Anda di halaman 1dari 14

i

MAKALAH BIOLOGI DASAR


METABOLIME SEL : ANABOLISME

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Dasar yang
diampu oleh dosen:

Prof. Fahruddin

Disusun oleh :

KIMIA B KELOMPOK 3

PRISILIA MAYREASKI SADENNA H031221080


ANUGRAH NURMADINAH AL AQSAH MS H031221081
ANNISA NURUL SAKINAH BUR H031221082
NURFADILLAH H031221090

PROGRAM STUDI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022/2023

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. KM.10, Tamalanrea Indah, Kec.


Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90245, Indonesia.
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Yang Maha Kuasa berkat segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah memberikan kemudahan dan
kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana mengenai Anabolisme dengan tujuan guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Dasar. Disamping itu makalah ini
diharapkan dapat menjadikan sarana pembelajaran serta menambah wawasan dan
pengetahuan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof
Fahruddin selaku dosen mata kuliah Biologi Dasar dan dosen pembimbing serta
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah kami.

Makassar, September 2022

Penyusun
iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ….....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN …...................................................................................1

1.1. Latar Belakang …...................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah …...............................................................................1
1.3. Tujuan…..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN …....................................................................................4

2.1 Anabolisme............................................................................................4

2.2Sintesis lemak................................................................................…......5
2.3 Biosintesis lemak....................................................................................6
2.4 Fotosintesis .............................................................................................7
2.5.Kemosintesis................................................................................…......10
2.6 Perbedaan proses fotosintesis pada tanama C3,C4,CAM......................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1.Kesimpulan............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
4

1 . 1 LATAR BELAKANG
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi
di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
yaitu katabolisme dan anabolisme. Kedua arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu
senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan oleh senyawa organik yang disebut
sebagai enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu
percepatan reaksi kimia disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang berinteraksi
dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediet yang lazim
disebut dengan metabolit merupakan sustrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan
pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolomika. Seperti halnya
lintasan kimia anabolisme yang merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari
molekul-molekul tertentu untuk diserap oleh sel tubuh.

1 . 2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan membahas mengenai :

1. Apa yang dimaksud anabolisme?


2. Bagaimana sintesis lemak dalam anabolisme?
3. Bagaimana biosintesis lemak dalam anabolisme?
4. Apa yang dimaksud fotosintesi?
5. Bagaimana proses fotosintesis dengan reaksi terang dan reaksi gelap?
6. Bagaimana kemosintesis dalam anabolisme?
7. Apa perbedaan proses fotosintetis pada tanaman C3,C4,CAM?.

1 . 3 TUJUAN DAN MANFAAT

1. Mengetahui yang dimaksud anabolisme?


2. Mengetahui sintesis lemak dalam anabolisme?
3. Mengetahui biosintesis lemak dalam anabolisme?
4. Mengetahui yang dimaksud fotosintesi?
5. Mengetahui proses fotosintesis dengan reaksi terang dan reaksi gelap?
4
5

6. Menggetahui kemosintesis dalam anabolisme?


7. Mengetahui perbedaan proses fotosintetis pada tanaman C3,C4,CAM?.

BAB 2
2.1 ANABOLISME
Proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana
disebut anabolisme. Proses ini membutuhkan energi bebas dari lingkungannya. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi cahaya.
sedangkan
kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia. Berikut akan di
jelaskan lebih lanjut mengenai kedua proses tersebut.

2.2 Sintesa lemak, penggabungan asam-asam amino untuk sintesa protein dan proses
fotosintesis menghasilkan glukosa semuanya memerlukan ATP yang berasal dari proses
katabolisme. Hasil-hasil metabolisme ini berguna untuk menunjang kelangsungan kehidupan
suatu organisme, misalnya lemak dan protein berguna sebagai makanan cadangan. Senyawa
protein, protein-karbohidrat dan protein-lipid merupakan komponen struktural yang esensial
dari organisme baik ekstra sel maupun intra sel. Bila laju sintesis bahan-bahan ini
berlangsung lebih cepat dari perombakannya maka organisme dikatakan sedang bertumbuh.

5
6

2.3 BIOSINTESIS LEMAK


Lemak terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak, sebagai
komponen utama membran sel, kelincahan gerak organisme serta bentuk pada tubuh kita
semuanya bergantung pada pengorganisasian lemak.
Lemak dan minyak terdiri atas asam lemak berantai panjang yang teresterifikasi oleh
gugus karboksilnya ke hidroksil dari gliserol. Pada lemak dan minyak ketiga gugus hidroksil
gliserol diesterifikasi dan senyawa ini disebut trigliserida (Gambar 3.5).
Lemak pada suhu ruang berbentuk padat biasanya mengandung asam lemak dengan
16 atau 18 atom karbon. Minyak pada suhu ruang berbentuk cair mempunyai asam lemak
dengan 16 atau 18 karbon, tetapi biasanya asam lemak tersebut mengandung satu hingga tiga
ikatan rangkap. Contoh minyak tumbuhan yang penting dalam perdagangan adalah yang
berasal dari biji jagung, kacang tanah dan kacang kedelai. Semua minyak itu terutama
mengandung asam lemak dengan 18 atom karbon termasuk asam oleat dengan satu ikatan
rangkap, dan asam linoleat dengan dua ikatan rangkap. Kedua asam lemak ini diperkirakan
:adalah asam lemak terbanyak yang terdapat dalam biji, sedang asam linoleat dengan tiga
ikatan rangkap merupakan asam lemak yang terbanyak terdapat dalam daun.
Asam lemak jenuh yang banyak terdapat adalah asam palmitat dengan 16 karbon dan
asam stearat dengan 18 karbon. Lemak kelapa juga banyak mengandung asam laurat, asam
lemak jenuh dengan 12 atom karbon. Baik lemak tumbuhan maupun lemak hewan sering
mengandung asam lemak jenuh pada posisi terminal 1 dan 3 dari gliserol dan asam lemak
tidak jenuh melekat pada posisi tengah
Sebagian besar biji mengandung lemak dan minyak sebagai cadangan makanan Pada
tubuh manusia jaringan lemak sangat sedikit pada bibir, telinga. Berbeda dengan karbohidrat,
lemak/minyak mengandung sejumlah besar
Sintesis lemak dan minyak dibagi dalam tiga bagian, yaitu pembentukan gliserol, sintesis
asam lemak dan penggabungan gliserol dengan asam lemak.

1. Pembentukan Gliserol

Gliserol terbentuk dari senyawa perantara glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat


yang akan direduksi oleh NADH2 membentuk α-gliserofosfat, sebagai berikut :

6
7

Senyawa gliserofosfat inilah menyediakan unit gliserol yang terdapat dalam lemak dan
minyak

2. Sintesis Asam Lemak Jenuh

Mengingat bahwa hampir semua asam lemak berantai panjang terdiri atas atom
karbon berjumlah genap, maka diperkirakan bahwa asam lemak dibangun dari penambahan
berulang suatu unit berkarbon dua (2C). Mula-mula dianggap bahwa unit berkarbon dua itu
adalah asetil S-KoA. Tetapi ternyata berkarbon 6. Demikian seterusnya setiap kali ditambahkan
malonil-SACP (malonil-SKoA)
sehingga diperoleh asam lemak yang diinginkan. Reaksi keseluruhan sintesis
asam palmitat, asam lemak jenuh dengan 16 C adalah sebagai berikut :
Asetil-SKoA + 7 malonil-SKoA + 14 NADPH2 Asam palmitat + 7 CO2 + 8 KoASH + 14
NADH + 6 H2O.

3. Penggabungan Gliserol dengan Asam Lemak

Tahap akhir sintesis lemak adalah penggabungan α-gliserol fosfat dengan tiga
molekul asam lemak-SACP/KoASH membentuk trigliserida (Gambar 3.5). Setelah asam
lemak disintesis menurut reaksi yang telah diuraikan, asam lemak bebas tidak menumpuk
dalam sel tetapi segera bereaksi dengan gliserol fosfat membentuk lemak/minyak. Pada
waktu reaksi terjadi asam lemak masih tetap berikatan dengan –SACP atau –SkoA.

2.4 FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2 oleh
klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan pertolongan cahaya. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh

7
8

tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah
juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini
dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya
terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk
grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan
tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,
DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan
(Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid
dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai
fotosistem.Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).

1. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya yang paling efektif diserap klorofil

8
9

adalah merah dan biru. Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada membran
tersebut terdapat fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen seperti klorofil a, klorofil b,
dan karotenoid. Fotosistem yang terlibat dalam fotosintesis adalah fotosistem I dan II.
Fotosistem I (P700), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya dengan
panjang gelombang 700 nm. Fotosistem II (P680), mengandung klorofil a yang menyerap
kuat energi cahay dengan panjang gelombang 680 nm.
Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap energi cahaya. Energi
tersebut digubakan oleh klorofil a untuk melepaskan elektronnya. Ada dua macam aliran
elektron, yaitu :
1. Jalur Elektron Siklik
Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan ditangkap oleh transport
elektron. Elektron tersebut selanjutnya diteruskan menuju sistem feredoksin (Fd)
dan selanjutnya diteruskan menuju kompleks sitokrom dan akhitnya kembali
fotosistem I. Jalur elketron siklik menghasilkan ATP.
2. Jalur Elekton Nonsiklik
Reasksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap enegri cahaya. Energi
tersebut ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air (fotolisis). Elektron
yang dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskna menuju akseptor elektron ke sistem
transport elektron. Dalam proses ini terbentuk ATP. Pada akhirnya eletron tersebut
akan diterima oleh fotosistem I. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I menyerap
energi cahaya dan juga melepaskan eletron. Elektron tersebut diteruskan menuju
akseptor elektron ks istem transport elektron (feredoksin). Pada akhirnya, elektron
tersebut akan ditangkap oleh NADP+, ion H+ hasil fotosintesis akan diikat oleh
NADP+ membentuk NADPH2.
Reaksi terang dan gelap menghasilkan ATP dan NADPH2. Kedua senyawa tersebut akan
disunakan dalam reaksi gelap.
2. Reaksi Gelap

9
10

Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan energi cahay. Reaksi ini
memiliki tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.
1. Tahap FiksasiPada tahap ini CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP) membentuk dua
molekul 3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubikso).
2. Tahap Reduksi
Pada tahap ini PGA dirubah menjadi DPGA (1,3-difosfogliserat) melalui
penambahan gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL).
3. Tahap Regenerasi
Pada tahap ini molekul PGAL disusun ulang menjadi 3 molekul RuBP. Untuk
menyelesaikna proses ini, siklus membutuhkan 3 ATP. Adapun PGAL yang lain
digunakan untuk membentuk glukosa.

2.5 Kemosintesis

Kemosintesis berasal dari kata kemo yang artinya kimia, dan sintesis yang artinya pembentukan.
Jadi kemosintesis itu adalah reaksi pembentukan senyawa organik kompleks dari senyawa
sederhana yang sumber energinya berasal dari energi kimia di alam. Proses ini biasanya
dilakukan oleh mikroorganisme seperti archaebacteria dan bakteri yang tinggal di dasar laut,
contohnya yaitu bakteri belerang ThiobacillusProses penyusunan bahan organik dari H2O dan
CO2 dengan menggunakan energi

kimia disebut kemosintesis. Kemosisntesis terjadi pada berbagai kelompok bakteri. Pelakunya
disebut sebagai organisme kemosintetik atau kemoautotrof, misalnya bakteri nitrifikasi, bakteri
belerang, bakteri besi, bakteri hidrogen, dan bakteri metana.

10
11

2.6 Perbedaan proses fotosintesis pada tanaman C3,C4, dan CAM


Perbedaan Proses Fotosintetis pada Tanaman C3, C4 dan CAM

C3 C4 CAM
Tanaman pada umumnya Tebu, Jagung Nanas, Kaktus
Fiksasi CO2 pertama kali Fiksasi CO2 pertama kali Fiksasi CO2 pertama kali
dilakukan oleh RuBP dilakukan oleh molekul PEP, dilakukan oleh molekul PEP,
dilakukan di jaringan mesofil di lakukan pada malam hari
Hasil fiksasi CO2 pertama Hasil Fiksasi CO2 pertama Hasil Fiksasi CO2 pertama
kali membentuk molekul C3 kali membentuk molekul C4 kali membentuk molekul C4
 3PGA (3-Fosfogliserat)
CO2 langsung digunakan Siklus Calvin terjadi di Siklus Calvin terjadi di
untuk siklus Calvin seludung berkas pembuluh jaringan mesofil pada siang
hari saat stomata menutup
Fotorespirasi mudah terjadi Mampu meminimilasir Mampu meminimalisir
saat suhu dan intensitas terjadinya fotorespirasi terjadinya fotorespirasi
cahaya matahari tinggi

11
12

BAB 3
KESIMPULAN
1. Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat penting
bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat memperoleh energi untuk
bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
2. Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu proses pembentukan ( anabolisme ) dan proses
penguraian ( katabolisme ).
3. Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik sedehana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi
tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Proses anabolisme yang memerlukan
energi dalam bentuk energy cahaya disebut fotosintesis. Sedangkan proses snsbolisme yang

12
13

DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Rohana. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara
Bahan Ajar/ Materi Biologi dasar pada LMS.
Barrett, J,M., 1986. Biologi. Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jerse

13
14

14

Anda mungkin juga menyukai