Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU GIZI

“ LEMAK “

Dosen Pengampu:
DADANG MUBIN, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. SANDI AJI WIJAYA (228520100861)
2. LUSI ASTUTIK (228520100911)
3. MOH. IQBAL SAPUTRA ( 228520101021 )
4. FERDY AKBAR MAULANA ( 228520101031 )
5. NOVALSAN AJI WIJAYA (228520101101)
6. RIZKA MAULIDA SAFITRI (228520101111)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ LEMAK “.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bpk.
Dadang Mubinm M,Pd pada mata kuliah Ilmu Gizi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang ilmu sosial budaya dasar sebagai tatanan di masa depan
serta dapat menambah mutu Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Untuk yang terakhir kami mengucapkan selamat membaca dan semoga
bermanfaat.

Banyuwangi. 22 september 2023


Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………... 3
2.1 Pengertian Lemak………………………………………………………….. 3
2.2 Klasifikasi Lemak………………………………………………………….. 4
2.3 Fungsi Lemak Bagi Manusia………………………………………………. 10
2.4 Sumber Lemak…………………………………………………………….. 10
2.5 Akibat Kekurangan Lemak………………………………………………… 17
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… 24
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 24
3.2 Saran……………………………………………………………………….. 24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 24
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lemak merupakan salah


satu kandungan utama
dalam makanan, dan
penting
dalam diet karena beberapa
alasan. Lemak merupakan
salah satu sumber utama
energi dan
mengandung lemak esensial,
namun konsumsi lemak
berlebihan dapat merugikan
kesehatan,
misalnya kolesterol dan lemak
jenuh. Dalam berbagai
makanan, komponen lemak
memegang
peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik
keseluruhan, seperti aroma,
tekstur, rasa
dan penampilan. Karena itu
sulit untuk menjadikan
makanan tertentu menjadi
rendah lemak
(lowfat), karena jika lemak
dihilangkan, salah satu
karakteristik fisik menjadi
hilang. Lemak
jug amerupakan target untuk
oksidasi, yang menyebabkan
pembentukan rasa tak enak
dan
produk menjadi berbahaya.
Lemak merupakan
salah satu kandungan
utama dalam makanan, dan
dalam diet karena beberapa
alasan. Lemak merupakan
salah satu sumber utama
energi dan
mengandung lemak esensial,
namun konsumsi lemak
berlebihan dapat merugikan
kesehatan,
misalnya kolesterol dan lemak
jenuh. Dalam berbagai
makanan, komponen lemak
memegang
peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik
keseluruhan, seperti aroma,
tekstur, rasa
dan penampilan. Karena itu
sulit untuk menjadikan
makanan tertentu menjadi
rendah lemak
(lowfat), karena jika lemak
dihilangkan, salah satu
karakteristik fisik menjadi
hilang. Lemak
jug amerupakan target untuk
oksidasi, yang menyebabkan
pembentukan rasa tak enak
dan
produk menjadi berb
Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting
dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan
mengandung lemak esensial, namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan Kesehatan.
Misalnya kolestrol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang
peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa
dan penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah
lemak(lowfat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi hilang.
Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan pembentukan rasa tidak
enak dan produk menjadi berbahaya.
Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbonhidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan
salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Satu gram minyak atau
lemak dapat menghasilkan 9 kal, sedangkan karbonhidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Minyak atau lemak nabati mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam
linoleate, linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolestrol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi
vitamin-vitamin A,D,E dan K. dalam pengolahan bahan makanan, minyak dan lemak
berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening(mentega
putih), lemak(gajih), mentega dan margarin. Penambahan lemak dimaksudkan juga untuk
menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan. Berbagai bahan
pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpukat, kacang tanah, dan berbagai jenis sayuran
mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan Bersama bahan tersebut disebut
sebagai lemak tersembunyi (invisible fat). Sedangkan lemak atau minyak yang telah
diekstraksi dari hewan atau tumbuhan dan dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa
atau lemak kasat mata (visible fat).
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud lemak?


2. Bagaimana klasifikasi lemak?
3. Apa saja sumber-sumber lemak?
4. Apa saja manfaat lemak bagi tubuh?
5. Apa akibat bila kekurangan lemak?
6. Apa akibat bila kelebihan lemak?
7. Bagaimana metabolism lemak?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui ap aitu lemak


2. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi lemak
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat lemak bagi tubuh
4. Untuk mengetahui sumber-sumber lemak
5. Untuk mengetahui akibat dari kekurangan lemak
6. Untuk mengetahui akibat kelebihan lemak
7. Untuk mengetahui proses metabolism lemak
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh, lemak yang
beredar didalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produk
organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Lipida adalah golongan senyawa organic yang sangat heterogeny yang


Menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa
organic kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari
makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat umum sebagai berikut:

- Tidak larut dalam air


- Larut dalam pelarut organic seperti benzene, eter, aseton, kloroforn, dan
karbontetraklorida.
- Mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor.
- Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
- Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

B. KLASIFIKASI LEMAK
1. Berdasarkan Penampilannya

Berdasarkan penampilannya lemak terbagi menjadi “ lemak tak terlihat”


(visible fat) misalnya lemak hewani, mentega, margarin, shortening serta “ lamak
tidak terlihat” (invisible fat) misalnya lemak dalam susu, kuning telur, daging, dan
dalam biji-bijian atau kacang-kacangan.
2. Berdasarkan Panjang rantai karbonnya

Berdasarkan Panjang rantai karbonnya, asam lemak digolongkan menjadi tiga


macam, yaitu : 1. Berantai pendek (short chain fatty acids, SCFA), yang
mempunyai dua samapai empat atom karbon, 2. Berantai medium (medium chain
fatty acids, MFCA) yang mempunyai enam sampai dua belas atom karbon. 3.
Berantai Panjang ( long chain fatty acids, LCFA), yang mempunyai atom karbon
lebih dari 12 buah.

3. Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya lemak dibedakan menjadi lemak hewani dan lemak


nabati. Kelebihan lemak nabati adalah karena banyak diantaranya yang
mengandung asam lemak esensial, yaitu asam linoleate, dan linoleate dalam
jumlah tinggi, misalnya minyak keledai, jagung, dan minyak biji bunga matahari,
asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh,
sehingga harus disuplai dari makanan. Semula arahidonat digolongkan sebagai
asam lemak esensial, tetapi ternyata tubuh dapat mensintesisnya dari linoleate.
Defisiensi asam lemak esensial dapat menyebabkan timbulnya penyakit kulit
(dermatitis) terutama pada anak-anak.

4. Berdasarkan jenis ikatannya


Berdasarkan kandungan ikatan rangkap pada rantai karbonnya, asam lemak
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acids, SFA) yaitu asam lemak yang tidak
mengandung ikatan rangkap sama sekali (ikatan tunggal), contoh asam butrat
(C4).
2. Asam lemak tidak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acids, MUFA) yaitu
asam lemak yang hanya mengandung satu ikatan rangkap, contohnya asam
oleat (C18:1)
3. Asam lemak tidak jenuh jamak (poly-unsaturated fatty acids, PUFA)
contohnya: asam linoleate ( dua ikatan rangkap C20:4), eikosapentaenoat
(lima ikatan rangkap, C20:5, dan dokosaheksaenoat (enam ikatan rangkap,
C22:6)

C. FUNGSI LEMAK BAGI MANUSIA

- Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39,06
Kjoule atau 9,3 Kcal. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen stratural pada
membrane sel yang berkaitan dengan karbonhidrat dan protein demi menjelankan air
ion dan molekul air, keluar dan masuk kedalam sel.
- Menjadi supensi bagi vitamin A,D,E dan K yang berguna untuk proses biologis.
- Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
- Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama
yang membentuk membrane semua jenis sel
- Sel eukariotik di sekat menjadi organel ikatan-ikatan membrane yang melaksanakan
fungsi biologis yang berbeda.

D. SUMBER LEMAK
Sumber lemak dibagi menjadi dua yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
Berikut ini berbagai jenis makanan dari lemak nabati dan lemak hewani:

Sumber Lemak Nabati

1. BUAH ALPUKAT
Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan buah berukuran sedang ini bisa
berisi 22 garam lemak. Buah ini juga menyediakan 20 manfaat Kesehatan penting,
di antaranya meningkatkan nutrisi termasuk serat, kalium, vitamin E dan B, serta
asam folat.

Selain itu, alpukat masih memiliki banyak manfaat lain, yaitu sifat anti-
inflamasi, meningkatkan penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak seperti beta
karoten dan licin, kemudian meningkatkan kandungan lemak lipid, juga
menghambat dan menghancurkan sel-sel kanker mulut.

2. KACANG KENARI
Kenari hanya memberikan kenikmatan Ketika dikonsumsi, melainkan juga
sumber nutrisi yang kaya lemak tak jenuh tunggal. Jenis makanan ini telah
direkomendasikan untuk meraka yang memiliki masalah kardiovaskular dan
bermanfaat sebagai sifat anti-kanker, efek anti-inflamasi, serta sifat kesehtan otak,
untuk memproleh manfaat dari kenari,anda bisa mengkonsumsinya dalam salad
atau hidangan sayuran dan buah-buahan.

3. KACANG KEDELAI
Kedelai mengandung banyak zat bermanfaat, seperti sumber protein, lemak,
vitamin, mineral, juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan
asam amino pada kedelai paling lengkap dan seimbang di banding kacang lainnya.

Kandungan lemak pada kedelai aman bagi penderita kolestrol. Kedelai


mengandung lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda. Lemak pada kedelai berkhasiat mengurangi kadar
kolestrol dan trigliserida, yaknik komponen-komponen lemak di dalam darah yang
berbahaya bagi Kesehatan.

4. MENTEGA SHEA
Shea ( vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di afrika. Bijinya
bisa diekstrak untuk diambil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi
kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.

5. MINYAK KELAPA
kelapa mengandung asam laurat, yaitu suatu asam lemak penting yang
ditemukan berlimpah pada air susu ibu. Kandungan ini memiliki efek antivirus
yang ampuh terhadap tubuh dan baik untuk tiroid, serta tidak meningkatkan
kolesterol bila dikonsumsi dalam diet kya asam lemak esesial.
Sumber Lemak Hewani

1. MINYAK IKAN

Banyak manfaat dari minyak ikan karena adanya asam lemak omega-3
esensial, seperti DHA dan EPA. Asam lemak esensial yang berguna dalam minyak
ikan adalah alfa-linolenat dan gamma-linolenat. Menurut the American Heat
Association, omega-3 efektif dalam mengurangi insiden penyakit kardiovaskular. Ini
adalah salah satu alasan minyak ikan dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit
jantung.

Minyak ikan juga dikenal sebagai anti-inflamasi yang efektif dan antidepresi
alami, serta melindungi dari penyakit Alzheimer dan attention deficit hyperactivity
disonder(ADHD). Sementara itu, pastikan anda memperoleh bentuk murni dari
minyak ikan, artinya bebas zat murkiri dan kontaminan lainnya.

2. DAGING

Daging merupakan makanan yang kaya akan sumber lemak. Daging sapi
dianggap pilihan yang paling populer dari semua daging merah. Daging sapi tanpa
lemak mengandung 60% dari nilai kecukupan harian untuk protein hanya dalam
100gram. Namun, daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap
meningkatkan risiko kanker.

3. TELUR

Selama ini telur dikenal sebagai sumber protein. Nyatanya, selain mengandung
protein, telur juga mengandung banyak lemak. Bagian telur yang mengandung protein
adalah bagian putih telurnya, sedangkan yang mengandung lemak adalah kuning telur.
4. SUSU

Komposisi susu diantaranya terdiri atas air, bahan kering, lemak, bahan kering,
tanpa lemak,protein, dan laktosa. Susu sapi memiliki kadar lemak 3,1%, protein 2,8%,
bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1%, sedangkan komposisi susu
kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%, bahan kering 15,32%, bahan
kering tanpa lemak 8,97%. Berdasaran hasil komposisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bahan kering. Kadar lemak, dan protein susu kambing lebih tinggi daripada
susu sapi. Asam lemak yang berasal dari lemak hewani yang sangat penting bagi
manusia, misalnya: asam palmiat, asam stearate dan asam oleat.

E. AKIBAT KEKURANGAN LEMAK

Terjadinya kekurangan lemak dan kekurangan asam lemak dalam tubuh


manusia akan menunjukkan akibat-akibat sebagai berikut:

1. Kekurangan lemak dapat menimbulkan pengurangan ketersediaan energi. Karena


energi harus terpenuhi maka terjadilah katabolisme atau perombakan protein,
cadangan lemak yang semakin berkurang akan sangat berpengaruh terhadap berat
badan, berupa penurunan berat badan.
2. Kekurangan asam lemak akan berpengaruh terhadap tubuh, berupa gangguan pada
pertumbuhannya, berupa timbulnya kelainan pada kulit khusus pada balita terjadi
luka pada hati.

F. AKIBAT KELEBIHAN LEMAK

Terjadinya kelebihan lemak dan asam lemak dalam tubuh manusia akan
menunjukkan akibat-akibat sebagai berikut:

1. Kelebihan lemak dapat menimbulkan obesitas yang merupakan factor risiko


dalam penyakit kardiovaskuler karena dapat menyebabkan hipertensi dan
timbulnya diabetes. Anak-anak yang terlalu banyak mengkonsumsi lemak dapat
menimbulkan gejala sakit perut atau mulas. Hal ini mungkin disebabkan oleh
makanan yang banyak mengandung lemak cenderung menyebabkan cepat haus
dan banyak minm, yang dapat menyebabkan terjadinya emulsi. Hal itulah yang
diperikirakan sebagai penyakit mulas dan sakit perut.
2. Kelebihan asam lemak dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Asam
lemak dapat menyebabkan darah bersifat lengket pada saluran darah sehingga
dapat mudah menggumpal. Di samping itu, asam lemak mampu merusak dinding
saluran drah (arteri) sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah dan akan
menyebkan arterioskleros.
G. METABOLISME LEMAK

Metabolisme lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari


asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. Dalam
memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari
karbonhidrat. Karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis
setelah makan makanan yang kaya akan lemak. Lemak dalam tubuh kita akan masuk
ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan. Sehingga
bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida
(trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbonhidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka Panjang. Jika sewaktu-waktu tidak tersedia sumber
energi dari karbonhidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet
maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolysis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetail KoA dari hasil metabolisme karbonhidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA
dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya, kolesterol mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton ( aseto, asetat, hidroksi butiran, dan
aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan asam basa yang dinamakan asidosis metabolic. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian.

Oksidasi asam lemak jenuh ( oksidasi beta asam lemak )

Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung
lemak, tetapi dapat pula berasal dari karbonhidrat dan protein. Hal ini dapat terjadi
karena ada hubungan antara metabolisme karbonhidrat, lamak, protein atau asam
amino. Asam lemak yang terjadi pada proses hidrolisis lemak, mengalami proses
oksidasi danmenghasilkan asetil-KoA. Berikut ini tahap-tahap reaksi:

1. Pembentukan asil-KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis enzim asil-
KoA sintase ( tiokinase ). Mula asam lemak bereaksi dengan ATP dan enzim
membentuk kompleks enzim-asiladenilat. Molekul asilaadenilat terdiri atas gugus
asil yang berikatan dengan gugus fosfat pada AMP. Molekul ATP dalam reaksi ini
diubah menjadi AMP dan pirofosfat. Kemudian asil AMP bereaksi dengan
koenzim A membentuk asil-KoA. Pirofosfat dengan segera terhidrolisis menjadi 2
gugus fosfat. Setelah menjadi lemak aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim
karnitin palmitoyl transferase I yang terdapat pada membrane eksterna
mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa
tersebut bisa menembus membrane interna mitokondria. Pada membrane interna
mitokondria terdapat enzim karnitin translocase yang bertindak sebagai
pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar. Asil karnitin yang masuk
ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan dikatalisir oleh
enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membrane interna mitokondria
menjadi asil KoA dan karnitin di bebaskan. Asil KoA yang sudah berada dalam
mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.
2. Reaksi kedua ialah pembentukan enoil-KoA dengan cara oksidasi. Enzim asil-
KoA dehydrogenase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim yang
dibutuhkan dalam reaksi ini ialah FAD yang berperan sebagai ekseptor hydrogen.
Dua molekul ATP di bentuk untuk tiap pasang electron yang di transportasikan
dari molekul FADH melalui transport elekron.
3. Reaksi ketiga, enzim enoil-KoA hydratase merupakan katalis yang menghasilkan
L-hidroksiasil koenzim A. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi terhadap ikatan rangkap
antara C-2 dan C-3.
4. Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil-KoA menjadi
ketoasil-KoA. Enzim L-hidroksiasil koenzim A dehydrogenase merupakan katalis
dalam reaksi ini dan melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH. Proses
oksidasi Kembali NADH ini melalui transport electron menghasilkan 3 ATP.
5. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan asetil-
KoA dan asil-KoA yang mempunyai jumlah atom C yang dua buah lebih pendek
dari molekul semula. Asil-KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami
metabolisme lebih lanjut melalui reaksi tahap 2 sehingga tahap 5 dan demikian
seterusnya sampai rantai C pada asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul,
asetil-KoA. Selanjutnya asetil-KoA dapat teroksidasi menjadi CO2 dan H2O
melalui siklus asam sitrat atau digunakan untuk reaksi-reaksi yang memelukan
asetil-KoA.
Oksidasi asam lemak tidak jenuh
Seperti pada asam lemak jenuh, tahap pertama oksidasi asam lemak tidak jenuh adalah
pembentukan asil-KoA. Selanjutnya molekul asil-KoA dari asam lemak tidak jenuh tersebut
mengalami pemecahan melalui proses oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, hingga
terbentuk senyawa-sis-sis-asil KoA atau trans-sis-asil KoA, yang tergantung pada letak ikatan

Sintesis Asam Lemak


Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam lemak, artinya
pembentukan asam lemak Sebagian besar berlangsung melalui jalur metabolic lain, walaupun
ada Sebagian kecil asam lemak yang di hasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian
asam lemak di dalam mitokondria,
Pada hakikatnya, sintesis asam lemak berasal dari asetil-KoA. Enzim yang bekerja sebagai
katalis adalah adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma, sedangkan
enzim pemecah asam lemak terdapat di mitokondria. Reaksi awal adalah karboksilasi asetil-
KoA menjadi malonil-KoA ini, malonil-KoA karboksilase yang mempunyai gugus prostetik
biotin sebagai katalis. Reaksi pembentukan malonil-KoA sebenarnya terdiri dari 2 reaksi
sebagai berikut:
1. Biotin terikat pada suatu protein yang disebut protein pengangkut karboksilbiotin.
Biotin karboksilase adalah enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi
karboksilase bioti.
2. Reaksi kedua ialah pemindahan gugus karboksilat kepada asetil-KoA yang di katalis
oleh transkarboksilase.
Tahap berikutnya dalam sintesa asam lemak adalah pembentukan asetil ACP dan
malonil ACP, dengan katalis asetiltransasilase dan maloniltransasilase. Asam lemak
dengan jumlah atom C ganjil disintesis berawal dari propionil ACP. Asetil ACP dan
malonil ACP bereaksi membentuk asetoasetil ACP, dengan enzim asil-malonil ACP
Kondensase sebagai katalis. Para reaksi kondensasi ini, senyawa 4 atom C dibentuk
dari senyawa 2 atom C dengan senyawa 3 atom C dan CO2 dibebaskan. Tahap
selanjutnya ialah reduksi gugus keto pada C nomor 3, dari asetoasetil ACP menjadi 3-
hidroksil butiril ACP dengan ketoasil ACP reductase sebagai katalis. Kemudian 3-
hidroksi butiril ACP diubah menjadi krotonil ACP dengan pengeluaran molekul air
( dehidrasi ).
Enzim yang bekerja pada reaksi ini ialah 3-hidroksi asil ACP dehydratase. Reaksi
terakhir dari putaran pertama sintesis asam lemak ialah pembentukan butiril ACP dari
krotonil ACP dengan perpanjangan rantai C ini telah mengubah asetil-KoA menjadi
butiril ACP. Putaran kedua pada proses perpanjangan rantai C dimulai dengan reaksi
butiril ACP dengan malonil ACP dan seterusnya seperti reaksi-reaksi pada putaran
pertama. Demikian setelah beberapa putaran maka asam lemak terbentuk pada reaksi
terakhir yaitu hidrosis asil ACP menjadi asam lemak dan ACP.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Satu gram
minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbonhidrat dan protein
hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak nabati mengandung asam-asam
lemak esensial seperti asam linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah
penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga
berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A,D,E dan K.

Klasifikasi lemak sangatlah beragam seperti, berdasarkan sumbernya, jenis ikatannya,


Panjang rantai karbonnya, dan berdasarkan penampilannya. Lemak juga memiliki
fungsi yang bermacam-macam contohnya saja adalah sebagai cadangan makanan
untuk tubuh kita.

B. SARAN

Lemak memang sangat berguna untuk tubuh kita dan alangkah baiknya jika
penggunaannya sesuai dengan kebutuhan tubuh kita, tidak kekurangan lemak dan juga
tidak kelebihan lemak, karena setiap yang tidak sesuai memiliki dampaknya tersendiri
seperti penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung : Alfa Beta

https://www.scribd.com/document/354747827/Klasifikasi-Lemak
https://www.academia.edu/9716757/Jenis_dan _Sumber_Lemak
https://www.academia,edu/10986178/LEMAK_AMAMI_

Anda mungkin juga menyukai