Anda di halaman 1dari 10

Struktur dan Mekanisme Fungsi Pankreas dalam Sistem Pencernaan

Adelia yuantika
102013330
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 1151
Email: adeliayuantika@gmail.com
ABSTRACT
The digestive system is a system that is very vital in the body, because the system is useful for
changing the nutrients contained in the food to be absorbed and used by the body. Pancreas and gall
bladder are additional gastrointestinal organs. These organs are located outside the gastrointestinal
tract but with the small intestine through the discharge channel. The pancreas is an organ of the
endocrine and exocrine, which produces many alkaline liquids and digestive enzymes that remodel
proteins, fats, and carbohydrates. one of which is pancreatic lipase hydrolyze fats into fatty acids and
glycerol. The gall bladder is the organ that is in the liver that holds bile produced by the liver that has
two important functions to help digestion and absorption of fats and certain role in waste disposal of
the body, especially the hemoglobin (Hb) from red blood cell destruction and excess cholesterol. In
which case the two organs gangguang above will cause disorders of fat metabolism.
Key words: digestive system, pancreas, gallbladder, fat, exocrine.
ABSTRAK
Sistem pencernaan merupakan sistem yang sangat vital di tubuh, karena sistem ini berguna
untuk mengubah nutrient yang terdapat di dalam makanan agar bisa diserap dan digunakan oleh tubuh.
Pankreas dan kandung empedu merupakan organ tambahan saluran cerna. Organ-organ ini terletak di
luar saluran cerna namun berhubungan dengan usus halus melalui saluran keluarnya. Pankreas adalah
organ endokrin dan eksokrin, yang banyak menghasilkan cairan alkalis dan enzim pencernaan yang
merombak protein, lemak, dan karbohidrat. salah satunya adalah lipase pankreas menghidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Kandung empedu adalah organ yang ada di hepar yang menampung
cairan empedu yang diproduksi oleh hati yang memiliki dua fungsi penting untuk membantu
pencernaan dan penyerapan lemak dan berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh,
terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Dimana jika terjadi gangguang pada dua organ diatas akan menyebabkan gangguan metabolisme
lemak.
kata kunci : Sistem pencernaan, pankreas, kandung empedu, lemak, eksokrin.

Pendahuluan
Pankreas dan kandung empedu, merupakan organ tambahan saluran cerna. Organorgan ini terletak di luar saluran cerna namun berhubungan dengan usus halus melalui saluran
keluarnya. Mayoritas metabolit buangan dan zat hasil detoksifikasi diekskresi dari tubuh

melalui empedu, saluran gastrointestinal, dan sekresi dari hati ke dalam aliran darah
kemudian diekskresi oleh ginjal.1
Seperti yang kita ketahui, anatomi, histologi, fisiologi, dan biokimia merupakan
cabang ilmu yang saling berkaitan mempelajari hubungan struktur, fungsi, dan
mekanismenya. Dalam makalah ini, saya akan membahas kaitan ilmu di atas dengan organ
pankreas dan kandung empedu. Untuk memahaminya, perlu diketahui struktur makroskopis,
mikroskopis, dan konsep dasar mengenai fungsi organ hati, kandung empedu, dan pancreas.
Struktur Makroanatomi Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
merupakan organ peritoneal terletak di rongga abdomen bagian atas dan tepat dibelakang
gaster dan terbentang horizontal dari duodenum sampai lien/ limpa. Pankreas terdiri dari dua
jaringan dasar yaitu acinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan pulau pankreas,
menghasilkan hormon.2
Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan
cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas adalah pulau-pulau
langerhans. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone. Pada caput
pankreas terdapat garis proyeksi yang disebut dengan processus umsinatus yang merupakan
bagian inferior dari caput yang terletak dibelakang arteri mesenterica superior.2
Pada pankreas terdapat saluran yang dinamakan ductus pankreaticus major yang
membentang dari collum hingga kauda. Dimana tepat pada collum ductus pankreaticus
terrpecah menjadi 2, yang terus kebawah adalah ductus pancreaticus major/wilsungi dan yang
terus ke atas menjadi ductus pancreaticus minor/accesorius/santorini. Dimana pada ductus
pancreaticus major akan bergabung dengan ductus choledochus yang bermuara pada
duodenalis major/papila vatteri. Sedangkan ductus pancreaticus minor bermuara pada papila
duodenalis minor yang terletak 2/3 cm diatas dari papila vatteri. 3
Dalam papila vatteri terdapat spincther oddi yang merupakan otot polos dari
duodenum yang mempunyai 2 bentuk sphincter yang pertama adalah sphincter coledocal
dan sphincter ductus pancreaticus . dimana fungsi sphincter oddi ini untuk mencegah reflak
cairan empedu ke dalam pankreas atau dari pankreas ke empedu.
Pendarahan pankreas yaitu Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A.
gastroduodenalis), A. pancreatico duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior dan
pembuluh baliknya dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior. Pensarafan

dari pankreas yang simpatis dibawa oleh nervus splanicus sedangkan yang parasimpatis oelh
nervus vagus.3

Gambar 1. Pankreas
Struktur Mikroskopis Pankreas
Pankreas

merupakan

campuran

kelenjar

endokrin

yang

merupakan

pulau

langerhans/pulau pankreas dan kelenjar eksokrin . Kelenjar asinus pankreas eksokrin


menghasilkan sekret dan masuk ke saluran keluar yaitu centroductular yang letaknya di
tengah pada pars terminalis serosa/asinus pankreas.4
Centroductuclar tersusun dari epitel selapis gepeng yang disebut sebagai sel sentro
asinus. Setelah dari centro ductula, sekret ini berlanjut ke ductus interkalaris(isthmus) yang
diamater lebih besar dan panjang dari sentro ductular , dan setelah itu berlanjut ductus
interlobural dan lanjut ke ductus ekskretorius yang eptielnya bervariasi dari torak rendah
bersel goblet- kubus. Di asinus pankreas/ pars terminalis serosa pada bagian eksokrin,
terdapat granula yang kasar disebut dengan granula zimogen dan pada jika diperbesar pada
pertengahan nya terdapat bagian yang pucat yang disebut dengan sentro asinus yang
sebenarnya merupakan dinding dari saluran dari centro ductular.5

Gambar 2. Mikroskopik pankreas.

Fungsi Pankreas
Fungsi pankreas dilaksanakan oleh populasi sel khusus. Karena pankreas adalah organ
endokrin dan eksokrin, maka pankreas menghasilkan banyak enzim pencernaan dan hormon.
Sekres eksokrin pankreas diatur oleh rangsangan hormonal maupun vagal. Hormon intestinal
seperti Sekretin diproduksi oleh sel mukosa duodenum dan diabsorpsi ke dalam darah untuk
mencapai pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan
sejumlah besar cairan berairmengandung natrium bikarbonat untuk membentuk lingkungan
basa untuk kerja enzim pankreas dan usus. Dan hormon CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa
duodenum sebagai respon terhadap lemak dan protein separuh tercerna yang masuk dari
lambung. CCK ini menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pankreas. Pankreas
menghasilkan cairan alkalis dan banyak enzim pencernaan yang merombak protein, lemak,
dan karbohidrat. 6
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan
lemak. Enzim tersebut sebagai berikut:6
a

Enzim proteolitik pankreas (protease)


a Tripsinogen yang dieksresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase
yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk
membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.
b Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin
c

memiliki fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.


Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptdase adalah enzim yang
melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam

amino bebas.
Lipase pankreas
Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah
lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
Amilase pankreas

Menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi
d

disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).


Ribonuklease dan deoksiribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok
pembentuk nukleotidanya.

Proses Pencernaan Lemak


Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek emulsifikasi dan
mempermudah penyerapan lemak dengan ikut serta dalam pembentukan misel (micelle).
Istilah efek deterjen merujuk kepada kemampuan garam empedu untuk mengubah globulus
lemak besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari banyak butiran lemak di dalam kimus cair
sehingga luas permukaan yang tersedia untuk tempat lipase pankreas bekerja bertambah.
Molekul garam empedu mengandung bagian yang larut lemak dengan bagian larut air yang
bermuatan negatif. Dengan terjadinya emulsifikasi lemak, luas permukaan lemak akan
semakin besar sehingga semakin banyak lemak yang dapat dihidrolisis oleh lipase pankreas
bersama dengan kolipase menjadi monogriselda dan asam lemak bebas untuk selanjut dibawa
ke bagian interior misel yang larut air. 7,8
Dalam suatu misel, garam empedu dan lesitin bergumpal dalam kelompok-kelompok
kecil dengan bagian larut lemak menyatu di bagian tengah membentuk inti hidrofobik
sementara bagian larut air membentuk selubung hidrofilik di sebelah luar. Karena itu misel
merupakan wadah yang dapat digunakan untuk mengangkut bahan-bahan tak larut air melalui
isi lumen yang cair. 7,8

Gambar 5. Struktur Misel


Misel akan mendekati permukaan epitel absorptif dan kemudian asam lemak
meninggalkan misel dan secara pasif berdifusi menembus lapis ganda lemak membran
luminal. Monogliserida dan asam lemak bebas diresintesis menjadi trigliserida di dalam sel
epitel. Trigliserida-trigliserida ini menyatu dan dibungkus oleh suatu lapisan lipoprotein untuk

membentuk kilomikron yang larut air kemudian dikeluarkan dengan eksositosis melalui
membran basal sel. Kilomikron tidak dapat menembus membran basal kapiler darah sehingga
masuk ke pembuluh limfe, lakteal sentra. Pembuluh-pembuluh limfe akhirnya menyatu untuk
membentuk duktus thorasikus yang mengalirkan isinya ke sistem vena di dada. Dengan cara
ini lemak akhirnya memperoleh akses ke darah, dibawa ke hati dan jaringan tubuh lainnya.
10,11

Gangguan metabolisme lemak dapat menyebabkan pembentukan batu empedu.


Penumpukan kolesterol yang tinggi akibat konsumsi lemak berlebihan pada akhirnya
menyebabkan terjadinya pengendapan kolesterol membentuk kristal yang menghambat
saluran empedu ataupun mengendap di kandung empedu. Adanya gangguan ini
mengakibatkan timbulnya rasa nyeri yang merupakan rangsang adanya kelainan pada
kandung empedu.

Enzim Pencernaan
Pencernaan molekul organik besar seperi karbohidrat, protein dan lemak dibantu oleh
enzim tertentu yang berfungsi mempercepat reaksi sehingga reaksi tidak memakan waktu
terlalu lama. Bahan-bahan yang dapat diserap sebagai hasil pencernaan ini ialah asam amino,
monosakarida, monoasilgliserol, gliserol dan asam lemak serta vitamin dan mineral.9
Proses pencernaan secara umum terbagi atas proses pencernaan secara mekanis dan
proses pencernaan kimiawi. Secara mekanis bolus dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil untuk mempermudah proses pencernaan kimia melalui enzim. Dilihat dari fungsinya
enzim menjadi sangat penting dalam proses pencernaan kimia agar proses kimia tersebut
berlangsung lebih cepat.
Pencernaan telah dimulai dari mulut. Di mulut terdapat saliva yang disekresikan oleh
kelenjar parotis, submandibularis dan submaksilaris. Keluarnya saliva dapat terjadi karena
adanya massa makanan di mulut maupun adanya rangsangan psikis, misalnya berupa bau
makanan tertentu. Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% bahan padat seperti albumin dan
globulin serta musin. Selain itu dapat dijumpai sejumlah ion organik seperti kalsium, kalium
dan ion bikarbonat.12 Pada saliva terdapat suatu jenis enzim yaitu amilase saliva atau ptialin.
Pada polisakarida, enzim ini bekerja dengan cara memutuskan ikatan glikosidik 1,4. Enzim
ini akan menguraikan polisakarida menjadi disakarida maltosa. Ion tertentu dapat menjadi
aktivator dari enzim ini, antara lain ion Cl -, Br-, NO3- dan SO42-. Enzim amilase saliva akan
bekerja dengan optimal pada pH 6,8. Pada pH dibawah 4, enzim ini akan menjadi inaktif
(misalnya dalam lambung). Selain faktor tingkat keasaman, faktor suhu, konsentrasi enzim
dan konsentari substrat juga turut menentukan seberapa optimal enzim ini dapat berkerja.

Selain mencernakan makanan, saliva juga berfungsi melindungi mukosa mulut serta
melarutkan makanan kering dan padat serta melicinkan gumpalan makanan agar mudah
ditelan.10
Setelah polisakarida mengalami pemecahan menjadi disakarida di mulut, bolus akan
melanjutkan perjalanan ke lambung melalui oesophagus. Bagitu tiba di lambung, kimus akan
berhadapan dengan suasana yang asam. Hal ini disebabkan oleh karena adanya sekresi asam
klorida dari sel parietal sebagai respon terhadap eksistensi kimus. Tingkat keasaman yang
tinggi ini sebenarnya juga berfungsi pada denaturasi dari polipeptida yaitu dengan jalan
menguraikan struktur tersier dengan memotong ikatan hidrogen didalamnya. Selain itu
tingkat keasaman yang tinggi bersama lisozim dari saliva dapat menghancurkan sebagian
besar mikroorganisme yang masuk ke gastro-intestinal track.10
Selain sel parietal, terdapat pula sel chief dan sel leher mukus pada dinding mukosa
lambung. Sel chief berfungsi untuk menghasilkan pepsinogen, suatu zymogen yang bila aktif
akan memecah protein menjadi proteosa dan pepton. Pepsinogen ini menjadi aktif dengan
bantuan asam klorida yang dihasilkan sel parietal tadi. Pepsin ini spesifik bekerja dengan
memutuskan ikatan peptida pada asam amino aromatik ataupun asam amino dikarboksilat.
Renin merupakan suatu enzim yang hanya terdapat pada lambung bayi. Renin
berfungsi menggumpalkan kasein yang ada pada susu sehingga tidak mengalir dengan cepat
keluar dari lambung. Kasein susu yang berkontak dengan kalsium pada renin akan bereaksi
membentuk kalsium parakaseinat yang bila berkontak dengan pepsin dapat pecah kembali.
Pada lambung juga ditemukan lipase. Lipase berfungsi untuk menghidrolisis tri-gliaserol
rantai pendek dan rantai sedang. Namun fungsi lipolitiknya pada lambung tidak terjadi karena
pH optimalnya 7,5 tidak sesuai dengan pH lambung.9
Pencernaan pada pankreas dan usus dapat terjadi karena adanya sekresi hormon
sekretin pada duodenum dan jejunum. Hormon sekretin ini disekresikan sebagai bentuk
respon terhadap adanya HCl, lemak, protein, karbohidrat dan sebagian makanan yang telah
dicerna dalam lambung.12 Hormon ini akan mengalir melalui darah portal menuju pankreas,
empedu dan hepar dan merangsang sekresi pankreas. Jenis-jenis sekretin antara lain
pankreozimin, hepatokrinin, kolesistokinin dan enterokrinin.
Getah pankreas dihasilkan sebagai respon terhadapa kerja sekretin. Getah pankreas
umumnya kental seperti saliva, mangandung air, protein, ssedikit senyawa organik, berbagai
macam ion anorganik dan memiliki pH yang sedikit alkalis (7,5 8). Enzim-enzim yang
terdapat pada getah pankreas antara lain:
Tripsin : disekresikan dalam bentuk yang tidak aktif yaitu tripsinogen. Tripsinogen
diaktifkan dalam duodenum oleh enzim enterokinase menjadi tripsin.Protease yang
bergabung dengan tripsin akan menjadi polipeptida. Pepton akan dihidrolisis pada

bagian yang mengandung asam amino lisin/arganin. Tripsin juga dapat

mengkoagulasi susu pada pH optimal 8.


Kimotripsin : juga disekresikan dalam zymogen yaitu kimotripsinogen. Bentuk
inaktif ini akan bereaksi dengan tripsin menjadi kemotripsin. Kimotripsin bisa

mengkoagulasi susu dengan tingkat kekuatan yang lebih tinggi dibanding tripsin.
Karboksipeptidase : merupakan enzim proteolitik yang mengandung Zink. Enzim ini
mengkatalisis hidrolisa pada ikatan peptida di ujung molekul pada sisi karboksil

bebas polipeptida.
Amilase pankreas : bentuknya sama dengan amilase saliva. Bekerja dengan cara

menghidrolisis pati menjadi maltosa dan optimal pada pH netral.


Lipas pankreas : bekerja dengan cara menghidrolisis lemak menjadi asam lemak,
gliserol, monogliserida dan digliserida. Aktivitasnya akan diperkuat dengan kerja

garam empedu.
Kolesterol esterase : akan mengkatalisis reaksi antara kolesterol bebas dan asam
lemak sehingga membentuk kolesterol esterase dan asam lemak. Enzim ini
diaktifkan oleh garam empedu.
Pada proses pencernaan lemak, ada suatu zat yang penting yang turut berperan selain

lipase pankreas. Zat tersebut ialah empedu. Empedu disekresikan oleh hati dan bila tidak
diperlukan akan disimpan sementara di kantung empedu. Empedu mengandung asam yaitu
asam kolat, asam deoksikolat, asam kenodeoksikolat dan asam litokolat. Asam empedu dapat
berkonjugasi dengan asam amino glisin atau taurin padu gugus karboksil sehingga dapat larut
dalam air.10
Pencernaan pada usus adalah dengan cara mensekresikan beberapa enzim yang akan
terdapat pada mikrovili intestinal. Selain sekresi enzim, ada pula sekresi getah usus halus oleh
kelenjar Brunner dan Lieberkuhn untuk membentu menetralkan keasaman kimus dari
lambung.
Adapun enzim yang diekskresi adalah di usus halus adalah:
Aminopeptidase : mengubah polipeptida menjadi asam amino dan peptida dengan
ikatan yang lebih pendek dengan cara katalisa hidrolisis ikatan peptida di ujung

molekul di sisi yang mengandung asam amino bebas.


Dipeptidase : mengubah peptida menjadi asam amino.
Disakaridase : yaitu sukrase, maltase, isomaltase dan laktase. Mengubah disakarida

menjadi monosakarida.
Fosfatase : melepaskan fosfat dari senyawa fosfat organik yang berasal dari makanan

seperti hexofosfat, gliserofosfat dan nukleotida.


Polinukleotidase : mengubah asam nukleat menjadi nukleotida.
Nukleosida (nukleosida fosforilase) mengkatalisis perubahan nukleosida menjadi
fosforilasi pentosa, uridin, sistidin dan timidin.

Lesitinase mengubah lesitin menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan kolin.
Setelah diubah menjadi bentuk yang paling sederhana, maka molekul hasil pencernaan

makanan akan diabsorbsi dengan jalan menggunakan difusi, transpor aktif, sitotaksis, dan
persorpsi. Makanan yang diabsorsi kemudian akan melalui dua jalan yaitu melalui vena porta
menuju ke hati dan melalui pembuluh limfe di sekitar usus lalu menuju duktus thoracicus dan
berakhir di darah. 9
Kesimpulan
Hipotesis diterima, laki-laki pada skenario mengeluh nyeri hebat didaerah
epigastrium, dan sering menjalar ke punggung. Nyeri ini sudah dialami beberapa hari bila
makan makanan yang berlemak karena mengalami gangguan proses pencernaan lemak, hal
ini disebabkan karena terganggunya sekresi cairan pankreas yang mengandung enzim untuk
mencerna lemak yaitu lipase pankreas yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan
gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu. Maka dari itu dokter memberi
obat yang enzim pencernaan dan dianjurkan mengurangi lemak agar proses metabolisme
lemaknya lebih optimal.
Daftar Pustaka
1. Ward JP, Clarke RW, Linden RW. Physiology at a glance. Jakarta: Erlangga; 2009.h.80-1
2. Faiz O, Moffat D. Anatomy at a glance. Jakarta: Erlangga; 2004.h.40-3.
3. Wibowo S Daniel. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo 2005
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2004.h.218-47.
5. Mexcorry E. Saluran Pencernaan. Jakarta : Fakultas kedokteran universitas krida wacana
; 2014. h. 197-200.
6. Fiore M. Atlas histologi: Di Fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.147-229.
7. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2006.h.999-1059.
8. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.h.641-94.
9. Champe PC, Harvey RA, Ferrier DR. Biokimia: ulasan bergambar. Edisi ke-3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011. h. 65-78.
10. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-26. Jakarta:
EGC; 2006.h.187-191,704-5,743-748

Anda mungkin juga menyukai