Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANATOMI & PANKREAS DAN

STRUKTUR SEL HAPER KANTUNG EMPEDU

Oleh:
Gracentya M. P. Anin
P0.5303333200231

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM


MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama kepada saya sehingga dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.           
         Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses
belajar terutama pada mata kuliah “Anatomi Fisiologi” terkhususnya yang berkaitan
dengan judul makalah ini.
         Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-
metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami  sehingga dapat menambah wawasan
pemikiran para pembaca.
         Dalam penulisan makalah ini, Saya menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun.Saya harapkan dari para pembaca agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….
……………………………......i
DAFTAR ISI…………………………………………..………..............................................ii
BAB I PENDAHULAN………..……………………………………..…………………..…..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….…3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….iii
2.1 Pankreas…………………………………………………………………………..….6
2.2 Hati dan Kantung Empedu…………………………………………………….……12
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………iv
3.1 kesimpulan…………………………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..v
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang cukup besar
terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai endokrin, pankreas juga
berfungsi sebagai kelenjar eksokrin.Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem
pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada
bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

  Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
  Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam 
sel-selnya (Anonymous, 2009).

Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola makan
yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula dalam tubuh pun
ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Maka dari itu kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana
keadaan pankreas secara anatomis, histologis, serta fisiologis normalnya.

Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di bagian teratas dalam
rongga abdomen sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga.
Hati atau hepar ini berperan pentinga dalam pengaturan biokimiawi di dalam tubuh, yaitu
membentuk dan menyimpan serta membongkar glukosa, protein dan lemak, fungsi
detoksifikasi dan fungsi ekskresi (pembuangan zat-zat tubuh). Fungsi eksresi hati
misalnya mengalirkan obat, bilirubin, dan cairan empedu.

Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar, dan dikeluarkan
melalui kapiler empedu yang halus atau kanalikuli empedu yaitu saluran halus yang
dimulai diantara sel hati dan terletak antara dua sel. Tetapi kanalikuli terpisah dari kapiler
darah sehingga darah dan empedu tidak pernah tercampur. Dalam hati terjadi pencernaan
dan penyerapan lipid atau lemak, garam empedu membantu pencernaan lemak melalui
afek deterjen (emulsifikasi) mereka dan mepermudah penyerapan lemak melalui
partisipasi dalam pembentukan misel sel.

Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah gobulus-


gobulus lemak berukuran besar menjadi elmulsi lemak yang terdiri dari banyak butiran
lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian luas permukaan
yang tersedia untuk aktivitas lipase pankreas meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa anatomi dari pankreas?


2. Apa itu anatomi dan makroskopis hati dan kantung empedu
3. Apa itu anatomi dan mikroskopis hati dan kantung empedu

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui anatomi dari pankreas
2. untuk mengetahui anatomi dan makroskopis hati dan kantung empedu
3. untuk mengetahui anatomi dan mikroskopis hati dan kantung empedu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PANKREAS

A. Definisi
Pankreas adalah organ pada system pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa
hormon atau fungsi endokrin.

B. Anatomi Pankreas
Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian
kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari
pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama. Sisi kanan pankreas yang disebut
kepala, adalah bagian terluas dari pankreas dan terletak di lekukan duodenum, bagian
pertama dari usus kecil. Sisi kiri meruncing dan meluas sedikit ke atas, disebut tubuh
pankreas, dan berakhir di dekat limpa, yang disebut ekor pankreas.
Sumber : Sobotta, 2007

C. Letak Pankreas

Sebuah pankreas normal panjangnya sekitar


12 sampai 15 cm dan berat sekitar 110 gram. Lokasi
Pankreas adalah di belakang lambung dan terletak
kurang lebih melintang di dinding posterior abdomen;
memiliki duodenum di sebelah kanan dan limpa di
sebelah kiri. Pankreas memiliki kepala yang terletak
di dalam lengkungan duodenum, leher yang
menghubungkan kepala ke tubuh dan tubuh yang
menumpulkan ke ekornya menyentuh limpa.

D. Fungsi Pankreas
1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.
Pankreas adalah organ dengan fungsi utama yakni fungsi eksokrin dan fungsi
endokrin.

 Fungsi pankreas sebagai organ eksorin


Disaat makanan keluar dari lambung akan menuju ke duodenum (usus 12 jari),
duodenum kemudian menghasilkan hormon kolesistokinin yang merangsang
pankreas untuk mengeluarkan enzim-enzimnya (getah pankreas) melalui duktus
pankreatikus. Enzim-enzim pencernaan (getah pankreas) dihasilkan oleh asini.
Asini adalah kumpulan sel pankreas.
Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis
makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion
bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam
menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa
untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak
adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam
lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam
bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang
semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah
mereka disekresi ke dalam saluran cerna
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai
mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain akan
mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim
proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsin
inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula
enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus
dan duktus pankreas.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas.
Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama
disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak di depan asinus
khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi
getah pankreas dalam jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah
besar – konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter.
Pankreas menghasilkan beberapa enzim. Berikut macam-macam enzim yang
dihasilkan pankreas beserta fungsinya:

1. Tripsin, memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida.


2. Enzim lipase pankreas, memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Enzim amilase pankreas, memiliki fungsi untuk mengubah amilum menjadi
disakarida.
4. Enzim karbohidrae pankreas, memiliki fungsi untuk mencerna amilum
menjadi maltosa.
 Fungsi pankreas sebagai organ endokrin
Pada Pankreas manusia terdapat pulau langerhans yang menjalankan fungsi
endokrin dari pankreas. Pulau langerhans ini merupakan kelompok sel-sel kecil
yang tersebar di seluruh pankreas, kaya akan pembuluh darah dan menyusun 1-
2% dari seluruh massa pankreas.

Pulau langerhans terdiri atas 4 macam sel, dan setiap sel menghasilkan hormon
yang berbeda, dan setiap hormon ini memiliki fungsi yang berbeda pula. 4 sel
tersebut adalah :

- Sel Alfa Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan


Hormon Glukagon. Hormon
Glukagon berfungsi untuk
meningkatkan kadar gula
dalam darah, dan memecah
cadangan gula dalam hati lalu
membawanya ke darah.
- Sel Beta Pankreas,
merupakan sel yang
berfungsi untuk
menghasilkan hormon
Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah,
apabila kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan
gula berlebih tersebut dalam hati. Apabila hormon insulin tidak ada, atau
sedikit maka orang tersebut akan terkena penyakit diabetes militus.
- Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan Polipeptida pankreas. Polipeptida ini dapat berfungsi untuk
memperlambat penyerapan makanan, namun fungsi utamanya masih belum
diketahui.
- Sel Delta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
somatostatin. Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi
Glukagon oleh sela alfa pankreas, dan menghambat sekresi insulin oleh sel
beta pankreas, serta menghambat produksi polipeptida oleh sel F pankreas.
Intinya Hormon Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya.

E. Bagian-bagian Pankreas

1. Kepala pankreas : Kepala pankreas adalah bagian yang terlibat menempel pada
usus halus.
2. Leher pankreas : Leher pankreas adalah bagian pankreas dengan ukuran panjang
sekitar 2,5 cm.
3. Badan pankreas : Badan pankreas adalah bagian yang berada diantara leher dan
ekor, hal ini merupakan bagian paling penting pada pankreas.  
4. Ekor pankreas : Ekor pankreas adalah bagian meruncing yang ada di perut kiri.
5. Saluran pankreas (Duktus pankreatikus): Saluran pankreas adalah saluran
pankreas yang menyatu dengan saluran empedu dan bermuara di duodenum.
6. Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas dan
dikenal dengan pulau-pulau Langerhans. Kelenjar pankreas yang berfungsi sebagai
kelenjar endoktrin menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
7. Lobulus adalah unit struktural yang terdiri dari sel-sel hati berbentuk seperti segi
enam dengan enam triad portal yang mengelilingi sebuah vena pusat.
2.2 HATI DAN EMPEDU

A. Makroskopis Hati dan Kantung Empedu


Hati dan sekresi empedu

a. Anatomi hati. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.
Beratnya 1.500 g (3 lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan dara. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang
tidak teroksigenasi tetapi kaya nutrien dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi
lobus kanan dan kiri.
1. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama: lobus
kanan atas, lobus kaudatus dan lobus kuadratus.
2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus
terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.
3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk
jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak diantara lempeng-lempeng
sel. Saluran portal, masing-masing berisi sebuah cabang vena portal, arteri hepatika,
dan duktus empedu membentuk sebuah lobulus portal.

Gambar 1. Anatomi Hati


b. Fungsi utama hati
1. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam mengemulsikan dan
absorpsi lemak.
2. Metabolisme. Hati memetabolisme protein, lemak dan latbohidrat tercerna.
a) Hati berperan penting dalam mempertahankan hemoestatis gula darah.
Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.
b) Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak.
Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.
c) Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam
penyimpanan dan pemakaian lemak.
d) Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolestrol,
dan fosfolipid).
e) Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah.
Organ ini juga menyintesis biliruin dari produk penguraian hemoglobin
dan mensekresikannya ke dalam empedu.
3. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga serta vitamin
larut lemak (A, D, E, dan K) dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya
peptisida) serta obat yang tidak dapat diuraikan dan diekstrasikan.
4. Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.
Hati memfagosit eritrosit dan zat asing yang disintegrasi dalam darah.
5. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber
utama panas tubuh terutama saat tidur.
6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan
bersama limpa mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.
c. Empedu
1. Anatomi sekresi empedu
a) Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang
kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.
b) Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatika komunis yang
kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar
dari hati sebagai duktus empedu komunis.
c) Duktus empedu komunis bersama dengan duktus pankrea bermuara di
duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan kandung empedu.

Gambar 2. Anatomi Kantung Empedu

2. Komposisi empedu. Empedu adalah larutan kuning kehijauan terdiri dari 97% air,
pigmen empedu, dan garam-garam empedu.
a) Pigemen enpedu terdiri dari biliverdin (hijau) bilirubin (kuning), pigmen ini
merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah
terintegrasi.
i. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning
dari urine dan feses.
ii. Jaudince atau warna kekuningan pada jaringan, merupakan akibat dari
peningkatan kadar bilirubin darah. Ini merupakan indikasi kerusakan
fungsi hati dan dapat disebabkan oleh kerusakan hati (hepatitis).
Peningkatkan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu
oleh batu empedu.
b) Garam-garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan
kolestrol dan asam amino. Setelah diekresi ke dalam usus, garam tersebut
direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang
kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.
3. Fungsi garam empedu dalam usus halus
a) Emilsikan lemak. Garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam
bentuk usus halus yang kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil
dan area permukaan yang lebih luar untuk kerja enzim.
b) Ansorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat terlarut lemak dengan
cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
c) Pengeluaran kolestrol dari tubuh. Garam empedu berikatan dengan kolestrol
dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil disebut miselle yang akan dibuang
melalui feses.
4. Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf
(implus parasimpatis) dan hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang
mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus
halus, CCK dilepas untuk mengkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasikan
sfingter oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum.
Kandung empedu
1. Anatomi. Kandung empedu adalah kantong muskular hijau menyerupai pir dengan
panjang 10 cm. Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati. Kapasitas
total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60 ml.
2. Fungsi
a). Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus
disekresikan oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu
makan, sfingter oddi menutup dan cairan empedu mengalirkan ke dalam kandung
empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK.
 Kandung empedu mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit. Dengan demikian, kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi ke
empedu.
B. Mikroskopis Hati dan Kantung Empedu
Hepar

Hepar terletak pada lokasi strategis yang penting. Produk pencernaan yang
diserap harus melalui kapiler-kapiler hepar yang disebut sinusoid, setelah diantar melalui
vena porta hepatika sebelum produk pencernaan itu dapat memasuki sirkulasi umum.
Karena darah vena porta miskin oksigen, hepar juga mendapat darah dari arteri hepatika
yang merupakan cabang dari aorta, sehingga hepar mendapat darah dari dua sumber.

Hepar terdiri atas satuan heksagonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap lobulus hati. Di
pusat setiap lobulus, terdapat sebuah vena sentral yang dikelilingi lempeng-lempeng sel
hati, yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta
atau daerah porta, tempat cabang arteri hepatika, cabang vena porta, dan cabang duktus
biliaris. Daerah arteri dan daerah vena mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat
mengalir ke arah vena sentral. Dari sini, darah memasuki sirkulasi umum melalui vena
hepatika.

Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan diameter
tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkap tidak utuh yang dipisahkan dari hepatosit
dibawahnya oleh suatu ruangan perisinusoidal (dari disse). Akibatnya, zat makanan yang
mengalir di dalam sinusoid yang berliku-liku, menembus dundung endotel yang tidak
utuh dan berkontak langsung dengan hepatosit. Hal ini memperlancar perpindahan zat
antara darah dan hepatosit.

Hepatosit menyekresi empedu dalam saluran-saluran halus disebut kanalikuli biliaris


yang terletak di antara hepatosit. Kanalikuli ini mengumpul di tepi setiap lobulus di
daerah porta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian menjadi duktus hepatikus
yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hepar. Di dalam lonulus hati,
empedu mengalir di dalam kanalikuli biliaris ke duktus biliaris pada daerah porta, dan
darah dalam sinusoid mengalir ke daerah porta, dan darah dalam sinusoid mengalir ke
vena sentral. Jadi, empedu dan darah tidak tercampur.
Kandung empedu

Kandung empedu adalah organ berongga kecil yang melekat pada permukaan
bawah hepar. Empedu dari hati disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari
kandung empedu melalui duktus sistikus dan memasuki duodenum melalui duktus
koledokus. Kandung empedu bukan kelenjar hanya menampur dan melekatkan empedu
dan kemudian dicurahkan ke dalam saluran cerna setelah mengalami rangsangan
hormonal. Bila kandung empedu kosong, mukosanya terlihat berlipat-lipat.

Korelasi fungsional hati

Dikatakan bahwa hati melaksanakan ratusan fungsi, dan sel hati melakukan lebih
banyak fungsi. Sebagai sel eksokrin hepatosit menyintesis dan membebaskan empedu ke
dalam sistem duktus ekretorius yaitu kanalikuli biliaris. Garam empedu yang terdapat di
dalam empedu penting untuk mengemulsi lemak yang memasuki usus halus (duodenum)
dari lambung. Pengemulsian lemak memudahkan pencernaan lemak oleh enzim
pencerna-lemak, yaitu lipase pankreas yang dihasilkan pankreas. Lemak yang dicerna
kemudian diserap oleh sel-sel usus halus dan memasuki saluran lakteal limfatik yang
terletak pada setiap hilus. Dari vili, lemak dibawa ke pembuluh limfatik lebih besar, yang
berakhir di vena utama untuk diteruskan ke jantung.

Hepatosit juga merupakan sel endokrin. Sel ini membebaskan banyak prosuk langsung ke
dalam aliran darah mengalir melalui sinusoid dan berkontak langsung dengan hepatosit.
Jadi hepatosit melaksanakan fungsi eksokrin dan endokrin. Fungsi ensokrin hati antara
lain mencangkup sintesis banyak protein plasma, seperti albumin dan faktor pembekuan
darah protombin dan fibrinogen. Hati juga menimbun glukosa (sebagai glikogen), lemak
dan berbagai vitamin. Bila sel-sel tubuh memerlukan glukosa, glikogen dari hati
dikonversi kembali menjadi glukosa dan dibebaskan ke dalam aliran darah. Sel hati juga
mendetoksikasi macam-macam obat dan bahan kimia yang dapat merusak. Sek kupffer
adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit darah dan terdapat di dalam
sinusoid. Sel besar dan befcabang ini memfagositosis benda-benda renik dan debris
selular yang mengalir melalui sinusoid. Pda fetus, sel-sel hati berfungsi hematopoietik.
Fungsi penting pembekuan darah. Jadi hati merupakan organ esensial untuk kehidupan.
Lobulus hati

Sebagain laobulus hati diantara vena sentral dan septum interlobular. Vena sentral
adalah vena yang dilapisi endotel. Di tepi lobulus terdapat septa interlobular dengan
daerah porta, yang mengandung cabang-cabang vena porta, dua cabang arteri hepatika,
empat potongan duktus biliaris, dan sebuah pembuluh limfatik.

Lobulus hati terdiri atas lempeng-lempeng sel hati. Lempeng-lempeng ini bercabang dan
beranastomosis di dalam lobuli. Di tepi lobulus, sel-sel hati membentuk lempeng
pembatas kuat yang memisahkan lempeng hati dan sinusoid dari jaringan ikat septum
interlobular. Venul porta dan arteriol hepatika menembus jaringan ikat dan membentuk
sinusoid.

Sel hati berbentuk poligonal dengan macam-macam ukuran, dengan satu buah inti
vesikular besar dan kadang-kadang berinti dua. Sel ini mempunyai sitoplasma asidofil
bergranul yang bervariasi sesuai status fungsionalnya.

Sinusoid terdapat diantara lempeng-lempeng sel hepar dan mengikuti percabangannya.


Sinusoid dilapisi sel endotel jenis tidak utuh. Pada dinding sinusoid terdapat mekrofag
tetap yaitu sel kupffer. Darah di dalam sinusoid yang mengandung eritrosir dan leukosit
mengalir ke dalam vena sentral.

Hati : sel kupffer

Sel-sel kupffer yang mempagositosis partikel-partikel karbon tampak nyata di


dalam sinusoid diantara sel hati. Sel kupffer fagositosit berukuran besar, dengan
sitoplasma bercabang dan batas sel tidak teratur. Karena berfagositosit intinya tertutup
oleh partikel-partikel karbon dan difagositosit. Juga tampak sel endotel di dalam sinusoid
sel ini lebih kecil, dan umumnya hanya tampak intinya.

Hati : kanalikuli biliaris

Kanalikuli biliaris berupa saluran halus diantara sel-sel hati pada lempeng
hepatosit. Kanalikuli berlekuk-lekuk diantara hepatosit dan bercabang dalam lempeng
hepatosit.
Sinusoid dilapisi sel-sel endotel dengan inti kecil, dan sebuah sel kupffer dengan inti
lebih bedar dan sitoplasma bercabang. Juga tampak sinusoid yang bermuara ke dalam
suatu vena sentral.

Sel retikualar di dalam lobulus hati

Sel retikular membentuk sebagian besar jaringan ikat penyokong hati. Serat ini
melapisi sinusoid hati, diantara hepatosit dan sel endotel yang tidak utuh, dan mebentuk
jalinan pada serat disekitar vena sentral.

Serat kolagen di dalam jaringan ikat padat tidak teratur septa interlobular terpulas coklat
tua; serat retikular berbaur dengan serat-serat ini.

Kandung empedu

Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan


jaringan ikat perimuskular dan serosa pada semua permukaanya kecuali hepatik dengan
adventesia yang melekatkannya ke hepar.

Mukosa menampakkan lipatan-lipatan tempores yang menghilang saat kandung empedu


diregangkan oleh empedu. Lipatan ini mirip vili pada usus halus, namun ukuran dan
bentuknya berbeda dan susunannya tidak teratur. Kripti atau divertikula diantara lipatan
sering membentuk indentasi yang dalam di mukosa. Divertikula ini di dalam lamina
propia mirip kelenjar tubular, namun tidak ada kelenjar di dalam kandung empedu
(kecuali di bagian leher).

Epitel pelapis adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan
inti di basal. Lamina propia mengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan
limfois difus.

Serat otot polos di dalam lapisan fibromuskular berbaur dengan lapisan-lapisan jaringan
ikat longgar yang kaya serat elastin. Berbeda dengan organ lain yang mempunyai serosa
atau adventesia menutupi lapisan muskular, kandung empedu memiliki lapisan lebar yang
terdiri dari jaringan ikat longgar perimuskular yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limf, dan saraf; serisa adalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini.

Korelasi fungsional kandung empedu


Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan, memekatkan dan
mengeluarkan empedu bila diperlukan pencernaan. Natrium secara aktif diangkut melalui
epitel selapis silindris kandung empedu ke dalam jaringan ikat ekstra sel. Ion klorida dan
air mengikuti secara pasif sehingga empedu memekat.

Sebagai respon terhadap masuknya lemak makanan ke dalam duodenum, sebuah hormon
yaitu kolesitokinin (CCK), dilepaskan ke dalam aliran darah oleh sel-sel enteroendoktrin
pada dindingnya. Pada saat yang sama, sfingter di sekitar leher empedu melemas
(relaksasi). Kombinasi kerja ini memaksa empedu masuk ke dalam duodenun melalui
duktus koledokus.

Sekresi Empedu oleh Hati

Fungsi dari Sitem Empedu

Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu ,
normalnya antara 600 dan 100 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi
penting :

1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi


lemak ,mukan karna enzim dalam empedu yang menyebabkan
pencernaan lemak , tetapi karna asam empedu .dalam empedu
melakukan dua hal:
 Asam empedu membantu mengemusilkan partikel-partikel
lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel
kecil, permukaan partikel tersebut dapat diserang oleh enzim
lipase yang disekresikan dalamgetah pankreas.
 Asam empedu membantu absorpsi produk akhir lemak yang
telah dicerna melalui membran mukosan interna.
2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuyk mengeluarkan beberapa
produk buangan yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi
bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan
kelebihan kolesterol.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah
lambung, di atas lengkung pertama duodenum. Pankreas merupakan kelenjar campuran
yang mengandung jaringan eksokrin dan jaringan dendokrin. Bagian eksokrin yang
predominan teridiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang
membentuk kantung-kantung, asinus, yang berhubungan dengan duktus yang akhirya
bermuara ke duodenum. Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau
jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau langerhans, yang tersebar di seluruh pankreas.
Hormon terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau Langerhans adalah insulin dan
glukagon.

Fungsi Pankreas Secara Umum :


1. Sebagai kelenjar eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan
melalui pembuluh darah
2. Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui
pembuluh darah
3. Mempunyai peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
4. Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan 
5. Berperan untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
6. Memiliki peran metabolisme baik dengan anabolisme atuapun kataboisme gula dan
bentuk lainnya
7. Berfungsi dalam metabolisme lemak
8. Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase, dan lipase dalam membantu
proses pencernaan. 

Tipe sel Jumlah relative Hormon yang diproduksi


A atau alfa -25% Glukagon
B atau beta -70% Insulin
D atau gama <5% Somatostatin
F Sangat kecil Polipeptida pankreas
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut
sebelahkanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi(arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
Fungsi hati yang utama yaitu sekresi, metabolisme, penyimpanan, detoksifikasi,
produksi panas, penyimpanan darah.

Fungsi hati mencangkup hal-hal berikut:

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein)


setelah penyerapan mereka dari saluran pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing
lainnya
3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting untuk
pembekuan darah serta untuk hormon tiroid, steroid, dan kolestrol dalam darah.
4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal.
6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang.
7. Ekskresi kolestrol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang
berasal dari destruksi sel darah merah yang sudah usang.

Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder)


adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Kandung empedu memiliki
fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu
yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC; 2003.h.291-292


2. http://makalahkuliahjurusanpai.blogspot.com/2011/05/anatomi-pankreas.html
3. http://dengan-ku.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-fungsi-hati-empedu-serta.html
4. Penjelasan Pankreas Beserta Fungsi Dan Strukturnya | DosenPendidikan.Com
5. Fungsi Pankreas pada Manusia | DosenBiologi.com
6. Pengertian, fungsi, serta bagian-bagian Pankreas - Kak dolop
7. mekanisme kerja pada semua bagian-bagian pankreas yaitu ekor,kepala, leher, dan badan -
8. Pengertian, Fungsi, dan struktur pankreas | Ilmu Pengetahuan mekanisme kerja pada semua
bagian-bagian pankreas - Penelusuran Google
9. Anatomi Fisiologi PANKREAS - ILMU KEPERAWATAN
10. Pankreas dan Fungsi Pankreas - Artikel Bermutu - Artikel Bermutu

Anda mungkin juga menyukai