Disusun oleh :
1. NurfaizNajunda Sari
2. Nanda Fitri N
3. EndahYuli P
4. Hanifatun Najibah
5. Faradhiba Maulina UN
6. M Ali fauzi
7. M Faiq Bahaudin
BAB I ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................ 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1. Mahasiswa mampu menganalisis masalah keperawatan dengan menggunakan
prinsip – prinsip biokimia dan gizi sebagai pendekatan holistik keperawatan.
1.3.2. Mahasiswa mampu menjelaskan metabolisme karbohidrat dalam tubuh.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Alamiah Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini
merupakan sumber energi bagi organisme heterotroph yaitu makhluk hidup yang
memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya. Metabolisme adalah
suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, proses ini
merupakan pertukaran zat ataupun suatu organisme dengan lingkungannya. Metabolisme
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakan
bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses
kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.
Ketika makanan dikunyah, makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di
dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa. Makanan
berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3 – 5%
dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dalam mulut untuk dipecah oleh
ptialin menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu
jam setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat
yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat oleh
zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim
amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0. Setelah makan dikosongkan
2
dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas jari),makanan kemudian
bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah akan dicerna oleh amilase
yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas ini mengandung α amilase yang
fungsinya sama dengan α – amilasepada air liur,yaitu memecah pati menjadi maltosa dan
polimer glukosa kecil lainnya. Namun, pati pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah
menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.Hasil
akhir dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, glaktosa, manosa dan
monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding
usus dan dibawa ke hati oleh darah.
Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau proses di
dalam hati, yaitu :
1. Glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel
– sel tubuh.
2. Jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah), glukosa akan di ubah
menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis
akan menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen di simpan di dalam hati, jika
sewaktu – waktudibutuhkan,glikogen diubah kembali menjadi glukosa dengan
bantuan hormon adrenaline.
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni reaksi pemecahan
atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada proses pembentukan, salah satu
unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan dari proses katabolisme. Sementara
itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke
asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis, hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah
Glukoneogenesis.
3
Glikolisis Hingga Glikogenesis
Proses glikolisis mencakup oksidasi glukosa atau glikogen yang diurai menjadi piruvat juga laktat
dengan jalan emben-meyerhof Pathway atau biasa disingkat EMP. Proses glikolisis ini terjadi di
semua jaringan. Proses selanjutnya adalah oksidasi piruvat ke asetik KoA. Langkah ini dibutuhkan
sebelum proses masuknya hasil glikolisis di dalam siklus asam nitrat yang merupakan jalan akhir
oksidasi semua komponen senyawa protein, karbohidrat, dan juga lemak. Sebelum asam piruvat
memasuki asam nitrat, ia terlebih dahulu harus disalurkan ke mitokondria dengan jalan transport
piruvat khusus yang membantu pasasi melewati membran di area mitokondria. Setelah sampai di
wilayah mitokondria, piruvat mengalami proses dekarboksilasi dan diolah menjadi senyawa asetil
KoA. Proses dekarboksilasi ini terjadi karena bantuan tiamin difosfat yang berperan sebagai derivate
hidroksietil cincin tiazol dan terkait dengan enzim.
Proses metabolisme karbohidrat selanjutnya adalah tahapan glikogenesis. Secara umum proses ini
menghasilkan sintesis glikogen dari glukosa. Merupakan lintasan metabolisme dimana glikogen
dihasilkan dan disimpan di dalam organ hati. Hormon yang berperan dalam proses ini adalah insulin
sebagai reaksi atas rasio gula di dalam darah yang kadarnya meningkat.
Tahapan berikutnya adalah hexose monophosphate shunt atau biasa disingkat HMP Shunt dan juga
dikenal dengan istilah Pentose phosphate pathway. HMP-Shunt merupakan jalur pentose fosfat atau
heksosa monofosfat yang menghasilkan NADPH juga ribosa di wilayah luar mitokondria. Komponen
NADPH sendiri dibutuhkan dalam proses biosintesis asam lemak, steroid, kolesterol dan senyawa
lainnya. Proses HMP-Shunt ini juga menghasilkan pentose untuk digunakan dalam sintesis nukleotida
juga asam nukleat. Sementara itu ribose 5-fosfat bereaksi dengan komponen ATP menjadi
komponen 5-fosforibosil-1-pirofosfar atau biasa disingkat PRPP.
4
Tahapan terakhir dalam proses metabolisme karbohidrat adalah Glukoneogenesis. Merupakan
lintasan metabolisme yang oleh tubuh digunakan untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam
plasma darah agar terhindar dari simtoma hipoglisemia. Pada proses glukoneogenesis, glukosa
mengalami proses sintesis dengan substrat yang tak lain adalah hasil dari lintasan aatau proses
glikolisis antara lain asam piruvat, asam laktat, asam oksaloasetat dan suksinat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Karbohidrat adalah nutrisi makro (macronutrient) yang secara awam dikenal
dalam bentuk gula, zat tepung, (starches) dan serat. Karbohidrat tersusun dari
unsur – unsur karbon, hydrogen dan oksigen.
2. Dalam karbohidrat akan diubah menjadi glokusa, akan diubah lagi menjadi
glikogen yang ada di dalam hatidan menjadi asam lemak.
3. Hormon insulin glukosa ke dalam jaringan sel sehingga mempertinggi oksidasi
glukosa dalam jaringan, akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen
dalam hati.
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa keperawatan harus mengetahui tentang konsep
metabolisme kabohidrat, karena kita sebagai seorang perawat sering mengadakan
kontak langsung dengan pasien. Kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi metabolisme karbohidrat. Kami mengetahui bahwa makalah ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang positif
untuk membantu melengkapi makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. http://oktaviani44.blogspot.co.id/2014/09/metabolisme-karbohidrat.html
2. https://veterinariangirl.wordpress.com/2014/06/04/rangkuman-metabolisme-
karbohidrat/
3. https://www.google.co.id/search?dcr=0&tbm=isch&sa=1&q=proses+METABOLISM
E+KARBOHIDRAT&oq=proses+METABOLISME+KARBOHIDRAT&gs_l=psy-
ab.3...3376419.3378161.0.3379249.7.7.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-
ab..7.0.0....0.vQAsIiCv88Y#imgrc=BYLbSqS1-m6BEM:
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat
5. http://www.edubio.info/2015/08/proses-dan-tahapan-glikolisis.html