Anda di halaman 1dari 16

METABOLISME LEMAK

KELOMPOK I

Dini Okta Putri (2320273058)


Ivi Marlina (2320273064)
Nur Ainun (2320273068)
Septiana Suryani (2320273073)

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat – Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikan dalam kehidupan sehari – hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.....................................................................................1

1.2Rumusan Masalah...............................................................................1

1.3Tujuan Penulisan.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1Lemak..................................................................................................3

2.2Metabolisme Lemak.............................................................................4

2.3Lintasan Metabolisme Lemak ………………………………………... 5

2.4Proses Pengontrolan Lemak dalam Tubuh …………………………. 8

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan..........................................................................................11

3.2Saran................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup atau sel, metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena
metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Oleh karena itu,
metabolisme lipida berarti proses pembakaran lipid atau lemak, ataupun proses
penguraian atau perombakan lemak di dalam tubuh. Hubungan antara proses
biologi dan kimia pada makhluk hidup saling berkaitan erat. Hal tersebut dapat
dilihat, misalnya dari proses pencernaan makanan dalam tubuh yang tidak lepas
dari kedua proses tersebut. Metabolisme kimiawi dalam sistem pencernaan
makanan memiliki peranan penting dalam tiap prosesnya. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi dalam sistem pencernaan dapat membantu pemecahan
molekulmolekul makanan menjadi molekul yang lebih sederhana, sehingga
dapat diserap oleh tubuh.
Seperti halnya lemak juga merupakan sumber energi dalam proses
metabolime yang terjadi di dalam tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan setiap
gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram
karbohidrat atau 1 gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan
karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 4 kal/gram. Metabolisme lipid atau
lemak dalam tubuh terjadi dalam hati /hepar dilakukan oleh lipase yang terdapat
pada getah usus dan getah pankreas, dengan pH optimum 7,5 – 8 lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserida (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil
dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Pengertian Lemak
2. Metabolisme Lemak
3. Lintasan Metabolisme Lemak
4. Proses pengontrolan Lemak dalam tubuh

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi lemak
2. Untuk mengetahui dan memahami metabolisme lemak
3. Untuk mengetahui dan memahami lintasan metabolisme lemak

1
4. Untuk mengetahui dan memahami proses pengontrolan lemak dalam
tubuh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lemak

Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,
eter dan benzen. Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan
yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada
suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu
kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padat disebut lemak (Dhiyah, 2011)
Lemak tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol. Setiap satu
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa
adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari. Kebutuhan per hari lemak esensial untuk
anak adalah 1- 2% omega-3 dari total asupan per hari seluruh gizi dan 5-6%
energi untuk omega 6 (Dhiyah, 2011).
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga
merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang (Dhiyah,
2011).
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku
tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat
di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat
(C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat
(C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida (Ngili, 2013).

3
Struktur umum molekul lemak seperti terlihat padailustrasi berikut:

2.2 Metabolisme Lemak


Metabolisme lipid adalah sintesis dan degradasi lipid dalam sel, yang
melibatkan pemecahan atau penyimpanan lemak untuk energi. Singkatnya,
metabolisme asam lemak adalah proses oksidasi asam lemak dinamakan
oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil
KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur
inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi.
Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat
mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida (Dungga, Beby Poetry, 2014).

4
Sistem Regulasi Metabolisme Asam Lemak

2.2.1 Katabolisme
Katabolisme lemak merupakan proses pemecahan lemak menjadi bagian
yang dapat dikonversi., seperti piruvat atau langsung masuk ke siklus asam
sitrat. Degradasi lemak melepaskan asam lemak yang bertujuan untuk
menyediakan energi selama olahraga dalam jangka waktu lama atau
Ketika energi keluar melebihi asupan energi makananan.
Asam lemak jenuh didegredasi dalam 3 tahapan oksidasi :
a. Tahap pertama, ß-oksidasi, dilakukan dalam siklus yang
berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai acetyl-CoA. Tiap siklus
terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2) hidratasi, (3)
dehidrogenasi 2, dan (4) tiolasi.
b. Tahap kedua, tiap acetyl-CoA dioksidasi menghasilkan 2 CO2 dan 8
elektron dalam siklus TCA.

5
c. Tahap ketiga, elektron yang dihasilkan dari tahap 1 dan 2 masuk ke
rantai respirasi mitokondria dengan menghasilkan energi untuk sintesis
ATP dengan forforilasi oksidatif.
Oksidasi asam lemak tidak jenuh memerlukan 2 enzim tambahan: enoyl-
CoA isomerase dan 2,4-dienoyl-CoA reductase. Asam lemak beratom C
ganjil dioksidasi ß menghasilkan acetylCoA dan propionyl-CoA. Propionyl-
CoA dikarboksilasi menjadi Lmethylmalonyl-CoA yang kemudian
diisomerisasi menjadi succinyl-CoA untuk dioksidasi menjadi CO2 dalam
siklus TCA. Oksidasi yang terjadi di dalam retikulum endoplasma
menghasilkan asam lemak dikarboksilat yang dapat mengalami ß-oksidasi
dari kedua ujungnya sampai diperoleh asam dikarboksilat berantai pendek
seperti C8 (asam suberat) atau C6 (asam adipat) (Dungga, Beby Poetry,
2014).

2.2.2 Anabolisme
Asam Lemak jenuh rantai panjang disintesis di sitosol dari acetyl-CoA oleh
sistem enzim kompleks asam lemak synthase dengan enam aktivitas
enzim dan ACP. Sistem enzim kompleks ini terdiri atas dua jenis gugus –
SH, yang satu terikat pada ACP, dan yang lainnya pada residu Cystein
pada ß-ketoacyl-ACP synthase yang berfungsi sebagai pembawa
intermediet asam lemak.
Tiap satu siklus penambahan satu unit 2 atom C pada sintesis asam lemak
terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu
a. kondensasi gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam
lemak yang terikat pada cys-SH, dengan melepaskan CO2
b. reduksi 1 menghasilkan turunan D-ß-hydroxy
c. dehidrasi menghasilkan trans-2- unsaturated acyl-ACP
d. reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah
diperpanjang dengan dua atom C.
Asam palmitat dapat diperpanjang menjadi asam stearat (C18:0). Baik
asam palmitat maupuan stearat dapat didesaturasi menghasilkan masing-
masing palmitoleat dan oleat. Mamalia tidak dapat membuat asam linoleat
dan asam -linolenat, kedua asam lemak ini disebut asam lemak esensial.
Triasil gliserol dibentuk dengan reaksi dua molekul asam lemak-CoA
6
dengan gliserol-3-fosfat membentuk asam fosfatidat, yang selanjutnya
didefosforilasi menghasilkan diacylglicerol. Melalui asilasi dengan molekul
asam lemak-CoA ketiga triasilgleserol dapat diperoleh. Sintesis dan
degradasi triasilgliserol diatur oleh hormone (Dungga, Beby Poetry, 2014).

2.3 Lintasan Metabolisme Lemak


Proses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu
dikunyah, dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase
lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. Setelah itu, lemak masuk ke
dalam esofagus dan didalam esofagus lemak tidak mengalami proses
pencernaan.
Kemudian ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim
lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida
menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase
lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah terbatas.
Lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu dari
kontong empedu mengemulsi lemak. Enzim lipase yang ebrasal dari pankreas
dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi
digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak.
Fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid
menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. Kolesteo=rolesterase berasal dari
pankreas menghidrolisis ester kolesterol. Lalu pencernaan masih berlanjur ke
dalam usus besar, sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat
makanan, dikeluarkan melalui feses. Dan dari usus halus, lemak yang telah
mengalami proses hidrolisi akan masuk ke dalam proses metabolisme lemak,
seperti yang tergambar dalam gambar diatas (Murray,2009).
Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan
fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. sebagai cadangan energi,
tubuh akan menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya
disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. Sel-sel lemak memiliki
enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki
kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya dan
meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel (Murray,2009).

7
Jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepaskan ke dalam pembuluh darah. Pada sel yang membutuhkan,
komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O.
Pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat
pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit
menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna
tanpa kehadiran karbohidrat. Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara
pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan
ketosis (Murray,2009).
Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan
karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak
sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang
banyak juga (Murray,2009).

Oksidasi Beta Asam Lemak berlangsung di mitokondria, menghasilkan


banyak ATP. Sebelum dioksidasi, di sitosol, asam lemak diaktifkan dulu
menjadi asil-KoA yaitu asam lemak + KoA + ATP menjadi asil-KoA + AMP +
8
PPi. Kemudian asilKoA ditransport masuk ke matriks mitokondria dalam
bentuk berikatan dengan karnitin (asil-karnitin). Di dalam matriks karnitin
dilepaskan dan terbentuk asil-KoA lagi. Pada oksidasi, tiap kali 2 atom C
dibebaskan dalam bentuk asetilKoA, dimulai dari ujung karboksil dihasilkan
NADH & FADH2. Oksidasi terjadi pada C- beta (atom C ke-3 dari ujung
karboksil) sehingga disebut oksidasi beta. Dari proses oksidasi Beta Asam
Lemak dihasilkan: asetil-KoA, FADH dan NADH. Selanjutnya asetil-KoA
dioksidasi menjadi CO2 di TCA menghasilkan ATP serta NADH dan FADH2
yang lebih banyak (Whitney & Rolfes, 1993).

2.4 Proses Pengontrolan Lemak dalam Tubuh


2.4.1 Sintesis Lipid/Lemak
Lipid secara luas dapat didefinisikan sebagai molekul kecil
hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik dari beberapa lipid memungkinkan
mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran
dalam lingkungan berair. Lipid adalah kelompok besar dan beragam
senyawa organik alami yang terkait dengan kelarutannya dalam pelarut
organik nonpolar (misalnya eter, kloroform, aseton & benzena) dan
ketidaklarutan umum dalam air.
Mereka merupakan sekelompok molekul alami yang meliputi
lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E,
dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dll. Lipid atau
biasa disebut dengan lemak tubuh merupakan komponen yang
dibutuhkan untuk proses kimiawi dalam tubuh. Dan bertindak sebagai
bahan dasar pembuatan hormon, sumber energi, dan berperan sebagai
komponen struktural dalam membran sel. Sifat fisik lipid tubuh tergantung
pada panjang rantai karbon dan derajat ketidak jenuhan asam lemak
pembentuknya.
Jadi titik lebur asam lemak yang mempunyai jumlah karbon genap
bertambah dengan panjang rantai dan berkurang sesuai dengan ketidak
jenuhannya. Pengetahuan mengenai biokimia lipid adalah penting dalam
memahami beberapa masalah biomedis yang menarik perhatian
sekarang ini seperti obesitas, atherosklerosis, dan peran berbagai asam
lemak tak jenuh ganda pada makanan dan kesehatan (Siregar,2020)
9
Pengontrolan lipid dalam hal pemeriksaan kesehatan dalam
masyarakat memang sangat kompleks. Pemeriksaan lipid dilakukan
pemeriksaan dalam laboratorium klinik. Ada empat komponen utama
lemak dalam darah yaitu: total kolesterol, kolesterol LDL, kolesterol HDL,
dan trigliserida. Sebagai contoh, metabolit lemak dalam darah ayam,
termasuk kadar trigliserida, kolesterol total, fraksi lipoprotein, serta profil
asam lemak, merupakan indikator sensitif intensitas metabolisme lemak
pada organisme (M. Bogusławska-Tryk,2016)

Tabel 1. Trigliseria

Level (mg/dL) Level (mmol/L) Keterangan

< 150 < 1,70 Normal – resiko rendah

150-199 1,70 – 2,25 Sedikit di atas normal

200 - 499 2,26 – 5,65 Beresiko

500 atau lebih > 5,65 Beresiko tinggi


tinggi

Banyak peneliti memberikan kesimpulan mendapatkan korelasi


antara kadar lipid serum dengan insidens atherosklerosis pada manusia.
Dari lipid-lipid serum, kolesterol paling sering di khususkan penting dalam
hubungan ini. Pada penyakit arterial dapat ditemukan kelainan seperti:
kadar VLDL meninggi dengan kadar LDL kolesterol normal, kadar LDL
kolesterol meninggi dengan VLDL normal, kadar VLDL dan LDL meninggi,
hubungan terbalik kadar HDL dengan penyakit Jantung koroner.
Beberapa ahli berpendapat hubungan yang paling prediktif adalah rasio
kolesterol LDL/HDL(Siregar,2020)
Pada tubuh manusia, kandungan trigliserida dalam aliran darah
pada level yang tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan
stroke, dan level trigliserida ini dapat diketahui lewat perbandingan
LDL:HDL. Dari permasalahan yang ada itulah, maka peneliti melakukan
penelitian terkait studi proses mekanisme pengontrolan sintesis lipid.

2.4.2 Proses Pengontrolan Sintesis Lipid/Lemak


10
Lipid umumnya bersifat hidrofobik, oleh karena itu diperlukan protein
pengangkut yang disebut apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein
disebut lipoprotein. Kompleks lipoprotein diperlukan agar lipid dapat
disalurkan ke dan dari jaringan tubuh untuk menghasilkan energi. Lipoprotein
dapat dibedakan berdasarkan densitas yaitu kilomikron, VLDL, IDL, LDL,
HDL, dan Lp(a). Terdapat tiga jalur metabolisme lipoprotein, yaitu: jalur
eksogen yang menghasilkan kilomikron; jalur endogen yang menghasilkan
VLDL, IDL, dan LDL; dan reverse cholesterol transport yang menghasilkan
HDL.( Jim,edmont.2014).
Secara garis besar, ada tiga sistem pengontrolan lipid yaitu :
a. Melalui Protein Pengikat Elemen Pengatur Sterol ( SREBPS) Dengan
tidak adanya sinyal sterol maka SREBPS akan diasingkan di Retikulum
Endoplasma (ER) menjalani peristiwa proteolitik spesifik yang mengarah
pada aktivasi set berbeda dari target yang mengontrol lipid. ( A. I.
Airaodion et al.,2019)
b. Melalui Aktivasi Amp Kinase Activated protein kinase atau Amp Kinase
atau disebut dengan 5' adenosine monophosphate-activated protein
kinase adalah enzim yang berperan dalam homeostatis energi seluler.
Salah satu efek Amp Kinase adalah penghambatan sintesis kolesterol.( A.
I. Airaodion et al,2019)
c. Melalui Degradasi Degradasi Terkait ER Teregulasi dari HMG CoA
Rductase Sebagai enzim pembatas laju dalam sintesis kolesterol, HMG-
CoA reduktase adalah target dari sistem regulasi umpan balik multivalen
yang kompleks yang dimediasi oleh produk akhir sterol dan nonsterol dari
metabolisme mevalonat ( A. I. Airaodion et al,2019)

Proses pengontrolan sintesis lipid melibatkan mekanisme sederhana


dan kompleks. Mekanisme ini bisa berjangka pendek atau panjang. Ketika
konsentrasi lipid tertentu tinggi di dalam tubuh, maka akan terjadi
penghambatan enzim pembatas laju dalam proses sintesisterutama dalam
mekanisme umpan balik. Diet juga memainkan peran utama dalam regulasi
ini. Ketikamanusia mengkonsumsi makanan kaya akan lipid tertentu, maka
proses sintesis dari lipid pun akan terhambat.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lemak merupan senyawa yang terdiri atas unsur-unsur Carbon ( C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Metabolisme lemak adalah proses
oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Metabolisme lemak dimulai dari mulut dicampur dengan enzim lipase
lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. Kemudian di lambung
melalui enzim dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas
memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak,
dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan
hidrolisis dalam jumlah terbatas. Didalam usus halus, bahan empedu dari
kontong empedu mengemulsi lemak. Enzim lipase yang ebrasal dari
pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk
emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak.
Secara garis besar, ada tiga sistem pengontrolan lipid yaitu Melalui Protein
Pengikat Elemen Pengatur Sterol, Melalui Aktivasi Amp Kinase Activated
protein kinase dan Melalui Degradasi Degradasi Terkait ER Teregulasi dari
HMG CoA Rductase Sebagai enzim pembatas laju dalam sintesis
kolesterol.

3.2 Saran
Sebaiknya pembaca dapat mencari literatur lain sehingga lebih menambah
wawsan dan pengetahuan mengenai asam amnio dan protein.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Sartika, Ratu Ayu Dewi dan Firdauzy, Nabilah Alifia. 2023. Gizi Makro dan
Implikasinya Terhadap Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo
2. Anonim. 2022. Makalah-Biokimia-Lipid-Fix.pdf. Melalui :
https://www.scribd.com/document/347789647/Makalah-Biokimia-Lipid-Fix
(dikases pada 31 Desember 2023. 18.59)
3. Ngili, Yohanis, 2013, Biokimia Dasar Edisi Revisi, Rekayasa Sains,
Bandung
4. Imamah, Soffathil, Mut’ia, Roihatul (2020) Studi Proses Mekanisme
Pengontrolan Sintesis Lipid. Vol. 3, No. 1, Desember 2020 Hal. 565 – 571
5. Murray, Robert K. 2009. Harper(Harper’s Illustrated Biochemistry). Jakarta
: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai