi masing-masing asam lemak.

persamaan Henderson-Hasselbach.

Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai
sabun. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palmitat atau stearat. 
Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan
bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan
melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol.

Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus –COO – pada ujungnya. Bagian
hidrokarbon bersifat hidrofob, sedangkan gugus –COO– bersifat hidrofil. Karena adanya dua bagian ini,
molekul sabun membentuk misel, yaitu kumpulan rantai hidrokarbon dengan ujung yang bersifat
hidrofil di bagian luar.

Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Pada proses pembentukan emulsi ini, bagian hidrofob
molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada di bagian luar.
Sabun mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air.

Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan gas hidrogen
dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting karena dapat mengubah asam lemak yang cair
menjadi asam lemak padat.

Karena ada ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami oksidasi yang
mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH.

 
Lemak

Struktur
Yang dimaksud dengan lemak di sini ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu
trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga
molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

Sifat
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal
dari tumbuhan berupa zat cair. Tristearin, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat titik
lebur 710C, triolein, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat titik lebur –17 0C. Untuk
menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung di dalamnya diukur dengan
bilangan iodium. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap.

Bilangan iodium ialah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Lemak
atau gliserida asam lemak pendek dapat larut dlaam air, sedangkan gliserida asam lemak panjang
tidak larut. Semua gliserida larut dalam ester, kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah pelarut
lemak yang baik.

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. Proses ini dapat
berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu. Jumlah miligram KOH yang
diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak disebut bilangan penyabunan.  Lemak juga dapat
terhidrolisis oleh enzim.

Lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak. Disebabkan
oleh: proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas, proses oksidasi terhadap asam lemak
tidak jenuh, oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan
terbentuk aldehida. Kelembaban udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri perusak adalah
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketengikan lemak. Apabila gliserol dicampur dengan
KHSO4 dan dipanaskan hati-hati, akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar
yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein.

Lilin
Yang dimaksud dengan lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang
mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon. Contoh alkohol panjang adalah
setilalkohol dan mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2OH                    CH3 – (CH2)28 – CH2OH

Setilakohol                                          Mirisilalkohol


Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-lumba. Lilin berfungsi
sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air pada binatang. Lilin tidak mudah terhidrolisis
seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.

Fosfolipid

Struktur
Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam
fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin, etanolamina, serin dan inositol.
Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidilkolin, fosfatifiletanolamina, fosfatifilserin, dan
fosfatidilinositol.

Sifat
Lesitin berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat bila kena
cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan air membentuk larutan koloid, larut dalam
semua pelarut lemak kecuali aseton, dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fosfatidat dan
kolin, apabila dipanaskan dengan basa atau asam akan menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol dan
asam fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase.

Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol. Yang termasuk sefalin ialah
fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin.

Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna, menghasilkan asam lemak,


gliserol dan fosfat. Hidrolisis parsial menggunakan enzim fosfatidase tertentu, sehingga asam lemak
pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan dan menghasilkan lisosefalin.

Sfingolipid
Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip. Seramida adalah derivat
sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam
bentuk amida. Sfingomielin adalah kelompok senyawa sfingolipid yang mengandung fosfat. Golongan
sfingolipid yang mengandung karbohidrat disebut glikolipid.

 
Terpen
Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena (2-metilbutadiena)
atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena dikelompokkan dalam golongan terpen. Yang
termasuk terpen antara lain: sitral, pinen, geraniol,  kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen.

Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat dalam minyak sereh.
Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung banyak karoten pembentuk vitamin A.
Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil. Skualen dapat diperoleh dari minyak ikan hiu.

Steroid

Struktur
Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap sebagai derivat
perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk
fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin
sikloheksana tersebut.

Adapun karakteristik yang dimaksud ialah adanya atom oksigen atau gugus hidroksil pada atom C
nomor 3 dan gugus metil pada atom C nomor 10 dan 13.

Tata Nama
Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan patokan, yaitu beberapa jenis hidrokarbon yang
mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal, misalnya etiokolana, alopregnana, androstana,
pregnana, estrana.

Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan tanda segitiga (D) dengan angka di bagian atasnya yang
menyatakan atom karbon yang menjadi awal ikatan rangkap tersebut, misalnya D 5-androstena berarti
ikatan rangkap berawal dari atom karbon nomor 5 dan berakhir pada atom karbon nomor 6.

Tanda (a) dan (b) untuk menyatakan konfigurasi suatu garis tertentu bila dibandingkan dengan
keseluruhan struktur. Pada molekul testosteron gugus –OH pada atom C nomor 17 sama dengan
kedua gugus metil pada atom C nomor 10 dan nomor 13 diberi tanda (b).

Beberapa Jenis Steroid


Kolesterol
Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3
mempunyai posisi b oleh karena dihubungkan dengan garis penuh.

Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas.
Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi berwarna. Apabila
kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat
dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai
cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan
kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan
tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau disebut reaksi Lieberman
Burchard. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Reaksi Lieberman
Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia
normal terdapat antara 150-200 miligram taip 100 mL darah.

7-Dehidrokolesterol

Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu terdapat ikatan
rangkap C=C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Dengan sinar ultraviolet 7-Dehidrokolesterol dapat
diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh.

Ergosterol

Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-Dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada rantai
sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultraviolet. Ergosterol
maupun 7-Dehidrokolesterol disebut provitamin D.

Asam-asam Empedu
Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam
deoksikolat, dan asam litokolat. Asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam
glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat.
Garam-garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan
suatu emulsi.

Hormon Kelamin
Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin laki-laki. Testosteron diperoleh dari ekstrak
testes dalam bentuk kristal, sedangkan androsteron didapati pada urine dan mungkin merupakan hasil
perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu
estrogen dan progesteron. Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen.
Pregnandiol adalah hasil metabolisme progesteron.

 
Lipid Kompleks
Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain. Gabungan
antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya ialah
trigliserida, fosfolipid atau kolesterol.

Lipid memainkan berbagai peran penting dalam sel, diantaranya


adalah  sebagai konstituen utama membran sel,  lipid juga merupakan
bentuk utama dari energi yang tersimpan dalam sebagian besar
organisme. lipid khusus berfungsi sebagai pigmen (retina), kofaktor
(vitamin K), deterjen (garam empedu), transporter (dolichols), hormon
(derivatif vitamin D, hormon seks), utusan ekstraseluler dan
intraseluler (eikosanoid dan turunannya dari fosfatidilinositol), dan
jangkar untuk protein membran (asam lemak kovalen, kelompok
prenyl, dan phosphatidylinositol).
Bab  ini akan menjelaskan jalur biosintesis untuk beberapa lipid utama
yang ada di sebagian besar sel, diantaranya adalah sintesis asam
lemak (Sintesis de Novo), Biosintesis lemak (Lipogenesis) dan
kolesterol. Asam lemak merupakan komponen utama lipid dan
membran, sedangkan kolesterol merupakan prekursor berbagai
hormon  steroid seperti hormon seks, dan hormon korteks adrenal dan
juga prekursor dari cairan empedu dan lain-lain.
Biosintesis Asam Lemak
Biosintesis asam lemak diawali oleh pembentukan Malonil-koA dari
Asetil-koA dengan bantuan Biotin Karboksilase dan enzim karboksil
Transferase. Jalur anaboliknya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Malonil-koA yang diperoleh selanjutnya menjadi prekursor dari asam
lemak. Adapun tahap-tahap reaksi dari jalur anabolik biosintesis asam
lemak (khususnya asam Palmitat) “Sintesis de Novo” ada 4 langkah
sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah Reaksi Kondensasi gugus asil dari


Asetil-koA dengan dua karbon berasal dari Malonyl-koA, sambil
melepas CO  dari kelompok Malonyl. Hasilnya adalah perpanjangan

rantai asil dua karbon dengan produk senyawa β-keto asil yaitu


Asetoasetil-ACP
2. Langkah kedua adalah Reaksi Reduksi pada gugus karbonil β-
keto menjadi bentuk senyawa Alkohol yaitu Hidroksibutiril-ACP
3. Langkah ketiga adalah Reaksi Dehidrasi melepas ikatan
rangkap pada C2 dan C3 pada D-β-hydroxybutyryl-ACP
membentuk senyawa Alkohol yaitu Butenoil-ACP
4. Langkah keempat adalah Reaksi
Reduksi membentuk senyawa Asil  yaitu Butiril-ACP

Senyawa asil yang dihasilkan berikutnya akan mengalami


pemanjangan dengan cara masuk kembali ke langkah pertama
dengan berkondensasi dengan Malonil-koA dan begitu seterusnya
secara berulang sampai terbentuk asil berkarbon 16 (asam palmitat)
 
Biosintesis Lipid
Pada hewan dan manusia, asam lemak terutama disimpan dalam
jaringan adiposa sebagai trigliserida. Sebagian besar asam lemak
dalam jaringan adiposa diperoleh dari lemak makanan, namun
sebagian lagi dapat berasal dari protein atau karbohidrat dari asupan
yang berlebihan.
Semua senyawa organik yang diasup oleh hewan dan manusia dapat
dikonversi menjadi lipid. Di saat asupan kita berlebih dalam
mencukupi kebutuhan kalori, pertumbuhan dan perkembangan, maka
semua kelebihan asupan tersebut akan dikonversi menjadi lipid atau
Trigliserida yang disimpan dalam jaringan adiposa.
Lipogenesis merupakan proses biosintesis lipid. Proses ini di awali
dengan biosintesis asam lemak seperti pada pembahasan di atas.
Kemudia asam lemak tersebut berkondensasi dengan gliserol
membentuki Asam lisofosfatidat (monoasil gliserol), kemudian
asam lisofosfatida berkondensasi dengan gliserol menjadi  Asam
fosfatidat (Diasilgliserol). Berikutnya asam fosfatidat berkondensasi
dengan gliserol membentuk  Triasilgliserol). Semua  ikatan yang
menghubungkan antara gliserol dengan   asam lemak adalah ikatan
thioester. Jalur biosintesis lipid ini seluruh reaksinya dibantu oleh
enzim Asiltransfertase. Prosesnya secara ringkas dapat dilihat pada
gambar  di samping.
Biosintesis Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa lipid yang khas dan hanya disintesis
dan dimanfaatkan oleh sel hewan. Oleh karena itu kolesterol
merupakan produk khas bagi hewan, sehingga hanya dapat ditemui
pada produk-produk hewan seperti telur, daging serta olahan dari
produk-produk hewan. ingatkah anda dengan iklan minyak goreng ?
Bagaimana struktur kolesterol , biosintesis kolesterol , transportasi
kolesterol , peranan kolesterol serta bahaya kolesterol bagi kita ?
simak dengan seksama animasi pada berikut ini . Jangan lupa buat
catatan dari pengamatan terhadap animasi tersebut .

Anda mungkin juga menyukai