0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
589 tayangan4 halaman
Organisasi profesi gizi terbesar di Indonesia adalah PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) yang didirikan pada tahun 1957. PERSAGI bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, mengembangkan ilmu pengetahuan gizi, membina profesionalisme anggotanya, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Organisasi profesi gizi lainnya di Indonesia antara lain Asosiasi Dietisien Indonesia dan Pergizi Pangan.
Organisasi profesi gizi terbesar di Indonesia adalah PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) yang didirikan pada tahun 1957. PERSAGI bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, mengembangkan ilmu pengetahuan gizi, membina profesionalisme anggotanya, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Organisasi profesi gizi lainnya di Indonesia antara lain Asosiasi Dietisien Indonesia dan Pergizi Pangan.
Organisasi profesi gizi terbesar di Indonesia adalah PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) yang didirikan pada tahun 1957. PERSAGI bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, mengembangkan ilmu pengetahuan gizi, membina profesionalisme anggotanya, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Organisasi profesi gizi lainnya di Indonesia antara lain Asosiasi Dietisien Indonesia dan Pergizi Pangan.
1. PERSAGI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) – Indonesian Nutrition Association) A. Anggaran Dasar – PERSAGI NAMA : Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Tanggal pendirian : 13 Januari 1957 Kedudukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta Azas : Pancasila Tujuan : 1) Meningkatkan keadaan gizi masyarakat 2) Mengembangkan ilmu pengetahuan & tehnologi bidang gizi 3) Membina & mengembangkan kemampuan profesional anggota 4) Meningkatkan kesejahteraan anggota Sifat : organisasi profesi gizi yang menghimpun para ahli gizi Indonesia, bersifat independen, nirlaba, serta dijiwai oleh kode etik ahli gizi dan standar profesi gizi Status : organisasi profesi ahli gizi nasional di Indonesia Peran : pelaku advokasi dan pembaharu dalam peningkatan gizi Keanggotaan : a. Anggota biasa b. Anggota luar biasa c. Anggota kehormatan Kekuasaan tertinggi organisasi : kongres, musyawarah daerah & musyawarah nasional Struktur kepemimpinan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) & Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Badan khusus – level pusat oleh DPP a. Kolegium Ilmu Gizi Indonesia (KIGI) b. Majelis pengembangan & pelayanan gizi c. Majelis kehormatan etik profesi gizi DPD –badan khusus komisi legislasi di Provinsi Harta benda PERSAGI : a. Uang pangkal b. Iuran anggota c. Sumbangan & usaha lain yang sah & tidak mengikat B. Anggaran Rumah Tangga – PERSAGI Anggota PERSAGI : Ahli gizi, warga negara indonesia a. Anggota biasa : ijazah sekurang-kurangnya Sarjana Muda Gizi atau D3 Gizi dan Sarjana berlatar belakang gizi dan diakui oleh Pemerintah Indonesia b. Anggota luar biasa : ahli gizi warga negara asing yang bekerja di Indonesia c. Anggota kehormatan : perorangan yang ditetapkan oelh PERSAGI menjadi warga karena kehormatan atau jasanya di bidang gizi Anggota biasa dan luar biasa mengajukan permohonan tertulis kepada DPD Anggota kehormatan : diusulkan oleh DPD kepada DPP dan disahkan oleh DPD Kewajiban anggota 1. Mematuhi AD/ART 2. Membayar uang pangkal & uang iuran bulanan 3. Menjaga nama baik dan memajukan organisasi Hak anggota biasa 1. Mengemukan pendapat 2. Bertanya & mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis 3. Membela diri 4. Memilih & dipilih dalam pemilihan anggota Dewan Pimpinan 5. Memiliki tanda warga 6. Mendapat perlindungan dalam menjalankan tugas-tugas keprofesian 7. Mengikuti semua kegiatan keprofesian Anggota luar biasa & kehormatan : tidak punya hak memilih & dipilih C. Dewan Pimpinan Pusat Badan Ekskutif tertinggi di PERSAGI Masa jabatan 4 tahun Ketua umum DPP dapat dipilih kembali dalam periode berikutnya DPP terdiri dari ketua umum, sekretaris jenderal, beberapa ketua bidang, benadahara umum D. Dewan Pimpinan Daerah Masa jabatan 4 tahun Ketua DPD dapat dipilih pada periode berikutnya Terdiri dari ketua, sekretais, dan bendahara E. Dewan Pimpinan Cabang Sekurang-kurangnya ada 15 anggota biasa Satu kota/kabupaten hanya ada 1 cabang Ahli gizi yang bertempat tinggal di kabupaten yang belum ada DPC dapat bergabung dengan DPC terdekat Masa jabatan : 4 tahun Ketua DPC dapat dipilih kembali pada periode berikutnya F. Badan khusus & Asosiasi 1. Majelis kolegium Ilmu Gizi : salah satu badan khusus di pusat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem pendidikan gizi & bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan gizi 2. Majelis Kehormatan Etik Profesi Gizi : bertanggung jawab dlm pengawasan pelaksanaan etika profesi gizi 3. Majelis pengembangan pelayanan keprofesian : badan khusus di Pusat yang bertanggung jawab dalam pembinaan pengelolaan sistem pelayanan gizi yang bermutu melalui berbagai upaya pengembangan keprofesian 4. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) : organisasi sejenis yang lahir & dilantik oleh PERSAGI dan merupakan bagian PERSAGI yang harus taat pada AD/ART G. Kongres dan Musyawarah 1. Kongres a. Dihadiri ≥ 75 % DPD b. Dilakukan pra kongres minimal 2 kali c. DPD diwakili maksimal 3 orang dan memiliki 1 suara d. Minimal 4 tahun sekali 2. Musyawarah Daerah a. Dihadiri ≥ 75 % DPC b. Dilakukan pra MUSDA minimal 2 kali c. DPC diwakili maksimal 3 orang dan memiliki 1 suara d. Minimal 4 tahun sekali 3. Musyawarah Cabang a. Dihadiri ≥ 50 % b. Minimal 4 tahun sekali 2. Himpunan Profesi gizi lainnya Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) Pergizi Pangan