kerongkongan (esofagus), lambung, pankreas, hati, empedu, usus halus, usus besar, dan
anus. Lalu, bagaimana ya tepatnya proses pencernaan makanan itu terjadi, serta apa
peran masing-masing organ pencernaan tersebut? Kita coba cari tau lewat artikel ini,
yuk!
Oke, kita mulai dari proses pencernaan manusia dulu, ya. Gimana sih yang tadinya
makanan utuh, bisa dicerna menjadi energi yang berguna bagi tubuh kita?
Secara umum, proses pencernaan manusia terdiri dari 2 jenis, yaitu proses pencernaan
mekanis dan proses pencernaan kimiawi. Berikut perbedaannya:
Proses pencernaan mekanik terjadi di dalam mulut dan lambung, tepatnya ketika
makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung.
Yuk, bahas satu per satu masing-masing organ pencernaan dan fungsinya!
1. Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan.
Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan pencernaan
kimiawi oleh enzim amilase.
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil,
sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan
kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang dapat
diserap tubuh.
Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah. Selain itu, di mulut juga ada lidah
yang akan mengaduk makanan, sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase.
Berikut gambar anatomi atau bagian-bagian mulut pada sistem pencernaan manusia:
2. Tenggorokan dan Kerongkongan
Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan rongga
mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut, kemudian masuk
melalui tenggorokan, dan diteruskan ke kerongkongan. Pada dinding kerongkongan,
terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan
menuju lambung.
Agar kamu lebih mudah mengetahui letak tenggorokan (faring) dan kerongkongan (esofagus),
kamu bisa melihat gambar di bawah ini ya!
3. Lambung
Sistem pencernaan pada manusia selanjutnya adalah lambung. Di lambung, terjadi
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik di lambung terjadi
saat makanan dihaluskan kembali oleh otot-otot lambung.
Sementara itu, makanan akan mengalami pencernaan kimiawi karena dicerna oleh
enzim dalam getah lambung. Getah lambung ini dihasilkan dari sel kelenjar dinding
lambung. Nah, getah lambung terdiri dari:
Lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu fundus, badan lambung, kardiak, pilorus,
dan otot sfingter. Masing-masing bagian lambung ini punya fungsi khusus. Berikut
rinciannya:
Jadi, secara keseluruhan, fungsi lambung di antaranya untuk:
1. Mencerna protein,
2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam), dan
3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam
lambung.
Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus, ya. Kalau hati
berfungsi untuk menghasilkan empedu.
Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna
karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan
menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung
yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.
Di bawah ini ada gambar letak pankreas, hati, dan kantung empedu dalam tubuh
manusia.
5. Usus Halus
Selanjutnya, usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760
cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum,
dan ileum.
Duodenum atau usus dua belas jari berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara
kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan
dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim
amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus
halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi
glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan
gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak
sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah pepton jadi
asam amino.
Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi
sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus
berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Berarti, jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai
tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya
dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari
makanan.
Berikut adalah gambar bagian-bagian usus halus, meliputi duodenum, jejunum, dan
ileum:
6. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa
makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, lalu akan diteruskan ke usus
besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi dan
mengubahnya menjadi feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
1. Kolon, sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa
makanan.
2. Rektum, sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti
cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di
dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu. Berikut gambar bagian-bagian usus
besar yang bisa kamu perhatikan!
Jika, feses perlu dikeluarkan, anus akan berfungsi sebagai tempat untuk membuang feses
atau zat sisa makanan tersebut. Kemudian, otot anus berfungsi menahan dan menjaga
feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.
Oke, setelah mengetahui macam-macam organ dan sistem pencernaan manusia, kita
bisa tahu nih, kalau organ-organ tersebut punya peran yang sangat penting. Oleh
karena itu, kita harus menjaga kesehatan organ pencernaan, supaya tidak menjadi
penyakit yang mengganggu aktivitas kita.
Nah, berikut ini, ada beberapa penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang bisa
disebabkan oleh berbagai hal, seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi.
Contoh gangguan sistem pencernaan pada manusia, di antaranya: