NIM : P07223119007
Kelas : Tk. 1A
Karakteristik Karbohidrat
1. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat (Cn H2n On) adalah senyawa organik yang terdiri dari atom C,H dan O.
Karbohidrat menjadi sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, korofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon
dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.
Klasifikasi Karbohidrat
• Karbohidrat Sederhana
Terdiri atas :
a. Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri dari 6-
rantai atau cincin karbon. Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi,
yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini memiliki
jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen.
b. Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
dan trehalosa. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui reaksi kondensasi. Namun disakarida dapat dipecah kembali menjadi
dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.
c. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida (oligo
berarti sedikit). Rafinosa, Stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang
terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat
dipecah oleh enzim-enzim pencernaan.
• Karbohidrat Kompleks
Terdiri atas :
a. Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Gula
sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu
gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida non-pati.
b. Serat/Polisakarida Non-Pati
Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polsakarida
dinding sel. Ada dua golongan serat, yaitu serat yang tidak dapat larut dan serat
yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Sedangkan serat yang larut dalam air adalah pektin, gum,
mukilase, glukan, dan algal.
2. Pencernaan Karbohidrat
o Di mulut : sebagian KH enzim ptialin (amilase) dekstrin dan maltosa)
o Di lambung : pencernaan KH berhenti
o Pankreas : sebagian KH enzim amilase pankreas dekstrin & maltosa
o Di usus halus : pencernaan KH sebagian besar terjadi o/enzim2 disakarida usus
Maltosa + enzim maltase → 2 mol glukosa
Sakarosa + enzim sukrase → 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktosa + enzim laktase → 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa di hati
Setelah makan kadar glukosa darah naik ± 30 menit dan kemudian kembali ke kadar
gula puasa (70-100 mg/100 ml) setelah 90-180 menit tergantung kompleks KH yg
dimakan
Di usus besar : pati tdk tercerna/serat masuk diusus besar dan difermentasi
o/mikroorganisme usus besar
Hasil fermentasi : CO2, H+, metan, asam lemak rantai pendek. Asam lemak →
kembali diserap tubuh menjadi energi
3. Kebutuhan Karbohidrat
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat
diubah menjadi glukosa untu keperluan otak dan sistem saraf pusat.Untuk memelihara
kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total berasal
dari karbohidrat kompleks dan paling banyak 10% berasal dari gula sederhana.
Penduduk Indonesia rata-rata mengkonsumsi karbohidrat sebesar 72% menurut Biro
Statistik tahun 1990. Lembaga Kanker Amerika menganjurkan makan 20-30 gram
serat sehari. Di Indonesia pada saat ini tidak kekurangan makan serat, bila
dipertahankan pola makan yang baik yang jumlah nya cukup bagi kebutuhan tubuh.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik
yang terjadi dalam sel. Metabolisme berperan untuk mengubah zat-zat makanan,
seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak menjadi senyawa-senyawa yang
dibutuhkan oleh tubuh, seperti sumber energi(ATP).
Karbohidrat merupakan susunan atas untaian (polimer) molekul glukosa. Adapun
skema metabolisme karbohidrat sebagai berikut :
1. Perpindahan Glukosa Lewat Membran Sel
Glukosa bisa masuk ke dalam sitoplasma melalui mekanisme difusi fasilitasi
dengan menggunakan bantuan (difasilitasi) oleh protein karier yang dirangsang oleh
hormon insulin.
2. Glikolisis
Glikolisis di dalam sitoplasma akan dipecah secara enzimatis berantai menjadi
asam piruvat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Proses ini disebut respirasi anaerob.
Asam piruvat selanjutnya akan mengalami beberapa kemungkinan yaitu akan diubah
menjadi Asam laktat dengan menghasilkan 2 mol ATP, Asetaldehida kemudian
menjadi alkohol, Asetil Ko-A selanjutnya siklus Kreb's dan transport elektron menjadi
ATP.
3. Glikogenesis
Reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi molekul glukosa. Tahap-tahap
glikogenesis yaitu, penguraian glikogen dengan pembentukan glukosa 1- fosfat.
Selanjutnya glukosa 1- fosfat diubah menjadu glukosa 6-fosfat oleh enzim
fosfoglukomutase. Kemudian pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat dengan
cara melepaskan gugus fosfat sehingga terbentuk glukosa. Sehingga glukosa yang
terbentuk inilah yang digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan
energi, yang energi itu tersimpan dalam bentuk ATP.
4. Glikogenolisis
Proses membebaskan glukosa dari pemecahan glikogen yang disebut proses
glikogenolisis.
5. Glukoneogenesis
Apabila ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan protein diubah
menjadi asetil Ko-A sehingga dapat masuk siklus Kreb's. Peristiwa pembentukan
glukosa dari asam amino dan asam lemak disebut Glukoneogenesis.
7. Respirasi (Oksidasi) Seluler
Glukosa dalam sel dipecah secara oksidasi dengan menggunakan molekul oksigen
menjadi karbon dioksida, air, ATP, dan panas. Jika kada oksigen tercukupi, maka
asam piruvat akan diubah menjadi asetil Ko-A sehingga dapat masuk siklus Kreb's,
atau setelah menjadi asetil Ko-A kemudian masuk ke dalam siklus Kreb's dengan
menghasilkan NADH, FAD, CO2, dan H2O. Saat transport electron, maka NADH
dan FADH menjadi ATP di dalam membran mitokondria. Satu mol glukosa akan
menghasilkan 36 mol ATP.
5. Efek Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat
Kekurangan Energi
Tubuh akan mengalami keseimbangan energi negatif, berat badan kurang dari berat
badan ideal, pada bayi dan anak menghambat pertumbuhan, pada orang dewasa akan
terjadi kerusakan jaringan. Contohnya seperti penyakit marasmus, ciri-cirinya yaitu
sangat kurus, perut cekung, iga ngambang, kulit keriput, muka seperti orang tua, dll.
Akibatnya, berat badan lebih atau kegemukan menyebabkan gangguan dalam fungsi
tubuh, merupakan faktor resiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes
mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan memperpendek harapan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama