Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

PERANAN PROTEIN BAGI MAHLUK HIDUP

Dosen Pengampu :

1. Prof.Dr. Setya Rahayu M.S.

Disusun Oleh :

1. Nabila M. K. 2306030013
2. Panggih Bangun S. 2306030014
3. Firman Taufiq S. 2306030017
4. Cessarys El H. 2306030027

BIOKIMIA A

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kam
i panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidaya
h, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang “Lemak”.Dalam makalah ini kami menjelaskan secara
lebih mendalam mengenai pengertian lemak, fungsi dan jenis – jenis lemak. Makalah ilmiah i
ni telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga d
apat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima ka
sih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ilmiah tentang “Lemak” ini dapat member
ikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 8 September 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………..…………1
DAFTAR ISI………………………………………………………..…………..2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………...……………………………….……………....3
1.2. Identifikasi Masalah……...……………………….…………………....3
1.3. Maksud dan Tujuan………………………….…………………………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lemak…………….…….…………………………………..4
2.2. Klasifikasi Lemak………….…………..……………………………….5
2.3. Sifat – Sifat Lemak……………………………………………………..6
2.4. Fungsi Lemak……………...…………......…………………………….7
2.5. Sumber Lemak………………………………………………………….8
2.6. Pencernaan, Absorsi, dan Transportasi Lemak……………………………………9
2.7. Metabolisme Lemak…………………………………………………………………1

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan………………………………………………………...….10
3.2. Saran………………………………………………………….……….10
DAFTAR PUSTAKA.……………..…………………………………...……..11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

rotein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain
dan cairan tubuh.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain
dan cairan tubuh.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain
dan cairan tubuh.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain
dan cairan tubuh.
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur kimianya,
dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans. Berdasa
rkan fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang membent
uk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan tenaga, hormon steroid, dan lemak
esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara jumlah konsumsi lema
k dan timbulnya penyakit jantung koroner. Lemak jenuh dapat meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner, sedangkan lemak tidak jenuh akan menurunkan kejadian pe
nyakit jantung koroner. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi lemak tidak jenuh tunggal
(asam oleat) dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak tidak jenuh tunggal terdapat di dala
m minyak zaitun dan avocado. Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-tumbuhan terda
pat di dalam minyak bunga matahari dan minyak kedelai, sementara yang dari hewan
terdapat di dalam minyak ikan. Konsumsi lemak tidak jenuh tunggal akan menurunka
n gejala penyakit jantung koroner seperti pada penduduk di daerah Mediterania, sedan
gkan konsumsi lemak tidak jenuh ganda, khususnya minyak ikan akan menurunkan ge
jala penyakit jantung koroner seperti pada orang Eskimo.

1.2. Identifikasi Masalah


1.2.1. Jelaskan Pengertian Lemak?

3
1.2.2. Jelaskan Klasifikasi Lemak?
1.2.3. Jelaskan Sifat – Sifat Lemak?
1.2.4. Jelaskan Fungsi Lemak?
1.2.5. Jelaskan Sumber Lemak?
1.2.6. Jelaskan Pencernaan, Absorsi, dan Transportasi Lemak?
1.2.7. Jelaskan Metabolisme Lemak?

1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan


1.3.1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Lemak
1.3.2. Untuk Mengetahui Klasifikasi Lemak
1.3.3. Untuk Mengetahui Sifat – Sifat Lemak
1.3.4. Untuk Mengerahui Fungsi dari Lemak
1.3.5. Untuk Mengetahui Sumber Lemak
1.3.6. Untuk Mengetahui Pencernaan, Absorsi, dan Transportasi Lemak
1.3.7. Untuk Mengetahui Metabolisme Lemak

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lemak

Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur


Carbon ( C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut
dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar,
sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat
pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar
disebut minyak. Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk dari
penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin.
Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan
dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun
atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga
asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut lemak sederhana

5
(simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda
disebut lemak campuran(mixed fat).
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang
panjang dengan rumus CH3(CH2)Ncooh atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen
dari lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama
berada dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin
atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk
tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.

2.2. Kalsifikasi Lemak


Klasifikasi lemak yang berdasarkan dari Kejenuhan Ikatan

a. Jenis – Jenis Asam


Molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, p
enggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarka
n jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon
pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat,
asam palmitat, dan asam stearat.
2) Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan ran
gkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam l
inolenat.

b. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari a
lkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan da
ri reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester

6
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.

Berdasarkan struktur kimianya :


a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat

2.3. Sifat – Sifat Lemak


Lemak memiliki sifat-sifat yang berbagai macam antara lain seperti berikut.
1) Sifat Fisika Lemak
- Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kan
dungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangka
p sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
- Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak
atau dapat diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan pencampuran denga
n udara. Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat
dan sebagian trigliserida cair. Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sif
at lemak pada roti dan kue. Bila suatu lemak didinginkan, maka jarak antarmol
ekul menjadi lebih kecil. Jika jarak antarmolekul tersebut mencapai 5 A°, mak
a akan timbul gaya tarik-menarik antara molekul yang disebut gaya Van der W
alls. Besar gaya ini hanya bisa dihitung pada molekul yang berantai panjang, s
eperti asam lemak dengan massa molekul relatif tinggi.
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β’ (intermediate)
yang masing-masing memiliki sifat berbedabeda. Perhatikan sifat kristal lema
k bentuk polimer α , β, dan β’ berikut.

7
Tabel 1. Sifat Fisika Kristal Lemak

Bentuk polime Sifat fisika Ukuran (μm)


r
Α Rapuh, transparan, pipih 5
β’ Jarum halus 1
β Besar-besar dan berkelompok 25 – 50, kadang-kadang
100

Jika lemak didinginkan, terbentuk kristal α yang segera menghilang ber


ubah menjadi bentuk yang halus (β’ ). Pada beberapa lemak bentuk β’ ini stabil,
tetapi dalam lemak lainnya kristal β’ ini berubah menjadi bentuk intermediat d
an akhirnya berubah menjadi bentuk β yang besar. Misalnya, tristearin dengan
tiga bentuk polimer mempunyai titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbeda
an titik cair ini menyebabkan lemak mulai mencair pada suhu 53 °C, yang kem
udian segera membeku kembali. Bila perlahan-lahan dipanaskan lagi, lemak a
kan mencair lagi pada suhu 64,2 °C.
Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam pembentukan
kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam indu
stri pangan; misalnya untuk mentega berbeda dengan untuk minyak salad, kem
bang gula, atau ice cream.
- Titik Lebur Lemak. Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida.
Oleh karena itu, titik lebur lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu.
Lemak dan minyak juga mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim ya
ng bervariasi. Kekuatan ikatan antara radikal asam lemak dalam kristal mempe
ngaruhi pembentukan kristal. Hal ini berarti juga mempengaruhi titik cair lema
k. Makin kuat ikatan antar molekul asam lemak, makin banyak panas yang dip
erlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak dengan ikatan yang tidak begit
u kuat memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga energi panas yang diper
lukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin sedikit dan titik leburnya aka
n lebih rendah. Titik lebur menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangk

8
ap. Hal ini dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh kurang ku
at.
- Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak
jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dala
m lemak dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan seb
agai jumlah gram iodium yang diserap oleh 100 gram lemak.

Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak

Sumber Bilangan iodium


Minyak kelapa 8 – 10
Minyak jagung 115 – 127
Minyak wijen 79 – 90
Minyak kacang k
130 – 138
edelai
Lemak daging sa
35 – 45
pi
Lemak babi 50 – 65
Lemak unggas 80

- Bilangan Penyabunan Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hid
roksida, maka lemak pecah menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam l
emak. Garam-garam alkali tersebut dinamakan sabun dan prosesnya disebut pe
nyabunan. Jumlah alkali yang dibutuhkan dalam reaksi penyabunan dinamaka
n bilangan penyabunan.
2) Sifat Kimia Lemak
- Okidasi dan Ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik ya
ng disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam le

9
mak tidak jenuh dalam lemak. Oksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-r
adikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempercepat reak
si seperti cahaya, panas, peroksida; lemak atau hidroperoksida; logam-logam b
erat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn; logam porfirin seperti hematin, hemoglobin,
mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim lipoksidase.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan anti
oksidan. Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioks
idan akan menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam temp
at tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium ata
u stainless steel. Lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila
minyak telah diolah menjadi bahan makanan, pola ketengikannya akan berbed
a. Kandungan gula yang tinggi mengurangi kecepatan timbulnya ketengikan,
misalnya biskuit yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak bergula.
Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oks
idasi. Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-ka
dang sengaja ditambahkan.
- Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air.
Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi mak
anan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdap
at pada semua jaringan yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah ter
jadi dalam lemak dengan asam lemak rendah (lebih kecil dari C14) seperti pada
mentega, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis sangat menurunk
an mutu minyak goreng. Minyak yang telah terhidrolisis, menjadikan smoke p
oint-nya menurun. Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, a
sam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian d
an deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik mutunya.

2.4. Fungsi Lemak


Fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:
1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh.
3. Sebagai sumber energi.

10
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan
ampas makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam kholat.

2.5. Sumber Lemak


Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi Anda tida
k perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki men
gandung lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk me
mbantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupa
kan sumber antioksidan.

 Kelapa dan Minyak Kelapa Murni


Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang vegetarian. Ban
yak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan t
ulang dan mempercepat kerja kalsium. Sementara vitamin E bagus untuk kesehata
n kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan penutup
yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatny
a telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E dan zat besi.
 Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijiny
a bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kand
ungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
 Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di daratan Meksi
ko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bent
uknya yang unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun

11
minyak astiri yang dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan ome
ga 3.
 Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menur
unkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
 Minyak Camalina
Termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan memi
liki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus sebag
ai antioksidan.

 Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)


Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Sal
mon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam l
emak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuha
n, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, a
lga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu
mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengur
angi peradangan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe
2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe as
am lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk mengurangi
resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan peny
akit jantung, menurut hasil studi di University of Maryland Medical Center.
 Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan Anda.
Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah untuk meninggal a
kibat serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut
studi di Harvard School of Public Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol jahat (L
DL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi Anda da
ri ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa conto

12
h jenis kacang yang mengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, al
mond dan kenari.

2.6. Pencernaan, Absorsi, dan Transportasi Lemak


a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh
Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui seran
gkaian tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

2. Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan
fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedan
gkan kelenjar air ludah yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enz
im lipase lingual yang berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar lebih
halus secara kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung

Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan


melewati esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali
mengalami proses apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam la
mbung.

Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain


untuk kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan
secara kimiawi melalui penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi ole
h dinding lambung.

3. Usus Halus

Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menya


dari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan le

13
mak atau minyak tidak bisa bercampur dengan air, maka untuk dapat mencern
a bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak diperlukan.

Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian di


hidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan g
aram empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang si
ap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).

Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran muko
sa di dinding usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudia
n dibawa dan disalurkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

2. Usus Besar dan Anus


Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksim
al 95% dari keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yan
g tidak diserap akan mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui feses.

b. Absorbsi lipid

Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa
usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Unt
uk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai panjang
(C8-C10) dapat langsung diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak de
ngan rantai panjang, monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliser
ida dan lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif d
an menghasilkan kilomikron (jenis lipoprotein—alat angkut lipida). Kilomikron mem
bawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa melewati limfe menuju ke darah.

Tabel : Penyerapan Lipid

Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi


Gliserol Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai pendek (C4-6)
Asam lemak rantai menengah (C8-10)
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam se
l-sel usus halus

14
Monogliserida
Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk ke dala
Kolesterol m limfe kemudian ke dalam darah
Fosfolipida

c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas b
ergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel
berfungsi untuk mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikr
on.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density li
poprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density lippoprotein
(HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinam
akan kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem li
mfe untuk kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke
dalam vena besar tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.

2.7. Metabolisme Lemak


Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dala
m jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dala
m hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digu
nakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat a
mpas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di
hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan kare
na tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaring
an adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipas
e pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk
ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu mengo

15
ksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi u
ntuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A da
n B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan ol
eh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringa
t, ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.

BAB II

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak ad
alah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya, lemak
mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan ekskresi. Util
itas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan
pangan. Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam t
ubuh dapat menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak da
lam tubuh harus diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hi
dup sehat.

3.2. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan nutrisi yang m
asuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu berlebih atau
kurang, maka akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup sehat dari s
ekarang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan Teks


Biokimia.Jakarta:Hipokrates
Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur
A.(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah
Mada University Press
Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC

17
18

Anda mungkin juga menyukai