Disusun oleh :
Dewi Kusmiyati
( 180301007 )
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kami rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah yang kami susun ini terdiri dari beberapa materi biokimia.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah
BIOKIMIA semester 3. Dalam makalah ini kami menguraikan pembahasan
mengenai Lipid , biosintesis Trigliserida , Fosfolipid dan Kolesterol .
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempuna. Maka dari itu, kritik dan saran anda sangat saya nantikan. Terima kasih
atas segala partisipasi semua pihak yang mendukung tersusunnya makalah ini. Atas
segala kekurangan dan kesalahannya saya mohon maaf sebesar besarnya .
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................................................
1.2 Rumusan masalah....................................................................................
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lipid adalah segolongan senyawa yang berasal dari makhluk hidup, relatif tidak larut
dalam air,akan tetapi larut dalam zat-zat pelarut nonpolar. Berlainan dengan karbohidrat atau
protein, yang masing- masing memiliki struktur dasar yang sama, lipida terdiri atas bermacam-
macam senyawa heterogen dengan struktur yang berbeda satu dengan yang lain. Tiap-tiap jenis
lipida dapat mempunyai fungsi sendiri dalam tubuh (Albert,.L.Lehninger.,2000).
Lipida penting bagi tubuh karena peranannya dalam berbagai fungsi metabolisme. Sebagai
sumber energi sejumlah besar energi dapat dihasilkan dan oksidasi asam-asam lemak
dalam tubuh. Penggunaan lipid yang berlebih harus diimbangi dengan pemberian
karbohidrat, kalau tidak akan terjadi perlemakan hati, ketosis (secara patologis/ terjadi
kelaian keadaan tubuh yang di dalam dan di luar dengan cara pemeriksaan darah).
Sebagai bahan cadangan penghasil energi, untuk disimpan dalam tubuh, sewaktu-waktu
dapat diubah- ubah menjadi energi pada saat tubuh kekurangan sumber energi, untuk
keperluan ini lipida disimpan tertama sebagai TG dan juga phospolipid. Untuk
menghasilkan energi TG terlebih dahulu harus dihidrolisis (peristiwa lipolisis) untuk
membebaskan asam-asam lemak selanjutnnya akan dioksidasi. Sebagai bahan simpanan
energitrigliserida adalah sangat sesuai
karena nilai kalorinya yang tinggi.
Sebagai isolator panas: jaringan lemak di bawah kulit mengurangi panas tubuh.
Sebagai pelindung organ-organ penting dari trauma mekanik: beberapa organ penting
diliputi semacam kapsul yang terdiri dari jaringan lemak, yang mampu meredam
sebagian energi yang terjadi benturan.
Sebagai penentu ciri kelamin sekunder.
Sebagai bahan penyusun membran sel.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Asam Lemak, Biosintesis Trigliserida,Fosfolipid,
Kolestrol?
2. Bagaimana sintesis asam lemak dalam tubuh manusia?
3. Bagaimana proses biosintesis trigliserida, fosfolipid dan kolestrol?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari asam lemak,biosintesis trigliserida, fosfolipid dan
kolestrol.
2. Untuk mengetahui proses sintesis asam lemak dalam tubuh.
3. Untuk mengetahui proses biosintesis trigliserida, fosfolipid dan kolestrol.
BAB II
PEMMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
A.Sintesis Asam Lemak
asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. adapun rumus umum dari asam
lemak CH3(CH2)NCOOH atau CnH2n+1-COOH rentang ukuran dari asam lemak adalah C12
sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh( tidak memiliki iktan rangkap)
2. Asam lemak tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap)
B. Biosintesis Trigeliserida
Trigliserida merupakan lipida cadangan yang dapat disintesis secara aktif dalam jaringan sel
tumbuhan atau hewan terutama didalam sel lemak dan sel hati hewan mamalia. Senyawa awal
untuk biosintesis trigliserida ini adalah gliserol-3posfat dan senyawa koenzin A asil asam lemak.
Gliserol-3-fosfat pada umumnya terbentuk dari senyawa antra proses glikolisis, yaitu
dihidroksiaseton fosfat dengan menggunakan katalis enzim gliserol-3-fosfat dehidrogenase yang
dibantu oleh sistem NADH sebagai koenzimnya diubah menjadi L-gliserol-3-fosfat.
C. Biosintesis Fosfolipid
Fosfolipid merupakan asam lemak yang terikat kovalen dengan fosfat.pada sintesis fosfolipid,
senyawa sitidin trifosfat (CTP) bereaksi dengan fosfatidat untuk membentuk difosfat
diasilgliserol( CDP-PG) melalui enzin CDP-PG sintase. Pada akhirnya CDP-PG diasilgliserol
akan bereaksi dengan inositol yang dikatalis oleh enzim fosfatidil inositol tranferase untuk
membentuk fosfatidil-inositil (fosfolipid)
D. Biosintesis Kolestrol
Bahan utama untuk biosintesis kolestrol adalah asetat. Terdapat 3 tahap dalam proses sintesis
kolestrol yaitu (1) pembentukan asam mevelomat dari asetil Co-A (2) pembentukan skualen dari
asam mevelomat (3) pembentukan kolestrol dari skualen.
Gambar 3.1 :
Absorbsi lipida pada tractus digetivus (Murray,K.,
2000).
Selain itu, asam-asam lemak berasal dari diit terbentuk dari Asetil-KoA tersebut
(Gambar 3.2). Ini juga dapat diubah menjadi asam-asam lemak yang lain dalam tubuh, dengan
jalan pemanjangan rantai dan atau desaturasi (Gambar 3.3). Reaksi proses biosintesis asam
lemak rantai panjang (desaturasi) meliputi:
1. Tahap terjadi ikatan gugus asetil-KoA dengan SH dari ACP yang terjadi pada salah satu
anomernya. Berikutnya terjadi pengikatan gugus malonil KoA dengan gugus SH dari
ACP pada anomer yang lain, sehingga terbentuk asetil-malonil- enzim.
2. Gugus asetil kemudian dipindahkan dari tempatnya semula dan berikatan dengan gugus
metilen dari malonil yang terikat pada ACP, membentuk -ketoasil enzim (dalam hal ini
asetoasetil enzim). Dalam reaksi ini, malomil kehilangan 1 motekul CO2 sehingga
kenyataannya di sini terjadi penambahan 2 atom C (3 atom C malonil minus I atom C
dari CO2) pada asetil-KoA pemula. Reaksi dekarboksilasi ini bersifat eks-orgerik.
3. -ketoasil enzim mengalami reduksi oleh NADH manjadi D (-)hidrokasiasil enzim.
4. -hidroksil enzim mengalami dehidratasi menjadi ,, unsaturated asil enzim.
5. Terjadi reduksi oleh NADPH membentuk asil enzim.
Setelah tahap ke-5 di atas gugus –SH yang kosong. Pada salah satu monomer
(kehilangan gugus asetil pada tahap II), sekarang mengikat gugus malonil baru. Akan terlihat
jelas bahwa system mitokondria untuk sintesis asam lemak yang meliputi beberapa modifikasi
rangkaian -oksidasi, hanya bertanggung jawab atas pemanjangan asam-asam lemak rantai
sedang yang sudah ada, sedangkan sistem ekstramitokondria yang aktif dan amat berbeda
bertanggung-jawab atas sintesis lengkap palmitat dari sintesis lengkap palmitat dari asetil-KoA.
Asetil-KoA untuk sintesis perpanjangan lemak menggunakan asetil-KoA karboksilase (biotin)
(Murray,K., 2002).
Gambar 3.2:
Biosintesis malonil-KoA, Enz,
asetil-KoA karboksilase.
( Arthmis,P.Simopolos., 2002).
Reaksinya (pada gambar 3. 2 di atas) berlangsung dalam 2 tahap: (1) karboksilase biotin
melibatkan ATP, (2) pengalihan karboksil kepada asetil-KoA membentuk malonil-KoA. Sistem
yang aktif untuk pemanjangan rantai juga terdapat di dalam retikulum endoplasma hepar. (3)
Palmitat So-A menjadi sterol K- So-A dengan masing-masing enzim untuk proses lanjut.
Gambar 3.4 :
Gambar 3.6 :
Pengendaliannya lipogenesis
Asetil-KoA karboksilase, rate lamiting enzym pada rangkaian reaksi lipogenesis,
diaktifkan oleh sitrat. Bila banyak sitrat (merupakan bentuk transport asetil-KoA keluar dari
mirokondria) terkumpul pada sitosol, maka proses lipogenesis berjalan aktif. Asil-KoA rantai
panjang (misalnya, palmitit-KoA) menghambat aktivitas asetil-KoA karboksilase sehingga bila
banyak asil-KoA rantai panjang berada dalam sitosol (misalnya, bila mobilisasi asam lemak
meningkat, lihat: lipolisis), lipogenesis terhambat. Selain dikendalikan melalui perubahan
aktivitas asetil- KoA karboksilase, laju lipogenesis juga dipengaruhi oleh jumlah dari enzim-
enzim yang berperan di dalamnya. Misalnya, diit tinggi karbohidrat dan pemberian insulin
meningkat sintasis dari enzim- enzim: komplek sintetase, enzim malat, dan ATP-sitrat liase.
( Glenn,G., 2004).
II. Sistem Penpanjangan rantai
Gambar 3.9 :
Proses penguraian lengkap asam lemak yang memerlukan energi dari ATP
dan koenzim A (dalam sitoplasma) ( Murry, K., 2002).
Selanjutnya, pada matrik mitokondria ini terjadi dehidrogenasi pada atom C- dan C-
asil-KoA (masing-masing kehilangan 1 atom H) membentuk O2 unsaturated asil-KoA. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini mengandung FAD sebagai gugus prostetik, yang menangkap 2
atom H yang dibebaskan dan melanjutkannya ke rantai respirasi, menghasilkan energi. O2
unsaturated asil-KoA yang terjadi selanjutnya mengalami hidratasi, membentuk L(+) -hidroksi
asil KoA. Berikutnya terjadinya 2 dehidrogenasi lagi pada atom C-P membentuk keto asil-KoA.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim yang mengumumkan NAD sebagai koenzim, yang bertindak
sebagai akseptor hidrogen yang dilepaskan, yang melanjutkannya kerantai resperasi (Artemis, P.
Simopoulus.,et.al., 2002).
Akhirnya, terjadi reaksi 3 pembelahan tiolitik (pembelahan molekul yang disertai
masuknya gugus sulfhidril-gugus sulfhidril, di sini adalah bagian dari KoA) pada molekul keto
asil-KoA. Reaksi ini memerlukan KoA. Pembelahan terjadi pada ikatan antara atom C-a dan C-P,
menghasilkan 1 molekul asetil-KoA dan I molekul asil-KoA yang terbentuk ini dapat masuk
kembali kerangkaian reaksi pada tahap dehidrogenasi yang pertama dst. Siklus ini berlanjut
sampai akhirnya asil-KoA semula habis dipecah menjadi molekul-molekul asetil-KoA. Asam
lemak dengan jumlah atom C ganjil akan mengalami reaksi yang sama
sampaiakhirnyaterbentukpropionil-KoA.
Asetil-KoA yang terbentuk akan mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus TCA,
menjadi CO2 dan H2O. Pada keadaan- keadaan tersebut tidak semua asetil-KoA yang terbentuk
pada oksidasi- ini diteruskan ke siklus TCA. Sebagian dapat disintesis menjadi senyawa keton
(Ketogenesis) (Murray, K., 2002).
2.3Sintesis Triasilgliserol (TG) dan Phospolipid
Di dalam tubuh Triasilgliserol (TG) disintesis untuk disimpan (pada jaringan lemak), atau
untuk ditransport dalam lipoprotein (dalam epitel mukosa usus dan dalam parenchym hati), atau
untuk dikeluarkan dalam air susu (pada glanula mamma bila keadaan laktasi). Selain itu, dalam
jumlah kecil, TG juga disintesis pada otot dan ginjal).
Sintesis phospolipid terjadi pula pada hati dan usus untuk menyususn lipoprotein plasma,
dan pada jaringan-jaringan tubuh yang lain, untuk dipergunakan sebagai penyusun membran sel
pada jaringan-jaringan yang bersangkutan.
Struktur phospolipid mirip dengan TG, yang merupakan ester asam lemak dari gliserol.
Sintesis dari kedua golongan ini pun serupa satu dengan lain, di mana jalur metabolisme yang
dipergunakan sebagian sama dengan gambar 3.12 pada halaman berikut. Dalam proses
sintesisnya, gliserol maupun asam-asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu, masing-masing
menjadi gliseol-3-phospat dan asil-KoA. Dengan demikian, bahan dasar langsung yang
diperlukan untuk sintesis TG dan phospolipid adalah gliserol-3-phospat dan asil-KoA. Di
samping itu, sintesis phospolipid juga membutuhkan suatu amino alkohol (cholin, etanolamin,
serin) atau inositol (Murry, K., 2002).
Asil-KoA diperoleh dari asam lemak yang diabsorbsi dari lumen usus (dalam sel epitel
usus), dari hidrolisis TG yang terdapat di dalam lipoprotein, oleh LPL (enzim yang terdapat pada
jaringan lemak) dan dari hasil sintesis dalam tubuh (hati, gl. mamma, ginjal dsb). Aktivitas asam
lemak oleh tiokinase ini juga memerlukan ATP.
Gambar 3.12 :
(1) Sintesis phospotidil cholin dan phospotidil etanolamin Untuk dapat berikatan dengan
gliserol, cholin atau etanolamin
harus dia- Aktifkan terlebih dahulu. Aktivasi pertama kali dilakukan oleh ATP membentuk
phospocholin atau phospoetanolamin. Aktivasi kedua menggunakan CTP, menghasilkan CDP
cholin atau CDP etanolamin. Kedua senyawa ini dapat bereaksi dengan 1,2 diasilgliserol
membentuk phospotidil cholin (lesitin) atau phospotidil etanolamin.
Selain melalui jalur di atas, phospotidil etanolamin dapat pula dibentuk dengan jalan
karboksilasi phospotidil serin.Sedangkan phospotidilcholin juga dapat dibentuk metilasi
phospotidiletanolamin.
Setelah mempelajari semua metabolisme sel dalam tubuh secara menyeluruh maka dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu karbohidra, Protein, dan lemak, maka dapat
simpulkan:
1. Metabolisme Karbohidrat berubah menjdi glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang
merupakan produk pencernaan untuk memberi pada jaringan melalui proses glikolis, glik
ogenesis,glikogenosis, dan glukoneogenesis melalui asetil- KoA proses lanjut ke siklus
krebs untuk melayani jaring ekstrahepatik.
2. Pada metabolisme Protein akan terurai menjadi asam amino, jika asam amino berlebihan,
maka kerangka karbonya akan dikatabolisasi menjadi intermediet amfibolik untuk
digunakan sebagai sumber energi. Di mana enam asam amino membentuk piruvat, dua
belas asam amino membentuk asetil-KoA akhirnya ke siklus krebs yang sebelumnya sudah
terurai menjadi dua bagian urea untuk ke siklus urea, dan bagian yang menuju jaringan
protein.
3. Lipid/Lemak mengalami lipogenesis akan terurai menjadi gliserol, dan asam lemak . Asam
lemak esensial, yaitu eikosanoat akhir-akhir ini secara fisiologis dan farmakologis seperti
prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.
DAFTAR PUSTAKA
Abdelhalim, M.A.K. 2010.ThePontential of High Cholesterol Diet induced Oxidative stress on
Composition and Properties of Red Blood cells in Rabbit. African Journal Microbiology
Research 4 (9) :836 -843.
Albert,L.Lehninger. 2000. Bioihemistry Fundament,Carbohydrat. Protein, Lipid
Metabolism.,The Johns Hopkins University. Alphonse, E. 1999. Cellular and Moleculer
Pathogenesis. Lippincott-Raven Publisher Philadelphia. New Yand Desease Informatioork.
Artemis P. Simopoulus, MD, FACN, 2002, Omega-3 Fatty Acids in In ammation and
Autoimmune Diseases. Jounal of Amerika College of Nutrition, Published by the American
College of Nutrition.V.21, No.6:2488 -2496.
Droge,W. 2002. Free Radicals in the Physiologicalh Control of Cell Function .Physiolocal
Review 82(2): 395-403.