Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu


Pengetahuan, Teknologi dan Seni

Oleh :
1. Fransiska S. Sayuti
2. Gracentya M. P. Anin
3. Greza Y. DJ. Bullu
4. Inri D. Saka
5. Jefriyanti M. Amaral

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami selaku penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Esa karena hanya atas kasih
dan penyertaan-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah “ Kewajiban Menuntut dan
Mengamalkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni “ ini tepat waktu.

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengenalkan kepada pembaca hubungan IPTEKS
dengan iman kita sebagai manusia dan juga agar kita dapat menggunakan IPtEKS dengan benar
dan pada tempatnya.

penulis telah mengupayakan yang terbaik dalam mencari informasi untuk Makalah ini, kami
harap dengan adanya Makalah ini dapat membantu kita dalam mengetahui hubungan iman dan
IPTEKS dengan baik dan kita dapat mengamalkan IPTEKS.

Akhirnya kami juga menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kritik dan saran demi penyempurnaan Makalah ini sangat kami harapkan.

Kupang, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni ..................................................... 2
B. Sumber Ilmu Pengetahuan ...................................................................................... 2
C. Hubungan IPTEKS, Iman dan Amal....................................................................... 3
D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu........................................................ 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 5
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 5
B. Saran........................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 6

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Seni adalah segala sesuatu y a n g diketahui manusia
melalui tangkapan panca indera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang
telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan
kebenaran obyektif yang telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena
seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang
banyak tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis.
Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang di temukan orang yang
menguasai ilmu secara mendalam. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan
dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai
hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik objektif dan netral, akan
tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna memiliki potensi yang merusak
dan potensi kekuasaan, di situlah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagi manusia,
juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-timpangan dalam kehidupan
manusia dan lingkungan.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga
merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu di identik dengan keindahan.
Seni yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadikarena ukurannya adalah nafsu
bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang
kematangan jiwanya terus bertambah.
Selain itu latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan
terhadap pembaca tentang kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu pengetahuan
teknolgi dan seni. Dari makalah ini kita dapat mengetahui pengertian iman, IPTEKS, dan amal
sebagai persatuan. Karena pada zaman globalisasi ini teknologi sering disalah gunakan manusia,
serta manusia juga sering melupakan kaidah-kaidah beragama dikerenakan kemajuan IPTEKS
tersebut

B. Tujuan dan Manfaat


kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mempergunakan teknologi
sesuai dengan ajaran agama. Kemudian kita dapat memahami kewajiban menuntut dan
mengamalkan ilmu sesuai dengan ajaran agama masing-masing dan tidak menyalahgunakan
fungsi dari kemajuan IPTEKS itu sendiri.

BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera,
ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi
diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali
dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Teknologi sendiri berasal dari kata techne dan logos, kata techne dalam bahasa Yunani
memiliki arti keterampilan, sedangkan logos berarti ilmu. Penggunaan istilah teknologi ini telah
digunakan sejak abad ke-20 yang bersamaan dengan berakhirnya revolusi industry kedua.
Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagi manusia
juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungan.
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu dari segi kehalusannya, keindahannya,
fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya. seperti tari, lukisan, ukiran. Seni
meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang
mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai
keindahannya atau kekuatan emosinya.
Seni memiliki sejumlah besar fungsi yang berbeda sepanjang sejarahnya, sehingga tujuannya
sulit untuk diabstraksikan atau dikuantifikasi dengan konsep tunggal apa pun. Namun hal ini
tidak menyiratkan bahwa tujuan seni adalah sesuatu yang "kabur", melainkan bahwa seni tercipta
dengan memiliki banyak alasan unik dan berbeda. Beberapa kegunaan seni disediakan dalam
garis besar berikut. Berbagai tujuan seni dapat dikelompokkan sesuai dengan yang tidak
termotivasi, dan yang termotivasi (Lévi-Strauss).

B. Sumber ilmu pengetahuan


Sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu alam semesta, Alam
akal dan Hati.
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi dan
materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam semesta dalam lingkup ini
pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang
berkembang dari fisika dan astronomi.
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah
dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas
pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi,
akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk
2
mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah hhsesuai benar atau salah. Namun,
karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka
tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.
Kaum empiris memandang bahwa sesuatu yang inmateri adalah tidak ada, maka pengetahuan
tentang inmateri tidak mungkin ada. Sebaliknya kaum Ilahi (theosofi) yang meyakini bahwa ada
sesuatu hal yang lebih luas dari sekedar materi, mereka meyakini keberadaan hal-hal yang
inmate.

C. Hubungan IPTEKS, Iman dan Amal


Sejarah mencatat sering terjadi kontroversi antara iman dan ilmu pengetahuan. Salah satunya
adalah kasus Galileo Galilei dengan Gereja Roma Katolik. Galileo Galilei dikenai hukuman
tahanan rumah sampai akhir hayatnya karena mempertahankan pendapatnya bahwa matahari
adalah pusat dari alam semesta atau heliosentris. Ia menentang teori Aristoteles yang diyakini
Gereja Roma Katolik pada saat itu yaitu bumi adalah pusat dari alam semesta atau geosentris.
Menurut ajaran Kristen sendiri Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang kita tidak lihat (Ibrani 11:1). Karena iman Abraham taat, ketika ia
dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia
berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui (Ibrani 11:8). Karena iman ia juga dan
Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia
menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia (Ibrani 11:10).
Kita tidak dapat memisahkan IPTEK dari kehidupan kita karena manusia diberikan akal budi
oleh Allah. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah
diciptakanNya dia (Kejadian 1:27a). Dengan anugerah akal budi tersebut, manusia
mengembangkan teknologi untuk melaksanakan mandat Allah: beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian 1:28). Iman Kristen
mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah anugerah Allah (sola gratia). Anugerah itu hanya
dapat diterima oleh karena iman (sola fide).
Sedangkan dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam satu sistem yang
disebut dinul islam, di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan ahlak
dengan kata lain iman, ilmu dan amal saleh.Islam merupakan ajaran agama yang sempurna,
karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya.
Di dalam alqur’an di nyatakan dalam artinya “ tidaklah kamu memperhatikan bagaimana allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik ( dinul islam ) seperti sebatang pohon yang baik,
akarnya kokoh (menghujam ke bumi ) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu
mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin tuhannya.
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat”. Dari
penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah
dan ahlak dengan menganalogikan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang baik.

3
Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang
utuh yang menupang tegaknya ajaran islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan
dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan, sedangkan amali barat buah dari pohon itu
ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang di kembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu
akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.

D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu


 Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan  adalah suatu
perintah sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kita sadari bahwa agama adalah
merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang tersimpul dalam agama
tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah
kepada duniawi.
Manusia dituntut untuk menuntut  ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu
berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan atau
disebut ulama (orang yang memiliki ilmu).
Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya
tidak diamalkan. Dalam Alquran terdapat 620 kata amal. Dalam kaitannya dengan orang yang
beriman harus didasarkan pada pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang
bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang dibenarkan oleh ajaran
agama.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera,
ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
IPTEKS itu sendiri adalah anugerah dari Allah. IPTEKS bersifat netral, tergantung bagaimana
seseorang menanggapinya. IPTEKS bersifat netral oleh karena bukan ilmu yang berasal dari iblis
untuk menghancurkan iman percaya kita. IPTEKS bisa menjadi sesuatu yang baik apabila
digunakan dengan baik, dan menjadi sesuatu yang buruk apabila digunakan dengan buruk.
Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja,
Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaanmanusia, dan Orang mukmin
yang kuat lebih disukai.

B. Saran
Diharapkan kita semua dapat menjadi manusia yang berilmu, beriman, berakhlak serta
bertanggu jawab dalam setiap kelakukan kita dan diharapkan kita dapat mempergunakan
IPTEKS sesuai dengan kegunaan dan pada tempatnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. CetakanKeempat. Jakarta:


Gramedia.
Syamsul Rijal Hamid. (1997). Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar Salam
id.wikipedia.org
https://teknologi.id/insight/apa-itu-teknologi-sejarah-dan-pengertian-teknologi/
http://lucassebastian.net/iman_kristen_dan_iptek/
https://nationalgeographic.grid.id/read/13292720/bagaimana-hubungan-sains-dan-agama

Anda mungkin juga menyukai