Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME
Dosen prngampuh :

Di susun oleh : kelompok 6


Reza Ramadhan O271 22 004
Bella Salsabila O271 22 003
Bayu Gandhi K O271 22 002
Zaidul Khair O271 22 006
Siti Khumayrah Taher O271 22 001
Nurul Amira O121 22 374
Ummi Farlina O121 22 373

PROGRAM STUDI PETERNAKAN DAN PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “aktor dan pelaku kebijakan publik” yang berasal dari mata kuliah kebijakan public.
Dalam segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna
dan masih banyak kekurangan, mengingat kurangnya kemampuan kami. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Demikian
kata pengantar pada makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

1.1 Latar belakang ................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3

2.1 Metabolisme....................................................................................................3
2.2 Peran Enzim dalam proses metabolisme.........................................................4
2.3 Peran Anabolisme............................................................................................7
2.4 Peran Katabolisme.............................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan ................................................................................................................14

Daftar Pustaka..................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Metabolisme merupakan suatu rekasi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyususn
bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat – zat, menyususun struktur – struktur
sel, dan merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi.
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia didalam
organisme dan sel. Untuk melakukan metabolisme, kita perlu adanya Energi dan Materi.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul
organik kompleks.
Metabolisme yang merupakan suatu reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut
dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan
menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk
melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk
hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.

iv
1.2 Rumusan masalah

1. Jelaskan pengertian metabolisme

2. Bagaimana peran enzim dalam metabolisme?

3. Bagaimanakah peran anabolisme?

4. Bagaimanakah peran katabolisme?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses metabolisme

2. Untuk memahami peran enzim dalam proses metabolisme

3. Untuk mengetahui proses anabolisme

4. Untuk mengetahui proses katabolisme

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme

Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan
diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. Reaksi tersebut meliputi reaksi
penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam
reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya
energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi
gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berlari, jalan, dan lain-lain.
Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu
untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun
tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-
sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam
bentuk energi lain pada proses metabolisme. Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan
katabolisme.
Untuk memperlancar berlangsungnya proses reaksi metabolisme dalam sel
makhluk hidup melibatkan komponen-komponen penting yang sangat berperan sebagai
penunjangnya. Tanpa komponen-komponen penunjang itu, maka proses reaksinya tidak
akan berjalan dengan lancar. Komponen-komponen yang sangat berperan dalam proses
metabolisme sel makhluk hidup terdiri atas Enzim, Adenosin Trifosfat (ATP), dengan
penjelasan sebagai berikut
1.Enzim
Enzim merupakan senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan
berperan sebagai katalisator yang dinamakan biokatalisator. Jadi, enzim dapat mengatur
kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Perlu Anda
ingat, walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak

vi
harus berada di dalam sel. Reaksi yang dapat dikendalikan oleh enzim antara lain respirasi,
fotosintesis, pertumbuhan, dan perkembangan, kontraksi otot, pencernaan dan fiksasi
nitrogen. Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim lengkap/holoenzim), yaitu
bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang dihasilkan
dalam sel makhluk hidup
Sifat khusus enzim lainnya adalah tidak ikut bereaksi, artinya enzim hanya
memproses substrat (contohnya, lemak) menjadi produk (contohnya, gliserol dan asam
lemak) tanpa ikut mengalami perubahan dalam reaksi itu. Bahan tempat kerja enzim
disebut substrat dan hasil dari reaksi disebut produk. Dengan demikian enzim dapat
digunakan kembali untuk mengkatalisis reaksi yang sama, berikutnya.
Secara sederhana cara kerja enzim dapat digambarkan dengan kunci dan gembok.
Kompleks enzim dapat tumbuh pada substrat karena pada permukaan enzim terdapat sisi
aktif. Sisi aktif tersebut mempunyai konfigurasi aktif tertentu dan hanya substrat tertentu
yang dapat bergabung dan menyebabkan enzim dapat bekerja secara spesifik

2. Adenosin Trifosfat (ATP)

Adenosin Trifosfat (ATP) merupakan senyawa kimia berenergi tinggi, tersusun dari
ikatan adenin purin terikat pada gula yang mengandung 5 atom C, yaitu ribose dan tiga
gugus fosfat. Meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi, ikatan kimianya
labil dan mudah melepaskan gugus fosfatnya. Pada saat sel membutuhkan energi, ATP
dapat segera dipecah melalui reaksi hidrolisis (reaksi dengan air) dan terbentuk energi
yang sifatnya mobil sehingga dapat diangkut dan digunakan oleh seluruh bagian sel
tersebut.

2.2. Peran Enzim Dalam Metabolisme

Enzim memiliki peranan penting dalam metabolisme, salah satunya adalah sebagai
biokatalisator. Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang
terjadi dalam sel maupun yang terjadi diluar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi
108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada suatu reaksi tersebut dilakukan katalis. Jadi,
enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat
kekhasan yang tinggi.

vii
Oleh karena itu, enzim mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi
metabolisme. Peranan enzim dalam reaksi metabolisme adalah sebagai berikut

1. Biokatalisator
Biokatalisator yaitu menigkatkan kecepatan reaksi kimia dengan menurunkan energi
aktivitasnya tetapi tidak ikut bereaksi

2. Modulator
Modulator yaitu mengatur reaksi yang bersifat acak menjadi berpola.
Misalnya glukosa yang terbentuk selama proses fotosintesis. Jika konsentrasi glukosa
telah melebihi keseimbangan maka akan terurai menjadi CO2 dan H2O. Dengan adanya
enzim, glukosa dapat diubah menjadi sukrosa atau amilum. Dalam bentuk sukrosa dapat
diedarkan ke seluruh jaringan melalui floem dan disimpan dalam bentuk amilum. Dengan
mengubah glukosa menjadi molekul lain, maka proses fotosintesis dapat terus berlangsung
tidak terhambat oleh akumulasi hasilnya.

2.3 Peran Anabolisme

Anabolisme adalah proses yang melibatkan urutan reaksi kimia untuk membangun atau
diatur mensintesis molekul dari unit yang lebih kecil, biasanya membutuhkan masukan
energi (ATP) dalam prosesnya. Dalam proses ini, molekul kecil dan sederhana dibangun
menjadi molekul yang lebih besar dan lebih kompleks. Contoh anabolisme adalah
glukoneogenesis yang mengac pada sekelompok reaksi metabolisme, beberapa
diantaranya sangat eksergonik dan ireversibel, yang baik secara lokal maupun global oleh
insulin, glukagon, dan kortisol.

Anabolisme memproses sintesis senyawa kimia kecil menjadi molekul besar, seperti yang
terjadi pada asam amino yang diubah menjadi protein. Proses ini membutuhkan energi dari
luar yaitu energi yang berupa cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa – senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang
lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini enegi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan – ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar, yaitu

1. Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida


2. Aktivitas senyawa – senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi
dari ATP.
viii
3. Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam amino.

Melalui proses anabolisme, molekul-molekul kecil dapat diubah menjadi molekul –


molekul karbohidrat, protein, dan lemak yang lebih besar sekaligus kompleks.

2.4 Peran Katabolisme

Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul besar dan kompleks menjadi


bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi energi. Bentuk sederhana ini
kemudian akan menjadi bahan bakar untuk terjadinya reaksi anabolisme, yaitu molekul-
molekul kecil dibangun menjadi molekul yang lebih besar. Melalui reaksi katabolisme,
Makanan yang sudah dikonsumsi dan masuk ke organ pencernaan akan dipecah oleh
enzim yang ada di dalam sistem pencernaan kita. Protein dipecah menjadi asam amino.
Asam amino ini bisa digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya.
Asam amino juga bisa didaur ulang untuk membuat protein atau dioksidasi menjadi urea.
Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen menjadi glukosa.
Karbohidrat sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan
glikolisis. Dari reaksi inilah energi dihasilkan. Sedangkan lemak akan melalui proses
pemecahan yang disebut hidrolisis.
Proses ini menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi
glikolisis dan reaksi biokimiawi lainnya hingga terbentuklah energi. Energi yang
dihasilkan dari proses-proses di atas disimpan sebagai molekul adenosine triphospate
(ATP). Banyak aspek dari metabolisme sel, baik anabolisme maupun katabolisme,
berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi, yang juga
berperan sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme
B. Proses Katabolisme
Proses utama katabolisme meliputi siklus asam sitrat, glikolisis, deaminasi oksidatif,
pemecahan jaringan otot dan pemecahan lemak. Secara singkat kita akan melihat masing-
masing aspek utama katabolisme di bawah ini.
1. Glikolisis
Adalah proses katabolisme yang sangat penting, karena merupakan proses yang memecah
gula (misalnya, glukosa) menjadi piruvat, bersama dengan produksi ATP dan NADH.
Dimulai dengan satu molekul glukosa, glikolisis adalah reaksi 10 langkah yang akan
menghasilkan dua molekul piruvat sebagai produk.
Menggunakan berbagai enzim, termasuk kinase, mutase, dehydrogenase, isomerase dan
liase, serta konsumsi dua ATP, molekul glukosa dasar ini dapat dipecah menjadi 2
molekul piruvat, 2 NADH (yang kemudian digunakan untuk generasi ATP selanjutnya) )
dan 4 ATP. Karena dua ATP dikonsumsi selama bagian konsumsi energi dari proses ini,
keuntungan bersih dari pemecahan molekul glukosa adalah 2 ATP.
2. Siklus Asam Sitrat

ix
Juga dikenal sebagai Siklus Krebs, siklus asam sitrat menggunakan beberapa produk
glikolisis untuk produksi energi lebih lanjut, dimulai dengan molekul piruvat. Sekali lagi,
enzim memainkan peran kunci dalam memanipulasi molekul piruvat ini dan mengikatnya
dengan molekul lain untuk melepaskan energi dengan cara yang terkontrol dan
melanggengkan siklus.
Produk dari satu putaran siklus asam sitrat (menggunakan 2 molekul piruvat) terdiri dari 4
molekul karbon dioksida, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul GTP.
NADH dan FADH2 akan melanjutkan ke rantai transpor elektron untuk produksi ATP
yang lebih banyak lagi.
3. Deaminasi Oksidatif
Ketika datang untuk memecah protein dan asam amino, dan mengakses energi di
dalamnya, proses yang kurang dikenal disebut deaminasi oksidatif diperlukan. Protein
biasanya dipecah dan digunakan sebagai substrat untuk pengembangan molekul lebih
lanjut (proses anabolik).
Namun, ketika ada kekurangan karbohidrat atau sumber energi normal, tubuh akan mulai
memecah protein menjadi asam amino mereka, melalui proses yang disebut proteolisis.
Tidak seperti sumber energi lainnya, asam amino memiliki nitrogen, sehingga diperlukan
proses katabolik yang berbeda – deaminasi oksidatif.
Ketika gugus nitrogen dihilangkan, kerangka karbon dasar tertinggal, yang dikenal
sebagai ketoasid. Mirip dengan molekul glukosa normal, ketoasid dapat masuk ke dalam
Siklus Krebs untuk menghasilkan energi, atau dapat disintesis lebih lanjut menjadi asam
lemak bebas.
Amonia adalah produk sampingan dari jenis deaminasi ini, yang baik-baik saja dalam
jumlah kecil, tetapi kadar tinggi beracun. Tubuh melawan ini dengan mengubah amonia
menjadi urea di hati, di mana ia dapat ditransfer dari hati ke ginjal dan diekskresikan
dalam urin kita.
4. Pemecah Lemak (Lipolisis)
Memecah simpanan lemak trigliserida yang disimpan dalam jaringan adiposa adalah cara
lain untuk menghasilkan energi. Trigliserida terdiri dari tulang punggung glikol, tiga ekor
asam lemak, dan tiga ikatan ester yang menghubungkan dua komponen sebelumnya. Tiga
ikatan ester harus diputus untuk melepaskan energinya, yang dilakukan melalui reaksi
hidrolisis. Dalam tiga langkah terpisah, masing-masing ikatan ini rusak.
Setelah masing-masing asam lemak dihilangkan melalui pengenalan air (H2o), produk
akhir termasuk molekul gliserol, dua asam lemak yang dibebaskan, dan energi yang dapat
digunakan. Hormon yang merangsang proses ini termasuk kortisol, adrenalin dan
glukagon; insulin bekerja melawan proses ini, menstimulasi proses anabolik yang
menghasilkan trigliserida.
5. Pemecahan Jaringan Otot
Meskipun kebanyakan orang berusaha menghindari degradasi massa otot mereka dengan
cara apa pun, seringkali hal itu bisa sulit. Langsung setelah latihan, atau di pagi hari
setelah periode panjang tanpa asupan nutrisi, tubuh mungkin mulai mengkatalis jaringan
x
otot karena kurang proses anabolik yang dibutuhkan untuk membangun lebih banyak
jaringan otot. Ini jelas kedengarannya berlawanan dengan intuisi, tetapi transformasi
jaringan menjadi energi ini sebagai tanggapan terhadap tidak menyediakan energi dasar
yang cukup, baik dari sumber protein atau karbohidrat, ke tubuh

BAB III
KESIMPULAN

1. Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara
keseluruhan dengan zat antara suatu sel atu organisme secara keseluruhan.
2. Proses metabolisme yang terjadi didalam, sel merupakan aktivitas yang sangat
terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi –
reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan
reaksinya
3. Metabolisme berperan mengubah zat – zat makanan seperti ; glukosa, asam amino,
dan asam lemak.
4. Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyususn beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul yang kompleks
5. Katabolisme adalah lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat kompleks
molekul organik menjadi komponen – komponen penyusunnya sambil melepaskan
energi, pada umumnya berupa ATP

xi
DAFTAR PUSTAKA

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai