Di Susun Oleh :
Kelompok A3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
mungkin. Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah biokimia yang
dengan ikhlas membimbing dan mengarahkan kami serta memberikan waktu untuk
menyelesaikan laporan ini. Walaupun kami sadari dalam penulisan laporan ini masih
banyakkekurangan.
Kami berharap laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun pembaca. Baik dalam rangka memberi wawasan ataupun pengetahuan. Kami
sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
perbaikan laporan ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Akhir kata kami tutup kata pengantar ini dengan kata maaf apabila terdapat kata-
i
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………… i
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol
memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk
dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan horon-
hormon steroid.
Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akantertimbun didalam dinding pembuluh
darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut ateroklerosis yaitu penyempitan atau
pengerasan pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal
diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya
karena makanan okstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai
makanan sampah (junkfood).
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kolesterol
Kolesterol adalah lipida struktural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi sebagai
komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Kolesterol merupakan bahan yang
menyerupai lilin,sekitar 80% dari kolesterol diproduksi oleh hati dan selebihnya diperoleh
dari makanan yang kaya kandungan kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan
dasar susu. Kolesterol sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon, vitamin D,
lapisan pelindung sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin (vitamin A, D, E, K)
mevalonat dari asetil-CoA. (b) Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan
CO2. (c) Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa antara
skualen.( d) Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk, yaitu
lanosterol. (e) Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahap lebih lanjut
Prekusor yang digunakan oleh hati untuk mensintesis kolesterol adalah asetil
Koenzim-A (asetil KoA) yang merupakan hasil metabolisme karbohidrat atau lemak.
Biosintesis kolesterol terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama melibatkan perubahan
asetil CoA menjadi 3-hidroksi-3- metilglutaril-CoA (HMG-CoA) yang dikatalisis oleh enzim
diubah menjadi molekul dasar isoporen yaitu isopentenyl pyrophospat (IPP), bersamaan
dengan hilangnya CO2. Tahapan ketiga adalah terjadinya proses polimerisasi enam molekul
isoprenoid untuk membentuk molekul skualen. Tahap paling akhir adalah proses terbentuknya
inti steril dari skualen yang kemudian akan diubah menjadi kolesterol (Koolman, 2005).
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak
bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam
sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut dimodifikasi dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam plasma. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat
Pemeliharaan penyaluran kolesterol darah ke sel melibatkan interaksi antara kolesterol dari
makanan dan sisntesis kolesterol oleh hati. Apabila jumlah kolesterol dari makanan
meningkat sintesis kolesterol oleh hati dihentikan karena kolesterol dalam darah secara
langsung menghambat suatu enzim hati yang penting untuk sintesis kolsterol. Dengan
demikian semakin banyak kolesterol yang dimakan semakin sedikit kolesterol yang
dibentuk oleh hati. Sebaliknya apabila asupan kolesterol melalui makanan berkurang hati
mensintesis lebih banyak kolesterol karena efek inhibisi kolesterol pada enzim hati tersebut
Lipid darah diangkat dengan 2 cara yaitu jalur eksogen dan jalur endogen
(Suyatna,2011)
1. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas sebagai
kilomikron. Kilomikron ini diangkut ke dalam saluran limfe lalu ke dalam darah via duktus
torasikus. Dalam jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis oleh
lipoprotein lipase yang terdapat di permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis ini maka akan
terbentuk asam lemak dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan menembus endotel
dan masuk ke dalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali
Kilomikron remnant ini akan dibersihkan oleh hati dari sirkulasi dengan mekanisme
endositosis oleh lisosom. Hasil metabolisme ini berupa kolesterol bebas yang akan
digunakan untuk sintesis berbagai struktur (membran plasma, myelin, hormone steroid,
dsb) disimpan dalam hati sebagai kolesterol ester lagi, diekskresi ke dalam empedu atau
diubah menjadi lipoprotein endogen yang dikeluarkan ke dalam plasma. Kolesterol juga
dapat disintesis dari asetat dengan pengaruh enzim HMG-CoA reductase yang menjadi
aktif jika terdapat kekurangan kolesterol endogen. Asupan kolesterol dari darah juga
diatur oleh jumlah reseptor LDL yang terdapat pada permukaan sel hati.
A. Jalur endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam
bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL), kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis
oleh Lipoprotein Lipase (LPL) menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu
Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan LDL. LDL mengalami katabolisme melalui
jalur reseptor dan non reseptor. Jalur katabolisme reseptor dapat ditekan oleh produksi
kolesterol endogen.
1. Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar yang terdiri 80%
oleh LPL sehingga diameternya jadi mengecil. Komponen lipid permukaan dan
2. Lipoprotein berdensitas tinggi HDL memiliki pretein lebih banyak dan koleterol
lebih sedikit. HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan risiko PJK.
Efek protektifny diduga karena mengangkut kolesterol dari perifer untuk
kolesterol terbesar pada manusia (70% total). Partikel LDL mengandung trigliserida
sebanyak 10% dan kolesterol 50%. Jalur utama katabolisme LDL berlangsung
lewat reseptor mediated endositosis di hati dan sel lain. Ester kolesterol dari LDL
Produksi enzim HMG Co-A reductase dan reseptor LDL diatur lewat transkripsi
perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam lemak bebas
untuk disimpan dalam jaringan adipose serta bahan oksidasi di jantung dan otot
skelet. Karena asam lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat,
5. Lipoprotein densitas IDL mengandung trigliserida 30% dan kolesterol 20%. IDL
LDL.Kadar tidak terlalu besar kecuali jika terdapat hambatan konversi lebih lanjut.
Kolesterol total plasma tersusun atas turunan kolesterol dan VLDL, LDL dan HDL.
Pemeriksaan kadar dari VLDL, LDL dan HDL dapat menentukan ada atau tidaknya
peningkatan kolesterol plasma. Peningkatan kadar LDL dan VLDL serta penur
BAB III
PEMBAHASAN
Hati dan usus adalah organ penting dalam pengaturan metabolisme kolesterol. Kolesterol
yang diangkut ke hati melalui lipoprotein menjadi substrat untuk sintesis asam empedu dan dapat
disekresi ke dalam empedu dalam bentuk asam empedu dan kolesterol. Asam empedu dan
kolesterol ini dilepaskan ke usus besar dan diserap kembali melalui jalur sirkulasi enterohepatik.
Namun, sekitar 50 persen dari kolesterol yang disekresikan ke saluran pencernaan tidak
diabsorpsi dan diekskresikan. Dengan demikian, jalur enterohepatik merupakan rute utama untuk
menghilangkan kolesterol dari tubuh (Burgess, Sinclair, Chretien, Boucher, dan Sparks, 2006).
Asam empedu adalah produk akhir metabolisme kolesterol. HDL merupakan sumber
kolesterol untuk sintesis asam empedu sehingga sebagian besar kolesterol yang belum
teresterifikasi dari HDL diubah menjadi asam empedu. Perubahan kolesterol menjadi asam
empedu dimulai oleh enzim P-450 di hati, kolesterol 7α-hidroksilase. Hal ini diikuti oleh
beberapa hidroksilasi dari struktur cincin steroid kolesterol dan pembelahan rantai samping.
Dengan demikian, asam empedu tetap mempertahankan sifat lipofilik dan hidrofilik. Sifat
ampifatik ini memungkinkan untuk pembentukan misel campuran dengan fosfolipid dan
yang mempengaruhi homeostasis kolesterol. Kemampuan untuk mengangkut asam empedu dan
sekresi/ekskresi lemak empedu. Sebuah transporter membran khusus akan dapat memfasilitasi
ekskresi kolesterol bebas ke dalam empedu. Setelah disekresi ke dalam empedu, asam empedu
membentuk interaksi molekul yang sangat kuat untuk fosfolipid sehingga kolesterol bebas dapat
diangkut ke dalam usus. Sebagian besar asam empedu akan diserap di dalam saluran usus.
Dengan demikian, hingga 95% asam empedu diserap kembali oleh usus ke dalam vena portal
dan kembali ke hati, yang berfungsi untuk mengatur sintesis asam empedu atau diresirkulasi ke
pengaruh besar pada tingkat sintesis asam empedu dan akibatnya akan mempengaruhi juga
homeostasis kolesterol. Kolesterol empedu juga diatur oleh sirkulasi enterohepatik. Sekitar 20-
80% dari kolesterol empedu akan diserap kembali oleh tubuh. Persentase penyerapan ini berbeda
diubah menjadi produk yang lebih kompleks dalam organisme hidup. Dalam biosintesis,
senyawa dimodifikasi, diubah menjadi senyawa lain, atau digabungkan bersama untuk
membentuk makromolekul. Proses ini terkadang terdiri dari jalur metabolik. Beberapa dari jalur
biosintesis ini berlokasi didalam organel sel tunggal, sementara lainnya melibatkan enzim yang
berlokasi di dalam organel sel ganda. Contoh dari jalur biosintesis ini diantaranya pada produksi
komponen membran lipida dan nukleotida. Biosintesis biasanya bersinonim dengan anabolisme.
(misalnya ATP), dan enzim katalitik yang mungkin memerlukan koenzim (misalnya NADH,
makromolekul. Beberapa makromolekul biologis penting meliputi: protein, yang terdiri dari
monomer asam amino yang bergabung melalui ikatan peptida, dan molekul DNA, yang terdiri
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak stero yang ditemukan pada
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan
molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol merupakan jenis khusus lipid yang disebut
steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4
cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan
testosteron; semua hormon steroid ini terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol.
Selain penting untuk struktur sel hewan, kolesterol juga berfungsi sebagai prekursor
untuk biosintesis hormon steroid, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol adalah sterol utama
yang disintesis oleh semua hewan. Pada vertebrata, sel-sel hati biasanya menghasilkan jumlah
terbesar. Tidak ada di antara prokariota (bakteri dan archaea), meskipun ada beberapa
padat di batu empedu pada 1769. Namun, baru pada tahun 1815 ahli kimia Michel Eugène
1. Tahapan pertama
sintesis kolesterol sendiri dapat dibagi menjadi lima tahap. Tahap pertama, asetil-KoA
membentuk HMG-KoA yang pada akhirnya akan membentuk mevalonat. Tahap kedua,
terfosforilasi aktif. Iso penteril pirofosfat suatu unit isoprenoid aktif terbentuk melalui pelepasan
CO₂. Tahap ketiga, tiga molekul iso-pentenil pirofosfat mengalami kondensasi dan membentuk
molekul farnesil pirofosfat. Tahap keempat, terjadi proses perubahan skualena menjadi
lanosterol. Pada tahap kelima, yang merupakan tahap terakhir dari serangkaian proses biosintesis
kolesterol ini, lanosterol diubah menjadi kolesterol. Konversi lanosterol menjadi kolesterol ini
bukanlah reaksi yang sederhana, melibatkan setidaknya 19 reaksi biokimiawi yang dikatalisis
oleh pelbagai enzim pada membrane retikulum endoplasma. Kelompok enzim yang terlibat
Regulasi biosintesis kolesterol terjadi di tahap pertama rangkaian reaksi sintesis tersebut,
tepatnya dengan mengatur aktivitas enzim HMG-KOA reduktase. Dalam penelitian pada hewan
yang dipuasakan, terjadi penurunan aktivitas HMG-KoA reduktase secara signifikan. Hal ini
menjelaskan fenomena penurunan sintesis kolesterol dalam keadaan puasa. Dalam jaringan
hepar, HMG-KoA reduktase dihambat oleh suatu mekanisme umpan-balik negatif (negative
feed-back mechanism) olch mevalonat, yang merupakan produk-antara, dan juga kolesterol,
yang dalam hal ini merupakan produk utama. Sintesis kolestrol juga dihambat oleh LDL-
kolesterol yang diambil melalui reseptor LDL. Selain itu juga dijumpai variasi diurnal pada
aktivitas enzim HMG-KoA reduktase yang pada akhirnya menimbulkan variasi pada biosintesis
kolesterol. Lebih lanjut, pemberian hormon insulin dan tiroid ternyata meningkatkan aktivitas
kulit juga terjadi sintesis kolesterol. Kolesterol diekspor dari hati dan diangkut ke jaringan lain
dalam bentuk Low Density Lipoprotein (LDL) untuk penyerapan melalui reseptor tertentu. Di
hewan, sel dapat memperoleh kolesterol yang dibutuhkan dari makanan melalui sirkulasi LDL
atau mereka dapat mensintesis sendiri seperti diuraikan di atas. Biosintesis kolesterol sangat
diatur yang bervariasi tergantung pada ketersediaan eksternal sumber kolesterol. Setiap
kolesterol berlebih dalam membran akan kembali ke dalam sel. Hal ini dapat berfungsi sebagai
pembentukkan kolesterol (Nelson dan Cox, 2001). Pada tahap pertama, dua molekul
asetil-KoA membentuk asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil KoA
mengalami kondensasi dengan molekul asetoasetil KoA lain yang dikatalisis oleh hidroksimetil-
glutaril koenzim A (HMG-KoA) sintase untuk membentuk enam molekul karbon HMG-KoA
yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase
(gambar 1). HMG-KoA reduktase merupakan enzim yang berperan penting dan secara luas
dianggap sebagai tahap penentu laju dalam sintesis keseluruhan sterol. Enzim ini terikat pada
membran dan terletak dalam retikulum endoplasma. Enzim HMG-KoA reduktase yang
merupakan protein integral membran pada reticulum endoplasma ini adalah salah satu target
yang dihambat oleh obat yang dikenal sebagai golongan statin, untuk menurunkan kadar
berikutnya melibatkan reaksi fosforilasi pertama asam mevalonat oleh mevalonat kinase
untuk membentuk ester 5-monofosfat, diikuti oleh proses fosforilasi lanjut untuk menghasilkan
suatu pirofosfat tidak stabil, yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi untuk menghasilkan
ikatan rangkap untuk membentuk isopren aktif yang lain yaitu asam 3,3-dimetilalilpirofosfat
(gambar 2). Sintesis 5- isopentenil pirofosfat di sitoplasma pada sel tumbuhan juga melalui jalur
ini.
3. Tahap ketiga
adalah kondensasi enam isoprenoid untuk membentuk skualen (gambar 3). Pada tahap
bersamaan dengan proses eliminasi asam pirofosfat untuk membentuk geranilpirofosfat. Hasil
reaksi ini akan bereaksi dengan molekul 5-isopentenil pirofosfat yang lain untuk menghasilkan
terbentuk ini akan tereduksi dengan penghilangan gugus pirofosfat oleh NADPH untuk
menghasilkan skualen.
4. Tahap keempat
dapat melipat membentuk suatu struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi
penutupan cincin, skualen diubah menjadi skualen 2,3-epoksida oleh monooksigenase skualen di
perpindahan gugus metil di C14 dipindahkan ke C13 dan yang di C8 ke C14, yang dikatalisis
oleh enzim skualen epoksida lanosterol siklase untuk membentuk lanosterol. Selanjutnya
lanosterol akan membentuk kolesterol yang berlangsung di membran reticulum endoplasma dan
melibatkan pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping yang melibatkan hingga
sekitar 20 macam reaksi seperti, pengeluaran gugus metil di C14 dan C4 untuk membentuk 14-
desmetil lanosterol dan kemudian zimosterol , selain itu ikatan rangkap di C8-C9 kemudian
dipindahkan ke C5-C6 dalam dua langkah yang membentuk demosterol. Akhirnya, ikatan
Biosintesis kolesterol diatur terutama oleh sterol regulatory element binding protein
(SREBP). SREBP merupakan prekursor yang tidak aktif yang akan masuk ke dalam retikulum
endoplasma. SREBP ketika di retikulum endoplasma akan menangkap sebuah protein yang
disebut SREBP cleavage-activating protein (SCAP), suatu protein yang merupakan sensor
kolesterol seluler. Ketika kadar kolesterol seluler tidak memadai, SCAP akan berikatan dengan
SREBP. Kompleks SCAP-SREBP kemudian bergerak ke badan golgi, di mana dua protease
spesifik membelah SREBP sehingga memungkinkan C-terminal regulatory untuk memasuki inti
sel dan mengaktifkan faktor transkripsi. Pengaktifan faktor transkripsi ini akan merangsang
ekspresi gen mengkode reseptor LDL dan enzim HMG-KoA reduktase yang merupakan kunci
dalam biosintesis kolesterol. Hal ini pada akhirnya akan merangsang penyerapan dan sintesis
kolesterol. Sebaliknya, ketika tingkat kolesterol seluler lebih tinggi, SCAP tidak berikatan
dengan SREBP sehingga penyerapan dan sintesis kolesterol tidak terjadi (Christie, 2011).
Diawali oleh reaksi penggabungan 2 molekul asetil S-KoA yang dikatalis oleh enzim
tiolase dan menghasilkan asetoasetil S-KoA. Selanjutnya asetoasetil S-KoA bereaksi dengan 1
molekul asetil S-KoA lagi membentuk senyawa B-OH, B-CH3 Glutaril-S-KoA (HMG-S-KoA).
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim HMG S-KoA sintetase. Akhimya HMG S-KoA direduksi oleh
NADPH + H yang dikatalisis oleh enzim HMG S-KoA reduktase, dan terbentuklah mevalonat.
metabolisme lainnya disamping kolesterol juga memproduksi energi. Sumber energi berlebihan
mengakibatkan pembentukan asetat sebagai perantara juga berlebih, dan lemak di dalam tubuh
juga akan bertambah. Pembentukan kolesterol melalui asetat merupakan proses yang sangat
kompleks, diantaranya yang memegang peranan penting adalah enzim reduktase HMG – Co.A.
Pembatasan konsumsi kolesterol akan berakibat menaiknya kadar kolesterol dalam darah apabila
sistem kerja enzim tidak normal. Kolesterol pada keadaan normal disintesa dalam makanan yang
dimakan, diubah menjadi jaringan, hormon-hormon vitamin yang kemudian beredar ke dalam
tubuh melalui darah, namun ada juga kolesterol kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi
asam empedu dan garamnya, hasil sintesa kolesterol disimpan dalam jaringan tubuh (Sitopoe,
1992). Beberapa jaringan yang mampu mensintesa kolesterol diantaranya hepar, kortex, adrenal,
Kolesterol yang berasal dari makanan akan bercampur dengan kolesterol yang disintesis
(Dari kolesterol yang diserap tubuh, 80%-90% akan mengalami esterifikasi dengan
asam lemak rantai panjang di dalam mukosa usus, membentuk ester kolesteril)
Sisa ester kolesteril tersebut selanjutnya diambil oleh hepar ketika sisa kilomikron
bereaksi dengan reseptor apo E dan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas di dalam hepar
Kemudian, VLDL yang terbentuk dalam hepar akan mengangkut kolesterol ke dalam
plasma
Sebagian besar kolesterol dalam VLDL tertahan di dalam sisa VLDL (IDL)
LDL selanjutnya akan diambil oleh reseptor LDL dalam hati dan jaringan ekstra hepatik
mengikat suatu reseptor protein yang spesifik pada membran plasma sel-sel
nonhepatik
endositosis (yaitu bagian dari membran plasma di sekitar kompleks itu akan
- Komponen protein LDL dihidrolisa menjadi asam amino bebas. Ester kolesterol
dihidrolisis oleh lipase asam di lisosom. Reseptor LDL sendiri biasanya kembali
Selain itu, kolesterol itu dapat pula mengalami reesterifikasi untuk disimpan di
dalam sel.
Sintesis kolesterol dari dalam tubuh sekitar 80% dan merupakan produksi dari
asetil koenzim A (asetil Ko-A). Asetil Ko-A merupakan prekursor untuk sintesis
kolesterol yang dapat dibentuk dari glukosa, asam lemak, dan asam amino. Di dalam
hati, dua molekul Co-A lainnya membentuk hidroksi metil glutanil Co-A (HMG Co-
A). Reduksi HMG Co-A menghasilkan mevalonat. Reaksi yang dikatalisasi oleh
HMG Co-A reduktase ini adalah reaksi penentu kecepatan pembentuk kolesterol
skualen. Siklisasi skualen menghasilkan system cincin steroid dan sejumlah reaksi
Regulasi sintesis kolesterol dipengaruhi oleh kadar dan aktivitas dari HMG-
Ekspresi gen HMG CoA reduktase dikontrol oleh factor transkripsi, SREBP
(Sterol Regulatori Element-Binding Protein) mengikat DNA pada posisi cis SRE
(Sterol Regulatory Element) pada reduktase gen. SREBP adalah protein integral
Saat level sterol dalam sel rendah, maka kompleks SREBP-SCAP dikeluarkan dari
oleh protease yang menghasilkan fragmen yang larut yang masuk kedalam inti sel
Jika sterol dirasa cukup maka terjadi induksi pengikatan SCAP ke membrane
kolesterol
Hormonal
ekspresi gen HMG CoA reduktase sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol
total. Glukagon dan epinefrin memiliki efek yang sebaliknya yaitu menurunkan
Sintesis hormon steroid berasal dari kolesterol yang disintesis dari Asetil Ko-A.
Sintesis semua hormon steroid berasal dari kolesterol yang diubah menjadi
dan yang disintesis testis adalah testosteron. Siklus ini terjadi selama 40 hari dan
sintesis hormon testosteron dapat menurunkan kadar kolesterol total (Marks dkk,
2012).
akan diubah menjadi Cholyl Co-A dan Chenodeoxylcholyl Co-A. Masing-masing akan
diubah menjadi asam empedu primer dan selanjutnya akan diubah menjadi asam
Absorbsi Kolesterol
pembentukan komplek lipid atau biasa disebut micelle campuran yang mengandung
di ileum distalis. Setelah direabsorbsi, garam empedu kembali ke hati lewat vena
permukaan lumen usus. Selain difusi pasif melintasi dinding sel, kolesterol bercampur
dengan peningkatan kolesterol yang ada di dalam sel usus dan digabung dengan asam
mengikat kolesterol, asam lemak dan garam empedu menjadi feses. Mekanisme ini
Ada beberapa hal lain yang dapat memengarughinya. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Merokok
lipoprotein (LDL) atau orang kerap menyebutnya sebagai kolesterol jahat, kolesterol
2. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan
trigliserida.Oleh sebab itu, pecandu alkohol cenderung memiliki berat badan berlebih dan
3. Berat badan
Orang yang memiliki berat badan berlebihan mempunyai kadar kolesterol total,
kolesterol jahat, dan trigliserida yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
Seseorang yang gemuk memiliki kelebihan lemak yang pada umumnya disimpan di
Namun perlu diingat, bahwa mempunyai berat badan normal juga belum tentu bebas dari
kolesterol tinggi.
4. Minum kopi
Minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
Hal itu akhirnya menjadikan darah lebih pekat sehingga menimbulkan penyempitan
Dengan demikian, siapa saja dianjurkan untuk tidak minum kopi lebih dari 6 cangkir per
hari.
5. Stres
Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi
tubuh.
6. Kurang olahraga
Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Begitu juga sebaliknya,
olahraga yang dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol high
density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.Selain itu, olahraga sangat bermanfaat
untuk menekan kolesterol total dan kolesterol jahat, membakar trigliserida, serta
usia.Sementara, kadar kolesterol HDL wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria.
Alhasil, wanita yang telah memasuki masa menopause, kadar kolesterol LDL dan
Pemakaian pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat,
dan trigliserida.Sedangkan efek lainnya, yakni dapat menurunkan kadar kolesterol baik.
9. Menu makanan
Lemak jenuh, lemak trans, karbohidrat, dan kolesterol dalam makanan yang Anda
konsumsi meningkatkan kadar kolesterol Mengurangi jumlah lemak jenuh, lemak trans,
dan gula dalam makanan Anda membantu menurunkan kadar kolesterol darah
Anda.Anda juga bisa meningkatkan jumlah serat dan sterol yang berasal dari tumbuhan
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Jumlah Kolesterol adalah
suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol kolesterol
yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan
tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan
makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
2. Kolesterol merupakan salah satu senyawa yang sebenarnya penting dalam tubuh apabila
3. Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari nutrien dan energiserta hasil
keadaan normal disintesa dalam makanan yang dimakan, diubah menjadi jaringan,
hormon-hormon vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah, namun
ada juga kolesterol kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi asam empedu dan
5. Apabila berada dalam jumlah yang tidak wajar, kolesterol bisa mengakibatkan penyakit
yang dinamakan aterosklerosis yang merupakan awal dari stroke dan penyakit jantung.
5.2. Saran
KOLESTROL” dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini, namun kami berharap makal ini dapat berguna bagi pembaca. Adapun
dalam pembuatan makalah kali ini penulis menyadari masih sangat jauh dari
kesempurnaan, olehnya saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biosintesis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
https://repository.usd.ac.id/17636/2/088114008_Full.pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/20604/BAB
%25202.pdf%3Fsequence%3D3%26isAllowed
%3Dy&ved=2ahUKEwj9k_DjkOXzAhUSWCsKHZFGBDsQFnoECBMQAQ&usg=AOvVaw2Zs-
60kh05WiIUmxmtPu4q