NPM: 200110180259
Kelas: A
Pencernaan adalah serangkaian proses yang terjdi didalam saluran pencernaan, yaitu
memecah bahan pakan menjadi bagian atau partikel-partikel yang lebih kecil, dari senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana sehingga dapat larut dan diabsorbsi lewat dinding
saluran pencernan untuk masuk ke dalam saluran peredaran darah, yang selanjutnya
diedarkan ke seluruh tubuh. Sistem pencernaan kelinci terdiri dari mulut, kerongkongan
(esophagus), lambung, usus halus (small intestine), usus buntu/sekum, kolon, dan anus.
pakan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurkannya dengan saliva agar
mudah ditelan. Di dalam mulut pakan dikunyah menggunakan gigi atas (4 buah) dan bawah
(dua buah) atau disebut gigi incisros. Pakan kemudian menuju bagian belakang mulut dan
dikunyah lebih lanjut oleh gigi di bagian belakang mulut (gigi molar) menjadi berukuran
semakin kecil dan kemudian ditelan dan menuju esophagus. Selain itu, pencernaan enzim
amilase berlangsung selama pakan di dalam mulut kemudian ditelan melalui esophagus
sampai masuk ke lambung dimana suasana asam menghentkan aktivitas enzim amilase.
Diantara esophagus dan lambung terdapat cardia yaitu tempat terdapatnya katub yang disebut
cardiac sphincter. Katub ini membuat kelinci tidak dapat memuntahkan makanannya. Setelah
Lambung adalah ruang sederhana yang berfungsi untuk tempat pencernaan dan
penyimpanan pakan sementara. Pada lambung mengalami pencernaan kimiawi dan ezimatis.
Lambung mempunyai tiga bagian yaitu kardia, fundus, dan pylorus. Bagian tengah (fundus)
adalah bagian utama yang mensekresikan getah lambung. Getah lambung terdiri dari
sebagian besar air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor intrinsic yang
penting untuk efisiensi absorbs vitamin B12. Konsentrasi asam dalam getah lambung
menurunkan pH pakan sampai 2,0. Keadaan asam ini untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Hasil pencernaan protein di dalam lambung masih berupa polipeptida dan
beberapa macam asam amino. Selain itu, enzim lipase mulai mencerna lemak di dalam
lambung. Setelah itu pakan menuju usus halus dan sebelumnya melalui pylorus yaitu batas
Pakan menuju ke usus halus yang terdiri tiga bagian yaitu duodenum, jejeum, dan
ileum. Amilase dari pankreas dikeluarkan ke dalam bagian pertama dari usus halus
(duodenum) yang kemudian terus mencerna pati dan dekstrin menjadi dekstrin sederhana dan
maltosa. Lipase dari pankres berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan
monogliserida. Enzim-enzim lainnya dalam usus halus yang berasal dari getah villi mencerna
glukosan dan fruktosa, maltose yang menghidrolisis maltosa menjadi glukosa, lactase yang
peptide menjadi asam amino, sedangkan enzim dipeptidase memecah dipeptide menjadi asam
amino. Di akhir bagian ileum terdapat pelebaran dan penebalan dinding dan daerah ini
disebut sebagai Sacculus rotundus. Sacculus rotundus kaya akan folikel limfoid yang
berperan dalam sistem kekebalan. Di usus halus, pakan yang telah tercerna dengan baik akan
diabsorpsi sedangkan pakan yang tidak mengalami absorpsi akan menuju ke caecum dan
kolon dengan meewati ‘ileo-cecal valve’ atau katup antara usus halus dan sekum.
Bagian sekum terjadi kontraksi yang trjadi di kolon atau berupa gerakan peristaltic
mendorong digesta ke arah kolon dan menyerap air sebelum menuju ke anus. Pada saat yang
sama gerakan peristaltik tersebut (anti peristaltik) memisahkan partikel yang berserat dan
tidak berserat dan mendorong kembali partikel berserat ke arah ileo-cecal valve menuju
alloenzimatis oleh mikroba. Mikroorganisme dalam caecum dan kolon mencerna selulosa
menjadi asam-asam lemak terbang. Mikroorganisme pada caecum selain bakteri selulolitik
juga terdapat bakteri proteolitik walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat berbagai jenis
bakteri, ragi, dan jenis lainnya yang mampu mencerna serat kasar dari sayuran yang dimakan
oleh kelinci. Tiga sampai delapan jam setelah makan, pellet bertekstur lunak dan dilapisi oleh
mucus dan menyerupai kumpulan buah anggur kecil keluar dari anus. Pelet ini disebut
cecotrope. Secara insting, kelinci akan memakan cecotrope begitu keluar dari anus. Kelinci
akan melakukan suatu proses recycling yang disebut coprophagy, yaitu feses yang lembek
dimakan kembali dan dipakai sebagai sumber nutrient tertentu. Kelinci memakan fesesnya
kembali biasanya dilakukan pada malam hari, dimana feses dalam keadaan lembek. Feses
tersebut engandng banyak nutrient yang diperlukan oleh kelinci yaitu protein (asam amino)
dan kelompok vitamin B. Jadi dalam memenuhi asam amino serta vitamin B komplek kelinci
melakukan coprophagy yang mulai dilakukan pada umur 3-4 minggu,setelah kelinci
memakan pakan yang solid. Saat memakan ini seakan-akan kelinci sedang menjilati tubuh
bagian belakang. Cecotrope setelh dimakan tidak dikunyah di dalam mulut sehinga lapisan
mucus tersebut tetap utuh. Lapisan mucus yang utuh ini melindungi mutrien dalam cecotroph