Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam semua bahan
makanan dan minuman. Pada dasarnya, semua lemak itu baik karena lemak
dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Peran lemak adalah
menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap
berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan
hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya
konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur kimianya,
dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans.
Berdasarkan fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang
membentuk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan tenaga, hormon steroid,
dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang berasal
dari hewan dan lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan
tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui proses
hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan. Di
dalam makanan, lemak dapat tampak secara langsung (visible) maupun tidak
langsung. Lemak tampak secara langsung, seperti misalnya pada babi, sapi, kambing,
ayam, dan minyak goreng, sedangkan tidak tampak (invisible) biasa terdapat di dalam
biskuit.
Struktur kimia lemak dalam makanan pada umumnya berbentuk trigliserida,
yakni perpaduan antara satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
Perbedaan asam lemak inilah yang membedakan jenis dan sifat lemak. Asam lemak
merupakan rangkaian atom karbon dengan ikatan rangkap atau tidak rangkap dengan
gugus karbon pada ujungnya. Makin banyak ikatan rangkap, maka makin cair lemak
tersebut di dalam suhu kamar. Asam lemak dengan ikatan rangkap dua atau lebih
tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia, karena itu disebut asam lemak esensial.
Makin banyak ikatan rangkap pada asam lemaknya, makin tidak jenuh lemak
tersebut. Sebagai contohnya, asam lemak omega-3 adalah asam lemak dengan 3
ikatan rangkap yang dimulai pada atom C nomor 5.
Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara jumlah konsumsi
lemak dan timbulnya penyakit jantung koroner. Lemak jenuh dapat meningkatkan
kejadian penyakit jantung koroner, sedangkan lemak tidak jenuh akan menurunkan
kejadian penyakit jantung koroner. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi lemak tidak
jenuh tunggal (asam oleat) dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak tidak jenuh tunggal
terdapat di dalam minyak zaitun dan avocado. Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-
tumbuhan terdapat di dalam minyak bunga matahari dan minyak kedelai, sementara
yang dari hewan terdapat di dalam minyak ikan. Konsumsi lemak tidak jenuh tunggal
akan menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada penduduk di daerah
Mediterania, sedangkan konsumsi lemak tidak jenuh ganda, khususnya minyak ikan
akan menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada orang Eskimo.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1 Pengertian Lemak?
2 Klasifikasi Lemak?
3 Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa lemak?
4 Apa saja simplisia yang mengandung lemak?
5 Apa saja jenis-jenis lemak?
6 Apa manfaat dari lemak?
7 Bagaimana struktur dari lemak?
8 Bagaimana jalur biosintesis lemak?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa agar dapat :
1 Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian lemak
2 Agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi lemak
3 Agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi senyawa lemak
4 Agar mahasiswa dapat mengetahui tanaman yang mengandung lemak
5 Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis lemak
6 Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari lemak
7 Agar mahasiswa dapat mengetahui struktur dari lemak
8 Agar mahasiswa dapat mengetahui jalur biosintesis
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur
Carbon ( C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam
zat-zat pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak
yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang
mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar
disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak
dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang dapat
mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat
disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O
dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh,
1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama
macamnya disebut lemak sederhana (simple fat) dan dapat pula berbeda atau
gabungan dari 2 asam lemak berbeda disebut lemak campuran(mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan
baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena.
Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil
disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang
dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid,
asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam
bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol.
Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi,
sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas
2. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan

1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari
gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan
pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat,
dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari
alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan
dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :

a. Lemak sederhana (lemak & minyak)

b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)

c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol

Berdasarkan Sumbernya:

a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan

b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan

Berdasarkan konsistensinya:

a. Lemak padat

b. Lemak cair

Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat

b. Lemak tak terlihat

Anda mungkin juga menyukai