[BANJIR]
A. Tujuan
Kajian dampak bencana dan analisis kebutuhan gizi bertujuan untuk
mengidentifikasi dampak bencana terhadap kelompok sasaran gizi dan kelompok
rentan. Kajian mencakup pengumpulan data jumlah dan lokasi kelompok rentan, serta
menentukan dukungan yang diperlukan untuk penyelamatan jiwa dan
mempertahankan status gizi mereka.
B. Metodologi
a) Target Lokasi & Sampling (Purposive Sampling/Convenient/Random sampling)
Desain penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Penelitian ini menggunakan metode convenient sampling
dimana data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan cara melakukan
fokus grup diskusi pada ibu-ibu yang mengungsi akibat bencana banjir dan
mempunyai balita di Kecamatan Sampoiniet berjumlah 10 orang.
b) Perangkat yang Akan Digunakan
Key informant dari pihak stakeholder dilakukan melalui wawancara yang
mendalam (indepth interview) kepada 10 orang informan dengan menyiapkan
beberapa pertanyaan.
f) Keamanan
Pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
Pelaksanaan perlindungan terhadap kelompok rentan;
Pelaksanaan penanganan tanggap darurat terhadap kejadian bencana;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan program dan
kegiatan; dan
Pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dalam penyiapan tempat evakuasi;
D. Timeline: (Periode pengumpulan data, analisa, penulisan laporan, dan
diseminasi)
Pengumpulan data
Dalam proses pengumpulan data bencana terdapat dua jenis data, yaitu data
dinamis dan data statis. Data dinamis adalah data tentang kejadian bencana yang
bersifat sementara. Artinya data tersebut masih mengalami perubahan sesuai dengan
laporan perkembangan selama masa tanggap darurat. Pengumpulan data dinamis
dilakukan oleh Pusdalops PB atau Posko Tanggap Darurat. Data statis adalah data
kejadian bencana yang bersifat tetap atau tidak mengalami perubahan. Pengumpulan
data statis dilakukan oleh Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sekretariat BPBD
provinsi dan Sekretariat BPBD kabupaten/kota. Pengumpulan data yang dimaksudkan
dalam pedoman ini adalah data statis, meliputi data kejadian bencana, korban,
kerusakan dan taksiran kerugian. Format data yang digunakan dalam pengumpulan
data statis terdapat pada lampiran.
Analisa Data
Penulisan Laporan
Penyajian data bencana dapat berupa tabel, diagram dan peta. Informasi yang
disajikan antara lain pola sebaran kejadian bencana, korban bencana dan kerusakan
yang ditimbulkan akibat bencana, serta data rinci tentang kejadian bencana di suatu
wilayah tertentu.
Diseminasi Data
Penyebaran informasi dapat dilakukan secara ‘online’ melalui ‘website’.
C. LOKASI BENCANA
1. Dusun: -
2. Desa/Kelurahan: Sidareja, Gunungreja, Sidamulya, Sudagaran, Tinggarjaya, dan
Tegalsari
3. Kecamatan : Sidareja
4. Kabupaten/Kota: Cilacap
5. Provinsi: Jawa Tengah
6. Letak Geografi:
a) Sungai : Citanduy
D. WAKTU KEJADIAN BENCANA: 11 APRIL 2013.
E. JUMLAH PENDUDUK YANG TERANCAM: 58.672 jiwa
F. JUMLAH KORBAN
1. Meninggal: 0 jiwa, Balita: 0 jiwa
2. Hilang : 0 jiwa
3. Luka Berat: 0 Jiwa
4. Luka Ringan: 0 jiwa
5. Pengungsi : 20 jiwa Lokasi pengungsian: Mushola /Koramil
1. Bayi: 1 jiwa
2. Balita: 5 jiwa
3. Ibu Hamil : 0 jiwa
4. Ibu Menyusui : 0 jiwa
5. Lansia: 4 jiwa
1. Puskesmas
Jumlah: 0 jiwa
2. Rumah Sakit.
Jumlah: 0 jiwa
G. SARANA KESEHATAN YANG RUSAK
1. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan
Kondisi Bangunan Sarana Kesehatan Fungsi Pelayanan
Rusak: Tidak/ Ya
a. RS : Tidak
b. Puskesmas: Tidak
c. Pustu: Tidak
d. Gudang Farmasi : Tidak
e. Polindes: Tidak
2. Sumber Air Bersih: 2025 buah
H. FASILITAS UMUM
1. Akses ke lokasi kejadian bencana:
Mudah dijangkau
2. Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan: telepon seluler
3. Keadaan jaringan listrik :
Baik
I. KONDISI SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI LOKASI
PENAMPUNGAN PENGUNGSI
1. Jenis tempat penampungan
bangunan permanen
2. Kapasitas penampungan pengungsi
memadai (min. 10 ms/or)
2. Kapasitas penampungan pengungsi
memadai (min.10 m3 /or)
3. Kapasitas penyediaan air bersih
memadai (min. 20 L/or/hr)
4. Sarana MCK
memadai (min. 20 or/1 MCK)
5. Tempat pembuangan sampah
memadai (min. 3 m3/ 60 or)
6. Sarana SPAL
memadai (min. 4 m dari penampungan)
7.Penerangan
Ada
J. KESIAPAN LOGISTIK
1. Obat dan Bahan Habis Pakai:
Cukup
2. Alat Kesehatan:
Cukup
3. Bahan Sanitasi
a. Desinfektan air:
Cukup
b. PAC:
Cukup
c. Kantong sampah:
Cukup
d. Repellent lalat:
Kurang
e. Repellent nyamuk:
Kurang
f. Insektisida:
Cukup
4. Ketersediaan Pangan:
Cukup
Mengetahui,