Anda di halaman 1dari 2

Plama Semen

Suatu proses spermatogenesis yang terjadi di dalam tetes yaitu pada bagian tubuli seminiferi

akan menghasilkan sperma yang kemudian akan berlanjut ke epididimis. Di dalam

epididymis sperma akan bersuspensi dengan suatu cairan atau medium semi-gelatinous

(plasma semen) yang disebut dengan semen. Semen adalah sekresi cairan kelamin jantan

yang secara normal diejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina pada saat kopulasi, tetapi

dapat pula ditampung untuk keperluan inseminasi buatan (Soeparna,2014). Di dalam semen

terdiri dari sperma dan plasma semen. Sperma diproduksi di dalam testes bagian tubule

seminiferi sedangkan plasma semen dihasilkan oleh campuran sekresi dari epididymis dan

kelenjar aksesoris (kelenjar vesikularis, kelenjar prostat, kelanjar cowper).

Fungsi Plasma Semen

Plasma semen memiliki fungsi yaitu sebagai media pembawa sperma dari saluran organ

reproduksi jantan ke dalam saluran orhan reproduksi betina. Selain itu, plasma semen

memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi bagi sperma. Hal ini karena plasma semen

mengandung senyawa-senyawa organik.

Unsur Biokimia Plasma Semen pada Kuda

Di dalam plasma semen kuda terdapat senyawa biokimia yang dihasilkan dari kelenjar-

kelenjar aksesoris yang dipengaruhi oleh hormon testosteron dari testes. Senyawa-senyawa

ini dapat menjadi energi bagi sperma seperti kalium yang dapat memengaruhi daya tahan

hidup sperma. Kuda dapat mengeluarkan spermatozoa/ejakulat sekitar 5-15 juta dan volume

ejakulat 60-100 mL, serta pH 7.2-7.8 (Feradis, 2010). Senyawa utama yang ditemukan pada

plasma semen yaitu asam sitrat, ergothioneine, fruktosa, glycerylphosphorycholine, sorbitol,

asam askorbat, protein, peptide, lipid, asam lemak, dan berbagai enzim (Soeparna,2014).
Daftar pustaka

Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Bandung: Alfabeta.

Soeparno dan Nurcholidah S. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Bogor: IPB Press.

Anda mungkin juga menyukai