Anda di halaman 1dari 8

Sebagian dari Anda tentu pernah mendengar apa itu enzim pencernaan.

Bahkan,
penulis yakin, di antara pembaca sekalian ada pula yang sudah mempelajarinya di
sekolahan. Namun, untuk memberikan wawasan tambahan kepada pembaca yang
belum mengetahuinya, tak salah rasanya jika penulis menyajikan artikel
tentangenzim pencernaan.

Enzim pencernaan adalah sejenis protein yang berfungsi mempercepat atau


memperlambat proses pencernaan dalam tubuh manusia. Suatu reaksi kimia yang
melibatkan enzim, pada awalnya akan membentuk suatu sari pati, yang selanjutnya
akan diubah menjadi jenis molekul lain yang berbeda.

Terdapat beragam enzim pencernaan yang terlibat dalam proses pencernaan makanan
dalam tubuh manusia. Enzim pencernaan tersebut terdapat pada mulut, lambung,
hingga usus, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan.

Enzim sudah dikenal sejak dahulu. Para ahli biologi sudah mengenal sejenis enzim
yang diketahui mempercepat proses pencernaan daging dalam perut manusia sekitar
abad ke-18. Selanjutnya abad ke-19, Louis Pasteur mengenalinya pula saat ia
mengetahui bahwa gula dapat berubah menjadi alkohol.

Barulah pada 1877, William Kuhne menyatakan zat kimia yang mempercepat proses
pencernaan tersebut dengan nama enzim. Sedangkan, tahun 1907 Edouard Buchner
memperoleh penghargaan nobel untuk penelitiannya dalam menemukan enzim pada
fermentasi sukrose (sejenis zat gula).

Banyak fungsi enzim yang melayani proses penting dalam makhluk hidup, di antaranya
enzim pencernaan makanan. Beberapa enzim dapat bekerja secara bersamaan,
menciptakan kinerja harmonis untuk mempercepat proses pencernaan, seperti yang
terdapat dalam lambungdan usus halus.

Bisa jadi, tanpa adanya enzim-enzim pencernaan tersebut, proses pencernaan tidak
akan mencapai hasil yang optimal. Misalnya, proses pelumatan makanan
dalam mulut atau lambung akan berjalan lambat. Bahkan mandek sama sekali.

Enzim Pencernaan dalam Mulut

Mulut merupakan persinggahan pertama untuk makanan saat melalui proses


pencernaan. Dalam mulut terdapat enzim pencernaan yang membantu proses
mencerna makanan secara mekanik, yang dilakukan oleh gigi serta dibantu oleh lidah
dan air ludah.

Seperti telah kita ketahui, dalam mulut makanan dikunyah secara mekanik oleh gigi,
juga dibantu oleh lidah yang berfungsi membolak-balik makanan yang sedang
dikunyah. Air ludah berfungsi untuk memberikan kelembapan dalam mulut, sehingga
proses pengunyahan berlangsung lebih cepat.

Enzim pencernaan yang berperan dalam membantu proses pencernaan dalam mulut
dikenal dengan nama lipase dan enzim amilase. Enzim lipase dan enzim amilase dalam
mulut sangat membantu proses pencernaan makanan dalam mulut.

1. Enzim Lipase

Enzim Lifase adalah enzim pencernaan yang berfungsi untuk memecahlemak yang
masuk ke dalam tubuh seseorang. Selain itu, enzim lipase juga berfungsi menguraikan
zat gula dalam makanan menjadi zat gula lainnya yang dinamakan monosakarida dan
disakarida.

Sebagaimana yang kita ketahui, lemak merupakan satu di antara banyaknya kelompok
makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia sebagai sumber nutrisi. Namun, jika
lemak yang masuk ke dalam tubuh itu terlalu banyak, kesehatan pun akan terganggu.
Dengan demikian, enzim pencernaan berupa enzim lifase sangat diperlukan untuk
mengontrol asupan lemak ke dalam tubuh.

Ya, banyaknya lemak yang masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan


berbagai penyakit berbahaya, termasuk di antaranya, diabetes, kolesterol tinggi, hingga
penyakit jantung dankanker yang mematikan. Untuk itu, peran enzim lipase sebagai
salah satu ezim pencernaan sangatlah diperlukan.

Bayangkan, jika tubuh tidak memiliki enzim lifase. Lemak yang dikonsumsi tentu tidak
akan mengalami penguraian terlebih dahulu sehingga seluruhnya akan masuk ke dalam
tubuh. Bagaimanapun,lemak memerlukan tindakan pencernaan khusus agar tidak
membahayakan kesehatan tubuh seseorang. Peran tersebut rupanya hanya bisa
dilakukan oleh enzim lifase.

2. Enzim Amilase

Enzim pencernaan lainnya yang terdapat dalam mulut adalah enzim amilase. Enzim
amilase berfungsi menguraikan zat tepung (karbohidrat) yang terdapat dalam makanan
menjadi zat gula yang disebut polisakarida. Sama halnya dengan
lemak, karbohidrat adalah zat yang sangat diperlukan oleh tubuh sebagai sumber
nutrisi.Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh harus dicerna terlebih dahulu agar tidak
memiliki efek berbahaya bagi kesehatan.

Sejak makanan pertama kali masuk ke dalam mulut,pencernaan karbohidrat sudah


langsung dimulai. Makanan yang masuk ke dalam mulut langsung dikunyah agar
terpecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga permukaan makanan yang masuk
pun lebih leluasa melakukan kontak dengan enzim pencernaan.
Ketika mengunyah makanan dalam mulut, makanan tersebut akan bercampur dengan
air ludah yang mengandung enzim amilase (ptyalin). Nah, enzim ini akan melakukan
tugasnya untuk memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin,
kemudian mengubahnya menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, yakni
maltosa.

Sementara itu, air ludah akan membantu enzim amilase untuk melicinkan makanan tadi
agar lebih mudah dicerna. Untuk mempermudah pencernaan makanan tersebut,
sebaiknya makanan dikunyah cukup lama agar proses pengiriman makanan ke
dalamlambung semakin mudah.

Adanya kedua enzim tersebut membuat proses pencernaan yang dilakukan dalam
mulut dipercepat sehingga dengan bantuan lidah dan gerakan otot pada kerongkongan,
proses pencernaan dilanjutkan di dalam lambung, usus kecil, dan ususbesar.

Enzim Pencernaan dalam Lambung dan Usus

Setelah makanan terlebih dahulu dicerna oleh enzim pencernaan dalam mulut, proses
pencernaan dilanjutkan kembali dalam lambung. Dalam lambung, terdapat pula enzim-
enzim yang membantu pencernaan makanan, di antaranya enzim pepsin.

Enzim tersebut berfungsi untuk memecahkan proteinyang terdapat dalam makanan,


pada suhu dan tingkat keasaman lambung tertentu dan dibantu oleh asam lambung,
agar tingkat keasaman lambung berada dalam keadaan yang menunjang kerja optimal
enzim tersebut.

Kerja enzim pepsin memecahkan protein dalam makanan hingga menjadi rangkaian
protein dalam bentuk lebih sederhana, yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Makanan
yang sudah melalui pencernaan dalam lambung akan mencapai bentuk setengah
larutan yang berwarna putih seperti susu disebut dengan chyme.

Setelah makanan dicerna oleh enzim pencernaan yang terdapat dalam lambung,
makanan tadi pun akan segera meninggalkan lambung. Makanan tersebut tidak lantas
menjadi nutrisi dalam tubuh karena sebelumnya akan mengalami pencernaan lanjutan
yang dilakukan dalam usus. Ya, setelah meninggalkan lambung, makanan akan
mencapai usus halus, di mana di sana pun terdapat enzim yang membantu
pencernaan.

Dalam usus halus terdapat enzim yang berfungsi untuk memecah zatgula yang terdapat
dalam makanan hingga menjadi bentuk paling sederhana yang dapat diserap oleh
tubuh dan menjadi nutrisi yang bermanfaat.

Enzim-enzim pencernaan yang terdapat dalam usus adalah enzim maltase, enzim
sukrose, dan enzim laktase. Selain itu juga terdapat enzim tripsin dan kimotripsin, juga
merupakan enzim pemecah protein, yang membantu kerja pencernaan dalam usus
halus agar makanan dapat berubah bentuk hingga menjadi molekul (bentuk zat terkecil)
yang dapat diserap oleh kelenjar limfa.

Selanjutnya, dari usus halus makanan mencapai usus besar, di mana terjadi
proses fermentasi (melibatkan kerja enzim) sehingga dapat menyaring bakteri yang ada
dalam makanan. Dengan demikian, nutrisi yang diserap tubuh benar-benar aman dan
bebas dari bakteri yang berbahaya.

Nah, seperti itulah gambaran mengenai kinerja enzim pencernaan dalam tubuh
seseorang. Dalam tubuh, kehadiran enzim pencernaan terbukti memberikan peranan
yang cukup penting pada proses pencernaan seseorang. Keberadaannya
membuat manusia dapat menikmati nutrisi penting yang membuatnya
mampu tumbuh dan berkembang.

Pengertian enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis ( senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organic

Enzim mempunyai 2 fungsi pkok sbb:

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia


2. Mengatur sejumlah yang berbeda beda dalam waktu yang sama

Macam macam enzim

1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi
enzim ptialin untuk mengubahamilum (zat tepung) menjadi glukosa .

2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja

enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau
sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi
sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi
molekul glukosa .Glukosa merupakan sakarida sederhana ( monosakarida ).
Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat
mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen .
Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Cara kerja enzim pepsin

yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
yaitu pepton . Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari ( duodenum ). Cara kerja enzim tripsin

yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton . Molekul asam
amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel
akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk
mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah
kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

7. Asam khlorida (HCl)

Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar
didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu
yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung
berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.

8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung
zat warnabilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna
kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah ( erithrosit ) yang tua atau telah rusak
dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah
molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi . Lemak
yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana lagi.

9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari
( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara

kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran
besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih
dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak
dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak
larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe ).

Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim
pencernaan tidak ikut diproses.

Pengertian lambung
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong
yang terletak di bawah sekat rongga badan.

Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari
makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah

1. Kardia.
2. Fundus.
3. Pilorus.

1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .

2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.

3. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering
disebut duodenum.

Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

1. Mucosa.
2. Submucosa.
3. Muscularis.
4. Serosa.

1. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam
lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara
luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

2. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea,
dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.

3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi
menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam
lapisan otot tersebut mengakibatkan

4. gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam


lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di
lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut
dengan anggota tubuh lainnya.

Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :

1. Sel goblet (goblet cell).


2. Sel parietal (parietal cell).
3. Sel chief (chief cell).

1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar
tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam
pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung
yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.

3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel
chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh
sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung.
Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah
lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung
berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.

 Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.
 Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
 Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen
menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa
adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa
sempat dicerna.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur,
disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit
demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi
(mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.

Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim.
Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga
makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan
tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.

Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya,
makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati
pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif.
Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Anda mungkin juga menyukai