Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH METABOLISME

(BIOKIMIA)

Nama kelompok:

1. EPORIA RIZKI AMELIA P05120320014


2. FARAH DIBA NUR AZIZAH P05120320015
3. FERA OKTAVIA P05120320016
4. FITRI YULIANI P05120320017
5. GEBBY GRASELLA P05120320018
6. HIDAYATULL NUR WULANDARI P05120320019
7. INA HERAWATI P05120320020
8. ISTIANINGSIH P05123020021
9. KELARINA HARDIANTI P05120320022
10. MAREA OCTAVIA P05120320023
11. MILA NOVITA P05120320024
12. MIRZA WAHYUNI P05120320025
13. M.SYARIFUDDIN TANZIL P05120320026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur pada tuhan yang maha Esa karena atas
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah metabolisme pada waktunya dan pokok
bahasan ini disesuaikan dengan materi dan kopetensi yang diajarkan pada pendidikan
tinggi.

Makalah ini mencakpu pembahasan mengenai Metabolisme,penulis menyadari


masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini.Walaupun penulis
berfikir bahwa makalah ini sudah efektif dan baik.Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulisan makalah ini dapat menjadi lebih
baik.Semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa diindonesia.

Akhir katapenulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penulisaan dan penyelesaian tugas makalah ini.

Bengkulu,,februari 2021

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................

Daftar isi...........................................................................................
Bab I pendahuluan...........................................................................

Bab II pembahasan .........................................................................

Bab III penutup ...............................................................................

BAB II

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Metabolisme sel adalah proses-proses pengubahan biokamis yang terjadi dalam sel
dan dapat dibedakan menjadi anabolisme atau penyusunan dan katabolisme atau
penguraian.

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia didalam organisme


dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim,yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.

B. Rumusan Makalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1. apa sajakah jenis-jenis metabolisme?


2. Bahaimanakah cara kerja dari tiap metabolisme?

C..Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa manfaat dan peran
metabolisme.

D.Manfaat Penulisaan

Penulisaan ini memberikan beberapa manfaat terutama dalam aspek akademis


dimana masyarakat dapat mengetahui apa sajakah jenis-jenis metabolisme.

BAB III

PEMBAHASAN

I.METABOLISME SECARA UMUM


Secara umum metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi dalam
tubuh makhluk hidup. Proses metabolisme adalah pertukaran zat atau organisme
dengan lingkungannya. Istilah Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata metabole yang berarti perubahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
metabolisme adalah makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat
melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya. Metabolisme terbagi atas
beberapa jenis berdasarkan dua arah lintasan metabolic antara lain sebagai
berikut.

Proses Metabolisme

Dalam tubuh terdapat 3 proses metabolisme yang utama antara lain sebagai
berikut... 

1. Proses Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme berlangsung dalam organisme secara mekanis dan kimiawi.


Metabolisme terdiri dari dua proses yaitu anabolisme sebagai pembentukan molekul
dan katabolisme sebagai penguraian molekul. Proses metabolisme karbohidrat,
Makanan dicerna, kemudian karbohidrat mengalami proses hidrolisis atau
penguraian dengan menggunakan molekul air yang mengurai polisakarida menjadi
monosakarida. Disaat makanan dikunyah, makanan akan bercampur air liur yang
mengandung enzim ptialin (suatu a amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis
di dalam mulut). Enzim ini menghidrolisis pati (salah satu polisakarida) menjadi
maltosa dan gugus glukosa kecil dengan terdiri dari 3-9 molekul glukosa. Makanan
dalam waku singkat berada dalam mulut dengan terdapat tidak lebih 3-5% dari pati
yang telah terhidrolisis sewaktu makanan ditelan. 

Ptialin dapat berlangsung terus menerus memecah makanan menjadi maltosa


selama 1 jam setelah makanan memasuki lambung disaat isi lambung bercampur
dengan zat yang disekresikan oleh lambung. Pada akhirnya aktivitas ptialin
dihambat oleh zat asam yang diekskresikan oleh lambung. Hal tersebut dapat terjadi
karena ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif pada PH medium turun
dibawah 4,0. Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum
(usu dua belas jari), makanan kemudian akan bercampur dengan getah pankreas.
Pati yang belum dipecah akan dicerna oleh amilase yang berfungsi sama dengan a-
amilase pada air liur yaitu sebagai pemecah pati menajdi maltosa dan polimer
glukosa kecil lainnya. Namun, pati umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi
maltosa dan polimer glukosa kecil sebelum melewati lambung. Hasil akhir proses
pencernaan adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan monosakarida lainnya.
Senyawa-senyawa kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dibawah ke hati oleh
darah. 

2.ProsesMetabolismeProtein
Protein makanan, sebagian besar ada pada daging dan sayur-sayuran. Protein
dicerna didalam lambung menggunakan enzim pepsin yang aktif pada pH 2-3.
Pepsin dapat mencerna semua jenis protein dalam makanan yang mencerna
kolagen. Kolagen adalah bahan dasar yang utama dalam jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan. Mulai dari proses pencernaan protein, pepsin meliputi 10-30% dari
pencernaan protein total. Pada proses ini, pemecahan protein merupakan proses
hidrolisis pada rantai polipeptida. 

Proses pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus dengan bentuk yang telah
beruah yaitu proteosa, pepton, dan polipeptida besar. Setelah memasuki usus,
produk-produk yang telah pecah sebagian besar akan bercampur dengan enzim
pankreas dibawah pengaruh enzim proteolitik seperti tripsin, kimotripsin, dan
peptidase. Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi
polipeptida kecil. Kemudian peptidase melepas asam-asam amino. 

Asam amino yang ada didalam darah bersumber dari penyerapan melalui
dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil protein sintetis asam
amino dalam sel, dan hasil sintetis asam amino dalam sel. Asam amino yang
disentetis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam
hati kemudian dibawah darah untuk digunakan dalam jaringan. Pada hal ini, hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah. 

Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombak


dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan
NH4OH (amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unur N.
Senyawa mengandung unsur N disentesis menjadi urea. Pembentukan urea yang
berlangsung dalam hati karena sel-sel hati dapat menghasilkan enzim arginase.
Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-
zat lainnya menuju ginjal, lalu dikeluarkan melalui urin. Sebaliknya terjadi, pada
senyawa yang tidak mengandung unsur N disentetis kembali menjadi bahan baku
karbodihdrat dan lemak, sehingga dapat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan
energi. 

3. Proses Metabolisme Lemak

Pencernaan lemak terjadi dalam usus, karena usus mengandung enzim lipase.
Proses metabolisme lemak adalah lemak keluar dari lambung, masuk ke usus
dengan menimbulkan ransangan terhadap hormon kolesistokinin. Hormon ini
menyebabkan kantung empedu berkontraksi dengan mengeluarkan cairan empedu
ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Dalam empedu terdapat garam empedu
berperan mengemulsikan lemak. Emulsi lemak adalah pemecahan lemak yang
berukuran besar menjadi butiran lemak berukuran lebih kecil. Lemak berukuran lebih
kecil adalah trigeliserida yang teremulsi berperan memudahkan hidrolisis lemak oleh
lipase dari hasil pankreas. Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tnggal). Pengeluaran
cairan pankreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam
meningkatkan jumlah senyawa penghantar listrik (elektrolik) dan cairan pankreas
serta pankreoenzim dengan peran merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam
cairan pankreas. 

Sekitar 70% absorpsi hasil pencernaan lemak terjadi dalam usus halus. Asam lemak
dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa yang terdapat pada dinding
usus, kemudian keduanya diubah kembali menjadi lemak trigliserida berbentuk
partikel-partikel kecil. Jaringan lemak saat dibutuhkan, timbunan lemak kemudian
diangkut menuju hati. 

Jenis-Jenis Metabolisme 

 Katabolisme adalah penguraian suatu zat ke partikel yang lebih kecil untuk diubah
menjadi energi 

 Anabolisme adalah reaksi untuk merangkai senyawa organik yang berasal dari
molekul-molekul tertentu untuk diserap oleh tubuh. 

Fungsi Proses Metabolisme

Proses metabolisme memiliki fungsi bagi makhluk hidup antara lain sebagai
berikut... 

 Untuk mendapatkan energi kimia berupa ATP, hasil dari degradasi zat-zat
makanan kaya energi yang berasal dari lingkungan 

 Sebagai pengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit


pembangun bagi biomolekul sel

 Sebagai penyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nukleat, lipida,


polisakarida, dan komponen sel lain. 

 Sebagai pembentuk dan perombak biomolekul.

a.Metabolisme pencernaan

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup


memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik
sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan
tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.

Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam


kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam
sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan
organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi
mekanik.

Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:

1. Injesti: Menaruh makanan di mulut


2. Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan
menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.

3. Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk
memecah molekul kompleks menjadi struktur sederhana

4. Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan


'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi

5. Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan


melalui defekasi.

b.Metabolisme penyerapan

Proses metabolisme penyerapan karbohidrat di dalam tubuh. Karbohidrase


merupakan enzim-enzim yang memecah karbohidrat menjadi gula-gula yang lebih
sederhana. Amilase berfungsi merombak pati menjadi gula-gula yang lebih
sederhana. Oligisakaride memecah trigliserida menjadi gula sederhana. Disakarida
sukrosa dan maltosa dihidrolisis oleh sukrase dan maltase. Sekresi saliva umumnya
mengandung enzim amilase. Pati yang tidak dirombak dalam proventrikulus oleh
amilase air liur, dalam lingkungan netral usus dengan cepat diubah menjadi maltosa
oleh amilase pankreas. Dalam cairan usus mungkin terdapat juga sedikit amilase.
Disakarida maltosa, sukrosa dan laktosa dirombak oleh enzim-enzim khusus yaitu
maltase, sukrase dan laktase. Enzim-enzim ini dan enzim-enzim yang lain yang
dihasilkan oleh sel-sel usus tidak sepenuhnya terdapat dalam keadaan bebas di
dalam rongga usus. 

c.Metabolisme energi

Metabolisme adalah proses kecepatan tubuh dalam mencerna, menyerap, dan


mengasimilasi makanan untuk diubah menjadi energi. Semakin cepat metabolisme,
semakin cepat proses pembakaran kalori. Sehingga berat badan ideal yang sehat
tetap terjaga. Proses metabolisme tubuh Terdapat beberapa faktor terjadimya
metabolisme dalam tubuh, sebagai berikut:

- Metabolisme basal
Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh. Energi
ini sebagai modal tenaga untuk melalukan aktivitas sehari-hari.
Metabolisme ini terjadi ketika tubuh mampu menjaga organ penting agar tetap
berfungsi dengan baik. Misalnya tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi
yang dapat digunakan untuk beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70 persen
dari proses metabolisme tubuh secara keseluruhan.

II.METABOLISME KARBOHIDRAT

a. Pengertian metaboisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat  adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh


makhluk hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan
(katabolisme) maupun reaksi pembentukan (anabolisme).

Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa, yaitu suatu


senyawa gula sederhana (monosakarida), dipahami ada terdapat di setiap makhluk
hidup untuk proses metabolisme ini. Glukosa dan bentuk karbohidrat lainnya
memiliki tempatnya masing-masing di dalam proses metabolik antarspesies.
Contohnya, tanaman menyimpan energi dengan membentuk karbohidrat
dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis, biasanya dalam
bentuk pati atau lipid. Tanaman lalu dimakan oleh binatang dan jamur, sebagai
bahan bakarnya respirasi seluler. Oksidasi pada satu gram karbohidrat
menghasilkan energy sebesar 4 kcal (kilokalori); sementara dari lipid, 9 kcal. Energi
dari metabolisme (contohnya, oksidasi glukosa) biasanya disimpan sementara di sel-
sel tubuh dalam bentuk adenosina trifosfat.[1] Metabolisme pada makhluk hidup
dengan respirasi aerob menguiraikan glukosa dengan oksigen untuk menghasilkan
energi, dan hasil sampingnya, karbon dioksida dan air.

Semua bentuk karbohidrat kurang lebih memiliki rumus kimia CnH2nOn;


Rumus kimia glukosa adalah C6H12O6. Setiap molekul monosakarida bisa
membentuk senyawa disakarida, contohnya sukrosa, ataupun
senyawa polisakarida yang lebih panjang, contohnya pati and selulosa.

b. Struktur metabolisme karbohidrat


c. Tipe metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis


(anabolisme), dan perubahan bentuk karbohidrat dalam tubuh organisme. Bentuk
karbohidrat, yaitu glukosa akan diurai menjadi senyawa gula sederhana yaitu monosakarida.

Saat makanan dicerna dalam tubuh, karbohidrat akan melalui proses hidrolisis, yaitu
proses penguraian menggunakan bantuan air. Pencernaan karbohidrat tersebut terjadi
dengan cara mengurai senyawa kompleks polisakarida menjadi senyawa sederhana
monosakarida.

Ketika makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan bercampur dengan air liur
yang mengandung enzim ptialin yang akan menghidrolisis pati menjadi sebuah maltosa dan
gugus-gugus glukosa kecil yang terbentuk dari tiga sampai sembilan gugus glukosa.

Setelah makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam lambung, makanan tersebut
akan bercampur dengan zat yang akan diseksresi lambung. Kemudian, makanan tersebut
akan masuk ke dalam duodendum dan bercampur dengan getah pankreas.Hasil akhir dari
metabolisme karbohidrat adalah senyawa-senyawa gula dalam bentuk fruktosa, glukosa,
monosakarida, dan manosa. Senyawa-senyawa ini kemudian akan diabsorsi melalui dinding
usus dan akan terbawa oleh hati oleh darah.

III.METABOLISME ASAM AMINO


a. Pengertian metabolisme asam amino

Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus amino, kemudian
perubahan kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses pelepasan gugus amino
terjadi pada deaminasi dan transmisi oksidatif

Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese dalam katalis, sedangkan jika


transmisi yaitu proses katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu
asam amino terhadap asam amino yang lain.

Asam amino tidak dapat disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan menggunakan
asam amino dalam sumber energy.

Tidak seperti lemak dan karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus
amino yang bertempat di deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam amino.

b. Biosintesis asam amino secara nutrisi non essensial

JENIS ASAM AMINO

A. Asam amin0 non essensial dapat disintesis dari asam amino lain:
1. Alanine
2. Asparagine
3. Aspartate
4. Cysteine
5. Glutamate
6. Glycine
7. Proline
8. Serine
9. Tyrosine
B. Asam amino esensial
Tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus ada didalam makanan yang
dikonsumsi:
1. Arginine
2. Histidine
3. Isoleucine
4. Leucine
5. Lysine
6. Methionine
7. Phenylalanine
8. Threonine
9. Tyrptophan
10. Valine
c. Konversi asam amino menjadi produk khusus

Produk khusus dari konversi asam amino

a. Purin
b. Primidin
c. Neurotransmiter
d. Hormon
e. Gula amino

IV.METABOLISME LEMAK

a. Biosintesis asam lemak

Proses dan Mekanisme Biosintesis Asam Lemak, Reaksi, Tahapan,


Hasil Akhir - Biosintesis asam lemak dari asetil koenzim A terjadi di hampir
semua bagian tubuh hewan, terutama dalam jaringan hati, jaringan lemak dan
kelenjar susu. Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam
beberapa hal berbeda dengan oksidasi asam lemak. Secara keseluruhan
biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga tahap utama. Tahap pertama
pembentukan malonil koenzim A dari asetil koenzim A. Tahap kedua adalah
pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara
kontinu dengan tiap kali penambahan malonil keenzim A dan pelepasan CO2.
Tahap ketiga adalah pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap
bergantung pada keadaan dan komposisi faktor penunjang reaksi di dalam
sel.

b. Metabolisme asam lemak jenuh dan tidak jenuh

Asam lemak terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenu
(esensial).asam lemak jenuh adalah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan
rangkap.contohnya asam lemak  butirat, asam lemak kaproat, asam lemak palmitat,
asam lemak stearat, asam lemak kaprilat, asam lemak kaprat, asam lemak laurat,
asam lemak miristat, asam lemak stearat.

Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mengandung atau
mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu dan mengandung asam esensial yaitu
asam yang tidak dapat di sintesiskan dalam tubuh contohnya asam oleat,asam
linoleat,asam linolena,asam arakidonat.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

1. a) Asam lemak jenuh

            Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada
rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh).

   CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – ……….. COOH

Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.

1. b) Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya

CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – ……..COOH

            Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat

Karakteristik Asam Lemak Jenuh

 Di alam ditemukan jumlah asam lemak tidak jenuh >> as. lemak jenuh

 lemak jenuh (12-24ºC) pada suhu kamar bentuk padat sedangkan (1-2 ºC)
bentuk cair

 lemak jenuh à banyak ditemukan pada hewan

 Lemak jenuh tidak memiliki ikatan ganda antara atom karbon dalam rantai
asam lemak.

 Lemak jenuh meningkatkan LDL dalam aliran darah dan meningkatkan kadar
kolesterol

Karakteristik Asam Lemak Tak Jenuh

 Asam lemak yang memiliki ikatan rangkap.

 Asam lemak tak jenuh biasanya dijumpai pada lemak nabati atau tumbuhan

 Asam lemak tak jenuh ini masih dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar
yaitu:

–    Asam tak jenuh tunggal/Monounsaturated fatty acids (MUFAs), dimana ikatan  


ikatan rangkapnya hanya satu.
–    Asam tak jenuh ganda/Polyunsaturated fatty acids (PUFAs) dimana ikatan
rangkapnya lebih dari satu. ( kehilangan hidrogennya bias 4,6,8 atau kelipatan 2
selanjutnya ).

C.SINTESIS ASAM LEMAK

 Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak berbeda sekali  dari Jalan
oksidasinya. Senyawa yang digunakan untuk menambah panjang rantai asam
lemak adalah malonil-KoA, yang disiintesis dari asetil-KoA. Pada hewan tingkat
tinggi sintesis asam lemak terutama terjadi dalam hati, jaringan adipose dan
dalam kelenjar susu. Di tingkat sel pembentukan asam lemak  berlangsung dalam
sitosol, sebaliknya pada oksidasi asam lemak terjadi pada mitokondria.

 Asam sitrat dan karbondioksida merupakan senyawa yang penting pada


biosintesis asam lemak, kemungkinan besar kedua senyawa di atas bertindak
sebagai katalisator. Setelah berakhirnya reaksi, CO2 yang mula-mula terlibat di
dalamnya, tidak terdapat dalam asam lemak yang dibentuk.

 Enzim yang mengkatalisis biosintesis asam lemak merupakan enzim


kompleks yang terdiri dari tujuh protein. Tahapan reaksi biosintesis asam lemak
diteliti dalam laboraturium F.Lynen,S. wakil dan P.R. Vagelos yang kemudian
disusun  ke dalam sebuah siklus.

Tahapan Sintesis Asam Lemak:

1. Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma

Asetil-KoA yang terdapat dalam mitokondria berasal dari tiga sumber yaitu: 1)
dekarboksilasi asam piruvat, 2) degradasi asam amino dan 3) β-oksidasi asam lemak.
Senyawa beratom C dua buah diatas tidak dapat keluar menembus dinding
mitokondria untuk menuju ke Sitosol tempat berlangsungnya sintesis asam lemak.
Asetil-KoA itu dapat keluar dari mitokondria dengan Jalan mengubah senyawa
tersebut menjadi asam sitrat atau diangkut oleh karnitin. Baik asil-karnitin maupun
asam sitrat dapat menembus dinding mitokondria dan kemudian terurai lagi
menjadi bagian-bagian

2. Pengubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA


Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah malonil-
KoA. Pembentukan senyawa ini dikatalisis oleh enzim asetil-KoA karboksilase yang
membutuhkan biotin, CO2 dan ATP.

3. Transfer gugus asil ke kompeks enzim

Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang
selanjutnya di tempelkan ke enzim β-ketoasil-ACP sintas.

4. Gugus malonil terikat pada ACP

Malonil-KoA, yang dibentuk melalui reaksi karboksilasi asetil-KoA, selanjutnya di


kait oleh ACP.

Malonil-S-KoA +HS-ACP           malonil-S-ACP+KoA-SH dengan bantuan ACP-


malonil transferase

5. Reaksi kondensasi

            Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
kompleks enzim maka terjadilah reaksi kondensasi

6. Reaksi reduksi pertama

            Aseto asetil yang masih terikat erat pada kait 4’-fosfopantetein direduksi
menjadi β-hidroksibutiril –S-ACP oleh enzim β-ketoasil reduktase.

7. Dehidrasi

            Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap
ini. Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C α dan β, ikatan gandanya
adalah trans dan dinamakan asil-S-ACP tak jenuh.

8. Reaksi reduksi kedua

            Enzim enoil-ACP reduktase (NADPH) mereduksi krotonil-S-ACP menjadi


butiril-S-ACP. Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4’
fosfopantenin kemudian dipindahkan ke enzim sintase. Oleh karena itu maka ACP
menjadi bebas dan dapat mengkait malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini kemudian
direaksikan dengan butiril-S-sintase dan berlangsunglah siklus sintesis  yang kedua
melalui urutan dan mekanisme reaksi  yang sama, terjadilah siklus-siklus  biosintesis
berikut, sehingga tercapai panjang asam lemak tertentu. Pada biosintesis asam
palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil sintesis yang terakhir
adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari  ACPnya  melalui reaksi hidrolisis
dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang terikat pada ACP bisa
langsung dipindahkan  pada HS-KoA menjadi  palmitoil –KoA dan apabila bereaksi
dengan asam fosfatidat akan membentuk fosfolipida. Pada umumnya jasad hidup
mensitesis asam lemak hanya sampai C16 saja.

V.METABOLISE PURIN DANPIRIMIDIN

a. pengertian purin dan pirimidin

Purin dan Pirimidin Purin dan pirimidin merupakan sebuah senyawa yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup sel. Dalam tubuh manusia, basa purin dan
pirimidin berguna sebagai pembentuk asam nukleat atau bahan pembentuk
DNA/RNA. Pada DNA maupun RNA, terdapat basa purin seperti Adenin dan
Guanin. Sedangkan basa pirimidin yang terdapat pada DNA adalah sitosin dan
timin. Lalu pada RNA terdapat basa pirimidin sitosin dan urasil. Selain sebagai
komponen DNA dan RNA, purin dan pirimidin merupakan komponen dari beberapa
koenzim, yaitu koenzim A, FAD, NAD +, dan NADP + di dalam sel. 1 Purin serta
Pirimidin merupakan basa nitrogen. Jika basa nitrogen tersebut diberi dengan gugus
pentose akan menjadi nukleosida. Lalu akan terbentuk nukelotida jika nukleosida
yang berasal dari penambahan gugus pentose dari basa nitrogen diberi gugus fosfat.
Jadi nukleotida merupakan nukleosida yang diberi dengan gugus fosfat.

Purin dan pirimidin memiliki beberapa peran dalam tubuh, diantaranya adalah
sebagai sumber energy berupa ATP,GTP,UTP,CTP,ADP,GDP,dll. Sebagai koenzim
berupa FAD, FMN, NAD, NADP, koenzim A. Sebagai second messenger dalam
bentuk camp dan cgmp. Sebagai sumber metil, S-adenosil metionin. Sebagai building
blocks RNA dan DNA. Membentuk senyawa aktif seperti UDP-glukosa, UDP-
galaktosa, asetil KoA, siksinil koa, dll. Asam nukleat dari makanan ajan dicerna
diusus, diubah menjadi mononukleotida, kemudian menjadi mononukleosida, lalu
menjadi basa purin dan pirimidin, baru direabsorbsi dan masuk ke dalam darah.
Purin dari makanan di usus akan dioksidasi menjadi asam urat dan dieksresikan
melalui urin. Basa purin dan pirimidin perenteral dapat digunakan untuk sintesis
asam nukleat. 2 Sintesis Purin dan Pirimidin Sintesis purin terdiri dari tiga macam
proses, yaitu sintesis de novo, fosforibolisasi purin serta fosforilasi nukelosida purin.
Sintesis de novo merupakan proses sintesis purin yang paling penting. Sedangkan
proses sintesis yang lain lebih kepada jalur penyelamatan yang akan dibahas setelah
sintesis purin dan pirimidin. 1,2 Sintesis de novo merupakan proses pembentukan
purin yang terjadi pada hati. Sintesis ini bermula pada senyawa ribose-5-p dan
memiliki enzim regulator atau enzim kunci yaitu PRPP sintase (fosforibosil
pirofosfat) yang diaktivasi oleh Pi (fosfat inorganik) dan dihambat oleh nukleosida
purin difosfat dan trifosfat (produk sintesis de novo). Selain itu, sintesis de novo juga
memerlukan ATP; serta asam amino seperti glutamin, glisin, aspartat; CO 2 ; tetra
hidrofolat / asam folat. Pada sintesis ini, nukleotida yang pertama kali terbentuk
adalah IMP (Inosin Mono Fosfat). Setelah itu, jika IMP diberi glutamin makan akan
menjadi GMP (Guanosin Mono Fosfat) dan jika IMP diberi aspartate akan menjadi
AMP (Adenin Mono Fosfat).

b.katabolisme purin

Katabolisme Purin Sintesis cincin purin yang lebih kompleks. Satu-satunya


komponen utamanya adalah glycine, yang menyumbangkan C-4 dan C-5, serta N-7.
Semua atom lain di atas cincin digabungkan secara individual. C-6 berasal dari
HCO3 - . Kelompok amida dari glutamine memberikan atom N-3 dan N-9. Gugus
amino donor untuk penyertaan N-1 adalah aspartat, yang diubah menjadi fumarat
dalam proses ini, dengan cara yang sama seperti pada siklus urea. Akhirnya, atom
karbon C-2 dan C-8 yang berasal dari kelompok formil di N10-formil-
tetrahydrofolate. (Koolman.2005:188) Bebepara molekul purin dan pirimidin yang
bebas diselamatkan tapi ada pula yang di katabolisme. Burung, beberapa reptil, dan
primata (termasuk manusia) mengubah nukleotida purin menjadi asam urat yang
kemudian disekresikan. Pada burung dan reptil, katabolisme asam amino juga
menyebabkan asam urat, pada mamalia, kelebihan nitrogen dari asam amino
katabolisme dibuang dalam bentuk urea. Burung dan reptil tidak bisa melaksanakan
katabolisme asam urat lebih lanjut, tetapi banyak organisme, menurunkan asam urat
ke produk lain. (Horton,Robert.2006:565) Biosintesis purin dimulai dengan PRPP
(nama intermediet individu). Pembentukan cincin dimulai dengan pengalihan gugus
amino, yang kemudian N-9 diturunkan (2a). Glycine dan kelompok formil dari N10-
formil-THF kemudian memasok atom yang tersisa dari cincin beranggota lima (2b,
2c). Sebelum cincin beranggota lima ditutup (pada langkah 2f), atom N-3 dan C-6
dari cincin beranggota enam kemudian melekat (2d, 2e). Sintesis cincin kemudian
berlanjut dengan N-1 dan C-2 (2g, 2i). Pada langkah terakhir (2j), cincin beranggota
enam ditutup, dan inosin 5?-Monofosfat muncul. Namun, IMP terbentuk tidak
menumpuk, tetapi cepat diubah menjadi AMP dan GMP.

c.katabolisme pirimidin

Katabolisme Pirimidin Cincin pirimidin terbuat dari tiga komponen :


Nitrogen atom N-1 dan Carbon C-4 ke C-6 yang diturunkan dari aspartat, karbon C-2
yang berasal dari HCO3 - dan nitrogen yang kedua (N-3) didapatkan dari gugus
amida dari glutamin. (Koolman.2005:188) Katabolisme nukleotida pirimidin
dimulai dengan hidrolisis pada nukleosida yang sesuai dan Pi, dikatalisis oleh 5-
nucleotidase.

d.sintesis nukleotida purin

Sintesis Nukleotida Purin Identikasi enzim dan intermediet dalam jalur untuk
sintesis dari dua nukleotida purin adenosin 5-monofosfat (AMP) dan guanosin 5-
monophosphate (GMP), dimulai dengan studi metabolisme nitrogen pada burung.
Pada burung dan beberapa reptil, produk akhir dari metabolisme nitrogen adalah
asam urat sementara urea pada mamalia.

Sintesis membentuk nukleotida purin penuh pertama, monofosfat inosin, IMP


dimulai dengan 5-phospho-α-ribosyl-1-pirofosfat, PRPP. Melalui serangkaian reaksi
menggunakan ATP, tetrahydrofolate (THF) derivatif, glutamin, glisin dan aspartate
IMP ini menghasilkan jalur. Tingkat membatasi reaksi dikatalisis oleh glutamin
amidotransferase PRPP, enzim ditandai dengan 1 pada Gambar tersebut.  Struktur
nucleobase dari IMP (hipoksantin) ditunjukkan.  IMP merupakan titik cabang untuk
biosintesis purin, karena dapat dikonversi menjadi baik AMP atau GMP melalui dua
jalur reaksi yang berbeda. Jalur yang mengarah ke AMP membutuhkan energi dalam
bentuk GTP; yang mengarah ke GMP memerlukan energi dalam bentuk ATP.
Pemanfaatan GTP dalam jalur untuk sintesis AMP memungkinkan sel untuk
mengontrol proporsi AMP dan GMP untuk dekat kesetaraan. Akumulasi dari GTP
berlebih akan menyebabkan sintesis AMP dipercepat dari IMP sebaliknya, dengan
mengorbankan sintesis GMP. Sebaliknya, karena konversi IMP untuk GMP
membutuhkan ATP, akumulasi dari kelebihan ATP menyebabkan sintesis dipercepat
GMP atas bahwa dari AMP

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem metabolisme suatu organisme menentukan senyawa mana yang


merupakan nutrisi bagi tubuh atau bersifat racun. Misalnya, beberapa
jenis prokariota memakai hidrogen sulfida sebagai nutrien, walaupun gas ini bersifat
racun bagi hewan. Namun, ciri khusus metabolisme memiliki kesamaan pada hampir
seluruh spesies yang berbeda. Misalnya, gugus asam karboksilat yang diketahui
merupakan sebagai zat antara pada siklus asam sitrat, muncul pada semua
organisme yang dikenal. Senyawa ini juga ditemukan pada spesies yang sangat
berbeda seperti bakteri uniseluler Eschirichia coli dan
organisme multiseluler berukuran besar seperti gajah. Kesamaan yang terdapat pada
lintasan metabolisme ini mungkin terjadi akibat keberadaanya pada sejarah
evolusi awal dan retensinya karena efikasi yang ditimbulkan. Metabolisme sel kanker
sangat berbeda dengan sel normal dan perbedaanya ini dapat digunakan sebagai
intervensi terapeutik pada penyakit kanker.

 kesimpulan bahwa fermentasi mengkatalisis senyawa di dalam sel khamir yang dia
sebut "fermen" ketika dia mempelajari proses fermentasi gula menjadi alkohol oleh
khamir. Dia menulis bahwa " Fermentasi alkohol merupakan suatu kondisi yang
berkorelasi dengan kehidupan dan pengaturan oleh sel khamir, bukan kematian atau
pembusukan sel tersebut"

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, diah;choirul muslim,syalfinaf manaf,endang wisi wanari (2007).

Prof. Dr. Ir. Wahyu widodo, Ms(fakultas peternakan universitas muhammadiyah


malang (UUM) dan buku ajar berjudul”PENGANTAR ILMU NUTRISI
TERNAK”tahun 2006

. usilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi(PDF). Pekanbaru:


Kreasi Edukasi. hlm. 72. ISBN 978-602-6879-99-8.

^ (Inggris) "Overview of Metabolism". ElmHurst College. Diakses tanggal 2010-06-


23.

^ "metabolism | Origin and meaning of metabolism by Online Etymology


Dictionary". www.etymonline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-
23.

^ Leroi, Armand Marie. (2014). The lagoon : how Aristotle invented science. New
York: Bloomsbury. hlm. 400–401. ISBN 978-0-698-17039-1. OCLC 883341616.

Anda mungkin juga menyukai