Anda di halaman 1dari 8

Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem

Pencernaan Manusia
Dipublish tanggal: Okt 31, 2019 Update terakhir: Feb 2, 2022  Waktu baca: 6 menit

BAGIKAN ARTIKEL INI

Ringkasan
Tutup
 Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu sebuah tabung panjang
yang membentang dari mulut ke anus;
 Saluran pencernaan manusia terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar;
 Ada juga peran hati, kantong empedu, dan pankreas yang menghasilkan zat
sekresi ke usus halus untuk membantu mencerna makanan;
 Dilengkapi dengan organ aksesori dari sistem pencernaan yang meliputi gigi,
lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas;
 Klik untuk membeli vitamin dan suplemen dari rumah Anda melalui HDmall.
*Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.
Makanan yang Anda konsumsi setiap hari melewati perjalanan yang
panjang sampai bisa dicerna oleh tubuh. Pasalnya, ada banyak organ
pencernaan yang terlibat, begitu juga dengan enzim-enzim yang
membantu mencerna makanan. Sudah tahu apa saja organ-organ tubuh
yang berperan dalam proses pencernaan makanan? Mari simak penjelasan
lengkap seputar anatomi sistem pencernaan manusia berikut ini.

Anatomi sistem pencernaan


Sistem pencernaan diciptakan secara khusus dan unik yang dapat
mengubah makanan yang bentuknya kasar menjadi sederhana berupa
nutrisi. Nutrisi inilah yang akan digunakan oleh tubuh untuk memproduksi
energi hingga pertumbuhan dan perbaikan sel.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat Lambung & Saluran Pencernaan via HDmall


Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️Bisa COD ✔️GRATIS Konsultasi Apoteker
✔️

Pesan Sekarang

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu sebuah tabung


panjang yang membentang dari mulut ke anus. Para orang dewasa, saluran
pencernaannya memiliki panjang sekitar 915 cm.

Saluran pencernaan manusia terdiri dari kerongkongan, lambung, usus


halus, usus besar. Ada juga peran hati, kantong empedu, dan pankreas
yang menghasilkan zat sekresi ke usus halus untuk membantu mencerna
makanan.
Selain itu, ada juga organ aksesori dari sistem pencernaan yang meliputi
gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas. Semua
bagian tersebut membantu proses pencernaan yang mengubah makanan
dari bentuk kasar dan besar menjadi lebih halus.

Seperti apa saluran pencernaan manusia?


Mulut
Mulut adalah pintu masuk utama sekaligus organ pencernaan yang
pertama. Di sini terjadi 2 tipe pencernaan, yaitu pencernaan secara mekanik
dan kimia.

Pencernaan mekanik melibatkan gigi-gigi yang ada di dalam mulut,


bertugas untuk mengunyah, mengoyak, sekaligus menghancurkan
makanan yang kasar dan besar-besar menjadi lebih halus.

Baca selengkapnya: Kupas Tuntas Anatomi Gigi, Jenis Gigi, Hingga


Fungsinya

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat Langung Dikirim!


Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️Bisa COD ✔️GRATIS Konsultasi Apoteker
✔️

Pesan Sekarang

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Proses pemecahan makanan juga dibantu oleh air liur (saliva) dan jus
pencernaan, hal inilah yang disebut dengan pencernaan kimiawi. Air liur
atau ludah diproduksi oleh kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan
dekat rahang bawah.

Air liur mengandung enzim pencernaan yang membantu melumatkan


makanan, sehingga lebih mudah ditelan ke kerongkongan. Enzim
pencernaan tersebut bernama enzim amilase, fungsinya untuk
memecah karbohidrat (pati dan gula).

Saat hendak menelan, lidah berfungsi untuk membantu mendorong


makanan menuju kerongkongan. Di permukaan lidah terdapat banyak
papila kasar untuk menggenggam makanan karena digerakkan oleh otot-
otot lidah.

Ada sebuah katup kecil di tenggorokan bernama epiglotis, yang


menutup saluran pernapasan ketika Anda makan dan minum. Hal ini dapat
membantu mencegah tersedak ketika makanan masuk ke kerongkongan.

Kerongkongan (esofagus)
Sebelum masuk ke lambung, makanan akan bergerak di dalam
kerongkongan dibantu oleh gerakan peristaltik. Kerongkongan
atau esofagus adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan
lambung, terletak di antara tenggorokan dan lambung.

Di dalam kerongkongan terdapat lapisan otot yang memungkinkan


dinding-dindingnya bergerak dan membantu melumatkan makanan. Saat
makanan mencapai ujung kerongkongan, sfingter (cincin otot) yang ada di
esofagus bagian bawah akan relaksasi dan membiarkan makanan masuk ke
lambung. Sfingter ini kemudian akan kembali menutup agar isi perut Anda
tidak kembali naik ke kerongkongan.

Iklan dari HonestDocs


Beli Obat Langung Dikirim!
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️Bisa COD ✔️GRATIS Konsultasi Apoteker
✔️

Pesan Sekarang

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Lambung
Lambung adalah organ seperti kantung, berbentuk seperti huruf J, dan
memiliki dinding berotot yang kuat. Lambung terletak di sisi kiri rongga
perut, lebih rendah dari diafragma. Rata-rata ukuran lambung adalah
serupa dua kepalan tangan Anda yang diletakkan bersebelahan.

Lambung berfungsi sebagai tangki penyimpanan sekaligus mencerna


makanan yang masuk ke dalam tubuh. Lambung akan mengeluarkan zat
asam (asam hidroklorat atau HCl) dan enzim kuat untuk membantu
memecah dan mencerna makanan.

Dengan bantuan enzim dan jus pencernaan, makanan di dalam lambung


akan berubah bentuk menjadi semi-cair, disebut dengan chyme. Bentuk
makanan yang seperti inilah yang akan bergerak masuk ke usus halus.
Sebagian besar makanan akan meninggalkan lambung dan berpindah ke
usus halus sekitar 4 jam setelah makan.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Usus halus
Sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan makanan terjadi di
usus halus. Usus halus adalah tabung panjang yang berbentuk seperti lilitan
di dalam perut. Lipatan pada usus halus ini digunakan untuk
memaksimalkan pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan.
Panjang usus halus manusia rata-rata kurang lebih 600 cm. Usus halus
terdiri dari 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (bagian tengah
melingkar), dan ileum (bagian terakhir usus halus).

Otot-otot usus halus dapat mencerna makanan dengan bantuan enzim dari
pankreas, hati, dan kantong empedu. Berikut perannya masing-masing:

1. Pankreas

Pankreas adalah organ berbentuk lonjong yang berfungsi untuk


mengeluarkan enzim ke dalam usus halus. Enzim ini akan memecah protein,
lemak, dan karbohidrat dari makanan.

Baca juga: Fungsi Pankreas untuk Kesehatan Tubuh Manusia

2. Hati (liver)

Hati memiliki 2 fungsi utama, yaitu menghasilkan cairan empedu dan


membersihkan darah yang mengandung nutrisi dari usus halus. 

3. Kantong empedu

Kantong empedu adalah organ berbentuk buah pir yang berada tepat di


bawah hati. Ada banyak fungsi kantong empedu, yaitu untuk menyimpan
cairan empedu yang diproduksi oleh hati, membantu mencerna lemak, dan
menghilangkan zat-zat limbah dari darah.

Selama Anda makan, kantong empedu akan berkontraksi untuk


mengirimkan cairan empedu ke usus halus. Makanan yang sudah
bercampur dengan enzim dan cairan empedu tersebut kemudian akan
dicerna dan diserap nutrisinya, dibantu dengan gerakan peristaltik di
sepanjang usus halus.

Dinding usus halus bertugas untuk menyerap air dan nutrisi dari makanan
ke dalam aliran darah. Sementara itu, zat-zat limbah dari proses
pencernaan akan berpindah ke usus besar. Pada saat meninggalkan usus
halus, sekitar 90% semua nutrisi dari makanan sudah diserap dengan
sempurna.
Usus besar
Usus besar adalah tabung berotot sepanjang 152-183 cm yang berbentuk
U terbalik, letaknya mengelilingi usus halus. Organ ini menghubungkan
sekum (bagian pertama usus besar) ke rektum (bagian akhir usus besar)

Fungsi usus besar adalah mengeluarkan air dan garam (elektrolit) dari sisa-
sisa makanan yang tidak tercerna dan mengubah limbah menjadi tinja atau
feses. Proses ini dibantu juga dengan adanya bakteri simbiosis yang
menyerap sejumlah nutrisi penting dari limbah, terutama vitamin K.

Bagian-bagian usus besar antara lain:

 Sekum: bagian pertama usus besar, yaitu tempat perpindahan


makanan dari usus halus ke usus besar.
 Kolon asenden: bagian usus besar yang bergerak naik, terletak di
kanan rongga perut.
 Kolon transversum: melintang dari arah kanan ke kiri di bagian atas
rongga perut.
 Kolon desenden: bagian usus besar yang bergerak turun, terletak di
kiri rongga perut.
 Kolon sigmoid: bagian akhir usus besar yang berbentuk huruf S,
terhubung dengan rektum.
 Rektum: tempat berkumpulnya tinja atau feses sebelum dikeluarkan
lewat anus.
Zat-zat limbah yang masuk ke usus besar meliputi sisa-sisa makanan,
cairan, dan sel-sel tua yang berasal dari saluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke usus besar awalnya berbentuk semi-cair, kemudian akhirnya
berubah menjadi padat setelah kandungan airnya diserap oleh tubuh.

Usus besar juga melakukan gerakan peristaltik yang berfungsi untuk


membantu memindahkan feses ke rektum. Feses akan disimpan di kolon
sigmoid sebelum terdorong ke rektum dan keluar lewat anus pada
saat buang air besar. Feses biasanya membutuhkan waktu sekitar 36 jam
untuk melewati usus besar. 
Ketika gas atau tinja mulai masuk ke rektum, sensor akan mengirim sinyal
ke otak. Berkat sinyal tersebut, otak akan memutuskan apakah gas atau
tinja akan dilepaskan atau tidak.

Saat Anda merasa ingin buang air besar, sfingter (otot) akan rileks dan
rektum berkontraksi. Hal inilah yang membuat feses keluar saat Anda
buang air besar.

Sedangkan ketika Anda menahan buang air besar, sfingter akan kontraksi
dan menahan supaya feses tidak keluar. Alhasil, sensasi ingin buang air
besar akan hilang sementara.

Baca juga: 8 Fungsi Usus Besar: Sekum, Kolon, dan Rektum

Anus
Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan. Anus terdiri dari otot-
otot dasar panggul dan dua sfingter anal (otot internal dan eksternal). 

Otot dasar panggul membentuk sebuah sudut antara rektum dan anus,
fungsinya untuk menghentikan tinja keluar saat Anda tidak ingin buang air
besar. Sedangkan sfingter anal berfungsi untuk membantu mengendalikan
keluarnya feses.

Sfingter anal internal membantu mencegah Anda buang air besar pada saat
tidur. Sedangkan setelah Anda menyadari ingin buang air besar, maka
giliran sfingter eksternal yang membantu menahan feses agar tidak keluar
seb

Anda mungkin juga menyukai