Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METABOLISME KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1. Andrin Dwi Ramadhani(221212044)


2. Azura(221212049)
3. Cindy Mutiara Salshabilla (221212054)
4. Elma Hagia(221212059)
5. Gusprida putri Yolanda (221212064)
6. Laraswati (221212069)
7. Salsabilla Lirabbiha (221212029)
8. Tania cindra kasih (221212034)
9. Yoli sabra(221212039)
1B

DOSEN PEMBIMBING :
HARLIZA, S.Si, M.pd.

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................


B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................

A. Pengertian Metabolisme Karhohidrat .........................................................


B. Proses Metabolisme Karbohidrat .....................................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penyusunan Makalah Konsep Dasar Keperawatan tentang Standar
Praktek Keperawatan Profesional dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula kami
ucapkan terimakasih kepada Ibuk Harliza, S.Si, M.pd. selaku dosen mata kuliah Ilmu
Biomedik dan pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung kami dalam penyusunan
makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah, mengenalkan, dan membahas mengenai Ilmu Biomedik, khususnya topik materi
Metabolisme Karbohidrat. Dengan makalah ini, diharapkan baik kami sebagai penyusun,
maupun pembaca dapat merasakan manfaatnya dan mengenal bagaimana topik materi
tersebut..

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar
terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta kami sendiri khususnya.

Padang,23 September 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang
utama bagi organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat terdapat sebagai polisakarida
yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan merupakan gudang yang
menyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa. Amilum digunakan oleh hewan
dan manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi energi. Disamping dalam tumbuhan,
dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber energi,
yaitu glikogen.
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik
dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa ini
kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.
Dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia.Proses inilah yang
mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel ini
tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh
apabila banyak glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi, maka glikogen dalam
hati akan mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa. Sebaliknya, apabila suatu
reaksi tertentu menghasilkan produk yang berlebihan, maka ada reaksi lain yang dapat
menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi-reaksi ini enzim-enzim
mempunyai peranan sebagai pengatur atau pengendali. Proses kimia yang terjadi dalam sel
ini disebut metabolisme. Jadi metabolisme karbohidrat mencakup reaksi-reaksi
monosakarida, terutama glukosa.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis menyampaikan beberapa
masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu :
1.Apakah pengertian dari metabolisme karbohidrat?
2.Bagaimanakah proses metabolisme karbohidrat?

C. Tujuan Penulisan
1.Memahami pengertian dari metabolisme karbohidrat.
2.Memahami proses meabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Metabolisme Karbohidrat.


Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang
melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir.
Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang
disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun
(klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme
heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya).
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan
menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida
menjadi monosakarida.

Pembagian Karbohidrat:
Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat terbagi atas:
1. Monosakarida(C6H12O6)
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.Monosakarida ini
memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh dari monosakarida adalah
heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa, ribose (penyusun RNA) dan
deoksiribosa(penyusun DNA).
2. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti
monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut dalam
air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara glukosa dan
galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan antara dua
glukosa)
3. Polisakarida(C6H11O5)
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-rata
terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau pahit,dan
sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari
60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot yang tersusun dari 12-16 gugus
gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus
guladengan tambahan senyawa lainnya.
Fungsi Karbohidrat :
1. Sebagai sumber energi utama.
2. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ
tubuh,
Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis
dan kimiawi karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).
B.Proses Metabolisme Karbohidrat
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni
reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada proses
pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan dari
proses katabolisme. Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa bagian
yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis, hexose
monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis.
Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2
piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP.
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP.
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak
dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini
disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas
penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan
lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah
menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat
sampai dengan siklus asam sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber
energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan
glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah
menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.
Metabolisme karbohidrat pada manusia dapat dibagi sebagai berikut :
1.Proses Glikolisis
Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang
berlangsung dalam mitokondria. Glikolisis berasal dari kata glyco = gula, lysis = memecah.
Semua kehidupan di bumi melakukan glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen
(anaerob) dan tidak menghasilkan banyak energi. Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian
reaksi yang mengubah glukosa menjadi asam laktat. Tahap glikolisis merupakan awal
terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhir glikolisis berupa
senyawa asam piruvat.
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob
maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP
pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul
yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 11 tahapan, yaitu :
a. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat dengan reaksi
fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai berikut. Enzim heksokinase
merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor.
b. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya adalah isomerasi, yaitu pengubahan glikosa-6-fosfat menjadi fruktosa-
6-fosfat dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak memerlukan kofaktor dan telah
diperoleh dari ragi dengan cara kristalisasi enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan
otot dan mempunyai berat molekul 130.000.
c. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosfofruktokinase
dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat dipindahkan dari ATP
kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase
dapat dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam
proses metabolisme ini. Sebagai contoh, ATP yang berlebih dan asam sitrat dapat
menghambat, di lain pihak adanya AMP, ADP dan fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor
positif yang merangsang enzim fosfofruktokinase. Enzim ini adalah suatu enzim alosterik dan
mempunyai berat molekul kira-kira 360.000
d. Adolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul
fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan
D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis, telah
ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg. Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan
dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian beberapa ketosa dan monofosfat,
misalnya fruktosa-1,6-difosfat, sedoheptulosa-1,7-difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritrulosa-1-
fosfat, hasil reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.
e. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu D-
gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut dalam
proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu mengubah
dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiaseton fosfat
akan bertimbun dalam sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel terdapat enzim
triosafosfat isomerase yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat. Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut dikemukakan
oleh Meyerhof dan dalam keadaan keseimbangan dihidroksiasetonfosfat terdapat dalam
jumlah dari 90%.
f. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat menjadi
asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+ , sedangkan gugus
fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam
karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam bentuk Kristal
dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.
Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang masing-masing
mengikat satu molekul NAD+ , jadi pada tiap molekul enzim terikat empat molekul NAD +.
g. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat
menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekulATP dari ADP dan ion
Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi
yang dihasilkan leh proses glikolisis dalam benuk ATP.
h. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril Mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi 2-fosfogliserat. Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat dari satu atom C
kepada atom C lain dalam satu molekul. Berat molekul enzim fosfogliseril mutase yang
diperoleh dari ragi ialah 112.000
i. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenol-piruvat dari asam 2-
fosfogliserat dengan katalis enzim enolase an ion Mg++ sebagai kofaktor. Reaksi
pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrrasi. Adanya ion F- dapat
menghambat kerjanya enzim enolase, sebab ion F- dengan ion Mg++ dan fosfat dapat
membentuk kompleks magnesium flourofosfat, dengan begitu akan mengurangi jumlah ion
Mg++ dalam campuran reaksi dan akibat berkurangnya ion Mg++ maka efektifitas reaksi
berkurang.
j. Piruvat kinase
Piruvat kinase merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam
fosfoenolpiruvat kepad ADP sehingga terbentuk molekul ATP dari molekul asam piruvat.
Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu
tetramer dengan berat molekul 165.000. dalam reaksi tersebut di atas, diperlukan ion
Mg++ dan K+ sebagai aktivator.
k. Laktat Dehidrogenase
Reaksi yang menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir
glikolisis, yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat. Dalam reaksi ini
digunakan NADH sebagai koenzim.
2. Dekarboksilasi Oksidasi piruvat menjadi asetil—KoA
Merupakan suatu langkah yang dibutuhkan sebelum masuknya produk glikolisis ke
dalam siklus asam sitrat yang merupakan jalan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat,
lemak dan protein.
Sebelum piruvat dapat memasuki sikluas asam sitrat, ia harus ditranspor ke dalam
mitokondria melalui transpor piruvat khusus yang membantu melintasi membran bagian
dalam mitokondria. Ini memerlukan mekanisme “symport” dimana satu proton diangkut
bersama.
Dalam mitokondria, piruvat di dekarboksilasi secara osidatif menjadi asetil-KoA.
Reaksi ini dikatalisis oleh beberapa enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan dalam
kompleks multienzim. Enzim-enzim ini secara kolektif disebut kompleks piruvat
dehidrogenase dan analog dengan kompleks alfa-ketoglutarat dehidrogenase dari siklus asam
sitrat. Piruvat mengalami dekarboksilasi dengan adanya tiamin difosfat menjadi derivat
hidroksietil cincin tiazol dari tiamin difosfat yang berikatan dengan enzim, yang selanjutnya
bereaksi dengan lipoamida teroksidasi membentuk asetil lipoamida. Dengan adanya
dihidrolipoil transasetilase, asetil lipoamida bereaksi dengan koenzim A membentuk asetil-
KoA dan lipoamida tereduksi.
Siklus reaksi disempurnakan bila lipoamida tereduksi kembali dioksidasi oleh
flavoprotein dengan adanya dihidropoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein yang tereduksi
dioksidasi oleh NAD, yang selanjutnya memindahkan ekuivalen pereduksi ke rantai
pernafasan.

Piruvat + NAD+ + KoA Asetil-KoA + NADH + H+ + CO2

Kompleks piruvat dehidrogenase terdiri dari kurang lebih 29 mol piruvat


dehidrogenase dan kira-kira 8 mol flavoprotein (dihidripoil dehidrogenase) yang tersebar
disekeliling 1 mol transasetilase.
Sistem piruvat dhidrogenase cukup elektronegatif dipandang dari rantai pernapasan
bahwa disamping membebaskan koenzim tereduksi (NADH), ia juga menghasilkan ikatan
tioester berenergi tinggi dalam asetil-KoA.

3.Proses Siklus Asam Sitrat


Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria,
yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi
CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan sejumlah oksigen
arau aerob. Sikluss asam sitrat ini juga disebut siklus krebs.
Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan
pada organismeaerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan
dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak dan protein - menjadi karbon
dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi
lain pada lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam
piruvat dan fosforilasi oksidatif.
Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa
organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-
alfa merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-
KoA merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor
dari asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.
Reaksi-reaksi kimia yang berhubungan dengan siklus asam sitrat serta reaksi dalam siklus
itu sendiri akan dibahas satu persatu.
1. Pembentukan Asetil Koenzim A (Asetil KoA)
Asetil KoA dibentuk pada reaksi antara asam piruvat dengan Koenzim A. Di samping itu
asam lemak juga dapat menghasilkan Asetil KoA pada proses oksidasi. Reaksi pembentukan
Asetil KoA menggunakan kompleks piruvatdehidrogenase sebagai katalis yang terdiri atas
beberapa enzim. Koenzim yang ikut dalam reaksi ini adalah tiamin pirofosfat(TPP), NAD +,
asam lipoat dan ion Mg sebagai aktivator. Reaksi ini bersifat tidak reversible dan asetil KoA
yang terjadi merupakan penghubung antara proses glikolisis dengan siklus asam sitrat.
2. Pembentukan Asam Sitrat
Asetil KoA adalah senyawa berenergi tinggi dan dapat berfungsi sebagai zat pemberi
gugus asetil atau dapat ikut dalam reaksi kondensasi. Asam sitrat dibentuk oleh asetil KoA
dengan asam oksaloasetat dengan cara kondensasi. Enzim yang bekerja sebagai katalis adalah
sitrat sintetase. Asam sitrat yang terbentuk merupakan salah satu senyawa dalam siklu assam
sitrat.
3. Pembentukan Asam Isositrat
Asam sitrat kemudian diubah menjadi asam isositrat melalui asam akonitat. Enzim yang
bekerja pada reaksi ini adalah akonitase. Dalam dalam keadaan keseimbangan terdapat 90%
asam sitrat, 4% asam akonitat dan 6% asam isositrat. Walaupun dalam keseimbangan ini
asam isositrat hanya sedikit, tetapi asam isositran akan segera diubah menjadi asam
ketoglutarat sehingga keseimbangan akan bergeser ke kanan.
4. Pembentukan Asam α. Ketoglutarat
Dalam reaksi ini asam isositrat diubah menjadi asam oksalosuksinat, kemudian diubah
lebih lanjut menjadi asam α. Ketoglutarat. Enzim isositrat dehidrogenase bekerja pada reaksi
pembentukan asam oksalosuksinat dengan Koenzim NADPH+, sedangkan enzim
karboksilase bekerja pada reaksi selanjutnya. Pada reaksi yang kedua ini di samping asam α
ketoglutarat, dihasilkan pula CO, untuk 1 mol asam isositrat yang diubah, dihasilkan 1 mol
NADPH dan 1 mol CO2. Koenzim yang digunakan dalam reaksi selain NADP, juga NAD.
5. Pembentukan Suksinil KoA
Asam α ketoglutarat diubah menjadi suksinil KoA degan jalan dekarboksilasi oksidatif.
Reaksi ini analog dengan reaksi pembentukan asetil KoA dari asam piruvat. Koenzim TPP
dan NAD+ diperlukan juga dalam reaksi pembentukan suksinil KoA. Reaksi berlangsung
antara asam α ketoglutarat dengan koenzim A menghasilkansuksinil KoA dan melepaskan
CO2 . NADH juga dihasilkan pada reaksi ini. Yang menonjol adalah bahwa reaksi ini tidak
reversible.
6. Pembentukan Asam Suksinat
Asam suksinat tebentuk dari suksinil KoA dengan cara melepaskan koenzim A serta
pembentukan guanosin trifosfat (GTP) dari guanosin difosfat (GDP). Gugus fosfat yang
terdapat pada molekul GTP segera dipindahkan kepada ADP. Katalis dalam reaksi ini adalah
nukleosida difosfokinase.
7. Pembentukan Asam Fumarat
Dalam reaksi ini asam suksinat diubah menjadi asam fumarat melalui proses oksidasi
dengan menggunakan enzim suksinat dehidrogenase dan FAD sebagai koenzim.
8. Pembentukan Asam Malat
Asam malat terbentuk dari asam fumarat dengan cara adisi molekul air. Enzim fumarase
bekerja seagai katalis dalam reaksi ini.

9. Pembentukan Asam Oksaloasetat


Tahap akhir dalam siklus asam sitrat adalah dehidrogenase asam malat untuk membentuk
asam oksaloasetat. Enzim yang bekerja pada reaksi ini adalah malat dehidrogenase.
Oksaloasetat yang terjadi kemudian bereaksi dengan asetil koenzim dan asam sitrat yang
terbentuk bereaksi lebih lanjut dalam siklus asam sitrat. Demikian reaksi-reaksi tersebut di
atas berlangsun terus-menerus dan berulang kali.

Energi Yang Dihasilkan Dari Proses Metabolisme Aerobik dan Anaerobik


Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
- hasil tingkat substrat :+ 4 ATP
- hasil oksidasi respirasi :+ 6ATP
- jumlah :+10 ATP
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2ATP
+ 8 ATP
Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
- hasil tingkat substrat :+ 4 ATP
- hasil oksidasi respirasi :+ 0ATP
- jumlah :+ 4 ATP
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2ATP
+2 ATP
Dengan Demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah:
1. Tiga molekul NADH, menghasilkan :3x3 ATP = 9 ATP
2. Satu molekul FADH2, menghasilkan :1x2 ATP = 2 ATP
3. Pada tingkat substrat = 1 ATP
Jumlah = 12 ATP

Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi :


3ATP + 3ATP + 1ATP + 2ATP + 3ATP = 12 ATP
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat kita
hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan
rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8 ATP
2. Oksidasi piruvat (2 x 3 ATP) : 6 ATP
3. Siklus Kreb’s (2 x 12 ATP) : 24 ATP
Jumlah : 38 ATP
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Metabolisme karbohidrat adalah proses yang mencakup sintesis (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Proses metabolisme karbohidrat terdiri
atas tiga tahap yaitu tahap glikolisis, dekarboksiasi oksidatif, dan siklus asam sitrat (siklus
kreb’s).
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat
kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi
dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8 ATP
2. Oksidasi piruvat (2 x 3 ATP) : 6 ATP
3. Siklus Kreb’s (2 x 12 ATP) : 24 ATP
Jumlah : 38 ATP
B.Saran
Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama untuk kesehatan. Selain itu
sebagai mahasiswa, kita juga harus lebih banyak mengetahui dan mempelajari tentang
berbagai hal yang menyangkut molekul atau senyawa dalam tubuh, seperti karbohidrat sebab
ini akan menjadi acuan kita dalam mengetahui proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita
yang nantinya akan menghasilkan energi.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, J. 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi IV Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakuyltas Kedikteran Universitas Indonesia.

Adib, M. 2011. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita.
Yogyakarta : Buku Biru

American Diabetes Association, 2004. Dietary carbohydrate (amount and type) in prevention and
management of diabetes. (Statement). Diabetes Care.

Anda mungkin juga menyukai