Disusun Oleh:
2011221024
Dosen Pengampu:
i
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
i
DAFTAR ISI................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................
1
1.3 Tujuan................................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
3
2.1 Landasan Teori...................................................................................................................
3
2.1.1 Apa Pengertian dari Proses Absorbsi dan Metabolisme dalam Tubuh.................
2.1.2 Proses Absorpsi dan Metabolisme Karbohidrat dalam Tubuh..............................
3
2.1.3 Proses Absorpsi dan Metabolisme Protein dalam Tubuh.....................................
3
2.1.4 Proses Absorpsi dan Metabolisme Lemak dalam Tubuh......................................
3
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Energi Seseorang...................................
17
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
27
i
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................
27
3.2 Kritik Saran........................................................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan
merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna
melaksanakan semuaaktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu
terjadi dalam sel sebagai suatusatuan fungsional dan struktural terkecil yang
menyusun tubuh makhluk hidup.Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit
penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlahterjadi aktivitas perubahan reaksi-
reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkanoleh manusia. Metabolisme
adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh.
Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian
makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses
metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan.
Karenadidalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk
membantumenguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan
protein) sepertilambung, usus halus, hati, dan pancreas.
i
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proses absorbsi dan metabolisme dalam tubuh?
2. Bagaimana proses absorbsi dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh?
3. Bagaimana proses absorbsi dan metabolisme protein dalam tubuh?
4. Bagaimana proses absorbsi dan metabolisme lemak dalam tubuh?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi seseorang?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari proses absorbsi dan metabolisme dalam tubuh
2. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh
3. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme protein dalam tubuh
4. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme lemak dalam tubuh
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi seseorang
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari satuan campuran gas dengan
cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan atau proses penyerapan suatu zat oleh zat lain. Dalam proses ini, zat yang
diserap masuk ke bagian dalam zat penyerap. Misalnya peristiwa pelarutan (gas
kedalam zat cair atau zat padat), difusi (zat cair ke dalam zat padat), warna yang
diserap oleh suatu benda (warna absorpsi), penyerapan sinar bias oleh suatu zat pada
peristiwa bias kembar (absorpsi selektif) dan penyerapan energy oleh elektron
didalam satuan atom (spektrum absorpsi). Sedangkan pengertian absorpsimetri adalah
metode analisis untuk menentukan komposisi suatu zat dengan mengukur cahaya
yang diserap bahan itu. Misalnya, dengan mengetahui frekuensi warna cahaya yang
diserap, dapat ditentukan jenis zat penyerap.
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi
dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan
i
penguraian zatdidalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme
merupakanrangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan
produk akhir,yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi
( anabolisme) dan reaksi penggunaan energi ( katabolisme ). Dalam reaksi biokimia
terjadi perubahanenergi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia
dalam bentuk senyawaAdenosin Trifosfat ( ATP ) diubah menjadi energi gerak untuk
melakukan suatu aktivitasseperti bekerja, berlari, jalan, dan lain-lain (Kistinnah,
2009).
Metabolisme karbohidrat
i
glukosa sebelum diikut sertakandalam proses metabolisme. Proses metabolisme
karbohidrat yaitu sebagai berikut:
1. Glikosis
i
2. Dekarboksilasi oksidatif
i
Tahapan dekarboksilasi oksidatif , yaitu tahapan pembentukan CO2
melaluireaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan O2 sebagai penerima
elektronnya.Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum masuk
ke tahapansiklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan
sambungan( junction ) antara glikolisis dengan siklus Krebs. Pada tahapan ini, asam
piruvat (3atom C) hasil glikolisis dari sitosol diubah menjadi asetil koenzim A (2
atom C) didalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan
elektron(oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul
berkarbon 2).Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima elektron) menjadi NADH +
H+. Pada tahap3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A)
sehinggaterbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2,
dan2NADH (Rochimah, 2009). Berikut gambar di bawah ini reaksi
dekarboksilasioksidatif dan reaksinya.
3. Siklus Krebs
i
Demikian seterusnya,asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya
membentuk asamoksaloasetat lagi (Rochimah, 2009).
i
4. Transfer Elektron
Transfer electron Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang berada dalam
mitokondria, 8 pasangatom H yang dibebaskan selama berlangsungnya siklus Krebs
akan ditangkap oleh NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat masuk ke
rantai transporelektron, molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi
(Redoks)yang terjadi secara berantai dengan melibatkan beberapa zat perantara
untukmenghasilkan ATP dan H 2 O. Beberapa zat perantara dalam reaksi redoks,
antara lainflavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom yaitu sitokrom a, a3, b, c,
dan c 1 .Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa hidrogen/pembawa
elektron( electron carriers ) untuk 1 molekul NADH2 yang masuk ke rantai transpor
elektrondapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari 1 molekul FADH2 dapat
dihasilkan 2molekul ATP (Kistinnah, 2009).Molekul pertama yang menerima
elektron berupa . avoprotein, dinamakan avinmononukleotida (FMN). Selanjutnya,
elektron dipindahkan berturut-turut melewatimolekul protein besi-sulfur (Fe-S),
ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst).Elektron melewati sitokrom b, Fe-S,
sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3,dan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir. Akhirnya terbentuklah molekul H2O(air). Pada sistem transportasi
elektron, NADH dan FADH2 masingmasingmenghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2
ATP. Sebanyak 2 NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif
masing-masing menghasilkan 6 ATP. Sementaraitu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil
siklus Krebs masing-masing menghasilkan 18 ATPdan 4 ATP. Jadi, sistem
transportasi elektron menghasilkan 34 ATP (Rochimah,2009).
Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini
berbeda dengan respirasi pada organism prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi
NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada
NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada
organismeukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondriadiperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
i
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada
organisme prokariotik,karena tidak memiliki sistem membran dalam maka tidak
diperlukan ATP lagi untukmemasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP.Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan
respirasi aerob pada organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009).
5. Glikogenesis
Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini
berbeda dengan respirasi pada organiGlikogenesis Kelebihan glukosa dalam tubuh
akan disimpan dalam hati dan otot (glikogen)ini disebut glikogenesis. Glukosa yang
berlebih ini akan mengalami fosforilasimenjadi glukosa-6-phospat. Diotot reakssi ini
dikatalis olehenzim heksokinase sedangkan dihati dikatalis oleh glukokinase.Glukosa-
6-phospat diubahmenjadi glukosa-1-phospatdengan katalis fosfoglukomutasemenjadi
glukosa-1,6-biphospat.Selanjutnya glukosa-1-phospat bereaksi ddengan
uridintriphospat (UTP) untukmembentuk uridin biphospatglukosa (UDPGlc)
dengankatalis UDPGlc pirofosforilase.Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh
UDPGlc membentuk ikantanglikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal
glikogen, sehinggamembebaskan UDP. Reaksi ini dikatalis oleh enzim glikogen
sintase. Molekulglikogen yang sudah ada sebelumnya harus ada untuk memulai reaksi
ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal
sebagaiglokogenin. Setelah rantai glikogen primer diperpanjang dengan
penambahanglukosa tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka
enzim pembentuk cabang memindahkan bagian dari rantai 1 ke 4 (panjang minimal
6residu glukosa0 pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1 ke
6sehingga membuat titik cabang pad molekul tersebut. Cabang-cabang ini
akantumbuh dengan penambahan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu
terminalyang non reduktif bertambaah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul
akanmeningkat sehinggaa akan mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis(Mulasari dan Tri, 2013)m prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi
NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada
NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada
organismeukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondriadiperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada
i
organisme prokariotik,karena tidak memiliki sistem membran dalam maka tidak
diperlukan ATP lagi untukmemasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP.Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan
respirasi aerob pada organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009).
6. Glikogenolisis
7. Glikoneogenesis
i
sintesissukrosa sedangkan glukosa-ADP merupakan substrat bagi sintesis amilum
(Najmiatul,2011).
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer)
dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus
karboksil (COOH). Berdasarkan banyaknya asam amino dapat dibedakan menjadi:
a. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
b. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
c. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.
b. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid. Asam amino esensial adalah
golongan asam amino yang harus tersedia dalam diet karena tidak dapat disintesis
oleh tubuh, sedangkan asam amino non-esensial adalah golongan asam amino yang
dapat disintesis oleh tubuh (dalam hati). Terdapat 8 jenis asam amnio esensial yaitu:
Isoleucin, Leucin, Lysin, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine, dan
Methionin (mengandung unsur sulfur).
Protein dalam makanan tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan tetapi setelah dalam
bentuk asam amino dapat diserap dengan baik.
i
1. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara enzimatis belum.
2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel parietal (Chief cell)
mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel zymogen mensekresikan
proenzim pepsinogen. Proenzim pepsinogen oleh HCl diaktifkan menjadi enzim
pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh
enzim pepsin menjadi peptida sederhana.
3. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan chymotrypsinogen diaktifkan
menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin oleh enzim enterokinase yang dihasilkan
oleh sel-sel mukosa usus halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan
memecah polipeptida menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptida tersebut
dipecah menjadi asam amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase
dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu enzim
aminopeptidase memecah gugus amina dari polipeptida dan karboksipeptidase
memecah gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat
(DNA dan RNA) menjadi nukleotida.
4. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi dengan cara
difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum. Asam amino yang berasal
dari makanan (diet) dan dari pemecahan protein tubuh selanjut dibawa oleh
sirkulasi darah ke dalam amino acid pool (gudang penimbunan asam amino) yaitu
darah dan cairan jaringan (interseluler). Asam amino selanjutnya digunakan
untuk: biosintesis protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak,
dan jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
Transaminasi
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino lain. Proses
transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk asam keto, secara
skematik digambarkan sebagai berikut: Alanin + α-ketoglutarat ↔ piruvat + glutamat 3
Transaminasi terjadi pada berbagai jaringan. Selain itu, transaminasi juga terjadi di dalam
sirkulasi darah akibat adanya kerusakan pada jaringan karena proses patologik, sebagai
contoh SGOT (serum glutamic-oxaloacetic transaminase) yang meningkat akibat infark
miokard (kerusakan otot jantung karena adanya sumbatan pembuluh darah yang mensuplai
kebutuhan otot jantung).
i
Deaminasi
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadi asam keto dan
ammonia (NH4 + ), secara skematik digambarkan sebagai berikut: Deaminasi menghasilkan
2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen dan nonnitrogen. 1. Senyawa nonnitrogen yang
mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A untuk sumber energi
melalui jalur siklus Kreb’s atau disimpan dalam bentuk glikogen. 2. Senyawa nitrogen
dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu menjadi ureum (diagram 2). Proses
deaminasi kebanyakan terjadi di hati, oleh karena itu pada gangguan fungsi hati (liver) kadar
NH3 meningkat. Pengeluaran (ekskresi) urea melalui ginjal dikeluarkan bersama urin.
ATP bereaksi dengan kreatin membentuk ADP dan sejumlah Asam amino → (deaminasi) →
2 NH3 + CO2 → CO(NH3)2 + H2O Ammonia urea → CHO → asetil Co-A
Kreatin disintesis di hati dari asam amino methionin, glisin, dan arginin. Di otot skelet,
kreatin mengalami posforilasi menjadi posfokreatin yang merupakan sumber energi penting
di otot skelet. ATP yang berasal dari proses glikolisis dan posforilasi oksidatif besar
posfokreatin. Kreatinin dalam urin berasal dari pemecahan posfokreatin. Kreatinuria secara
normal dapat terjadi pada anak-anak, wanita selama mengandung dan setelah melahirkan.
Pada laki-laki sangat jarang terjadi kecuali pada kondisi kerja yang berlebihan. Kreatinuria
pada laki-laki biasanya terjadi akibat kelaparan, tirotoksikosis, DM yang tidak terkontrol, dan
kerusakan otot (myopati).
Asam urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA) yaitu purin
dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di digesti, kemudian diabsorpsi dan
sebagian besar purin dan pirimidin dimetabolisme oleh hati. Purin sebagian kecil dikeluarkan
lewat urin terutama setelah diubah menjadi asam urat. Kadar asam urat normal dalam darah
adalah 4 mg/dL (0,24 mmol/L). Di ginjal asam urat difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan
sisanya 2% diekskresikan. Penimbunan asam urat di persendian, ginjal, dan atau jaringan
lainnya akan menimbulkan nyeri sendi atau disebut gout. Persendian yang biasanya terkena
adalah metatarsophalangeal (ibu jari kaki). Ada 2 jenis gout yaitu: A. Gout primer terjadi
karena abnormalitas enzim yang menyebabkan produksi asam urat meningkat. B. Gout
sekunder karena penurunan ekskresi asam urat atau kenaikan produksi asam urat karena
i
meningkatnya penghancuran sel darah putih yang banyak mengandung asam urat seperti
penyakit ginjal, leukemia, dan pneumonia. C. Penurunan ekskresi asam urat karena
pengobatan biasanya dengan diuretik thiazide, colchicine, dan atau obat antiinflamasi
nonsteroid.
Protein dapat digunakan sebagai sumber energi setelah mengalami proses deaminasi di hati.
Perombakan protein menjadi sumber energi disebut meknaisme glukoneogenesis. Senyawa
nonnitrogen yang mengandung atom C, H, dan O diubah menjadi asetil Co-A untuk sumber
energi.
i
https://www.academia.edu/35322930/
TUGAS_MAKALAH_PP1_ABSORBSI_DAN_ADSORBSI
https://www.academia.edu/9425825/
Makalah_Metabolisme_Karbohidrat_Lemak_dan_Protein
https://slideplayer.info/slide/1948529/#:~:text=9%20Absorpsi%20Karbohidrat
%20dalam%20Usus,ion%20Na%20(transporting%20agent).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/
MetaboProteinSMA5.pdf