Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN

Disusun oleh:
1. Alfiyah (21.03714.0004)
2. An Nisa Nur Rachmadilla (21.03714.0005)
3. Femy Sulvi Andari (21.03714.0022)
4. Iqbal Nasikin (21.03714.0028)
5. Meliatul Hasanah (21.03714.0035)

PRODI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadurat Allah SWT yang telah
melimpakan rahmat, tauhid dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN“ yang
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik
Dasar. Melalui usaha dan doa yang selalu menyertai penulis, serta bantuan moril
maupun materi yang menunjang bagi penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Dengan terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan waktu, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun penyajiannya.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Demikian dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Terimakasih.

11 Oktober 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah...................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Lemak ............................................................................ 2


2.2. Jalur Pengangkutan Lemak Dalam Darah.................................... 3
2.3. Proses Metabolisme Lemak......................................................... 4
2.4. Proses Metabolisme Jaringan Lemak........................................... 5
2.5. Definisi Protein............................................................................ 6
2.6. Proses Metabolisme Protein dan Asam Amino............................ 9
2.7. Penguraian Protein Dalam Tubuh................................................ 12

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................. 14


3.2. Saran ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak
esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya
kolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang
peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma,
tekstur, rasa dan penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu
menjadi rendah lemak (low fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu
karakteristik fisik menjadi hilang.

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling
utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer darimonomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel
tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak
di dalam tubuh. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau sub unit enzim.

1.2. Rumusan Masalah


a.Apakah yang dimaksud dengan lemak ?
b.Bagaimana jalur pengangkutan lemak dalam darah ?
c.Bagaimana proses metabolisme lemak ?
d.Apa pengertian dari protein?
e.Bagaimana Proses metabolism protein?
f. Bagaimana penguraian protein dalam tubuh?
1.3 Tujuan Makalah
a. Mengetahui pengertian lemak dan protein
b. Mengetahui jalur pengangkutan lemak dalam darah
c. Mengetahui proses metabolime lemak dan protein
d. Mengetahui penguraian protein dalam tubuh

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lemak
Lipid (lemak) adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam
air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform,
benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar,
1974).

Lipid adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam semua
bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut
non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter. (Murray dkk, 2003)

Lipid merupakan kelompok heterogen dari senyawa yang lebih berkerabat karena
sifat fisiknya disbanding sifat kimianya. Kelompok ini mempunyai sifat umum,
yaitu:

1. Relatif tidak larut dalam air.

2. Larut di dalam pelarut non polar, seperti eter, kloroform, serta benzene.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dalam
darah lemak berbentuk cholesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat
panjang.

Yang penting untuk diketahui dalam rangka menjaga kesehatan tubuh adalah
kadar cholesterol dalam darah, total cholesterol agar diusahahakan tidak melebihi
angka 200. Kadar HDL (disebut cholesterol baik) agar lebih dari 45 dan LDL (sering
disebut cholesterol jahat) tidak melebihi 110.

Kelebihan cholesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner


pada jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel2 jantung bisa mati
(iskemia) dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian.

Ada lemak lain dalam darah yang disebut Trigliserid, ini sintesa dari molekul
glukosa / gliserol yang diikat oleh dua asam lemak. Untuk menjaga kesehatan, maka
kadar trigliserid dalam darah juga agar diusahakan di bawah 200.

2
2.2 Jalur Pengangkutan Lemak Dalam Darah
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan
jalur endogen

a. Jalur eksogen

Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam
bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi
mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak
bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak
atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi.
Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan
kolesterol bebas.

Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu,
yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses
penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui
saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen.

Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang
dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan
enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam
aliran darah.

b. Jalur endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari


mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam
lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah
dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan
dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density
Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL
(Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total

3
dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas
menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.

Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana


pertama- tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL
bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya
istilah LDL- Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak
“baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.

Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid
ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk
VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa
kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.

2.3. Metabolisme Lemak

Pemecahan lemak akan dikatalisis oleh enzim hidrolitik lipid seperti lipase.
Lemak akan dihidrolisis dalam bentuk teremulsikan oleh senyawa empedu yang
disekresikan hati ke dalam usus dua belas jari. Ketika lemak telah teremulsi, lipase
yang dihasilkan oleh pankres akan memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
yang akan diserap ke dalam tubuh melalui dinding usus penyerapan.

Gliserol dan asam lemak akan diangkut oleh pembuluh darah menuju ke seluruh
tubuh. Pada umumnya, gliserol dan asam lemak akan tereseterifikasi secara alami
membentuk senyawa lipoprotein yang disebut dengan kilomikron. Lipoprotein lipase
yang akan memecah kilomikron menjadi asam lemak untuk digunakan sebagai energi
atau disimpan dalam jaringan adpiosa (lemak) di bawah jaringan kulit (hipodermis).

Lemak akan dibawa terlebih dahulu ke dalam hati oleh pembuluh darah vena
porta hepatica bersama dengan nutrisi makanan lainnya. Lemak akan dikatabolik
menjadi tryglyserol yang dapat menjadi VLDL (very low density lipoproteins = lemak
jahat) atau LDL (low densisty lipoproteins) berdasarkan pada jenis lemak yang masuk
ke dalam tubuh. VLDL dapat berpengaruh buruk bagi tubuh, karena mampu
menyebabkan aterosklerosis (penyumbatan oleh lemak).

4
Lemak dapat digunakan sebagai sumber energi yang akan menggantikan glukosa
dari karbohidrat. Lemak akan diubah menjadi keton untuk dapat masuk ke jalur
glikolisis (pemecahan glukosa). Reaksi ini dikenal sebagai glukoneogenesis yaitu
reaksi pemebentukan gula dari senyawa bukan karbohidrat. Reaksi merupakan reaksi
reversible, artinya pada kondisi tertentu kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak
melalui reaksi lipogenesis.

Pembentukan glukosa dari senyawa lemak ini dirangsang oleh hormon glukagon
dan glukokortikoid yang disekresikan pada kondisi dimana tubuh membutuhkan
energi namun asupan glukosa menipis. Hasil energi yang diperoleh melalui
perombakan lemak yaitu sebanyak 130 ATP (1gram pemecahan lemak menghasilkan
9,2 kalori).

Berbeda dengan pengangkutan nutrisi lainnya, lemak akan diangkut oleh sistem
limfatik (getah bening) bersama dengan sel – sel darah putih. Selanjutnya, lemak akan
dikembalikan ke dalam aliran darah dalam pembuluh darah. Lemak yang masuk ke
dalam hati akan diubah menjadi VLDL yang tidak baik bagi tubuh. Sementara jika
lemak diedarkan ke sel – sel otot maka lemak akan dioksidasi untuk menghasilkan
energi melalui reaksi respirasi di dalam mitokondria. Kelebihan lemak akan disimpan
di jaringan hipodermis. Sel – sel adiposit merupakan sel penyimpanan lemak di dalam
tubuh pada jaringan hipodermis. Lemak akan disimpan di dalam sel tersebut dalam
bentuk vakuola. Semakin banyak kandungan lemak maka akan semakin besar sel
adipositnya atau akan semakin banyak sel adiposit dengan simpanan lemak dalam
vakuola.

2.4 Metabolisme Jaringan Lemak


Proses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya,
dan dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang
terdapat di dalam kelenjar air liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan
didalam esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian ke lambung,
di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas
memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses
ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah

5
terbatas. lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu dari
kontong empedu mengemulsi lemak. anzim lipase yang berasal dari pankreas dan
dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida,
monogliserida, gliserol, dan asam lemak. fosfolipida yang berasal dari pankreas juga
menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. kolesteorolesterase
berasal dari pankreas menghidrolisis ester kolesterol. lalu pencernaan masih berlanjur
ke dalam usus besar, sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat
makanan, dikeluarkan melalui feses.dan dari usus halus lemak yang telah mengalami
proses hidrolisi alan masuk ke dalam proses metabolisme lemak.

Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan fungsi
utamanya adalah sebagai cadangan energi. sebagai cadangan energi, tubuh akan
menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya disimpan dalam sel
lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak memiliki enzim khusus di
permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan
trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke
dalam sel.

Jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis
simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskan ke dalam
pembuluh darah. pada sel yang membutuhkan, komponen ini kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, CO2 dan H2O. pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan
berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya
dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat
dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. tanpa karbohidrat akan
diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat
menimbulkan ketosis.

Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan


karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak
sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak juga.

2.5. Pengertian Protein

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer darimonomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

6
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfurserta fosfor.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, danpolinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling
banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada
tahun 1838.
Sumber Protein; makanan yang mengandung protein atau merupakan sumber
protein antara lain sebagai berikut :
 Daging
 Ikan
 Telur
 Susu, dan produk sejenis Quark
 Tumbuhan berbji
 Suku polong-polongan
 Kentang
Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh
manusia antara lain sebagai berikut :
 Sumber energi
 Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
 Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
 Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :


Fungsi Jenis Contoh
Katalitik Enzim Katalase pepsin
Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin
Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin
Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin
(telur), feritin (penyimpan
besi)

7
Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam
lemak) hemoglobin
(oksigen)
Pengatur Protein hormon Insulin
enzim pengatur Fosfofruktokinasa
Perlindungan Antibodi Imun globulin
Protein penggumpal Trombin, fibrinogen
Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin
bakteri (bortulisme,
difteri)

Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma, antibodi,
hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak
protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein
fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku);
dan aktin-miosin. Macam protein yaitu :
 Peptide: 2 – 10 asam amino
 Polipeptide: 10 – 100 asam amino
 Protein: > 100 asam amino
 Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
 Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
 Lipoprotein: gabungan lipid dan protein.
Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa memben-tuk suatu struktur yang
khas (konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga
dimensi suatu protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat struktur
pada protein: struktur primer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk quar-
terner.
Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang bergabung
melalui ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi suatu
pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur
sekunder yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah
silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu
helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai

8
polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel.

Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua
asam amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk
protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak
ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida
dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri
atas 4 rantai polipeptida maka dinama-kan sebagai struktur quarterner. Masing-
masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya
ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro- statik, ikatan hidrogen,
atau interaksi hidrofobik).

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Suatu protein


merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan
peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari
suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari asam amino lainnya. Ketika dua
asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakandipeptida.
Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang panjang dari
gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25
residu asam amino) dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).
2.6 Proses Metabolisme Protein dan Asam Amino

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di


usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian
besar zat makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran
pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk
darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam
sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim).
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein b
vPerubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-
enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam
amino. Berikut proses pencernaan protein :

9
Zat makanan yang mengandung protein masuk ke dalam mulut
Proses mengunyah

Masuk ke dalam lambung


Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton
yang masih merupakan derivat proteinyang agak besar.

Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu, secara
intermitten masuk ke dalam duodenum melalui spinkter pilorus
Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan asam dalam kimus →
pH menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya).
Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin → mengubah
protein asli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida

Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase:


-Karboksipeptidase
→menghidrolisis ikatan peptida terminal Peptida yang
pada ujung karboksil rantai polipeptida lebih rendah
Aminopeptidase & Dipeptidase
→memecahkan ikatan peptida terminal Asam amino
pada ujung amino bebas rantai polipeptida bebas

Isi duodenum terus masuk ke dalam usus

Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga
mengandung enzim aminopeptidase & dipeptidase

Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir
seluruhnya berubah menjadi asam amino penyusunya

10
Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus

Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme


menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam
darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam
amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh
darah ke jaringan-jaringan tubuh.
Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam
amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju
ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan- jaringan
tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel).

Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein
dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi
protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh
maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel
tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan
proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg


keluar dari tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada
masa penyembuhan, masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg
negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu
kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang terdapat pada orang dewasa
normal dan sehat.

Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam amino
diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam

11
sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi
asam keto dalam siklus sitrat.

Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme
protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses
anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang
terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:
- Absorbsi melalui dinding usus
- Hasil katabolisme protein dalam sel
- Hasil anabolisme asam amino dalam sel
2.7. Penguraian Protein dalam Tubuh

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein
tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui
proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru,
sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino
untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein jadi
asam amino terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi;
proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi
maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat
masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut
:
a. Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
b. Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga
menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu
jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan
(sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan
penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk
pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein

12
setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada
asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun
asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang
bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu kelebihan
konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat
apapun.
Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan yang
berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang dan urutan
asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein
yaitu :
1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel
baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel mati.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Metabolisme dalam arti sederhannya merupakan laju dari pembakaran kalori


tubuh bertahan hidup. tubuh menghasilkan energi untuk bertahan hidup. ingatlah
bahwa tubuh anda membutuhkan energi setiap saat bahkan ketika tidur, sehingga
melewatkan makan adalah hal yang paling buruk dalam hidup anda. dalam program
diet,Anda harus menjaga tingkat metabolisme agar tetap tinggi, melewatkan makan
akan membuat metabolisme melamban sehingga kalori cenderung tersimpang dalam
tubuh.

Berdasarkan makalah ini, Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat
diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun
dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid
tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama
lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam
lemaknya maupun sifat- sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam
kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril
ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan
protein (lipoprotein).

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.
Protein adalahsenyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan
pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen protein.

3.2. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dari penulis, diharapkan
pembaca mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang materi lemak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B.


Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.)

Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 27. EGC cetakan I: 2009

Martoharsono Soeharsono: Biokimia2. Gadjah Mada University Press: 2006

Poedjiadi Anna dan Supriyanti F.M. Titin: Dasar-Dasar Biokimia: UI-Press,

2007 Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 24. EGC, 1999

Adi, Nur. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Poltekkes Kemenkes RI


Makassar Jurusan Analis Kesehatan.

Colby. 1992. Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma. Jakarta: EGC

Harjasasmita. 1996. Ikhtisar Biokimia dasar B. Jakarta: FKUI


Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17.
Jakarta: EGC.
Hart, Harold. 1983. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI Press
Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta

Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung: ITB

15

Anda mungkin juga menyukai