Tuesday, 23
No events
1 2 3 4
Pengertian Enzim Yang Metabolisme
Berperan Prinsip dan
Metabolisme Cara Vitamin
Vitamin Larut pada Larut Lemak
Metabolisme Analisis
Lemak Vitamin
Vitamin
Larut Lemak Larut Lemak
VITAMIN LARUT LEMAK
PENGERTIAN
Enzim yang berperan dalam metabolisme vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di
dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
PERAN VITAMIN A,D E, K
Vitamin A Vitamin D
Vitamin E Vitamin K
VITAMIN A
Enzim Yang Terdapat
pada usus halus dan
2. Lipase lambung
lambung :
■ Enzim pencernaan
1. Pepsin
ini fungsinya mirip
dengan enzim
■ Pepsin adalah enzim
lipase pada mulut
pada lambung yang
yang memecah
utama dan berfungsi
lemak
memecah protein
(triasilgliserol).
menjadi polipeptida
dan asam amino.
Lanjutan
VITAMIN D Vitamin E
VITAMIN K
■ 1. Amilase
■ 2.Protease
■ 3. Lipase
■ 4. Maltase
■ 5. Laktase
■ 6. Sukrase
Prinsip Dan Cara Analisis Metabolisme
Vitamin Larut Lemak
a. Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Carr-Price
Prinsip : Berdasarkan penambahan kloroform dan asam asetat anhidrid. Selanjutnya
dibubuhkan seujung sendok kristal SbCl3 ke dalamnya sehingga terbentuk warna
biru yang akan berubah menjadi merah coklat berarti positif vitamin A.
VITAMIN A
Cara Analisis :
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dimasukkan 5 tetes minyak ikan ke dalam tabung reaksi
3) Ditambahkan 10 tetes kloroform, kemudian homogenkan dengan baik
4) Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrit
5) Selanjutnya, dibubuhkan seujungsendok Kristal Sbcl3 kedalamnya
6) Perhatikan perubahan warna
7) ika terbentuk warna biru yang akan berubah menjadi merah coklat berarti
vitamin A positif.
Lanjutan
b. Vitamin A dalam Margarin
Prinsip : Vitamin A dalam Margarin
Cara Analisis :
1) Bagian yang tidak tersabunkan diekstrak dengan eter
2) Dilewakan pada kolom berisi alumina aktif alkali dan netral.
VITAMIN A
3) Kolom bagian atas : Terpisah Vitamin A dari karoten dan lain.
4) Kolom bagian bawah : Fluorescent + Lampu UV Pengamatan Pemisahan
Vitamin A dalam kolom
5) Vitamin A yang terpisah Keluar kolom diukur adsorbansinnya dengan
spektrofotometer.
6) Kadar Karoten (µ/gr) = A × 4,17/ w,
w : Berat Sampel,
A = Absorbansi pada 450 nm.
Lanjutan
VITAMIN A
Analisis Lainnya :
Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.
Cara Analisa :
1) Masukkan 10 tetes zat yang diuji (misalnya minyak ikan) ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%, homogenkan kira kira selama 1 menit
3) Panaskan diatas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung gas keluar.
Usahakan jangan sampai mendidih
4) Dinginkan tabung dibawah air kran
5) Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price. Amati perubahan warna yang terjadi. (jika
terbentuk warna jingga-kuning berarti sampel positif mengandung vitamin D.
Lanjutan
2. Analisa vitamin D dengan antimoni triklorida
Prinsip : Vit D2 + D3 dengan antimoni-trikhlorida dlm khloroform akan berwarna orange-kuning
yang segera mencapai intensitas serapan maximum pada 500 nm. Tachysterol memiliki sifat
serupa, namun sterol lain serta vit. A tidak memiliki sifat seperti itu .
VITAMIN D
Cara Analisa :
1) Dimasukkan 2 ml larutan yang diuji dalam tabung spektrometer dan ditambah 4 ml
larutan jenuh Antimoni-trikhlorida dalam khloroform bebas air.
2) Ditunggu 10-15 menit dan serapannya dibaca pada 500 nm
3) Kadar vitamin D dapat dihitung dengan persamaan kurva standar
Lanjutan
VITAMIN D
Prinsip :
Untuk Margarin dan Minyak Nabati Sampel dilarutkan dalam heksan,
MgSo4 ditambahkan untuk mengganti air kemudian difilter dan diuji dengan
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Cara Analisis :
VITAMIN K
1) Ekstraksi vitamin K diawali dengan penimbangan sampel (contoh; keong macan, kerang
salju, atau kerang tahu) sebanyak 2-5 gr yang mengandung sekitar 40 mikrogram vitamin
B12 dimasukkan ke dalam tabung reaksi tertutup.
2) Bufer asetat sebanyak 20 ml dan 0,2 ml larutan kalium-sianida ditambahkan pada tabung
reaksi.
3) Tabung dimasukkan ke dalam penangas air mendidih selama 30 menit, lalu didinginkan dan
diencerkan sampai 50 ml dengan air suling dan disaring dengan kertas whatman 42.
Homogenisasi selama 5 menit dengan ultrasonic dan didiamkan pada suhu ruang sampai
dingin.
4) Penambahan 25 ml metanol dan ditepatkan sampai volume 50 ml dengan asam asetat 2 %.
Sampel disentrifuse pada 4000 rpm selama 30 menit.
5) Supernatan dipisahkan untuk disuntikkan ke HPLC, dengan kondisi HPLC sebagai berikut :
Lanjutan
Fase gerak : H2O pH 2
Kolom : C18
Kecepatan aliran : 0,5 ml/menit
VITAMIN K