Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU BIOMEDIK DASAR

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH :

Zaky El-karim ( 2111311050 )

KELAS A2 2021

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Dewi murni M,Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN

2021/2022
SISTEM PENCERNAAN

A. PENGERTIAN

Sistem pencernaan diciptakan secara khusus dan unik yang dapat mengubah makanan yang
bentuknya kasar menjadi sederhana berupa nutrisi. Nutrisi inilah yang akan digunakan oleh
tubuh untuk memproduksi energi hingga pertumbuhan dan perbaikan sel.

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu sebuah tabung panjang yang
membentang dari mulut ke anus. Para orang dewasa, saluran pencernaannya memiliki
panjang sekitar 915 cm.

Saluran pencernaan manusia terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus bear. Ada
juga peran hati, kantong empedu, dan pankreas yang menghasilkan zat sekresi ke usus halus
untuk membantu mencerna makanan.

Selain itu, ada juga organ aksesori dari sistem pencernaan yang meliputi gigi, lidah, kelenjar
ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas. Semua bagian tersebut membantu proses
pencernaan yang mengubah makanan dari bentuk kasar dan besar menjadi lebih halus.

B. FUNGSI

Pencernaan amatlah penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan
dari minuman untuk tetap sehat dan berfungsi dengan normal. Zat gizi pun diperlukan untuk
pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi dua macam zat gizi. Ada zat gizi
makro (makronutrien) yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, serta zat gizi mikro
(mikronutrien) yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.

Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat memiliki fungsi
utama sebagai sumber energi, protein sebagai pembangun jaringan tubuh, sedangkan lemak
sebagai cadangan energi dan pelindung organ-organ tubuh.

Di sisi lain, zat gizi yang termasuk mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Meskipun
dibutuhkan dalam jumlah kecil, mikronutrien berperan besar dalam produksi energi, sistem
imun, pertumbuhan, keseimbangan cairan, dan masih banyak lagi.
URUTAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

(sumber: Alodokter.com)

1. MULUT

Mulut adalah pintu masuk utama sekaligus organ pencernaan yang pertama. Di sini terjadi 2
tipe pencernaan, yaitu pencernaan secara mekanik dan kimia.

Pencernaan mekanik melibatkan gigi-gigi yang ada di dalam mulut, bertugas untuk
mengunyah, mengoyak, sekaligus menghancurkan makanan yang kasar dan besar-besar
menjadi lebih halus.

Proses pemecahan makanan juga dibantu oleh air liur (saliva) dan jus pencernaan, hal inilah
yang disebut dengan pencernaan kimiawi. Air liur atau ludah diproduksi oleh kelenjar ludah
yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah.

Air liur mengandung enzim pencernaan yang membantu melumatkan makanan, sehingga


lebih mudah ditelan ke kerongkongan. Enzim pencernaan tersebut bernama enzim amilase,
fungsinya untuk memecah karbohidrat (pati dan gula).

Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada persimpangan
antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis yang mencegah
makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. KERONGKONGAN ( ESOFAGUS )

Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.


Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses
pencernaan selanjutnya di dalam lambung.

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah


kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti gelombang
sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini
memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk
mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.
3. LAMBUNG

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan.
Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia. Fungsinya yakni
menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan
yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung. Sementara itu, zat gizi dari
makanan harus menjalani proses penguraian dahulu. Dinding otot lambung melakukan proses
ini dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim.
Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim.
Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot-otot
berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus.
Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus
halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar makanan baru
meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.

4. USUS HALUS
Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus
terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan
ileum (usus penyerapan).

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus
halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Saat makanan
meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.

Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.

 Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini.
Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.

 Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah


karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di
kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh
tubuh.

 Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus
kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini meningkatkan luas
permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih
maksimal.

5. USUS BESAR
Usus besar adalah tabung berotot sepanjang 152-183 cm yang berbentuk U terbalik, letaknya
mengelilingi usus halus. Organ ini menghubungkan sekum (bagian pertama usus besar) ke
rektum (bagian akhir usus besar)

Fungsi usus besar adalah mengeluarkan air dan garam (elektrolit) dari sisa-sisa makanan yang
tidak tercerna dan mengubah limbah menjadi tinja atau feses. Proses ini dibantu juga dengan
adanya bakteri simbiosis yang menyerap sejumlah nutrisi penting dari limbah,
terutama vitamin K.

Bagian-bagian usus besar antara lain:

 Sekum: bagian pertama usus besar, yaitu tempat perpindahan makanan dari usus
halus ke usus besar.

 Kolon asenden: bagian usus besar yang bergerak naik, terletak di kanan rongga perut.

 Kolon transversum: melintang dari arah kanan ke kiri di bagian atas rongga perut.

 Kolon desenden: bagian usus besar yang bergerak turun, terletak di kiri rongga perut.

 Kolon sigmoid: bagian akhir usus besar yang berbentuk huruf S, terhubung dengan
rektum.

 Rektum: tempat berkumpulnya tinja atau feses sebelum dikeluarkan lewat anus.

Zat-zat limbah yang masuk ke usus besar meliputi sisa-sisa makanan, cairan, dan sel-sel tua
yang berasal dari saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke usus besar awalnya berbentuk
semi-cair, kemudian akhirnya berubah menjadi padat setelah kandungan airnya diserap oleh
tubuh.

Usus besar juga melakukan gerakan peristaltik yang berfungsi untuk membantu
memindahkan feses ke rektum. Feses akan disimpan di kolon sigmoid sebelum terdorong ke
rektum dan keluar lewat anus pada saat buang air besar. Feses biasanya membutuhkan waktu
sekitar 36 jam untuk melewati usus besar. 

Ketika gas atau tinja mulai masuk ke rektum, sensor akan mengirim sinyal ke otak. Berkat
sinyal tersebut, otak akan memutuskan apakah gas atau tinja akan dilepaskan atau tidak.

Saat Anda merasa ingin buang air besar, sfingter (otot) akan rileks dan rektum berkontraksi.
Hal inilah yang membuat feses keluar saat Anda buang air besar.

Sedangkan ketika Anda menahan buang air besar, sfingter akan kontraksi dan menahan
supaya feses tidak keluar. Alhasil, sensasi ingin buang air besar akan hilang sementara
6. ANUS DAN REKTUM

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum
adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses
sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk
mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Anda merasa mulas dan ingin buang air besar.
Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan yang berbatasan langsung
dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-
ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali Anda untuk mengatur pengeluaran feses.

Sfingter anal internal membantu mencegah Anda buang air besar pada saat tidur. Sedangkan
setelah Anda menyadari ingin buang air besar, maka giliran sfingter eksternal yang
membantu menahan feses agar tidak keluar sebelum Anda sampai ke toilet.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.honestdocs.id/anatomi-sistem-pencernaan

https://hellosehat.com/pencernaan/anatomi-sistem-pencernaan/

Anda mungkin juga menyukai