Usus Besar
Usus besar terutama menghilangkan bahan limbah dari tubuh kita. Usus besar memiliki panjang
ialah sekitar 1m dan membentuk bagian terakhir dari saluran pencernaan. Dalam pencernaan
tidak berlangsung di dalam usus besar dan hanya sekitar 4% dari penyerapan cairan, khususnya
air, terjadi di sana. Dinding bagian dalam usus besar tidak memiliki villi dan memiliki luas
permukaan serap yang sangat rendah. Fungsi usus besar termasuk penyerapan air dan limbah
metabolik bakteri seperti K dan produksi bahan limbah yang disebut dengan feses.
Banyak bakteri hidup dan berkembang biak di daerah ini karena menyediakan bahan makanan
yang tidak tercerna sebagai substrat untuk fermenrtasi bakteri.
MATERI
USUS HALUS
Secara fungsional, usus halus adalah bagian yang sangat penting dari saluran pencernaan
karena tidak hanya mencerna sebagian besar isi makanan tetapi juga dimaksudkan untuk
menyerap partikel makanan yang terakhir dicerna. Ini adalah tempat di mana hampir semua
penyerapan berlangsung termasuk nutrisi, garam empedu, vitamin, dan sebagainya. Beberapa
fungsi usus halus adalah sebagai berikut:
•Penetralan
Sebagian makanan yang berasal dari perut dicerna melalui lubang pilorus yang bersifat sangat
asam, tetapi enzim yang hadir dalam duodenum dan bagian lain dari usus halus tidak dapat
melakukan aktivitas sebagai katalis biologi. Jadi sebagai yang pertama dan fungsi utama usus,
lubang pilorus berfungsi sebagai media penetralanmakanan dan enzim yang dibuat untuk
bertindak dengan cara yang paling efisien.
Pencernaan
Sebagian besar pencernaan kimia terjadi di usus halus (duodenum). Bahkan, duodenum hanya
bertanggung jawab untuk pencernaan penyerapan makana. Pankreas mengeluarkan enzim
pencernaan, yang memasuki usus halus melalui saluran pankreas. Selain itu, pankreas juga
melepaskan bikarbonat ke dalam usus halus di bawah pengaruh hormon secretin, untuk
menetralkan asam berpotensi. Nutrisi yang menjalani pencernaan pertama kali di usus halus
adalah karbohidrat, protein dan lipid. Dalam usus halus karbohidrat akan dipecah menjadi gula
sederhana (monosakarida – glukosa). Misalnya, karbohidrat yang terdegradasi dari
oligosakarida menjadi monosakarida oleh amilase pankreas, setelah itu dua enzim lain:
dextrinase dan glukoamilase akan lebih menghancurkannya.
Kandungan empedu juga mengeluarkan empedu ke dalam duodenum, yang bertanggung jawab
untuk pemecahan lemak makanan, bersama dengan lipase pankreas. Empedu menyelubungi
molekul lemak dan bentuk gumpalan yang dikenal sebagai misel, yang sekarang dapat diserap
oleh sel-sel yang melapisi usus halus.
Protein dan peptida, di sisi lain, dipecah menjadi asam amino. Degradasi protein dimulai di
perut dan terus berlangsung di usus halus Enzim proteolitik disekresikan oleh pankreas
memecah peptida menjadi peptida yang lebih halus Selain itu, sikat enzim perbatasan pankreas
disebut carboxypeptidase membagi satu asam satu pada suatu waktu.
Lipase pankreas menurunkan trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas.
•Penyerapan
Ini adalah satu-satunya bagian di mana hampir semua penyerapan makanan dicerna, seperti
penyerapan vitamin dan garam. Untuk asupan nutrisi ke dalam aliran darah, ada sel-sel khusus
(misalnya enterosit) yang memfasilitasi proses penyerapan.
Proses pencernaan makanan di usus halus terbagi menjadi 2 jenis, yakni:
Kontraksi Segmental
Segmentasi meruapakan metode motilitas utama usus halus mencampur dan mendorong
secara perlahan kimus. Kontraksi segmentasi berberntuk cincin karena di dukung oleh otot
polos usus halus. Kontraksi ini terjadi si sepanjang usus. Cincin-cincin kontraktil ini timbul setiap
beberapa sentimeter membagi usus halus menjadi segmen-segmen kecil. Cincin kontraktil ini
tidak menyapu ke seluruh panjang usus tetapi seperti bergantian melakukan kontraksi.
Bagian yang berkontraksi kemudian relaksasi, sedangkan bagian yang relaksasi berganti
menjadi kontraksi. Dengan cara kontraksi tersebut, kimus akan dicampur dan dihancurkan
secara merata.
Kecepatan kontraksi di duodenum 12 kali permenit, dibandingkan ileum hanya 9 kali permenit.
Oleh karena itu, kimus akan terdorong secara perlahan. Mekanisme pendorongan makanan
yang lambat ini menguntungkan terjadinya proses pencernaan dan penyerapan makanan
dengan baik.
Perjalanan makanan biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melewati usus halus.
Kontraksi segmental terjadi diawali oleh sel-sel pemicu usus halus yang menghasilkan irama
listrik dasar (BER, Basic Electrical Rhythm). BER membawa otot polos ke ambang kemudian
kontraksi segmental akan terinduksi.
Tingkat ketanggapan otot polos sirkuler dan intensitas kontraksi segmental dapat dipengaruhi
oleh hormon gastrin dan oleh aktivitas saraf ekstrinsik. Sewaktu makanan pertama kali masuk
ke usus halus, duodenum maupun ileum akan melakukan kontraksi. Duodenum berkontraksi
sebagai respon adanya karena ada peregangan lokal karena adanya kimus, sedangkan kontraksi
ileum ditimbulkan oleh gastrin yang disekresikan oleh keberadaan kimus di lambung, disebut
juga reaksi gastroileum.
Setelah sebagian besar makanan sudah selesai diserap, kontraksi segmental berhenti,
kemudian digantikan oleh kompleks motilitas migratif. Motilitas ini berupa gelombang
peristaltik repetitif lambat yang berjalan singkat ke arah hulu usus sebelum lenyap. Gelombang
ini memerlukan waktu sekitar 100-150 menit untuk bermigrasi dari lambung sampai bagian
akhir usus halus dengan setiap kontraksi menyapu semua sisa makanan sebelumnya ditambahn
debris mukosa dan bakteri ke arah kolon. Diperkiraan proses ini dipengaruhi hormon motilin
yang belum dapat dipastikan keberadaanya. Sewaktu makanan berikutnya datang aktivitas
segmental kembali dicetuskan dan kompleks migratif berhenti.
Katup Ileosekum
Makanan yang telah melewati usus halus, ileum, akan menuju ke usus besar, sekum. Perjalanan
makanan ke usus besar akan melewati katup ileosekum. Katup ini berfungsi untuk sawar antara
usus halus dan usus besar. Selain itu terdapat sfingter ileosekum yang mengatur kontraksi otot
polos agar makanan dapat masuk ke usus besar dan tidak kembali lagi ke usus halus.
Diare yang disebabkan sekresi berlebihan air & elektrolit sebagai respon terhadap iritasi :
Segmen usus besar teriritasi (mis : infeksi bakteri)
↓
Mukosa menyekresikan sejumlah besar air & elektrolit selain sekresi mukus alkali kental yang
normal
↓
Sekresi ini berfungsi untuk mengencekan faktor pengiritasi & menyebabkan pergerakan cepat
tinja menuju anus
↓
Diare
Komposisi feses
Normalnya feses terdiri atas ¾ air dan ¼ bahan-bahan padat (yang tersusun atas 30%
bakteri mati, 10-20% lemak, 10-20% bahan inorganik, 2-3% protein & 30% serat-serat
makanan yang tidak dicerna dan unsur-unsur kering dari getah pencernaan, seperti
pigmen empedu & sel-sel epitel yang terlepas)
Warna coklat feses → disebabkan oleh sterkobilin dan urobilin dari bilirubin.
Bau (bervariasi dari 1 orang ke orang lainnya) : bergantung pada flora bakteri kolon
masing-masing orang & pada jenis makanan yang dimakan.
Produk yang benar-benar mengeluarkan bau : indol, skatol, merkaptan, dan hidrogen
sulfida
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall : Textbook of Medical Physiology, 12th edition, Saunder Elsevier, 2011
2. Fox : Human Physiology, 8th edition, The McGraw-Hill Companies, 2003