Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING

Sistem Pencernaan Makanan


Pada Manusia
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama : Vika Amelia
Kelas : XI IPA 4
Mata Pelajaran: Biologi
Guru Pembimbing : Mastoh S.Pd., M.Si.

SMA NEGERI 22 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
Sistem Pencernaan Makanan
Pada Manusia

Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat
pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran
pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, merupakan
saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna,
memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah.
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus
halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah
mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari
makanan serta cairan dari minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi dari
makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Pengertian Dasar Sistem Pencernaan Manusia


Bagian ini yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.
Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian,
proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan
makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap
organ dan mempunyai fungsi masing-masing.

Macam-macam proses pencernaan


Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan
mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.

Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang
berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan di mana makanan akan dikunyah
secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung
enzim amylase (Ptyalin) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan
menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil.
Pada tahap berikutnya menuju lambung di sini makanan akan dipecah kembali dan diproses
menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah. Dalam
system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi
yang dapat diserap, sisa makanan yang tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme tubuh.

Sistem pencernaan yang baik sangat berpengaruh pertumbuhan dan perkembangan manusia
karena system pencernaan merupakan sisem dasar sebeum system-sistem tubuh yang lain
bekerja, karena sumber energy yang didapat dari rgan lain bergantung dari system pencernaan
dalam memprosesnya.

Organ Pencernaan pada Manusia


Saluran pencernaan merupakan bagian dalam tubuh yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan melalui suatu proses (pengunyahan,
penelanan dan percampuran) dengan bantuan beberapa zat kimia yang disebut dengan enzim
dan biasanya terdapat di beberapa bagian organ pencernaan. Banyak sekali organ-organ pada
tubuh untuk melakukan proses pencernaan tersebut. Sebagai contohnya, berikut beberapa
organ pencernaan pada manusia beserta penjelasannya.

•Mulut
Dalam sistem pencernaan manusia, mulut merupakan tempat pertama dari proses pencernaan
dimulai, yang diwali dengan masuknya makanan. Di dalam rongga mulut makanan terdapat gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur) sebagai alat bantu proses pencernaan makanan yang masuk
ke mulut.

Gigi berfungsi sebagai pengunyah makanan, agar makanan menjadi halus. Gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang
Lidah berfungsi sebagai alat untuk mengaduk makanan dan mendorong makanan agar dapat
ditelan. Lidah juga difungsikan sebagai alat pengecap. Di dalam lidah kita akan dapat merasakan
berbagai macam rasa seperti manis, asin, pahit, dan asam yang akan direspon oleh lidah pada
tempat bagian yang berbeda-beda.
Air liur berfungsi untuk membasahi makanan agar dapat mudah ditelan, dan juga mampu
selaput mulut.

•Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (Esofagus)


Tenggorokan dan kerongkongan merupakan sistem pencernaan makanan pada manusia
berikutnya. Setelah melalui mulut dan ditelan, makanan akan melewati tenggorokan (faring)
dan kerongkongan (esofagus). Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang
menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus)
Sedangkan, kerongkongan merupakan saluran yang panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari faring
hingga lambung. Kerongkongan akan mengantarkan makanan yang sudah ditelan untuk diolah
lebih lanjut di dalam lambung.

Di dalam kerongkongan, terdapat katup yang disebut dengan lower esophagael sphincter, yang
memastikan makanan dan minuman sudah mencapai lambung dan tidak akan naik kembali ke
kerongkongan.
Bagian ini juga berfungsi untuk melindungi saluran napas ketika menelan makanan atau
minuman. Kamu akan batuk atau tersedak jika makanan masuk ke saluran pernapasan.

•Lambung
Selanjutnya, makanan akan melalui proses pencernaan di dalam lambung. Di dalam lambung,
makanan akan diaduk dan digiling dan kemudian lambung akan mengeluarkan zat asam dan
enzim yang berfungsi untuk melanjutkan proses pemecahan makanan.
Selain memecah makanan, lambung dapat membunuh bakteri yang mungkin ada di makanan
yang dikonsumsi. Di dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat atau berupa
pasta, dan selanjutnya akan didoron

•Pankreas
Tak hanya berfungsi untuk menghasilkan insulin, pankreas juga bertugas menghasilkan enzim
pencernaan, seperti lipase, protease, dan amilase. Enzim tersebut dilepaskan oleh pankreas dan
ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencena lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna
protein menjadi asam amino, sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

•Kandung Empedu
Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, empedu akan mengeluarkan cairan yang akan
dialirkan ke dalam usus halus. Cairan empedu terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin,
air, serta mineral seperti kalium dan nutrium.
•Usus Halus
Makanan yang sudah berupa cairan pekat seperti pasta, kemudian aka didorong ke sistem
pencernaan makanan berikutnya yakni usus halus. Usus halus akan melanjutkan proses
pemecahan makanan dengan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pankreas, dan cairan
empedu dari hati.
Makanan akan bergerak dari satu bagian ke bagian lain dari usus dengan bantuan serangkaian
gerakan kontraksi dan relaksasi otot di saluran pencernaan, yang disebut juga dengan gerakan
peristaltik usus. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong makanan.

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan
ileum (bagian terakhir dari usus halus), yang memiliki tugas masing-masing.
Duodenum berfungsi untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan
ileum memiliki tanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

•Usus Besar
Sistem pencernaan makanan pada manusia yang terakhir adalah usus besar. Fungsi usus besar
ialah mengolah limbah yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Setelah nutrisi di dalam
makanan diedarkan ke darah, maka tentunya ada sisa pencernaan makanan yang berupa
limbah. Limbah inilah yang diolah terlebih dahulu di usus besar.
Sebelum dibuang, limbah akan melewati bagian usus besar yang disebut dengan kolon. Secara
anatomis, kolon dimulai dari cecum (dibaca sekum), yang berlokasi di dalam rongga perut
bagian kanan bawah. Usus buntu terletak di bagian ini.
Pada kolon, terjadi penyerapan air dan beberapa mineral ke dalam darah. Selanjutnya, usus
besar akan mendorong limbah makanan yang berupa kotoran ke dalam rektum, yakni
perhentian terakhir pada saluran pencernaan.
Rektum merupakan ruang lurus 8 inci yang menghubungkan usus besar ke anus. Tugas rektum
adalah menerima tinja dari usus besar dan mengirim sinyal ada tinja yang harus dievakuasi
(dibuang keluar) dan memegang tinja sampai evakuasi terjadi.

Setelah sistem pencernaan makanan pada manusia menyelesaikan tugasnya, orang biasanya
akan merasakan mulas sebagai sinyal untuk buang air besar (BAB) guna membuang limbah
makanan yang tersisa.

•Anus
Anus merupakan tempat untuk pembuangan feses atau sisa makanan yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Namun sebelum feses tersebut dibuang, maka akan ditampung terlebih dahulu
pada bagian rektum. Otot spinktker yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan juga
otot lurik. Jadi proses buang ari besar (defekasi) dilakukan dengan sadar, yaitu adanya kontraksi
otot dinding pada perut. Kemudian juga diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Dengan begitu fases akan dapat terdorong keluar melalui anus.

Gangguan Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan manusia tentunya bisa mengalami gangguan yang mengakibatkan proses
pencernaan berlangsung tidak sempurna.
Berikut ini merupakan deretan gangguan atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem
pencernaan, di antaranya:
1. DIARE

Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana
gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer.
Gangguan ini terjadi karena pemandangan dinding usus besar si penderita mengalami iritasi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya adalah
karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau kuman, sehingga dengan
begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta dalam usus besar tidak terjadi
penyerapan udara. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala
tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu
disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang
menderitanya.
2. GASTRITIS
Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami peradangan.
Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi. Selain itu, Gastritis
juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang banyak kuman
penyebab penyakit.
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala gastritis di antaranya:

• Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung


• Hilang nafsu makan
• Cepat merasa kenyang saat makan
• Perut kembung
• Cegukan
• Mul
• Muntah
• Sakit perut
• Gangguan saluran cerna
• BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
• Muntah darah

Temui dokter jika gejala gastritis selalu terasa setelah Anda mengonsumsi obat-obatan
tertentu, Anda merasakan gejala sakit maag selama seminggu lebih, Anda BAB dengan tekstur
tinja hitam pekat, dan Anda muntah darah.
Sakit atau nyeri di perut tidak selalu menandakan adanya gastritis. Pengobatan biasanya pada
penyebab penyakit ini.
Penyebab Gastritis
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:

• Infeksi bakteri H. Pylori


• Efek konsumsi samping obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin)
secara berkala
• Stres
• Konsumsi minuman secara berlebihan
• Penyalahgunaan obat-obatan
• Reaksi autoimun
• Pertambahan usia
• Infeksi bakteri dan virus
• Penyakit Crohn
• Penyakit HIV/AIDS
• Refluks empedu
• Anemia pernisiosa
• Muntah kronis
• Diagnosa Gastritis

Beberapa hal akan dilakukan oleh dokter dalam melakukan diagnosis gastritis, mulai dari
menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan pemeriksaan
fisik, hingga pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan lanjutan tersebut antara lain
adalah:

Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. Pylori.


Endoskopi guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung. Pemeriksaan ini
mungkin dilakukan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan pada daerah yang dicurigai)
untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan di laboratorium). Metode biopsi juga dapat
diterapkan oleh dokter untuk melihat keberadaan bakteri H. Pylori.
Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.

Pemeriksaan untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.


Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.
Pencegahan dan Pengobatan Gastritis
Jika Anda terkena gejala gastritis, cobalah untuk membagi porsi makan Anda ke jadwal makan
baru. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda suka makan dengan porsi besar setiap jadwal
makan, ubah porsinya menjadi sedikit-sedikit sehingga jadwal makan Anda menjadi lebih sering
dari biasanya. Selain itu, hindari makanan, asam, atau pedas.
Jika Anda termasuk seseorang yang aktif mengonsumsi minuman beralkohol, maka kurangilah
kebiasaan tersebut karena alkohol juga dapat menyebabkan gejala gastritis. Selain itu,
kendalikan stres Anda.
Jika gejala gastritis sering kambuh setelah Anda menggunakan obat pereda sakit jenis anti-
inflamasi nonsteroid (OAINS) konsultasikan hal tersebut kepada dokter. Dalam kasus ini, dokter
biasanya akan mengganti OAINS dengan obat pereda nyeri jenis lain seperti parasetamol.

Gejala penyakit maag bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang biasanya
diresepkan oleh dokter, di antaranya:
Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker) . Obat ini mampu meredakan gejala gastritis dengan
cara menurunkan produksi asam di lambung. Salah satu contoh obat penghambat histamin 2
adalah ranitidine.
Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki kinerja yang sama seperti penghambat
histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat pompa proton adalah
omeprazole.
Obat antasida. Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa) secara cepat dengan
cara menetralisir asam lambung.
Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya diketahui oleh
infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoksisilin, klaritromisin, dan metronidazol

3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena penyakit yang
satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Penyakit atau gangguan sistem pencernaan
ditandai dengan adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu disertai dengan adanya
rasa mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar asam
lambung. Penyebab utama gangguan ini adalah karena pola makan penderita tidak baik atau
tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab
terjadinya maag pada manusia.

4. KONSTIPASI ATAU MENDEKAT


Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si pelaku akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi karena usus besar menyerap udara terlalu
banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan
buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.
5. HEMAROID ATAU WASIR
Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah
yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di
dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya penyakit hemoroid yang
paling umum yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan gejala. Hemaroid atau wasir
biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau wanita yang tengah hamil.
6. APENDISITIS
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus buntu
mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-sisa makanan yang
terjebak serta tidak bisa keluar dari cacing. Sehingga lama-kelamaan umbai cacing tersebut
akan menjadi busuk serta akan menyebabkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika
cacingan tidak segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus
buntu ini ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini tidak terawat,
maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.
7. TUKAK LAMBUNG
Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding luka. Gangguan ini disebabkan karena
terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga bisa saja muncul pada
dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau kerongkongan.
Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun demikian,
orang di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini.

Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih di bagian perut.
Rasa nyeri yang muncul akan menyebar ke leher, semakin terasa perih saat perut kosong,
muncul ketika malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.
8. RADANG USUS BUNTU
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi
karena usus buntu yang terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara
usus dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

9. SARIAWAN
Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya
muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan
merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut.
Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kekurangan vitamin C.

Cara Merawat Sistem Pencernaan


• Cara merawat sistem pencernaan agar tetap sehat
• Menggosok gigi secara rutin 2 kali sehari pada saat sebelum tidur dan setelah sarapan
• Tidak mengonsumsi makanan terlalu panas, dingin, masam, asin, pedes, manis dan
keras
• Minum air putih setelah bangun tidur
• Makan sambil duduk dan tidak terburu-buru
• Mengunyah makanan sebelum ditelan, 40 kali untuk jenis makanan padat dan 15 kali
untuk makanan lunak
• Melakukan senam rutin untuk menguatkan otot-otot perut
• Detoksifikasi secara rutin untuk membuang racun-racun dalam tubuh.
• Itulah beberapa cara merawat sistem pencernaan manusia yang bisa Anda lakukan,
supaya terhindar dari gangguan atau penyakit.

Anda mungkin juga menyukai