Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

BIOKIMIA

JALUR BERSAMA METABOLISME

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

Yang di bimbing oleh: Ibu Ir. Ani Sulistyarsi, M.M.,M.SI

Disusun oleh:

SHELLA ANNISA DWI KUSUMA (1704101012)

SITI NURAINI (1704101014)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Rasa syukur yang dalam saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena 
berkat kemuraha-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan apa yang di
harapkan. Adapun dalam pembahasan materi makalah yang akan kami  bahas
adalah mengenai ”JALUR BERSAMA METABOLISME”. Pembuatan makalah ini
kami buat dengan tujuan untuk menambah pemahaman tentang jalur bersama
metabolisme dalam mata kuliah Biokimia, dengan harapan mendapatkan pengetahuan
sekaligus sebuah pembelajaran bagi kita semua dan disisi lain pula untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Biokimia. S e l a m a p r o s e s p e n y u s u n a n m a k a l a h i n i
t e n t u n y a s a y a m e n y a d a r i b a h w a masih banyak kekurangan-kekurangan yang
terdapat di dalamnya, oleh karena itu saya meminta bimbingan, koreksi dan saran dari
dosen pembimbing serta teman-teman yang lain. Akhir kata semoga keberadaan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun
maupun yang membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Madiun, 29 September2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Pengertian Dokter dan tugas Dokter.......................................................................3
2.2 Tugas Dan Fungsi Apoteker Di Apotek..................................................................5
2.3 Praktek KIE.............................................................................................................6
2.3.1 Jerawat........................................................................................................11
2.3.2 Edukasi........................................................................................................14
BAB III PENUTUP...................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan . Makanan merupakan  bahan
utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua
aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel
sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup. Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di
dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk
menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu
proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri
dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga  penguraian makanan menjadi
senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya  proses metabolisme
dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya
menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu
menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung,
usus halus, hati, dan pancreas.
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di
dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) molekul organikkompleks. Metabolisme biasanya
terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula
sebagai jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di
dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel.
Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

4
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?
2.bagaimanaproses terjadinya proses metabolisme?
3. apa saja fase-fase metabolisme?

1.3 Tujuan
Adpun tujuan untuk penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari metabolisme
2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya metabolisme
3. Untuk mengetahui fase fase dari metabolisme

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metabolisme


diadopsi dari bahasa yunani yaitu metabolismeos atau perubahan.
Metabolisme merupakan semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
organisme termasuk di tingkat selular untuk mempertahankan kelangsungan
hidup.
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi
energi dan  panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan
dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal
dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi
reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme).
Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP )
diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja,
berlari, jalan, dan lain-lain (Kistinnah, 2009).
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim. Mengapa demikian? Karena enzim
dibutuhkan untuk memperlancar proses metabolisme, tanpa enzim proses ini
tidak akan berjalan dengan baik alias terhambat. Dengan kata lain control dari
metabolisme yang terus berjalan dalam tubuh makhluk hidup bergantung pada
aktivitas enzim.
Enzim merupakan senyawa protein yang berperan dalam metabolisme
yaitu sebagai biokatalisator yang mampu mempercepat reaksi kimia tetapi tidak
ikut bereaksi. Enzim bekerja dengan cara menurunkun energi aktivitasi. Factor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu, pH, zat peghambat

6
(Inhibitor), activator dan konsentrasi. Level enzim pada tubuh makhluk hidup
tergantung kebutuhan metabolisme.

Metabolisme memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, antara lain


sebagai berikut:

 Menghasilkan energi dengan cara mengubah zat makanan yang masuk ke


dalam tubuh.
 Memperbaiki jaringan yang rusak atau membentuk sejumlah jaringan baru.
 Menghasilkan zat-zat yang berguna dalam pertumbuhan dan respirasi jaringan
tubuh.
 Menghasilkan protein, asam nukleat dan komponen sel lainnya

2.2. Proses metabolisme

Setiap metabolisme memiliki prosesnya masing-masing. Secara umum, ada tiga


proses utama dalam suatu metabolisme, yakni metabolisme protein, metabolisme
lemak, dan metabolisme karbohidrat.

1. Metabolisme protein

Protein terdiri dari asam amino, gugus amina dan juga gugus karboksil.
Metabolisme protein dimulai dengan cara melakukan proses pemecahan molekul
protein dalam usus besar, sehingga mengakibatkan terlepasnya asam amino.
Asam amino ini akan diserap oleh dinding usus dan diedarkan oleh darah. Dalam
proses ini, yang menentukan konsentrasi asam amino dalam darah adalah hati.

7
2. Metabolisme lemak

Di dalam lemak, terdapat beberapa unsur yang berperan penting dalam proses
fisiologis, yaitu trigliserida, posfolipid dan kolestrol. Nantinya trigliserida dan
kolestrol akan bersatu menjadi kilomikron, dan diselubungi oleh protein bernama
apoprotein.

Lalu kilomikron keluar dari sel mukosa usus dan masuk ke dalam sirkulasi darah.
Setelah itu, kilomikron dihidrolisis oleh enzim lipase endotel menjadi asam
lemak dan gliserol. Asam lemak ini kemudian dikeluarkan dan disimpan dalam
jaringan lemak. Biasanya, asam lemak dimanfaatkan oleh hati sebagai cadangan
energi, untuk membentuk kolestrol, ataupun diubah dalam bentuk protein (asam
amino). Sedangkan gliserol langsung dibawa menuju pembuluh darah porta
hepatica.

3. Metabolisme karbohidrat

Karbohidrat yang merupakan sumber utama energi dalam tubuh terdiri atas
sejumlah molekul glukosa. Glukosa diantar oleh darah menuju sel hati dan
diubah menjadi glikogen. Jika tubuh kekurangan glukosa, glikogen akan segera
diubah menjadi bentuk glukosa. Hal ini bisa terjadi karena ada dua jenis enzim
dalam hati yang berperan dalam merangsang proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Adapun organ tubuh yang bekerja saat metabolisme
karbohidrat adalah hati, pankreas, medulla adrenal, dan juga kelenjar tiroid.

8
2.3. Fase Fase Metabolisme

Terdapat dua fase ataupun kategori dalam proses metabolisme, yaitu :

1. Anabolisme

Anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi


senyawa kompleks. Fase ini memiliki fungsi untuk menciptakan sel baru,
menjaga jaringan tubuh dan menciptakan cadangan. Jenis proses ini juga
dikenal sebagai metabolisme konstruktif, dimana proses ini akan  membentuk
jaringan seperti kulit, otot atau saraf.

Tahapan Anabolisme

1. Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. 


2. Aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan
energi dari ATP. 
3. Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak dan asam nukleat.

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,


sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan
kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial (diperlukan). Hasil-
hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh,
asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik.

Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik
intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari
perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau


energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri

9
dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari.

Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi.

Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)


disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon
karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi.
Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Daun
tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung
pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel
yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses
fotosintesis.

Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya


mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena
perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya.

Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda
adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang
berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai
spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang
terkandung pada jaringan daun.

10
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan
jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung
pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis
yang berperan penting dalam menyerap energi matahari.

Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk
batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen
klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk
seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua
lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya
terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
          Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk
membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran
tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang
merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka
akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b,
karetonoid, dan lipid.

Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat,
ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi
(Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.
Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam
fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.

11
Fotosintesis Tumbuhan

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan


langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan
persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti


selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan
di atas.

Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang
disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis.           

Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung


kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun
terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian

12
besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari
ataupun penguapan air yang berlebihan.

Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu


pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.  Pada
tumbuhan, organ utama tempa berlangsungnya fotosintesis adalah daun.
Namun, secara umum semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,
tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya
dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap
terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah
proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan
molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena.

Reaksi Gelap (Siklus Calvin) dan fiksasi karbon

Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan harus) berlangsung
dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2  pada stroma kloroplas tidak

13
memerlukan cahaya tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang menghasilkan
dari reaksi terang. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur,
yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack.

Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5


bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-
phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap
melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber
karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.

Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut


tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah
oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.

Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa


difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim
alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari
pencahayaan kloroplas.

1. Reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi
cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan
peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di
permukaan luar membran tilakoid.
2. Reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion
H+, jika kloroplas diberi cahaya.
3. Reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama
pemberian cahaya.

14
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan
kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.
Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua
molekul 3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil
dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida
(3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA
pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-
bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.
ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA
terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH,
yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan
kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.

Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk
bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan
melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap
molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat
menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.

Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya
adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati,
sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi
konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol.
Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

15
2. Katabolisme

Katabolisme adalah proses pemecahan/ pembongkaran/ penguraian dari

senyawa kimia kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Tahapan ini

memiliki fungsinya untuk menguraikan jaringan tubuh dan cadangan zat untuk

menghasilkan energy yang dibutuhkan tubuh. Katabolisme dapat menghasilkan

panas dalam mempertahankan kestabilan suhu tubuh dan memberikan energy.

Secara umum, tahap katabolisme terdiri dari 5 tahap, yaitu:

1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif
3. Siklus asam sitrat
4. Transpor elektron
5. Siklus krebs

Berikut kami sediakan table 5 tahap katabolisme, tempat terjadi, substrat dan
hasilnya.

Tabel 5 Tahapan Katabolisme

No Tahap Tempat Substrat Hasil

1 Glikolisis Sitoplasma C6H12O6 2 ATP, 2


Asam
piruvat, 2
NADH

2 Dekarboksilasi Mitokondria Asam piruvat Asetil CO-

16
oksidatif A

3 Siklus asam sitrat Matriks Asetil CO-A NADH2 +


mitokondria ATP

4 Transpor elektron Membran dalam NADH2 dan 30 ATP + 4


mitokondria FADH2 ATP + H2O
+ CO2

5 Siklus Krebs Matriks Glukosa 34 ATP


mitokondria

Contoh lain katabolisme adalah respirasi sel.

Respirasi sel adalah metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk


ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak dan
protein).
Respirasi mencakup reaksi katabolisme berikut:

1. Katabolisme karbohidrat
2. Katabolisme lemak
3. Katabolisme protein

Respirasi seljuga terlibat dalam pencernaan makanan. Meskipun dalam


kehidupan sehari hari respirasi dapat diartikan sebagai pernapasan. Namun,
menurut ilmu biologi respirasi adalah proses mobilisasi energy yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi untuk di gunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Istilah respirasi juga mencakup proses-proses
yang tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi sebenarnya terjadi pada
semua tingkatan organism hidup, mulai dari individu hingga mikroorganisme
uniseluler.

17
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami senyawa energi
tinggi (SET) sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. Contoh
SET adalah molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan
enzim dan beberapa molekulsederhana.

karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi) eneri yang
ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya
berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan
energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.

Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen


sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob.
Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang
disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses
pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. di lepas Berbagai
bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam
sebagai oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada
organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.

Glikolisis

Glikogenolisis, perubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis adalah


lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari
simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut
dengan 3 enzim, glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi
glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.

Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan


oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa
dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses

18
metabolisme yang paling umum kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi)
di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul
glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang
dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau
yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.

Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses Perubahan


Piruvat menjadi Asetil koezim – A.

Proses ini berlangsung di membran luar mitokondria sebagai fase antara


sebelum Siklus Krebs (Pra Siklus Krebs) sehingga DO sering dimasukkan
langsung dalam Siklus krebs.
Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan
tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme
lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs).
Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks
mitokondria melibatkan tiga macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil
transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase), lima macam koenzim
(tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A, flavin adenin dinukleotida, dan
nikotinamid adenine dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.

Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan ∆ G 0 = - 80 kkal


per mol.  Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur
Krebs. Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang

19
menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat
menghasilkan senyawa α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari
tiamin pirofosfat.
Pada tahap reaksi kedua α-hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang
kemudian dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang
berikutnya, yaitu asam lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil
transasetilase.
Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk
reduksinya, gugus sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan
dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol
(sulfhidril pada koenzim-A).
Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat
dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang
terikat pada dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk
disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil dehidrogenase yang berikatan dengan
FAD (flavin adenin dinukleotida).

Dekarboksilasi Oksidatif

Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH + (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap
terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD + (nikotinamid adenin
dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan NAD + berubah menjadi NADH
(bentuk reduksi dari NAD +).

20
Fermentasi
Fermentasi adalah proses pembebasan energy tanpa oksigen.
Ciri-ciri dari fermentas:

1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas


2. Terjadi proses glikolisis
3. Tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron
4. Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan
Respirasi aerob

 Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:

1. Fermentasi Asam Laktat


2. Fermentasi Alkohol
3. Fermentasi Asam Cuka

Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi Asam Laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan


Asam Laktat (asam susu=asam lelah). Ciri-ciri dari fermentasi asam laktat
adalah:
1. Terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia
2. menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan:
        a. napas tersengal-sengal
        b. pegal-pegal di sekujur tubuh
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP
4. reaksi sederhananya: 2CH3CCOCOOH → 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal

21
Fermentasi Alkohol

Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan


alkohol sebagai produk sampingan.

Ciri-ciri fermentasi alkohol:

1. Terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).


2. Menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan. Alkohol mengakibatkan
racun bagi organisme tersebut.
3. Dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2
4. Reaksi sederhananya: 2CH3COCOOH → 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal

Fermentasi Asam Cuka


Fermentasi asam cuka merupakan proses fermentasi yang berlangsung dalam
keadaan aerob dan menghasilkan asam cuka.

Ciri-ciri fermentasi asam cuka:

1. Terjadi pada bakteri asam cuka


2. Substratnya adalah Etanol (Alkohol)
3. Dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP

Siklus Krebs

Siklus Krebs

22
Siklus krebs adalah tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari
nama orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans
Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan
adanya 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang meninggalkan
sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs terjadi di dalam
mitokondria.

Tahapan Siklus Krebs

1. Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah
bereaksi dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A
atau Ko-A, membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH
dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C
(asetil ko-A).
2. Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk
asam sitrat (6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
3. Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C)
dengan membebaskan CO2.
4. Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C)
setelah bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan
menghasilkan ATP setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
5. Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine
Adenine Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan
membebaskan FADH2.
6. Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam
oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat
akan kembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.

23
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi
aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP
serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus
krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2
ATP. Adalah 32 ATP
Transpor electron

Transpor Elektron adalah satu- satunya reaksi katabolisme yang menghasilkan


karbondioksida (CO2). Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria,
dan berakhir setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi
sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini
32.

Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa
sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke
FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan
A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai
terjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O.

Jadi hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang
ke luar tubuh, pada tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru pada
pernapasan hewan tingkat tinggi.

BAB III

24
PENUTUP
3.I. KESIMPULAN
1. Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi
dan  panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan
penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.

2. Setiap metabolisme memiliki prosesnya masing-masing. Secara umum, ada


tiga proses utama dalam suatu metabolisme, yakni metabolisme protein,
metabolisme lemak, dan metabolisme karbohidrat.

3. Terdapat dua fase ataupun kategori dalam proses metabolisme, yaitu :


a. Anabolisme
Anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kimia sederhana
menjadi senyawa kompleks.

b. Katabolisme
Katabolisme adalah proses pemecahan/ pembongkaran/ penguraian
dari senyawa kimia kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima – Jilid 2. Jakarta: Erlangga

25
Kistinnah, I dan lestari, S ending. (2009). Biologi Makhluk hidup dan
Lingkungannya. Jakarta:Putra nugraha.
Poedjiani, Anna. Supriyanti, F.M, Titin.2006. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta
Rachmadiarti, fida,dkk,2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa Unipress

26

Anda mungkin juga menyukai