ENERGI
Disusun Oleh:
2011221024
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari proses absorbsi dan metabolisme dalam tubuh
2. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh
3. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme protein dalam tubuh
4. Mengetahui proses absorbsi dan metabolisme lemak dalam tubuh
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi seseorang
4
BAB 2 PEMBAHASAN
5
penyerapan glukosa dalam jaringan , akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa
menjadi glikogen dalam hati.Tiamin (vit B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon
tiroksin berperan besar dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat. Karbohidrat
dalam bentuk monosakarida diabsorpsi oleh usus halus.
Glukosa dan galaktosa dengan transport aktif. Fruktosa dengan difusi fasilitatif.
Monosakarida ditransport meninggalkan sel epithel villi (difusi) → kapiler darah
dalam villi→ aliran darah→ hati melalui vena porta hepatica→ sirkulasi besar
(seluruh tubuh) melalui aliran darah.
Metabolisme karbohidrat
1. Glikosis
6
padatahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu, energy yang dihasilkan
padatahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan demikian, selisih
energiatau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH (Rochimah, 2009).Proses
pembentukan ATP inilah yang disebut fosforilasi . Pada tahapan glikolisistersebut,
enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat (molekul organic dalamglikolisis) ke
ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat (Rochimah, 2009).
7
2. Dekarboksilasi oksidatif
8
3. Siklus Krebs
9
Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. satu siklus
Krebstersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja.Sementara itu, hasil glikolisis
menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa).Oleh karena itu, hasil
akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya. Dengandemikian, diperoleh
hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini untuk katabolisme
setiap 1 molekul glukosa)
4. Transfer Elektron
Transfer electron Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang berada dalam
mitokondria, 8 pasangatom H yang dibebaskan selama berlangsungnya siklus Krebs
akan ditangkap oleh NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat masuk ke
rantai transporelektron, molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi
(Redoks)yang terjadi secara berantai dengan melibatkan beberapa zat perantara
untukmenghasilkan ATP dan H 2 O. Beberapa zat perantara dalam reaksi redoks,
antara lainflavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom yaitu sitokrom a, a3, b, c,
dan c 1 .Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa hidrogen/pembawa
elektron( electron carriers ) untuk 1 molekul NADH2 yang masuk ke rantai transpor
elektrondapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari 1 molekul FADH2 dapat
dihasilkan 2molekul ATP (Kistinnah, 2009).Molekul pertama yang menerima
elektron berupa . avoprotein, dinamakan avinmononukleotida (FMN). Selanjutnya,
elektron dipindahkan berturut-turut melewatimolekul protein besi-sulfur (Fe-S),
ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst).Elektron melewati sitokrom b, Fe-S,
sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3,dan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir. Akhirnya terbentuklah molekul H2O(air). Pada sistem transportasi
elektron, NADH dan FADH2 masingmasingmenghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2
ATP. Sebanyak 2 NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidatif
masing-masing menghasilkan 6 ATP. Sementaraitu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil
siklus Krebs masing-masing menghasilkan 18 ATPdan 4 ATP. Jadi, sistem
transportasi elektron menghasilkan 34 ATP (Rochimah,2009).
10
Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini
berbeda dengan respirasi pada organism prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi
NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada
NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada
organismeukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondriadiperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada
organisme prokariotik,karena tidak memiliki sistem membran dalam maka tidak
diperlukan ATP lagi untukmemasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP.Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan
respirasi aerob pada organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009).
5. Glikogenesis
Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi. Hasil ini
berbeda dengan respirasi pada organiGlikogenesis Kelebihan glukosa dalam tubuh
akan disimpan dalam hati dan otot (glikogen)ini disebut glikogenesis. Glukosa yang
berlebih ini akan mengalami fosforilasimenjadi glukosa-6-phospat. Diotot reakssi ini
dikatalis olehenzim heksokinase sedangkan dihati dikatalis oleh glukokinase.Glukosa-
6-phospat diubahmenjadi glukosa-1-phospatdengan katalis fosfoglukomutasemenjadi
glukosa-1,6-biphospat.Selanjutnya glukosa-1-phospat bereaksi ddengan
uridintriphospat (UTP) untukmembentuk uridin biphospatglukosa (UDPGlc)
dengankatalis UDPGlc pirofosforilase.Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh
UDPGlc membentuk ikantanglikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal
glikogen, sehinggamembebaskan UDP. Reaksi ini dikatalis oleh enzim glikogen
sintase. Molekulglikogen yang sudah ada sebelumnya harus ada untuk memulai reaksi
ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal
sebagaiglokogenin. Setelah rantai glikogen primer diperpanjang dengan
penambahanglukosa tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka
enzim pembentuk cabang memindahkan bagian dari rantai 1 ke 4 (panjang minimal
6residu glukosa0 pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1 ke
6sehingga membuat titik cabang pad molekul tersebut. Cabang-cabang ini
akantumbuh dengan penambahan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu
terminalyang non reduktif bertambaah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul
akanmeningkat sehinggaa akan mempercepat glikogenesis maupun
11
glikogenolisis(Mulasari dan Tri, 2013)m prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi
NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada
NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada
organismeukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondriadiperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada
organisme prokariotik,karena tidak memiliki sistem membran dalam maka tidak
diperlukan ATP lagi untukmemasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP.Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan
respirasi aerob pada organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009).
6. Glikogenolisis
7. Glikoneogenesis
12
dan polisakarida yang lain (pada tumbuhan) Glukosa akan diubahmenjadi glukosa
nukleotida yakni glukosa-UDP (uridin difosfat) yang dikatalisis olehglikogen
sintetase untuk pembentukan ikatan a1 menjadi 4, untuk pembentukan ikatan1
menjadi 6 oleh glikosil (1 menjadi 6) transferase atau amilo (1 menjadi 4) menjadi(1
menjadi 6) transglikosilase Glukosa-UDP juga merupakan substrat bagi
sintesissukrosa sedangkan glukosa-ADP merupakan substrat bagi sintesis amilum
(Najmiatul,2011).
a. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
b. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
c. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.
b. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid. Asam amino esensial adalah
golongan asam amino yang harus tersedia dalam diet karena tidak dapat disintesis
oleh tubuh, sedangkan asam amino non-esensial adalah golongan asam amino yang
dapat disintesis oleh tubuh (dalam hati). Terdapat 8 jenis asam amnio esensial yaitu:
Isoleucin, Leucin, Lysin, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine, dan
Methionin (mengandung unsur sulfur).
13
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb.
Protein dalam makanan tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan tetapi setelah
dalam bentuk asam amino dapat diserap dengan baik.
Transaminasi
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino
lain. Proses transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk asam
keto, secara skematik digambarkan sebagai berikut: Alanin + α-ketoglutarat ↔
14
piruvat + glutamat 3 Transaminasi terjadi pada berbagai jaringan. Selain itu,
transaminasi juga terjadi di dalam sirkulasi darah akibat adanya kerusakan pada
jaringan karena proses patologik, sebagai contoh SGOT (serum glutamic-oxaloacetic
transaminase) yang meningkat akibat infark miokard (kerusakan otot jantung karena
adanya sumbatan pembuluh darah yang mensuplai kebutuhan otot jantung).
Deaminasi
ATP bereaksi dengan kreatin membentuk ADP dan sejumlah Asam amino →
(deaminasi) → 2 NH3 + CO2 → CO(NH3)2 + H2O Ammonia urea → CHO → asetil
Co-A
Kreatin disintesis di hati dari asam amino methionin, glisin, dan arginin. Di
otot skelet, kreatin mengalami posforilasi menjadi posfokreatin yang merupakan
sumber energi penting di otot skelet. ATP yang berasal dari proses glikolisis dan
posforilasi oksidatif besar posfokreatin. Kreatinin dalam urin berasal dari pemecahan
posfokreatin. Kreatinuria secara normal dapat terjadi pada anak-anak, wanita selama
mengandung dan setelah melahirkan. Pada laki-laki sangat jarang terjadi kecuali pada
kondisi kerja yang berlebihan. Kreatinuria pada laki-laki biasanya terjadi akibat
kelaparan, tirotoksikosis, DM yang tidak terkontrol, dan kerusakan otot (myopati).
Asam urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA)
yaitu purin dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di digesti, kemudian
15
diabsorpsi dan sebagian besar purin dan pirimidin dimetabolisme oleh hati. Purin
sebagian kecil dikeluarkan lewat urin terutama setelah diubah menjadi asam urat.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4 mg/dL (0,24 mmol/L). Di ginjal asam
urat difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan sisanya 2% diekskresikan. Penimbunan
asam urat di persendian, ginjal, dan atau jaringan lainnya akan menimbulkan nyeri
sendi atau disebut gout. Persendian yang biasanya terkena adalah metatarsophalangeal
(ibu jari kaki). Ada 2 jenis gout yaitu: A. Gout primer terjadi karena abnormalitas
enzim yang menyebabkan produksi asam urat meningkat. B. Gout sekunder karena
penurunan ekskresi asam urat atau kenaikan produksi asam urat karena meningkatnya
penghancuran sel darah putih yang banyak mengandung asam urat seperti penyakit
ginjal, leukemia, dan pneumonia. C. Penurunan ekskresi asam urat karena pengobatan
biasanya dengan diuretik thiazide, colchicine, dan atau obat antiinflamasi nonsteroid.
Metabolisme Lemak:
16
hasil pemecahantersebut akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi
asam lemak dan gliserol
Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan
bergabungdengan senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat
usus besar
Asam lemak rantai pendek (10-12 atom C) melewati sel epitel usus halus
secara difusi dan mengikuti jalur yang sama ditempuh oleh monosakarida dan
asam amino.Asam amino rantai pendek dalam lumen diabsorpsi langsung
melalui proses difusi menembus mikrovilli →kapiler darah ,melalui sistem
vena porta hepatica →hati (oksidasi)
Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak
rantai penjang (12/lebih).Monogliserida, asam lemak rantai panjang, dan
micelles yang berada di lumen usus halus berdifusi melalui mikrovilli ke sel
epitel usus halus. Dari sel epitel, monogliserida dicerna menjadi gliserol dan
asam lemak oleh lipase sel epitel.Trigliserida berhenti di RE untuk disintesis
bersama fhosfolipid dan kolesterol dilapisi oleh protein dan merekat satu sama
lain membentuk massa →Kilomikron.
17
Umur juga mempengaruhi besarnya kebutuhan energi seseorang, semakin bertambah
umur maka kebutuhan energi semakin berkurang. Hal ini berhubungan dengan laju
metabolism yang berkurang juga dengan bertambahnya umur tersebut.
3. Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan energi berbeda. Laki-laki memiliki
kebutuhan energi yang lebih besar dibanding perempuan. Hal ini berhubungan dengan
massa otot laki-laki yang lebih banyak dibanding massa otot. Sedangkan pada
perempuan massa lemak yang lebih banyak dibanding massa ototnya.
4. Aktivitas rutin
Semakin tinggi aktivitas seseorang, semakin tinggi pula kebutuhan energinya.
Tingginya aktivitas fisik seseorang, akan meningkatkan metabolism dalam tubuhnya.
Dengan kata lain, metabolism yang tinggi tersebut sama dengan pembakaran yang
tinggi dalam tubuh. Intensitas aktivitas fisik secara khusus digolongkan menjadi
aktivitas 26 ringan, sedang dan berat yang didasarkan pada jumlah usaha atau energi
yang digunakan seseorang untuk melakukan aktivitas. Pengkategorian tingkat
aktivitas fisik dengan nilai physical activity level (PAL) dibagi menjadi 3, yaitu 1)
Ringan = 1,4 ≤ PAL ≤ 1,69 2) Sedang = 1,7 ≤ PAL ≤ 1,99 3) Berat = 2 ≤ PAL ≤ 2,4
Angka kebutuhan energi dihitung dengan pendekatan pengeluaran energi, yaitu angka
metabolism basal dikali dengan tingkat aktivitas fisik.
5. Hasil laboratorium
Orang dengan kolestrol tinggi biasanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan
jenis-jenis tertentu, misal jeroan, minyak dan santan. Orang dengan kadar trigliserida
tinggi biasanya dialami oleh orang dengan berat badan berlebihsehingga kebutuhan
energinya juga perlu dikurangi.
6. Data antropometri
Data antropometri yang dimaksud adalah berat badan, tinggi badan dan umur.
Semakin besar angka berat badan dan tinggi badannya maka semakin banyak pula
kebutuhan energinya.
18
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari satuan campuran gas dengan
cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan atau proses penyerapan suatu zat oleh zat lain. Metabolisme adalah suatu
proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika
dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zatdidalam tubuh organisme
untuk kelangsungan hidupnya.
Proses metabolisme karbohidrat yaitu sebagai berikut:
Glikosis
Dekarboksilasi oksidatif
Siklus Krebs
Transfer Elektron
Glikogenesis
Glikogenolisis
Glikoneogenesis
19
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu :
1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang semestinya
demi kesempurnaan makalah ini.
2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap makalah Dasar Ilmu Gizi
ini.
3. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar dapat
menambah wawasan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35322930/TUGAS_MAKALAH_PP1_ABSORBSI_D
AN_ADSORBSI
https://www.academia.edu/9425825/Makalah_Metabolisme_Karbohidrat_Lema
k_dan_Protein
https://slideplayer.info/slide/1948529/#:~:text=9%20Absorpsi%20Karbohidrat%
20dalam%20Usus,ion%20Na%20(transporting%20agent).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/MetaboProteinSMA5.pd
f
http://eprints.dinus.ac.id/19081/10/bab2_18429.pdf
20