Anda di halaman 1dari 31

chiethalive

Cari
Lanjut ke konten

About

Gizi, Kesehatan

MAKALAH DASAR-DASAR GIZI


VITAMIN DAN LARUT AIR
19 Januari 2013 chiethalive 4 Komentar

M AK ALAH
TUGAS DASAR-DASAR GIZI
STRUKTUR DAN FUNGSI METABOLISME, SERTA KEBUTUHAN VITAMIN
YANG LARUT DALAM LEMAK DAN VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR
DISUSUN OLEH :

NAMA

: JENITA FRISILIA

Dosen

: Pingkan senduk, skm

Kelas

: III-C

NPM

: 115 011 199

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA


PALU
TAHUN 2012/ 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur Dan Fungsi
Metabolisme, Serta Kebutuhan Vitamin Yang Larut Dalam Lemak Dan Vitamin Yang Larut
Dalam Air guna memenuhi tugas kelompok Dasar-dasar Gizi.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen, orang tua, serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah dasar-dasar gizi ini
dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

Palu, 16 Januari 2013

Penyusun

I.

1.1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebelum abad ke dua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat
mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawasenyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Saat ini telah diketahui
selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata
berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa
rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut
menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk
menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Pada tahun 1912, Funk, seorang sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja di London
untuk pertama kali memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital) yang kemudian
terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa Latin, vital yang berarti hidup), untuk
menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organik tersebut.
1.2.

Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
1. Memahami tentang definisi vitamin larut lemak.
2. Mengetahui jenis, sumber, fungsi dan kebutuhan vitamin larut lemak.
3. Mengetahui absorbsi dan ekskresi vitamin larut lemak.
4. Mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut lemak.
5. Memahami Definisi Vitamin larut air.
6. Mengetahui jenis, sumber, fungsi dan kebutuhan vitamin larut dalam air.
7. Mengetahui absorbsi dan ekskresi vitamin larut air.
8. Mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut air.

1.3.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vitamin larut lemak ?
2. Apa saja jenis, sumber, fungsi dan kebutuhan vitamin larut lemak ?
3. Apa yang dimaksud dengan absorpsi dan ekskresi vitamin larut lemak ?
4. Apakah akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut lemak ?
5. Apa yang dimaksud dengan vitamin larut air ?
6. Apa sajakah jenis, sumber, fungsi dan kebutuhan vitamin larut dalam air ?
7. Apa yang dimaksud dengan absorpsi dan ekskresi vitamin larut air ?

8. Apakah akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut air ?


II.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Sejarah Vitamin

Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat


penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu
pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam
metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan
dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas
hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya
hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah
sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang
dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.
Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan
yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak
menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran
lebih mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat
dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap
senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Era penyembuhan empiris
Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak
ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan
Arab, telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian
digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini
kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut ekstrak
hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi
senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini
dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).
Christiaan Eijkman, salah satu tokoh penting dalam sejarah penemuan vitamin.

Era karakterisasi defisiensi


Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an.
Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian
mengenai penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era
kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus pada
pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan
Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan
menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan
(growth factor). Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir
Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan
saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif
dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun berikutnya. Pada
saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil
temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines pada
senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina
(amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan
penghilangan akhiran huruf e) pada tahun 1920. vitamin tidak dapat diproduksi mamusia
Masa keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut, terjadi
banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru,
metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan sntesis
vitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini
dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel
atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang
kimia atas penemuan vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl
Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuannya
terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya
dibidang penelitian mengenai penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme
tubuh.
Tadeus Reichstein, seorang ahli kimia yang berhasil memproduksi vitamin C secara massal
untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Era karakterisasi fungsi dan produksi
Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di
dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi
komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti
menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari enzim kuning. Vitamin B2 ini
sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompok vitamin B diketahui
berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi masal vitamin
untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus
Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga
yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga dikenal
dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan,
penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein
mendapatkan nobel di bidang Fisiologi Pengobatan pada tahun 1950.

Era penemuan nilai kesehatan vitamin


Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu
pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak
ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai
fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul
menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun perannya
sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
2.2.

Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok,


yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama
dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air.
Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsurunsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat
(C) dan B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum, antara
lain :
1. Tidak terdapat di semua jaringan;
2. Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;
3. Memiliki bentuk prekusor atau provitamin;
4. Menyusun struktur jaringan tubuh;
5. Diserap bersama lemak;
6. Disimpan bersama lemak dalam tubuh;
7. Diekskresi melalui feses;
8. Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi
dan lain sebagainya.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
(1) Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;
(2) Tidak memiliki provitamin;
(3) Terdapat di semua jaringan;
(4)

Sebagai prekusor enzim-enzim;

(5)

Diserap dengan proses difusi biasa;

(6) Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh;


(7)

Diekskresi melalui urin;

(8)

Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

2.3.

Fungsi Vitamin Secara Umum

Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur


metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan oksidasi.
2.4.

Cara kerja vitamin

Vitamin larut lemak dan vitamin larut air memiliki cara kerja berbeda, seperti berikut:
1. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di
dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin
hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain
dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
2. Vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan
segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh,
vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh
bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air
secara terus-menerus.
2.5.

Metabolisme Vitamin Secara Umum

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh,
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B
kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.
Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam
makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara
fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut
lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut
lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan
dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian
bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air

langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme
penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus

Jenis Vitamin
Vitamin A, D, E, K dan
beta-karoten
Vitamin C
Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B2 (Riboflavin)
Niasin
Vitamin B6 (Piridoksin)
Folasin (Asam Folat)
Vitamin B12

Mekanisme Penyerapan
Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+
(cepat)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila
jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Difusi pasif
Difusi pasif (menggunakan Na+)
Difusi pasif
Menggunakan Na+
Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.
Sumber : Muchtadi, 2009

III.
3.1.

PEMBAHASAN
Vitamin Larut Lemak

Fat Soluble Vitamin adalah vitamin yang larut dam lemak. Vitamin larut lemak ini memiliki
fungsi yang sangat penting dalam menjaga agar tubuh kita tetap sehat, termasuk fungsi
diferensiasi sel, fungsi sistem kekebalan tubuh dan juga berfungsi untuk membantu menjaga
tulang agar tetap kuat dan tidak keropos. Vitamin larut lemak ini dapat disimpan oleh tubuh
dalam hati dan kulit. Kelebihan vitamin yang larut dalam lemak ini dapat berbahaya dan
menyebabkan kerusakan sel tubuh kerana itu kita disarankan untuk berhati-hati dengan
suplemen diet yang terlalu banyak mengandung Bitamin yang larut dalam lemak (Fat- soluble
Vitamins).
Sebelum ditemukan vitamin yang larut dalam lemak, orang menduga bahwa lemak hanya
berfungsi sebagai sumber energi. Vitamin yang larut dalam lemak biasanya ditimbun dalam
tubuh dan karenanya tidak perlu disediakan setiap hari dalam makanan.
Absorpsi vitamin larut lemak yang normal ditentukan oleh absorpsi normal dari lemak.
Gangguan absorpsi lemak yang disebabkan oleh gangguan sistim empedu akan
menyababkan gangguan absorpsi vitaminvitamin yang larut lemak. Setelah diabsorpsi,
vitamin ini dibawa ke hepar dalam bentuk kilomikron dan disimpan di hepar atau dalam
jaringan lemak. Di dalam darah, vitamin larut lemak diangkut oleh lipoprotein atau protein

pengikat spesifik (Spesific Binding Protein), dan karena tidal larut dalam air, maka
ekskresinya lewat empedu, yang dikeluarkan bersama-sama feses.

Sifat umum vitamin larut lemak :

Berhubungan dengan absorpsi dan transport dari lipid

Absorpsi vitamin
terlarut dengan misel (untuk pembentukan misel dibutuhkan
garam empedu dan getah dari pankreas).

Transportasi ke hati oleh kilomikron melalui pembuluh darah limfe.

Penyimpanan vitamin A,D, dan Kterutama di hatidan vitamin E pada jaringan


adiposa.

Umumnya tidak diekskresikan ke urin tetapi ke feses.

3.2.

Jenis, Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan Vitamin Larut Lemak

A. Vitamin A (RETINOL)
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin A. Vitamin A adalah salah satu dari
berbagai vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin A, yang juga dikenal dengan
nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang
baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara.Vitamin A penting untuk penglihatan normal, pertumbuhan yang memadai, fungsi
sistem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan sel dan diferensiasi.
Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain:

retinol,

retinil palmitat,

retinil asetat.

Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan
senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.
Vitamin A atau retinol dipercaya mempunyai dampak positif meningkatkan pertumbuhan dan
imunitas.

Fungsi dari vitamin A adalah : menjaga lapisan mukosa dalam tubuh, menjaga penglihatan,
dan mencegah hingga memulihkan penyakit rabun.

Sumber Vitamin A
Vitamin A banyak dijumpai :

sayuran hijau tua, seperti : kangkung, bayam dan katuk

buah-buahan: buah apel, buah pisang, buah pepaya, buah kesemek, buah strawberry,
cabai merah

biji-bijian, seperti: pada kacang merah dan kacang ercis

umbi-umbian: wortel, terong, labu kuning, semanggi, daun genjer, kacang panjang,
rumput laut

sumber hewani: minyak ikan, susu, keju, hati, dan telur.

Manfaat vitamin A
Beberapa manfaat vitamin A adalah:

B.

Membantu meningkatkan penglihatan dimalam hari

Mencegah kerontokan

Membantu mengusir jerawat

Menghambat pertumbuhan virus

Menambah stamina

Menghambat pertumbuhan tumor/kanker

Membantu mencegah stroke


Vitamin D

Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin D. Menurut Wikipedia,
ensiklopedia bebas, Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohomon.
Vitamin D dikenal juga dengan nama klasiferol. Penamaan ini berdasarkan International
Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan
dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin D dibutuhkan untuk
menyerap dan memanfaatkan kalsium, yang menjaga tulang dan gigi yang kuat. Vitamin D

tidak ditemukan dalam banyak makanan kecuali mereka telah difortifikasi. Biasanya, tubuh
kita menghasilkan vitamin D saat kulit kita terkena sinar matahari.
Bentuk vitamin D
Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu:

Vitamin D2 (ergokalsiferol) ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak
ditemukan pada ragi dan tanaman.

Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol.


Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada
ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25
dihydroxycholecalciferol.

Sumber vitamin D
Sumber vitamin D yang paling utama dapat diperoleh dari sinar matahari dan dari berbagai
makanan berikut ini:

Sayuran hijau

Jeruk

Strawberry

Tomat yang juga kaya likopen

Brokoli

Minyak ikan cod

Salmon dan mackerel

Ikan tuna dan sardines

Sereal yang telah diperkaya dengan


vitamin D

telur, termasuk kuning telurnya

Margarin yang telah diperkaya dengan

vitamin
Manfaat vitamin D
Beberapa manfaat vitamin D dapat disebutkan sebagai berikut:

Meningkatkan kekebalan tubuh

Mencegah flu

Memperkuat tulang dan gigi

Memperkecil risiko penyakit jantung

Menurunkan risiko kanker payudara pada perempuan.

Menurunkan risiko kanker kolon dan prostat

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D mungkin memiliki fungsi protektif


terhadap multiple sklerosis dan penyakit autoimun lainnya.

Dosis vitamin D
Dosis aman mengkonsumsi vitamin D adalah:

usia 14-50 tahun , 5 microgram atau 200 internasional unit (IU) per hari.

usia 51 -70 tahun, 10 microgram atau 400 IU per hari.

usia 71 tahun keatas, 15 microgram (600 IU).

C. Vitamin E
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin E. Menurut Wikipedia,ensiklopedia
bebas, Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocoperol dan tocotrienol)
yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan
bahan kimia spesifik namun, untuk setiap campuran yang terjadi di alam yang menyediakan
fungsi vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E penting sebagai antioksidan yang melindungi selsel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Ini ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian,
minyak sayur, sereal, dan sayuran berdaun hijau.
Sumber vitamin E

Sayur-sayuran, terutama kecambah

Minyak gandum

Almond

Biji bunga matahari

Minyak bunga matahari

Kacang tanah dan mentega kacang

Minyak jagung

Bayam

Brokoli

Minyak kedelai

Kiwi

Mangga

Susu

Mentega

Telur

Alfafa

Selada

Asparagus

Buncis

Ubi jalar

Manfaat vitamin E
Menurut dr Pericone yang membuat kita menua adalah peradangan atau inflamasi, hal ini
karena banyak serangan radikal bebas tetapi kurang perlawanan dengan antioksidan. Nach,
Vitamin E pada dasarnya berperan sebagai pendukung antioksidan. Antioksidan berperan

penting untuk membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas. Sebagai bonusnya
penuaan dini melangkah pergi.
Karena setiap harinya, kita terpapar oleh berbagai radikal bebas, mulai dari polutan, asap
rokok serta racun-racun lain yang seiring waktu akan membahayakan bagi kesehatan, maka
meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar
kecantikan kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita.
Selain untuk kecantikan, masih banyak lagi manfaat lain dari vitamin E seperti:

memerangi kanker atau meminimalkan risiko kanker

mencegah serangan jantung

membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh

membantu proses perbaikan DNA

mencegah perkembangan penyakit jantung

membatasi jumlah oksidasi kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) dalam


darah

membantu mencegah pengentalan darah

meningkatkan daya tahan tubuh

membantu mengatasi stress

meningkatkan kesuburan

menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit

mencegah proses penuaan dini

melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet

mempercepat proses penyembuhan luka

melindungi sel darah merah

melindungi dari akibat kelebihan vitamin A

melindungi vitamin A dari kerusakan

Mungkin karena banyaknya manfaat dari vitamin ini yang mendukung harga suplemen
vitamin E relatif lebih mahal dibandingkan dengan suplemen vitamin yang lain.

Dosis vitamin E

Secara umum (usia 14 tahun ke atas) minimal mendapatkan asupan 15 miligram atau
22.5 internasional unit (IU) per hari

Tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Sedangkan bila digunakan
sebagai antioksidan, maka seorang perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU

Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari
untuk mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita
konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.

D. Vitamin K

Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin K. Menurut Wikipedia,
ensiklopedia bebas, Vitamin K (K dari Koagulations-Vitamin dalam Bahasa Jerman dan
Bahasa Denmark) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang
dibutuhkan untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam
proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona.
Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam,
basa, dan cahaya matahari.
Vitamin K adalah penting untuk pembekuan
darah normal dan dapat membantu menjaga tulang agar tetap kuat seiring dengan
bertambahnya usia kita. Vitamin K banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau, kubis,
kembang kol, brokoli, dan kacang kedelai.
Bentuk vitamin K
Tidak ada toksisitas yang ditemukan terkait dengan dosis tinggi:

phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan

menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik dalam sistem
pencernaan

menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tidak
mampu menyerapnya dari makanan

Sumber vitamin K

Sayuran hijau: asparagus, brokoli, kale, sawi, bayam, kangkung, katuk dan kubis

Minuman sehat: seperti susu sapi, susu kedelai, teh hijau, wedang kacang hijau

Makanan probiotik yang memiliki kandungan bakteri sehat aktif: yoghurt

Manfaat vitamin K

Selain sebagai vitamin peningkat kesuburan, dan membantu pembekuan darah, vitamin K
juga mempunyai beberapa manfaat lain seperti:

membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga membantu pembentukan dan


menjaga kesehatan tulang

mampu mencegah kehilangan darah yang parah akibat cedera

dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes


(vitamin K1)

membantu metabolosme di dalam tubuh terkait dengan resistensi senyawa insulin

dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian
senyawa aspirin atau antibiotik secara berlebihan

dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru

dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang
kuat menurunkan risiko terkena osteoporosis pada perempuan

berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat

Dosis vitamin K
Kebutuhan seseorang akan vitamin K memang berbeda-beda, menurut standar RDA
(Recommended Dietary Allowance), vitamin K yang dibutuhkan seseorang itu bergantung
pada bobot tubuhnya. Untuk dewasa, paling tidak dibutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg
berat badan. Secara umum dosis konsumsi vitamin K adalah:

Anak-anak: (4-6 tahun) 20ug

Anak-anak: (7-14 tahun) 30ug

Dewasa: (15-18 tahun) Pria (65ug), Wanita (55ug)

Dewasa: (19-24 tahun) Pria (70ug), Wanita (60ug)

Dewasa: (25-50 tahun) Pria (80ug), Wanita (65ug)

Dewasa: (50 + tahun) Pria (80ug), Wanita (65ug)

Sedangkan asupan tinggi vitamin K tidak dianjurkan untuk orang yang memakai obat
antikoagulan seperti warfarin (Coumadin).
Dosis harian vitamin K yang disarankan adalah 22 IU untuk pria dan wanita di atas usia 19
termasuk wanita hamil, dan 28 IU untuk wanita menyusui.

3.3.

Absorpsi dan Ekskresi Vitamin Larut Lemak


1.

Absorpsi dan Eksresi Vitamin A

Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di


dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi
membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui
sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui urin. Dalam makanan alami (nabati maupun hewani)
vitamin A berbentu ester, tetapi dalam saluran pencernaan terjadi hidrolisis ester vitamin A
sehingga membentuk retinol bebas dimana dapat diabsorpsi oleh dinding usus halus dengan
proses penyerapan aktif melalui epitel dinding saluran usus halus masuk ke dalam darah.
Provitamin A diserap sambil diubah menjadi retinol (vitamin A) di dalam sel epitel usus.
Untuk menghidrolisis ester vitamin A diperlukan enzim hidrolase dan untuk perubahan
karoten menjadi vitamin A diperlukan enzim 5,5-dioksi hidrolase. Enzim ini terdapat
terutama di dalam sel epitel mukosa usus dan sel hati. Untuk penyerapan karoten diperlukan
adanya empedu. Setelah diabsorpsi vitamin A dijadikan ester kembali dan ditranspor oleh
kilomikron melalui duktus toracicus, masuk ke dalam sel-sel parenkim hati. Sebagian
Vitamin A disimpan di sel hati , dan sebagian lagi dihidrolisa menjadi retinol dan
dikonjugasikan dengan pRBP (plasma Retinol Binding Protei) dan dikeluarkan lagi dari sel
hati ke dalam aliran darah. Di dalam plasma diikat lagi oleh prealbumin dan sebagai
kompleks retinol-pRBP-PA vitamin A ini ditranpor dari tempat penimbunan di hati ke sel-sel
target yang memerlukan vitamin A di seluruh jaringan tubuh.
2.

Absorpsi dan Eksresi Vitamin D

Untuk penyerapan vitamin D di perlukan adanya garam empedu. Mengenai transport,


katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak diketahui, sehingga masih memerlukan
banyak penelitian lebih lanjut.
3.

Absorpsi dan Eksresi Vitamin E

Ester vitamin E yang terdapat di dalam makanan dihidrolisis oleh enzim lipase dari sekresi
pankreas vitamin E yang disebabkan diserap bersama lipoid dan asam lemak hasil
pencernaan. Vitamin E mempergunakan misel yang dibentuk oleh asam lemak dan garam
empedu sebagai carrier dalam proses penyerapan, bersama dengan vitamin A, Vitamin D, dan
Vitamin K setelah diserap, transpor lebih lanjut dalam kilomikron melalui jalur duktus
toracicus, pada mamalia. Pada sepesies burung setelah diserap vitamin E oleh patokimron
kejalur vena potra. Ekskresi vitamin E ditemukan dalam feses maupun urine.
4.

Absorpsi dan Ekskresi Vitamin K

Penyerapan vitamin K memerlukan garam empedu dan lemak di dalam hidangan. Garam
empedu dan lemak makanan yang dicerna membentuk misel yang berfungsi sebagai transpor
carrier bagi vitamin K. Mekanisme penyerapan vitamin K terjadi secara aktif dibagian
proksimal usus halus. Penyerapan ini memerlukan energi transpor vitamin K dari usus halus
terjadi bersama dengan transpor lemak yang baru diserap, yaitumelalui duktus toracicus.

Setelah diserap, phylloquinon terutama terdapat didalam hati dan retensi di sini berlangsung
cukup lama.
3.4.

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin Larut Lemak

a.

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin A

1)

Akibat Kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan beberapa penyakit. Diantaranya:

Gangguan penglihatan pada mata. Jika sudah parah, maka dapat menyebabkan
kebutaan.

Dapat menyebabkan penyakit infeksi seperti campak. Infeksi tersebut dapat


menghambat penyerapan zat-zat gizi dan pada saat yang bersamaan akan mengikis
habis persediaan Vitamin A dalam tubuh.

2)

Akibat Kelebihan Vitamin A

Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan:

Sakit kepala,

Mual,

Nyeri sendi,

Iritasi

Kerontokan rambut

b.

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin D

1.

Akibat Kekurangan vitamin D

Kekurangan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan antara lain:

depresi

kombinasi hipertensi dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko penyakit


jantung

pertumbuhan kaki yang tidak normal (membentuk huruf O atau X)

gigi mudah rusak

otot mudah kejang

osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam
tulang (remaja).

osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.

2.

Akibat Kelebihan vitamin D

Kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami :

Batu ginjal

Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah)

Diare

Berkurangnya berat badan

Muntah-muntah

Dehidrasi

Kanker kulit bila paparan sinar matahari berlebihan

c.

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin E

1.

Akibat Kekurangan vitamin E

Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan mandul. Kekurangan vitamin E juga akan


menyebabkan sel darah merah terbelah (hemolisis eritrodit). Akibat lain kekurangan vitamin
E adalah:

Perubahan degeneratif pada system saraf dan otot

Kelemahan dan kesulitan berjalan

Nyeri pada otot betis

Anemia

Gangguan penglihatan

Retensi cairan (odem)

Kelainan kulit

Gangguan penyerapan lemak pada bayi prematur

2.

Akibat Kelebihan vitamin E

Meskipun pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman, namun dalam
beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan:

Keracunan

Sakit kelapa

Lelah

Pusing

Gangguan penglihatan

d.

Kelebihan dan Kekurangan Vitamin K


1.

Kekurangan Vitamin K

menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi luka.

kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal

kesulitan penyerapan lemak dari makanan


2.

Kelebihan Vitamin K

Kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa
vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning
(jaundice) dan kerusakan pada otak.

3.5.

Vitamin Larut Air

Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak
terlibat dalam membantu metabolism energy. Vitamin larut air biasanya tidak di simpan di
dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut
air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat menggangu fungsi
tubuh normal.
Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B, viatamin B terdiri dari 8
faktor yang saling berkaitan fungsinya di dalam tubuh dan terdapat di dalam bahan makanan
yang hampir sama. Fungsi terkait ddalam proses metabolism sel hidup, baik dalam tumbuhtumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor.

3.6.

Jenis, Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan Vitamin Larut Air

Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang
tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air
secara terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam air adalah:

Vitamin C

Vitamin B dengan 8 ragamnya (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,


vitamin B6, Vitamin B12, dan folat)

1. 1.

Jenis, Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan Vitamin C

Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin C. Menurut wikipedia kamus
online, Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimiadari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidanyang mampu menangkal berbagai
radikal bebasekstraselular.Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi
oleh panas, cahaya dan logam.
Sumber vitamin C
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan
asupan vitamin C dari makanan agar fungsi vitamin C dalam tubuh berjalan optimal. Vitamin
yang bisa digunakan sebagai bahan diet pengusir kerut ini berasal dari sumber makanan
antara lain:

jeruk, jeruk nipis andalan dr Pericone.

stroberi,

tomat,

buah kiwi,

raspberi,

adas,

melon,

asparagus,

kentang

hati

Manfaat vitamin C
Banyak manfaat vitamin C bagi tubuh, diantaranya adalah:

membuat awet muda

membuat kulit terlihat cerah

menurunkan risiko penyakit jantung

menyembuhkan flu lebih cepat

menurunkan kadar kolesterol

menjaga stamina tubuh

menurunkan tekanan darah

penyembuhan luka

melawan alergi

Dosis aman mengkonsumsi vitamin C


Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan
hidup masing-masing.Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah
merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obattertentu seperti obat
antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral.
Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain
yang berdampak sama buruknya adalah kafein.Selain itu stres, demam, infeksi, dan
berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C (wikipedia.com).
Secara umum, untuk mendapatkan fungsi vitamin C bagi kesehatan:

orang dewasa pria setidaknya membutuhkan 90 mg vitamin C/ hari,

wanita membutuhkan 75 mg/hari.

anak laki-laki usia 14-18 tahun membutuhkan 65 mg vitamin C

anak perempuan membutuhkan 65 mg vitamin C.

3.7.

Absorpsi dan Ekskresi Vitamin Larut Air

1. Absorpsi dan Ekskresi Vitamin C


Vitamin C dapat dioksidasi secara reversibel menjadi dehidro vitamin C dan katabolisme
lebih lanjut menghasilkan asam oksalat. Vitamin C diekskresikan terutama di dalam urin,
sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat . Metabolisme vitamin
C belum banyak diketahui. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut tentang matabolisme
vitamin C.
2. Absorpsi dan Eksresi Vitamin B
Thiamin mudah larut dalam air, sehingga thiamin di dalam usus halus mudah diserap
kedalam jaringan mukosa. Di dalam sel epithel mukosa usus thiamin difosforilasikan dengan
pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena porta ke hati. Thiamin total di dalam
darah berbentuk TPP, kadarnya 10 ug% di dalam komponen seluler 1 ug% di dalam plasma
leucocyt mengandung TPP dalam konsentrasi tinggi sampai 100 ug%. Thiamin diekskresikan
di dalam urine pada keadaan normal, ekskresi ini paralel terhadap tingkat konsumsi, tetapi
pada kondisi defisien hubungan paralel ini tidak lagi berlaku.
Riboflavin disebabkan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung
yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzimenzim pirofosfatase dan fosfatasemenjadi riboflavin bebas. Riboflavin diabsorpsi di bagian
atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian
mengalami fosfo rilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Ribol=flavin
dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin dan sebagian kecilpada
imunoglobulin. G. Riboflavin dan metabolitnya terutama disimpan di dalam hati, jantung dan
ginjal. Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk FAD yang mewakili 70-90% vitamin
tersebut.
Vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biostin yang diabsorpsi bersama
biotin dalam bagian atas usus halus. Biotin diabsorpsi secara aktif dalam duodenum dan
ileum bagian atas, serta disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil-5-adenilat di
dalam hati, otot dan ginjal. Biostin dihidrolisis menjadi biotin di dalam pelasma. Biotin dan
metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50 ug/hari.
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoAyang oleh enzim pospatase dalam
saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fofopantotein dan asam pantotenat kemudian diabsorpsi.
KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati. Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin,
terutama sebagai hasil metabolisme Koenzim A.
Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam Makanan yang terutama terdapat dalam bentuk
fosforilasi dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam usus halus . Di dalam hati, ginjal, dan
otak vitamin B6 difosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi bentuk PLP oleh enzim
oksidasi. Fosforilasi dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga dapat terjadi di dalam sel darah,
daerah dimana PLP terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh
disimpan dalam otot. PLP dihati diikat oleh apoenzim dan beredar di dalam darah dalam
keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh
enzim oksidase di dalam hati dan ginjal, yaitu metabolit utama yang di keluarkan melalui
urin.

3.8.
1)

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin Larut Air


Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin C

Dampak Kekurangan Vitamin C


Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut
biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6
bulan dan dibawah 12 bulan.
Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan
demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang
giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk, dan terjadi pendarahan.
Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C
dalam makanannya. Gejala gejalanya ialah pembengkakan dan pendarahan pada gusi,
gingivalis, kaki menjadi empuk, anemia, dan deformasi tulang.
Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian
100 sampai 200 mg vitamin C per hari. Bila penyakit sudah kronik perlu diperlukan waktu
lebih lama untuk penyembuhannya dan suplai vitamin C yang lebih ditingkatkan.
Dampak Kelebihan Vitamin C
Kelebihan vitamin C dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi mengkonsumsi vitamin
C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko
lebih tinggi lagi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10gr vitamin C baru sedikit asam
askorbat dikeluarkan melalui urine. Resiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis
tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi berarti pada seseorang yang
mempunyai kecendrungan untuk pembentukan batu ginjal. Tubuh hanya akan menggunakan
vitamin C sejumlah yang dibutuhkan. Kelebihan vitamin C justru akan menghambat
metabolisme tubuh.
Kecukupan gizi (dosis) yang dianjurkan untuk vitamin C pada orang dewasa adalah 75 mg
per hari untuk wanita dan 90 mg per hari untuk pria. Sedang untuk orang dewasa perokok,
dosis harian akan lebih besar yaitu 110 mg untuk wanita dan 125 mg untuk pria.
Dosis yang lebih tinggi mungkin akan dibutuhkan saat sedang stres, demam, atau menderita
infeksi. Seseorang akan mengalami overdosis vitamin C jika mengkonsumsi 200-500 mg per
hari dalam jangka lama.
Overdosis vitamin C dapat menyebabkan diare, gas pada perut, atau sakit perut. Efek
samping lain meliputi kram perut, mual, diare, dan peningkatan risiko terjadinya batu ginjal.
Dalam jumlah besar, vitamin C dapat mengurangi tingkat tembaga dalam tubuh.
Orang dengan penyakit kelebihan zat besi harus menghindari kelebihan vitamin C karena
vitain ini akan meningkatkan penyerapan zat besi. Individu yang memiliki batu ginjal juga
harus lebih waspada terhadap overdosis vitamin C.

Pasien hemochromatosis tidak dianjurkan minum suplemen vitamin C karena akan


meningkatkan akumulasi besi yang dapat memperparah penyakit.
2)

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B

a.

Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B1


Pada Ibu Hamil
Kekurangan Vitamin
B1a.
Keletihan, lemah badan,
hilang selera makan

Kelebihan Vitamin B1a.


Gemetar
b.

b.

Abnormalitas

Kegelisahan, gangguan tidur.

c.
Hilangnya refleks dan
kontrol saraf
d.

Menyebabkan kematian

e.

Sembelit

Pada Bayi
Kekurangan Vitamin B1a.
Lemas
b.

Kelebihan Vitamin B1a.


Detak jantung abnormal

Hilangnya refleks

Pada anak, remaja, dewasa


Kekurangan Vitamin B1

Kelebihan Vitamin B1

Beri-beri basah dan kering

Gemetar

Kekurangan energi otot


jantung

Abnormalitas detak jantung

Kurang nafsu makan

Gangguan absorbsi

Sakit pada bagian abdomen

Keletihan, lemah badan,


hilang selera makan

Kegelisahan, gangguan
tidur.

b.

Hilangnya kontrol saraf

Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B6

Pada Ibu Hamil

Kekurangan vitamin B6

Anemia

Kejang

Gatal-gatal

Gangguan ginjal

Kulit bersisik

Pada Bayi
Kekurangan vitamin B6

Kekurangan vitamin B6 pada bayi


dapat menyebabkan kejang dan
anemia.

Keterbelakangan mental yang berat

Pada anak
Kekurangan vitamin B6

Kejang dan anemia

Kulit bersisik

Gatal-gatal

Terganggunya pertumbuhan gigi

Sariawan

Pada remaja
Kekurangan vitamin B6

Kelebihan Vitamin B6

Kerusakan sistem saraf yang dapat

menyebabkan kesulitan berjalan.

Mengganggu pertumbuhan janin

Kelebihan Vitamin
B6a.
menyebabkan kerusakan saraf yang
hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian
urat saraf tulang belakang.

Kelebihan Vitamin B6

Kesulitan dalam berjalan, karena


mempengaruhi saraf.

Kaki mati rasa

Kelebihan Vitamin B6

Kulit bersisik

Gatal-gatal

Gangguan ginjal

Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B6

Kulit bersisik

Bengkeng

Anemia

Ganggguan ginjal

c.

Kaki mati rasa sampai sulit berjalan

Kelebihan Vitamin B6

Kaki mati rasa karena kerusakan


saraf

Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B9

Pada Ibu Hamil

Kekurangan vitamin B6

Melahirkan prematur

Cacat tabung saraf janin

Tabung saraf tidak menutup dengan sempurna, sehingga otak bayi akan terpapar
cairan ketuban.

Anemia

Keguguran

Pada Bayi
Kekurangan vitamin B9
1. Kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang
2. Bayi lahir dengan bibir sumbing

Pada anak dan remaja


Kekurangan vitamin B9

Mengalami gangguan kontrol buang air besar dan buang air kecil

Tidak bisa berjalan tegak

Emosi yang tinggi

Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B9

Gangguan jantung

Tidak bisa mengontrol dalam BAB dan BAK

Emosinya tinggi

d.

Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B12

Pada Ibu Hamil

Kekurangan vitamin B12

Anemia fatal yang disebut Pernicious anemia.

Terhambatnya perkembangan otak dan saraf janin

Kehilangan nafsu makan

Pada Bayi
Kekurangan vitamin B12

Anemia

Refleks menurun

Diare

Pada anak
Kekurangan vitamin B6

Anemia

Menurunkan daya ingat

Menimbulkan gangguan pendengaran

Hilang nafsu makan

Refleks menurun

Menyebabkan kebodohan

Pada remaja
Kekurangan vitamin B6

Mudah marah

Nafsu makan turun

Menurunkan daya ingat

Kerusakan saraf

Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B12

IV.

Anemia

Mudah marah dan tersinggung

Gangguan pendengaran

PENUTUP

Kesimpulan
1.
Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting
dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau
proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh),
karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk
hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik,
kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.

2.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat
diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa
vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur
karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C)
dan B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
3.
Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur
metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan oksidasi.
4.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh,
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B
kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.
Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam
makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara
fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut
lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut
lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan
dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian
bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air
langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
DAFTAR PUSTAKA

Suhardjo dan M. Kusharto, Clara. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius.
Yuniastuti, Ari. 2007, Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/01/jenis-vitamin-yang-larut-dalam-lemak.html
http://ridwanaz.com/kesehatan/pengertian-vitamin-jenis-jenis-vitamin-sumber-sumbervitamin/
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/12/kesehatan-mata-dan-vitamin-a/
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/mencegah-flu-dengan-vitamin-d/
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/merawat-kecantikan-dengan-vitamin-e/
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/mempercepat-pembekukan-perdarahandengan-vitamin-k/

Anda mungkin juga menyukai