Anda di halaman 1dari 6

Makalah Biokimia Gizi

“METABOLISME KARBOHIDRAT”

KELOMPOK 4

1. ANANDA FAZA NAILUDHDHUHA (P07223119007)


2. AVIA PUTRI WIJAYA (P07223119009)
3. HANA NUR’FAIZAH (P07223119024)
4. SALSABILLA HALWA (P07223119043)
5. SEPHIA FAHRIDHA (P07223119044)

KELAS 2A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Biokimia Gizi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah


ini, baik dari segi EYD, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian
untuk kami jadikan bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Samarinda, 17 Juni 2020

Penyusun
Tugas Terstruktur

1. Jelaskan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat !


2. Jelaskan proses metabolisme karbohidrat glikolisis dan glukoneogenesis !
3. Jelaskan proses metabolisme siklus asam sitrat sampai teroksidasi secara
sempurna kembali menjadi piruvat !
4. Apa yang dimaksud siklus cori dan jelaskan metabolisme yang terjadi
( glikolisis anaerobic di otot dan gluconeogenesis di hati ) ?

Pembahasan

1. Tujuan akhir pencernaan dan penyerapan karbohidrat adalah mengubah


karbohidrat menjadi glukosa dan fruktosa, Sehingga dapat diserap oleh
pembuluh darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks
dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.
 Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Saat makanan dikunyah, kelenjar
saliva, terutama kelenjar parotis, mengsekresikan enzim ptialin yang dapat
menghidrolisis pati menjadi disakarida (maltosa dan isomaltosa). Akan
tetapi semua pati yang dimakan akan dihidrolisis menjadi maltosa dan
isomaltosa pada waktu makanan ditelan. Sisanya hanya diubah menjadi
senyawa sederhana yaitu dekstrin.

 Lambung
Proses yang sangat penting di lambung adalah bercampurnya makanan
dengan getah lambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses
pencampuran makanan oleh gerakan konstraksi lambung. Proses
pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih
cair dan hancur yang disebut chymus.
Di dalam cairan sekresi lambung tidak ada enzim yang memecah
karbohidrat. Kalau makanan hanya mengandung karbohidrat saja, akan
tinggal di dalam gaster dan diteruskan ke dalam doudenum. Karena itu,
hidangan karbohidrat akan lebih cepat menimbulkan rasa lapar kembali.
 Usus Halus

Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi didalam usus halus.


Karbohidrat diserap dalam usus halus dalam bentuk monosakarida, yaitu
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Enzim amilase yang dikeluarkan pankreas,
mencernakan pati menjadi dekstrin dan maltosa. Monosakarida glukosa,
galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel epitel usus halus
dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.

Di hati, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa karena tubuh
hanya bisa memanfaatkan energi dari karbohidrat dalam bentuk glukosa.
Dari hati ini, glukosa akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh menurut
kebutuhan. Sebagian glukosa disimpan di otot dan di hati sebagai cadangan
yang disebut glikogen. Kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak
dan ditimbun di dalam jaringan adiposa. Laktosa dipecahkan menjadi satu
molekul galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi
satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa dan isomaltosa
masing-masing pecah menjadi dua molekul glukosa. Jadi, hasil akhir
pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah semua berupa
monosakarida.
Nama : Ananda Faza Nailudhdhuha

NIM : P07223119007

Prodi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Tk.2 A

Mata Kuliah : Biokimia Gizi

Tugas Mandiri

Jelaskan perbedaan metabolisme ketika makan dan ketika berpuasa serta peran hormon
insulin dan glukagon dalam proses metabolisme tersebut

Pembahasan

Ketika makan proses metabolisme yang cepat akan menghasilkan energi yang selalu
dibutuhkan oleh tubuh, dan sumber utamanya adalah karbohidrat yang dipecah menjadi
glukosa. Glukosa akan diproses dan disimpan dalam hati dan otot kemudian diserap
kedalam sirkulasi darah ketika membutuhkan energi. Namun saat berpuasa proses
metabolisme berlangsung lambat dan hati akan menggunakan cadangan glukosa
terakhirnya setelah 8 jam puasa. Pada saat itu, tubuh memasuki keadaan
glukoneogenesis yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.

Insulin adalah hormon utama yang diproduksi oleh sel dalam pankreas. Fungsi
hormon insulin adalah bekerja dengan memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel
sebagai energi atau penyimpanan energi. Selama proses pencernaan, makanan yang
mengandung karbohidrat dicerna dan diubah menjadi glukosa. Hal ini menyebabkan
peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan gula ini tanda bagi pankreas untuk
mengeluarkan insulin, agar gula darah cepat dibawa ke dalam sel-sel dan tidak
menumpuk di aliran darah. Ketika insulin diproduksi, hormon glukagon ditekan.
Kebalikan dari fungsi hormon insulin, glukagon adalah hormon protein yang diproduksi
dalam pankreas. Glukagon merupakan penyeimbang insulin. Fungsi hormon glukagon
adalah memberi tanda pada hati dan otot untuk memecah glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkannya kembali ke dalam aliran darah.
Ketika makan, pankreas mengeluarkan insulin untuk membantu menurunkan gula
darah. Di antara waktu makan tersebut, pankreas juga mengeluarkan glukagon untuk
menjaga kadar gula darah agar seimbang. Saat berpuasa, kurang lebih empat sampai
lima jam setelah makan, tingkat glukosa dalam darah berkurang sehingga bahan bakar
metabolik diperoleh dari simpanan glikogen, triasilgliserol, dan protein. Hal ini memicu
produksi glukagon dan insulin dalam sel. Sekresi glukosa dalam sel akan meningkat,
sedangkan sekresi insulin yang berkurang dalam sel pankreas menyebabkan penurunan
pengangkutan glukosa ke dalam otot dan jaringan adiposa.

Anda mungkin juga menyukai