Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MIKOLOGI

“Pemeriksaan Amilase dan Lipase”

Dosen mata kuliah:

Damayanti Sima-Sima
Sohilauw,S.KM,M.KL

Disusun oleh:

Kelompok VI

Santhy villia Gomies P07172320037


Santra rifa Mahulauw P07172320038
Saqinah hilda Polpoke P07172320039
Seprianti Mahulauw P07172320040
Tira anggraeny Tjahyana P07172320041
Vina Yoseph P07172320042
Wilchris inda Pattiasina P07172320043
Yeti purnama Sari P07172320044
Venensia Soselisa P07172319050

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirant Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
nikmat dan karuniaNya lah sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah ini yang berjudul "Pemeriksaan amilase dan lipase" tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Mikologi. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Mikologi yang telah membimbing kami dalam proses perkuliahan sehingga kami
dapat mengetahui dan menambah wawasan dalam bidang tersebut, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan laporann ini.

Ambon, 10 mei 2022

Kelompok VI
DAFTAR ISI

MAKALAH MIKOLOGI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar belakang.................................................................................
B. Rumusan masalah ..........................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

A. Pengertian dan fungsi pankreas ....................................................


B. Enzim amilase dan lipase ...............................................................
C. Pankreatitis......................................................................................
D. Pemeriksaaan amilase dan lipase..................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yang
memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus
dua belas jari).
Enzim adalah sebuah protein yang mempunyai fungsi khusus.
Enzim berperan untuk mengkatalisis proses kimia (biokimia) dalam
makhluk hidup/dalam sistem biologi. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas
yaitu enzim amilase dan enzim lipase.
Amilase Pankreas Yaitu enzim dengan fungsi mengubah amilum
yang merupakan polisakarida menjadi monosakarida/ memecah ikatan
gula menjadi glukosa dan maltosa( zat gula yang sangat sederhana ). Hal
ini dapat terjadi karena tubuh hanya mampu menyerap gula dalam bentuk
monosakarida.
Lipase Pankreas Yaitu enzim dengan fungsi memecah lemak
menjadi asam lemak + gliserol. Tidak hanya itu, enzim lipase juga
berperan mengatur simpanan lemak untuk tidak terlalu berlebihan dalam
tubuh.
Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, karena pola
makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka terjadi gangguan pada
pankreas. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit,
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Untuk itu, pada makalah ini akan menjelaskan bagaimana prosedur
pemeriksaan terjadap pankreas dengan mengetahui kadar enzim- enzim
berupa enzim amilase dan lipase pada sampel darah.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pankreas ?
2. Apa itu enzim amilase dan lipase?
3. Bagaimana pemeriksaan amilase dan lipase?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu pankreas serta enzim amilase dan lipase dan
bagaimana prosedur pemeriksaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan fungsi pankreas
Pankreas adalah organ aksesoris di sistem pencernaan dengan dua
fungsi utama yakni menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi
eksorin dan menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin.
Pankreas merupakan kelenjar yang panjangnya 12-15 cm dan lebar 4
cm yang terdapat dalam perut atas yang memanjang ke arah kiri dan
bagian kepalanya Nampak menempel di duodenum ( usus 12 jari ) jika
digambarkan.

Berikut dibawah ini struktur tubuh pankreas, yaitu:


1. Kepala Pankreas adalah bagian yang terlihat menempel pada usus
halus, Kepala merupakan bagian terluas dari pankreas.
2. Leher Pankreas merupakan bagian pankreas yang panjangnya
sekitar 2,5 cm dan terletak diantara kepala dan badan.
3. Badan Pankreas, yaitu bagian pankreas yang terletak diantara leher
dan ekor, disebut juga bagian yang paling penting dari pankreas.
4. Ekor Pankreas merupakan bagian meruncing yang terletak pada
perut kiri, ekor merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.
5. Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran dari
pankreas yang akan menyatu dengan duktus koledukus (saluran
empedu) dan akan bermuara di duodenum (Usus 12 jari). Saluran
pankreas akan mengeluarkan berbagai enzim dari pankreas untuk
membantu sistem pencernaan.

Fungsi Pankreas Sebagai Organ Eksorin

Disaat makanan keluar dari lambung akan menuju ke duodenum ( usus


12 jari ), duodenum kemudian menghasilkan hormone Kolesistokinin
yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim-enzim ( getah
pankreas ) melalui duktus pankreatikus. Enzim-enzim penceranaan
( getah pankreas ) dihasilkan oleh Asini. Asini ialah kumpulan sel
pankreas. Macam-macam kandungan getaH pankreas ialah sebagai
berikut.
1. NaCHO3 Yaitu cairan dengan fungsi memberikan suasana basa di
makanan yang masuk ke dalam duodenum karena makanan berasal
dari lambung yang sifatnya asam akibat pengaruh dari asam
lambung. Jika makanan terus bersifat asam melewati usus, hal ini
dapat melukai dinding usus dan menyebabkan enzim dari getah
pankreas tidak aktif.
2. Lipase Pankreas Yaitu enzim dengan fungsi memecah lemak
menjadi asam lemak + gliserol. Tidak hanya itu, enzim lipase juga
berperan mengatur simpanan lemak untuk tidak terlalu berlebihan
dalam tubuh.
3. Tripsinogen Yaitu komponen Proteinase ( pemecah ) protein yang
belum aktif dan ketika aktif dia akan berupa menjadi enzim tripsin
yang berfungsi memecah pepton menjadi beberapa asam amino.
4. Amilase Pankreas Yaitu enzim dengan fungsi mengubah amilum
yang merupakan polisakarida menjadi monosakarida ( zat gula
yang sangat sederhana ). Hal ini dapat terjadi
karena tubuh hanya mampu menyerap gula dalam bentuk
monosakarida.
5. Enzim Karbohidrase Pankreas Yaitu enzim dengan fungsi untuk
memecah gula dalam makanan, enzim berfungsi memecah
disakarida menjadi 2 monosakarida (bentuk gula paling sederhana).
Sebab tubuh hanya dapat menyerap gula pada bentuk
monosakarida. Contohnya ialah lactase, sukrase, maltase dan lain-
lain.

Fungsi Pankreas Sebagai Organ Endokrin

Pankreas manusia mempunyai langerhans yang memiliki perna dalam


menjalankan fungsi Endokrin pankreas. Pula langerhans ialah
kelompok sel-sel yang tersebar di seluruh pankreas yang kaya dengan
pembuluh darah dan menyusun 1-2% seluruh dari masa pankreas.
Langerhans terbagi atas 4 jenis sel yang setiap selnya menghasilkan
hormon yang beragam dan setiap hormone memiliki fungsi yang
beragam. Macam-macam sel tersebut ialah sebagai berikut.

1. Sel Alfa Pankreas


Sel dengan fungsi menghasilkan hormone glucagon. Fungsi
hormone glucagon ialah untuk meningkatkan kadar gula dalam
darah dan memecah cadangan gula dalam hati lalu dibawa ke
darah.
2. Sel Beta Pankreas
Sel ini memiliki fungsi menghasilkan hormone insulin. Fungsi
hormone insulin ialah untuk menurunkan kadar gula dalam darah,
jika gadar gula dalam darah berlebihan maka insulin akan
menyimpan gula berlebih tersebut ke dalam hati. Jika hormone ini
tidak ada atau kurang maka orang itu akan terkena penyakit
diabetes militus.
3. Sel F Pankreas ( Sel Gamma Pankreas )
Sel ini memiliki fungsi menghasilkan polipeptida pankreas, fungsi
polipeptida ialah untuk memperlambat penyerap makanan. Fungsi
utama belum ditemukan.
4. Sel Delta Pankreas
Sel delta pankreas ialah sel dengan fungsi menghasilkan
somatostatin. Fungsi hormone hematostatin ialah untuk
menghambat sekresi Glukagon oleh sel alfa pankreas dan
menghambat sekresi insulin oleh sel beta pankreas serta
menghambat produk polipeptida oleh sel F Pankreas.
B. Enzim amilase dan lipase
Enzim adalah sebuah protein yang mempunyai fungsi khusus.
Enzim berperan untuk mengkatalisis proses kimia (biokimia) dalam
makhluk hidup / dalam sistem biologi. Enzim merupakan senyawa
organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya
reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa mempengaruhi
keseimbangan reaksi.
Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak ikut bereaksi,
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
1. Enzim Amilase
Amilase adalah enzim yang berasal dari pankreas, kelenjar ludah
dan hepar. Fungsinya adalah mengubah zat tepung menjadi gula
(memecah amilum atau karbohidrat).
Secara umum, amilase dibedakan menjadi 3 berdasarkan hasil
pemecahan dan letak ikatan yang pecah, diantara lain Alfa –
Amilase, Beta – Amilase dan Glukoamilase.
Klasifikasi Enzim Amilase:
a. α-Amilase
α-Amilase adalah kalsium metalloenzymes, sama sekali tidak
berfungsi tanpa adanya kalsium. Dengan bertindak
di lokasi secara acak di sepanjang rantai pati, α-Amilase
memecah bawah rantai panjang karbohidrat, akhirnya
menghasilkan maltotriose dan maltosa dari amilosa,atau
maltosa, glukosa dan dekstrin bebas dari amilopektin.
Karena bisa bertindak di mana saja di substrat, α-Amilase
cenderung lebih cepat – akting dari β-Amilase. Pada hewan, itu
adalah utama pencernaan enzim dan pH optimum adalah 6,7 –
7,0. Dalam fisiologis manusia, baik amilase saliva dan pankreas
adalah α-Amilase. Hal ini dibahas lebih detail banyak di α-
Amilase. Juga ditemukan pada tanaman, jamur dan bakteri.
b. β-Amilase
Bentuk lain dari amilase, β-Amilase yang hadir dalam biji, β-
amilase juga disentesis oleh bakteri, jamur, dan tanaman. Β-
Amilase mengkatalisis hidrolisis dari 4 α – 1 glikosidik obligasi
kedua, membelah off unit glukosa dua (maltosa) pada suatu
waktu. Selama pematangandari buah, β-Amilase pati pecah
menjadi maltosa, sehingga rasa manis dari buah masak. Kedua
α-Amilase dan β- Amilase yang hadir dalam biji.
Β-Amilase hadir dalam bentuk yang tidak aktif sebelum
perkecambahan, sedangkan α-Amilase dan protease muncul
sekali perkecambahan telah dimulai. Sereal amilase gandum
adalah kunci untuk produksi malt. Banyak mikroba juga
memproduksi amilase untuk menurunkan pati ekstraseluler.
Hewan jaringan tidak mengandung β-Amilase, meskipun ada
dalam mikroorganisme terkandung dalam saluran pencernaan.
c. γ-Amilase
selain membelah terakhir α (1 -4) glikosidik pada akhir
nonreducing dari amilosa dan amilopektin, menghasilkan
glukosa, γ-Amilase akan membelah α (1 – 6) glikosidik.
Berbeda dengan bentuk – bentuk lain amilase, γ-Amilase paling
efisien dalam lingkungan asam dan memiliki pH optimum 3.
Enzim amilase adalah suatu komponen yang sangat penting saat
proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim ini karbohidrat
yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah menjadi gula yang
nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP yang sangat penting
dalam metabolisme makhluk hidup. Penyebab peningkatan
amilase, Pankreatitis akut, Obstruksi duktus pankreas, Penggunaan
alkohol, Gondok, Penyakit ginjal, Tukak lambung.
Tingkat amilase pada pankreatitis akut akan mulai 2 – 12 jam
setelah onset nyeri perut yang parah. Kenaikan tingkat amilase bisa
mencapai 6x rentang normal. Kenaikan tertinggi akan terjadi dalam
rentang 12 – 72 jam, dan kemudian normal dalam 4 hari. Kadar
amilase yang lebih rendah dari normal mengindikasikan kerusakan
hati / pankreatitis serta fibrosis kistik. Pada pankreatitis akut, kadar
amilase serum meningkat menjadi dua kali lipat kadar normalnya.
Pankreatitis akut sering dikaitkan dengan inflamasi, nyeri yang
berat, dan nekrosis akibat enzim pencernaan (termasuk amilase)
yang keluar ke jaringan di sekitarnya.
Peningkatan kadar amilase serum dapat terjadi setelah pembedahan
abdomen yang mengenai kandung empedu (batu atau saluran
empedu) dan lambung (gastrektomi parsial). Setelah pembedahan
abdomen, beberapa dokter bedah mungkin akan menganjurkan
pemeriksaan amilase serum secara rutin selama 2hari untuk
memastikan apakah pankreas mengalami cedera.
2. Enzim Lipase
Enzim lipase pada tubuh dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan
kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum).
Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya
sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu Lipid (seperti lemak
dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang
berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan
getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul
yang lebih kecil.
Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan
gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil.
Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka
pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).
Lipase adalah enzim hidrolse yang menguraikan ikatan ester dalam
lemak, yang terbentuk antara gliserol dan asam lemak rantai
panjang. Ikatan ester yang diuraikan adalah yang terdapat antara
asam lemak tersebut dengan atom Ca, yaitu atom C1 atau 3.
Sebagai hasilnya, terbentuklah dua asamlemak bebas dan ß atau 2-
monoasilgliserol.
Lipase merupakan enzim yang disekresikan oleh pankreas, dan
membantu pencernaan lemak. Lipase paling banyak ditemukan
pada pankreas, meskipun begitu Meskipun, peningkatan kadar
dalam serum dapat berhubungan juga dengan patologis intra-
abdominal atau insufisiensi ginjal. Kadar lipase tidak dapat
dilakukan untuk menentukan keparahan suatu penyakit atau untuk
memprediksi hasil. Pada pancreatitis, lipase meningkat pada 4-8
jam setelah peradangan. Peningkatan 2 sampai 50 kali dari kadar
normal pernah dilaporkan.
Nilai lipase dapat meningkat pada beberapa kondisi sebagai
berikut:
a. Pankreatitis akut
b. Ulkus peptic berlubang atau tembus, terutama yang
melibatkan pankreas.
c. Sumbatan saluran pankreas oleh batu
d. Obat-obatan yang menyebabkan kejang sfingter Oddi
e. Pankreatitis kronis
f. Pseudokista pankreas
g. Pankreas ganas
h. Kholesititis akut
i. Sumbatan kecil di usus
j. Infark pencernaan
k. Kista fibrosis
l. Inflamasi usus
m. Gagal ginjal akut dan kronis
n. Transplantasi organ, biasanya berhubungan dengan
komplikasi (tolakan organ, toksisitas ciclosporin, infeksi
sitomegalovirus)
o. Alkoholik
p. Diabetes ketoasidosis
q. Lymphoma
r. Penyakit hati kronis
s. Penggunaan obat-obatan, interverensi metodologis
(pankreozymin, deoxycholate, glycocholate, taurocholate,
dan bilirubin.

Kadar lipase menurun pada kondisi adanya Hb, quinine, logam


berat, ion kalsium. Karena enzim lipase mencerna lemak dan
vitamin lemak terlarut. Orang yang kekurangan enzim lipase
akan memiliki kecenderungan kolesterol tinggi, trigliserida
tinggi, kesulitan kehilangan berat dan diabetes atau
kecenderungan glukosuria (gula dalam urin
tanpa gejala diabetes). Hasil penelitian dari beberapa
kecenderungan ini adalah penyakit jantung.

Lipase, seperti halnya amilase, muncul pada aliran darah


setelah terjadi kerusakan pada pankreas. Pankreas akut
merupakan penyebab terumum peningkatan kadar lipase serum.
Kadar amilase dan lipase meningkat pada awal penyakit, tetapi
lipase serum kembali normal setelah kira- kira 3hari. Lipase
serum berguna untuk diagnosis akhir penkreatitis akut.

Penurunan kadar bisa karena tanda kanker pankreas stadium


akhir, hepatitis. Sedangkan peningkatan kadar: pankreatitis
akut dan kronis, kanker pankreas (stadium awal), ulkus
terperforasi, obstruksi duktur pankreatikus, kolesistitis akut
(sebagian kasus), gagal ginjal akut(tahap awal). Pengaruh obat:
kodein, morfin, meperidin (demerol), steroid betanekol.

C. Pankreatitis
Pankreatitis merupakan peradangan pada organ pankreas. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor salah satunya karena enzim-enzim yang
dihasilkan oleh organ pencernaan memicu reaksi kimia dan
menyerang organ pankreas.
Pankreatitis terbagi menjadi dua yaitu pankreatisis akut dan
pankreatitis kronis, pankreatitis akut terjadi secara tiba-tiba.
Pankreatitis kronis terjadi saat pankreatitis berkembang pelan- pelan
dan diperparah minum alkohol atau pola hidup buruk laiin, akibatnya,
fungsi pankreas mengalami penurunan dan mengganggu proses
pencernaan.
Gejala pankreatitis akut biasanya dimulai dengan timbulnya rasa
sakit dibagian perut kanan atas dan terjadi secara tiba-tiba selama
beberapa hari. Gejala lainnya mmeliputi gangguan
pencernaaan, diare, mual muntah, demam, nyeri atau pembengkakan
pada perut dan feses berwarna abu-abu.
Pada kasus yang paling parah, pankreatitits dapat menyebabkan
perdarahan, syok, dan berakhir dengan kematian.
Gejala pankreatitis kronis, sebanyak 70-80% kasus pankreatitis
kronis disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan yang akhirnya
berkembang menjadi komplikasi. Kerusakan pankreas karena alkohol
bisa saja tidak mnimbulkan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Pasien dengan pankreatitis kronis cenderung mengalami rasa nyeri,
ketidak mampuan menyerap makanan sehingga berat badan menurun,
dan kondisi feses yang cenderung berminyak dan abu-abu.
D. Pemeriksaan amilase dan lipase
Pemeriksaan amilase dan lipase merupakan jenis pemeriksaan
kimia klinik untuk melihat kadar enzim pankreas (amilase dan lipase)
pada darah atau serum pasien.
Pemeriksaan amilase dan lipase terbagi menjadi tiga tahap yaitu: Pra
analitik:
Merupakan tahap persiapan pasien dan persiapan sampel serta alat dan
bahan yang diperlukan untuk proses pemeriksaan Analitik:
Merupakan serangkaian tahap dilakukan pemeriksaan amilase dan
lipase
Pasca analitik:
Pasca analitik merupakan tahapan akhir dari suatu proses pemeriksaan
dimana dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil dan validasi,
verifikasi.
Berikut adalah prosedur pemeriksaan:
1. Prosedur pemeriksaan amilase
a. Tujuan:
Untuk mengetahui kadar amilase pada sampel serum pasien
b. Metode:
Enzimatik kolorimtri
c. Prinsip:
Substrat (4,6 – ethylidene – p – nitrophenyl – a – D -
maltoheptaoside) Akan diuraikan oleh enzim a-amylase dimana
hasilnya berupa oligosakarida akan dihidrolisa oleh a-glucoside
menghasilkan glukosa dan p-nitrophenol sebanding dengan
aktivitas a-amylase dalam sampel.
d. Alat dan bahan:
1) Fotometer
2) Tabung reaksi
3) Rak tabung
4) Sentrifuge
5) Mikropipet 20µL/1000µL
6) Tip kuning dan biru
7) KIT amilase
8) Tissue
9) Reagen amilase
10)Sampel darah
e. Prosedur kerja:
1) Sampel darah vena di sentrifuge sehingga
didapatkan serum
2) Pipet ke dalam tabung reaksi menggunakan
mikropipet sebanyak 20µl serum, buang tip
3) Dengan Tip baru Tambahkan 1000µl larutan
pereaksi
4) Nyalakan alat fotometer.
5) Campur sampel sampai homogen, inkubasi selama 1
menit
6) Baca pada fotometer dengan memasukan campuran
tersebut melalui selang instrumen pada alat
7) Catat hasil yang keluar
8) Laporkan hasil pemeriksaan, ferivikasi
f. Nilai normal
Dewasa : 25-125 U/l (satuan SI).
Hamil : sedikit meningkat.
Anak : tidak biasa dilakukan.
Lansia : agak meningkat dibandingkan yang didapat pada orang
dewasa.
g. Masalah klinis
Penurunan kadar :
Pankreatitis akut yang sudah pulih, pankreatitis kronis tahap
lanjut, nekrosis hati akut dan subakut, alkoholisme kronis,
hepatitis toksik, luka bakar yang parah, tirotoksikosis yang
parah. Pengaruh obat: glukosa, sitrat, fluorida, oksalat.
Peningkatan kadar :
pankreatitis akut, pankreatitis kronis (awitan akut), gastrektomi
parsial, pembentukan ulkus peptik, obstruksi saluran pankreas,
kolesistitis akut, kanker pankreas, asidosis diabetik, diabetes
melitus, intoksikasi alkohol akut, gondong, gagal ginjal,
hipertrofi prostat jinak, luka bakar, kehamilan, pengaruh obat :
meperidin (demerol), kodein, morfin, betanekol klorida
(urecholine), pentazosin (talwin), etil alkohol (jumlah besar),
ACTH, guanetidin, tiazid, salisilat, tetrasiklin.
2. Prosedur pemeriksaan lipase
a. Tujuan:
Untuk mengetahui kadar lipase pada sampel darah/serum pasien
b. Metode:
Enzimatik kolorimetri
c. Prinsip:
(6-methylresorufin) ester ditambahkan pada suatu micro-
emulsion yang akan dipecah oleh lipase menjadi co-lipase dan
bile acid. Kombinasi co-lipase, bile acid dan substrat akan
mengalami penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase
sehingga menghasilkan methylresorufin ester yang dengan
cepat terdegradasi menjadi methylresorufin yang berwarna.
Intensitas warna ini sebanding dengan aktivitas lipase dalam
sampel.
d. Alat dan bahan:
1) Fotometer
2) Tabung reaksi
3) Rak tabung
4) Sentrifuge
5) Mikropipet 20µL/1000µL
6) Tip kuning dan biru
7) KIT lipase
8) Tissue
9) Reagen lipase
10)Sampel darah
e. Prosedur kerja:
1) Sampel darah vena di sentrifuge sehingga didapatkan
serum
2) Pipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 50µl serum,
kemudian buang tip
3) Dengan Tip baru Tambahkan 1000µl larutan pereaksi
4) Nyalakan alat fotometer
5) Campur sampel sampai homogen, inkubasi selama1 menit
6) Baca pada fotometer dengan memasukan campuran
tersebut melalui selang instrumen pada fotometer
7) Catat hasil yang keluar
8) Laporkan hasil pemeriksaan, ferivikasi
f. Nilai normal: Dewasa:
10 – 140 u/l
Nilai normal ini bervariasi tiap laboratorium
g. Masalah klinis
Penurunan kadar:
kanker pankreas stadium akhir, hepatitis.
Peningkatan kadar:
pankreatitis akut dan kronis, kanker pankreas (stadium awal),
ulkusterperforasi, obstruksi duktus pankreatikus, kolesistitis
akut (sebagian kasus), gagal ginjal akut (tahap awal). Pangaruh
obat: kodein, morfin, meperidin (demerol), steroid betanekol
(urecholine), guanetidin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pankreas merupakan salah satu organ atau kelenjar


pencernaan yang memiliki fungsi eksokrin menghasilkan enzim
pencernaan dan endokrin menghasilkan hormon- hormon. Jenis
hormon yang dihasilkan oleh pankreas salah satunya adalah insulin
sedangkan enzim yaitu enzim amilase danlipase.
Dimana enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung/pati
menjadi gula sedangkan lipase berfungsi mengubah asam lemak
menjadi gliserol.
Kedua enzim ini dapat ditemukan dalam darah menunjukan ada
kerusakan pada pankreas.
Pemeriksaan kadar enzim amilase dan lipase dapat
menggunakan metode enzimatik kolorimetri dengan menggunakan
alat fotometer secara otomatis akan dibaca hasil dari kadar enzim
tersebut dalam U/L.
B. Saran
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana prosedur
pemeriksaan pankreas dalam hal ini yaitu amilase dan lipase
sebaiknya dilakukan praktikum secara langsung agar lebih mudah
dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alex. 2022. “Pancreas”. https://pengajar.co.id/pankreas/ diakses 10


februari 2022.

Aru akise. 2022. “Amilase dan lipase”. https://id.scribd.com/pres


entation/366471659/Amilase-Dan-Lipase-Kelompok-2
diakses 8 februari 2022.

Fadli rizal. 2021. “Penyakit yang mempengaruhi kadar enzim


amilase”. Penyakit yang Memengaruhi Kadar Enzim Amilase
(halodoc.com). diakses 9 februari 2022.

Nurlina irma. Dkk. 2018. “amilase dan lipase”. Amilase Dan Lipase -
PDFCOFFEE.COM. diakses 8 februari 2022.

Yunita dinda. Pemeriksaan amilase dan lipase.


https://id.scribd.com/presentation/393585484/Pemeriksa an-
Amilase-Dan-Lipase. Diakses 8 februari 2022.

Yupsilon deny. “Kimia klinik”. https://www.academia.edu/986575


6/Kimia_Klinik.di akses 9 februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai