“ANABOLISME”
OLEH.
Kelompok 2:
Dosen Pengampu:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “ANABOLISME”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya untuk itu, kami mohon maaf dan
siap menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari Bapak agar kami bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
KELOMPOK 2
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
A. Latar belakang.......................................................................................3
B. Rumusan masalah..................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
A. Pengertian anabolisme...........................................................................4
B. Proses anabolisme.................................................................................5
C. Ciri-ciri dan contoh anabolisme...........................................................8
D.Hormon yang berperan dalam proses anabolisme..................................16
E.Penyakit anabolisme...............................................................................18
BAB III PENUTUP.......................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................20
B. Saran......................................................................................................20
C. Daftar pustaka .......................................................................................21
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi didalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia oragnik, yaitu katabolisme dan anabolisme. Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan
metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormone, dan
dipercepatkan oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat
yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat
pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu
jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu
biologi yang disebut metabolomika. Seperti halnya lintasan kimia anabolisme yang
merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu
untuk diserap oleh sel tubuh.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian anabolisme?
2. Bagaimana proses anabolisme?
3. Bagaimana ciri anabolisme?
4. Bagaimana hormon dan penyakit anabolisme?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian anabolisme.
2. Mengetahui proses anabolisme.
3. Mengetahui ciri anabolisme.
4. Mengetahui hormon dan penyakit anabolisme.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANABOLISME
Anabolisme atau disebut juga dengan asimilasi merupakan suatu proses
penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul yang
lebih kompleks. Senyawa kompleks tersebut biasanya disebut juga dengan
senyawa makromolekul.
4
Dalam mempelajari makromolekul terdapat ilmu yang bernama biologi
molekuler yang memiliki implikasi sangat luas terhadap pemahaman manusia
mengenai fenomena hidup. Buku Biologi Molekular dapat Grameds pelajari untuk
lebih memahami hal tersebut.
B. PROSES ANABOLISME
Gambar 1.
5
pelepasan energi yang disebut dengan istilah reaksi exergonic. Total penjumlahan
dari reaksi anabolisme serta katabolisme ini disebut dengan metabolisme
(pembentukan serta pemecahan).
Contoh dari proses katabolisme ini ialah respirasi, sedangkan untuk contoh
proses anabolisme itu ialah fotosintesis (Green et al, 1988). Hasil-hasil anabolisme
tersebut berguna di dalam fungsi yang esensial. Hasil tersebut seperti misalnya
glikogen serta protein yakni sebagai bahan bakar di dalam tubuh, asam nukleat
untuk kemudian pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, serta juga
karbohidrat tersebut kemudian menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik itu
intraselular atau pun juga ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan tersebut lebih
cepat dari perombakannya, maka organisme tersebut kemudian akan tumbuh.
6
Anabolisme tersebut meliputi 3 tahapan dasar yaitu:
Estrogen, hormon ini terdapat pada pria dan wanita dan berperan membangun
karakteristik wanita, misalnya pertumbuhan payudara. Hormon ini juga bertugas
menguatkan massa tulang. Adanya gangguan pada hormon dalam proses
anabolisme ini akan sangat memengaruhi metabolisme Anda secara keseluruhan.
Pada kasus yang disengaja, misalnya membatasi energi untuk melunturkan lemak
tubuh, maka ada perubahan anabolisme yang terjadi di dalam tubuh Anda.
7
Studi menyebut bahwa orang yang dengan sengaja membatasi asupan energi
dalam diet antilemak mereka, maka kadar hormon pertumbuhan dan insulin juga
ikut turun. Pada pria, level hormon testosteron juga akan berkurang, sekalipun ia
mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi protein selama diet.
Dengan kata lain, Anda harus lebih memahami cara kerja anabolisme agar
penurunan berat badan tidak memengaruhi metabolisme secara keseluruhan. Bila
perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menjalani diet yang aman
bagi tubuh.
1. Ciri-ciri anabolisme
Anabolisme merupakan suatu proses sintesis molekul kimia kecil itu menjadi
molekul yang lebih besar, sedangkan untuk katabolisme merupakan suatu proses
penguraian molekul besar itu menjadi molekul kecil. Anabolisme ini ialah suatu
proses yang membutuhkan energi sedangkan untuk katabolisme merupakan proses
yang melepaskan energi.
Anabolisme ini ialah sebuah reaksi reduksi sedangkan untuk katabolisme ini
ialah reaksi oksidasi. Sering kali hasil akhir anabolisme tersebut merupakan
senyawa pemula proses katabolisme.
Contoh dari adanya proses anabolisme antara lain ialah seperti pada
pertumbuhan serta juga mineralisasi tulang, dan juga pada peningkatan massa otot.
8
2. Contoh anabolisme
3. Fotosintesis
Fotosintesis ini merupakan suatu proses yang digunakan oleh tanaman yang
mana energi dari sinar matahari tersebut digunakan untuk dapat mengubah karbon
dioksida (CO2) serta air (H2O) itu menjadi molekul zat gula atau juga glukosa
(C6H12O6) yang dibutuhkan sebagai pertumbuhan. Proses tersebut kemudian
dibantu oleh enzim serta klorofil. Klorofil ini merupakan pigmen hijau daun yang
terdapat di kloroplas, organel di dalam sel tanaman.
9
Gambar 3. kloroplas
Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi menjadi dua tahap,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Untuk mengetahui bagaimana proses reaksi
tersebut, mari cermati uraian berikut ini:
a. Reaksi terang
Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya
dan diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi
NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi terang. Atom hidrogen dari molekul
H2O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan
10
sebagai hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan
reaksi endergonik, membentuk ATP dari ADP + Pi. Dengan demikian, reaksi
terang dapat dituliskan dengan persamaan:
Pada reaksi terang yang terjadi di grana, energi cahaya memacu pelepasan
elektron dari fotosistem didalam membran tilakoid, fotosistem adalah tempat
berkumpulnya berates-ratus molekul pigmen fotosintesis. Aliran elektron
melalui sistem transport menghasilkan ATP dan NADPH.
ATP dan NADPH dapat terbentuk melalui jalur non siklik, yaitu elektron
mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I.
Elektron dan ion hydrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen yang
dibebaskan berguna untuk respirasi aerop.
11
Disebut juga siklus calvin-benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena
tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. reaksi gelap terjadi di
stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi
gelap
Reaksi gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon
dan oksigen dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi dan
RuBp (Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai 5
atom karbon. Relasi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu:
a). karbondioksida diikat oleh RuBp (Ribulosa bisfosfat yang terjadi atas 5
karbon) menjadi senyawa 6 karbon yang labil, senyawa 6 karbon ini
kemudian memecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA).
b). masing masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan menerima
hydrogen serta e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan PGAL
(fosfogliseraldehida).
d). dari 12 PGAL, 10 molekul kembali ketahap awal menjadi RuBp, dan
seterusnya RuBp akan mengikat CO2 yang baru.
12
Gambar 2. Siklus calvin
4. kemosintesis
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe++ (ferro)
menjadi ferri. Bakteri nitrogen dengan melakukan oksidasi senyawa tertentu
dapat memperoleh energi untuk mensintesis zat organik yang diperlukan.
Bakteri nitrosomonas dan nitrococcus memperoleh dengan cara mengoksidasi
NH3 yang telah membentuk senyawa ammonium, yaitu amonium karbonat
menjadi asam nitrit, dengan reaksi:
13
Bakteri nitrogen yang lain, nitrobacter, mengubah nitrit menjadi nitrat
dengan reaksi sebagai berikut:
5. sintesis lemak
Asetil Ko-A juga dapat diubah kembali menjadi asam lemak sehingga reaksi
beta oksidasi disebut juga sebagai reaksi reversible (yang dapat di balik). Asam
piruvat sebagai hasil akhir metabolisme gliserol, dan asetil Ko-A bersama-sama
akhirnya memasuki siklus asam trikarboksilat yang merupakan langkah terakhir
dari metabolisme dalam tubuh. Oksigen yang diperlukan tubuh memerlukan
oksigen lebih banyak dalam proses oksidasi lemak untuk menghasilkan energi
dibandingkan dengan proses oksidasi karbohidrat. Hal ini dimungkinkan karena
perbandingan C : H : O molekul lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan
molekul karbohidrat. Misalnya, perbandingan C : H : O pada glukosa jauh lebih
rendah, yaitu 6 : 12 : 6. Perbedaan ini mengakibatkan nilai pembakaran yang
jauh berbeda. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
14
Gambar 3.
6. protein sintesis
Sintesis protein didalam sel tersusun atas asam amino dan terjadi dengan
melibatkan DNA, RNA dan ribosom.
Suatu ikatan molekul peptide terbentuk apabila gugus amino dari satu asam
amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lain. Secara
berurutan, apabila dua asam amino bergabung, maka akan terbentuk molekul
tripeptida, dan seterusnya. Dengan demikian, apabila terjadi penggabungan
asam amino dalam jumlah besar, maka akan terbentuk molekul yang disebut
sebagai polipeptida. Pada dasarnya, protein adalah suatu polipeptida.
15
D. HORMON YANG BERPERAN DALAM PROSES ANABOLISME
1. Hormon pertumbuhan
Hormon ini dibuat di kelenjar pituitari (kelenjar kecil di sebelah bawah otak).
Fungsinya mengatur pertumbuhan tubuh. Terlalu banyak hormon pertumbuhan
pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan seseorang tumbuh lebih tinggi dari
rata-rata (gigantisme). Sedangkan jika terlalu sedikit dapat menyebabkan tinggi
tubuh kurang dari rata-rata (dwarfisme).
16
3. Insulin
Hormon ini dibuat oleh kelenjar pankreas. Insulin bertugas mengatur kadar
glukosa (gula) dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang
dikonsumsi menjadi energi, dan membantu menyimpan cadangan energi. Sel
tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa tanpa insulin.
4. Testosteron
5. Estrogen
17
E. PENYAKIT ANABOLISME
Adanya gangguan pada hormon dalam proses anabolisme ini akan sangat
memengaruhi metabolisme secara keseluruhan. Pada kasus yang disengaja,
misalnya membatasi energi untuk melunturkan lemak tubuh, maka ada
perubahan anabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Studi menyebut bahwa
orang yang dengan sengaja membatasi asupan energi dalam diet antilemak
mereka, maka kadar hormon pertumbuhan dan insulin juga ikut turun. Pada pria,
level hormon testosteron juga akan berkurang, sekalipun ia mengonsumsi
makanan atau minuman yang tinggi protein selama diet. Berikut beberapa
masalah lainnya yang mungkin terjadi akibat terganggunya proses anabolisme:
1. Resitensi insulin
Kondisi ini terjadi ketika sel di dalam tubuh tidak dapat merespons sinyal
yang dikirim hormon insulin. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengonversi gula
(glukosa) yang ada dalam darah menjadi energi. Untuk menambal kekurangan
energi ini, pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Jika hal ini berlangsung
terus-menerus, maka level gula darah akan meningkat dan berisiko terkena
diabetes tipe 2, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga sindrom
metabolik.
18
3. Kadar testosterone abnormal
Kondisi ini ditandai dengan munculnya kumis dan jenggot, siklus menstruasi
tidak beraturan, hingga kenaikan berat badan. Sebaliknya, hormon testosteron
juga bisa menyusut dan membuat proses anabolisme terganggu. Hal ini biasanya
ditandai dengan kerontokan rambut, impotensi, hingga bertambah besarnya
ukuran payudara.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fungsi Anabolisme:
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Kritik
dan saran dari pembaca sengat diharapakan agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini. Terimah kasih
20
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmusaku.com/pengertian-anabolisme-adalah-4-contoh-dan-fungsinya/
https://www.gramedia.com/literasi/anabolisme/
https://tampatbalajar.blogspot.com/2019/07/makalah-anabolisme.html
http://aishie123.blogspot.com/2013/10/makalah-anabolisme.html
21