METABOLISME KARBOHIDRAT
(Glikolisis dan Oksidasi Pyruvat)
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat
diartikan sebagai proses pengolahan pembentukan Anabolisme dan penguraian Katabolisme
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme merupakan
totalitas proses kimia didalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang
bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan
reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah
yang menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa
yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya
terdapat dalam jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai
bahan makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel,
juga dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak
berasal dari tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi
akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa
untuk kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan
tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang
kemudian akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat
mengoksidasi glukosa menjadi CO & H 2O dimana proses ini juga akan disertai dengan
produksi energi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan dan memahami pengertian metabolisme karbohidrat.
2. Menjelaskan dan memahami perbedaan anabolisme dan katabolisme.
3. Menjelaskan dan memahami proses reaksi glikolisis
4. Menjelaskan dan memahami proses reaksi oksidasi asam piruvat
BAB II
PEMBAHASAN
Monosakarida-monosakarida penting
b. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang
dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan
laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam
mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
c. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau
serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke
dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial
untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat
potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain
yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta
rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah
karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang
mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
Ketika makan dikunyah, makan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin ( suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjer
parotis didalam mulut). Enzim ini menghidrolisis pati ( salah satu polisakarida)
menjadi maltosa den gugus glukosa keci yang terdiri dari tiga sampai sembilan
molekul glukosa. Makanan berada dimulut hanya dalam waktu yang singkat dan
mungkin tidak lebih dari 2-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makan
ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dalam mulut untuk dipecah oleh
ptialin menjadi maltosa, tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus-menerus selama 1
jam setelah makan memasuki lambung, yaitu sampai isi lambung bercampur dengan
zat yang sekresikan oleh lambung. Selanjutny aktifitas ptialin dari air liur dihambat
oleh zat asam yang disekresikan oleh lambung. Hal ini dikarenakan ptialin merupakan
enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turunn dibawah 4.
Metabolisme Lemak
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar 70% terjadi diusus halus.
Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada
dinding usus, keduanya diubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk
partikel-partikel kecil (jaringan lemak). Saat dibutuhkan, timbunan lemak akan
diangkut menuju hati.
Metabolisme lemah/lipid
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-
sayuran. Protein dicerna dilambung oleh enzim pepsin, yang aktif pada PH 2-3
( suasana asam ).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.
Salah satu hal penting dari pencernaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya
untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan dasar utama jaringan ikat pada
kulit dan tulang rawan.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu
penyerapan melalui dinding usul, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis
asam amino terdapat didalam sel. Asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang
dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk
digunakan didalam jaringan. Dalam hal ini hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
2.3. Glikolisis
2.3.1. Definisi Glikolisis
1) Glikolisis, yaitu oksidasi 1 molekul glukosa atau glikogen menjadi 2 molukul piruvat
dengan jalan Embden Mayerhoff
2) Glikogenesis, yaitu sintesa atau pembentukan glikogen dari glukosa
3) Glikogenolisis, yaitu katabolisme atau pemecahan glikogen menjadi glukosa
Glikolisis yaitu jalur utama metabolisme glukosa dan glikolisis berlangsung di dalam
sitosol semua sel.Jalur ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob maupun
an aerob . Ada dua proses dari glikolisis, yaitu
1) Glikolisis anaerob, dimana jalur oksidasi ini berlangsung tanpa oksigen. Contohnya
bila otot berkontraksi pada medium tanpa oksigen maka glikogen akan dipecah
menghasilkan Piruvat dan Laktat. Hasil akhirnya adalah
Mg2+
Glukosa + ATP glukosa 6-fosfat + ADP
fosfofruktokinase
α-D-fruktosa 6-fosfat + ATP D-fruktosa 1,6-bifosfat
fosfogliseratkinase
1,3-bifosfogliserat + ADP 3-fosfogliserat + ATP
10. Fosfat berenergi tinggi fosfoenolpiruvat dipindahkan pada ADP oleh enzim
piruvat kinase sehingga membentuk dua molekul ATP per satu molekul
glukosa yang dioksidasi. Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini
mengalami konversi spontan menjadi keto piruvat. Reaksi ini disertai
kehilangan energi bebas dalam jumlah besar sebagai panas dan secara fisiologis
adalah irreversible.
Piruvat kinase
Fosfoenol piruvat + ADP piruvat + ATP
11. Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH melalui
pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan dicegah. Piruvat akan
direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat
dehidrogenase.
Laktatdehidrogenase
Piruvat + NADH + H+ L(+)-Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi
menjadi asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat
(Siklus Kreb’s). Ekuivalen pereduksi dari reaksi NADH + H+ yang terbentuk
dalam glikolisis akan diambil oleh mitokondria untuk oksidasi melalui salah
satu dari reaksi ulang alik (shuttle).
(sumberMurray dkk. Biokimia Harper, :158-161)
2.3.3. Pembentukan ATP berkaitan Glikolisis
Selama glikolisis, banyak energi bebas yang diberikan oleh molekul glukosa
yang disimpan dalam bentuk ATP. Hal ini mudah diperlihatkan jika kita menuliskan
semua persamaan kesimbangan bagi glikolisis anaerobic yang terjadi dalam otot
kerangka yang amat aktif:
Glukosa + 2Pi + 2ADP 2 laktat- + 2 ATP+ NADH + 2H2O
Jadi, bagi setiap molekul glukosa yang terurai, dua molekul ATP dihasilkan dari ADP
dan Pi.
- enzim ini spesifik bagi D-glukosa dan tidak bekerja terhadap heksosa lain
Mg2+
C O
H C OH
CH2OH
HO C H
O
H H H
H C OH
OH H
OH OH H C OH
ATP ADP
Mg2+CH2
H OH O PO 32-
Heksokinase, glukokinase
H C OH
H C OH
H C OH
fosfoglukoisomerase H C OH
C C O
HO C H HO C H
H C OH H C OH
H C OH H
ATP ADPC OH
Mg2+
CH2 O PO32- CH2 O PO32-
CH2 O PO32-
C O
H
HO C H H2C O PO32-
C O
H C OH Fruktosa
C O
H C OH
difosfat aldolase H C OH
D-Gliseraldehida 3-fosfat
H
H2C O PO32-
C O
Triosa fosfat
C O isomerase H C OH
H C OH H C OH
C H C
Pi PO 2-NAD+ NADH + H
+
3
O O
H2C O PO32-
H C OH
H2C O PO32-
C PO32- H C OH
ATP ADP
O Mg2+ COO-
Karena ada dua molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x 1P = 2P.
(+2P)
H C OH Mg2+ H C O PO32-
COO- COO-
Fosfogliserat mutase
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
CH2OH CH2
COO- COO-
Enolase
2-fosfogliserat Fosfoenolpiruvat
COO- COO-
Piruvat kinase
Fosfoenolpiruvat Piruvat
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga
total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
10 enzim
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glukolisis. Sebuah molekul glukosa
terpecah menjadi dua molekul menjadi asam piruvat, yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen,maka asam piruvat diubah menjadi
asetil KoA, yang kemudian diproses dalam siklus krebs. Piruvat juga dapat diubah
menjadi oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipecah menjadi
molekul-molekul karbondioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokima Hans Adolf
Krebs, pemenang hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil
mengidentifikasi siklus tersebut.
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap tumbuhan.
Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidroginase dan koenzim
NADH melalui fermentasi alkohol. Asam piruvat dapat juga diubah menjadi karbohidrat
melalui glikoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA, menjadi
asam amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat, 3-bromopiruvat telah
dipelajari untuk pengobatan kanker.
Reaksi-reaksi yang terjadi didalam dekarboksilase asam piruvat ada 5 tahap, yaitu:
Tahap 1 :
Pada tahap ini piruvat kehilangan gugus karboksilnya pada saat molekul ini bereaksi
dengan Tiamin Pirofosfat (TPP) yang terikat oleh dehidrogenase piruvat (E1), dan
membentuk turunan hidroksietil dari cincin tiazol tiamin pirofosfat
Tahap 2 :
S S S SH
CH3 C
Pemindahan atom H dan gugus asetil dari tiamin pirofosfat ke bentuk teroksidasi
gugus prostetik lipoilisil pada pusat enzim hidrolipoil transasetilase untuk membentuk 6-
asetil tioesterpada lipoil tereduksi.
Tahap 3:
E2 + KoA SH E2 + KoA S C CH3
S SH SH SH O
Tahap 4:
E2 + E3 FAD E2 + E3 FADH2
SH SH S S
Tahap 5:
Tahap akhir dimana gugus FADH2 tereduksi pada hidrolipoil dehidrogenase memindahkan
hidrogen ke NAD+ membentuk FAD dan NADH .
O O
Untuk 1 NADH menghasilkan 3ATP, untuk reaksi dekarboksilasi piruvat ini menghasilkan 2
NADH, sehingga jumlah ATP yang dihasilkan adalah 6 ATP.
CO2H CO2H
C=O + NADH + H+ HOCH + NAD+
CH3 CH3
Asam piruvat L(+) asam laktat
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat
dehidroginase hati (H4) dan otot (M4) menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4
aktif pada piruvat rendah dan M4 menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4 aktif
pada piruvat rendah dan terihinbisi oleh konsentrasi piruvat diatas konsentrasi
3.10-3 M. Hal ini sesuai dengan fungsi hati yang harus menyediakan energi dari
glukosa seefesien mungkin, sedangkan pada otot kontraksi otot memerlukan
energi secara tepat yang dapat dipenuhi dengan mengkatabolisme glukosa dalam
keadaan anaerob.
Asam laktat terjadi pada manusia apabila oksogen sangat sedikit atau tidak
ada oksigen. Asam piruvat diubah menjadi laktat dengan cara NADH menjadi
NAD+ dengan bantuan enzim laktat dehidroginase, permentasi ini terjadi pada
otot.
Umumnya asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai
sumber energi bagi organ lain. Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti
saat berolahraga, laju lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan
bereaksi lebih cepat dari pada laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam
tersebut. Oleh karena itu kelangsungan lintasan glikolisis berlansung pada
tersediannya molekul NAD+ untuk mengoksidasi gliseraldehida 3-fosfat,
akumulasi asam dan NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam piruvat
menjadi asam laktat keberadaan enzim Laktat Dehidroginase akan menjaga
kelansungan proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh
karena eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga tidak dapat mengoksidasi
glukosa dengan sempurna.
Pada awalnya asam laktat dianggap sebagai zat sisa. Asam laktat yang
diproduksi kemudian menumpuk di otot dan dicurigai menyebabkan kelelahan
selama olahraga dan kram otot setelah selesai olahraga. Sekarang dengan hasil
yang terbaru, asam laktat bukan merupakan musuh dari otot. Asam laktat
merupakan bahan energi yang penting selama olahraga yang berlansung lama.
Hal ini karena asam laktat yang dibentuk oleh sel otot lain untuk membentuk
energi.
Saat olahraga permintaan oksigen melibihi suplai sehingga timbul
metabolisme anaerob yang menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini
kemudian akan diserap oleh sel otot untuk dijdikan bahan bakar.pada orang
yang rutin olahraga atau atlet, terjadi peningkatan efektivitas pemakaian asam
laktat sehingga mereka mampu berolahraga dalam jangka waktu lebih lama.
Dibandingkan membuat lelah, asam laktat justru memperlabat terjadinya
kelelahan dan meningkatkan kemampuan dalam berolahraga.
Ada kondisi lain dari piruvat yang juga sangat penting, yang tidak terdapat dalam
jaringan mamalia. Beberapa organisme bisa hidup dalam kondisi aerob atau anaerob.
Organisme ini disebut anaerob fakultatif, yang dapat mengubah metabolismenya untuk
beradaptasi dengan ada atau tidaknya oksigen. Organisme anaerob fakultatif yang
paling penting adalah ragi. Ragi mengubah glukosa menjadi piruvat dan kemudian bila
ada oksigen maka ragi akan mengoksidasi piruvat menjadi CO 2. Jika tidak tersedia
oksigen, maka jalur untuk regenerasi NAD+ akan bekerja. (Yohanis Ngili, 2010)
Di dalam beberapa mikroorganisme , misalnya pada ragi roti, piruvat yang terbentuk
dari glukosa melalui glikolisis diubah secara anaerobic menjadi etanol dan CO2, suatu
proses yang disebut fermentasi alcohol. Fermentasi merupakan istilah umum yang
menunjukkan degradasi anaerobic glukosa atau nutrient organic lain menjadi berbagai
produk untuk tujuan memperoleh energy dalam bentuk ATP.(Lehninger, 2005).
Berbeda dengan yang terjadi pada otot, yaitu piruvat diubah menjadi asam laktat
(fermentasiasam laktat), maka pada ragi (minsalnya Saccharomyces sp), dalam keadaan
anaerob akan mengubah glukosa menjadi piruvat yang selanjutnya dioksidasi menjadi
alkohol (fermentasi alkohol).
Pembentukan alkohol terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama asam piruvat
dioksidasi menjadi asetaldehida :
COO- H O
2+
Mg
C=O C CO2
TPP
CH3 CH3
Pada tahap pertama asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan melepaskan
karbondioksida. Enzim yang berperan adalah enzim piruvat dekarboksilase. Oksidasi
selanjutnya akan menghasilkan etanol dengan alkohol dehidroginese sebagai berikut :
H O
CH3 CH3
Asetaldehida etanol
( Purwo Arbianto:1993)
Pada tahap kedua asetaldehida diubah menjadi etanol dengan mereduksi NADH +
H+ menjadi NAD+. Enzim yang berperan alkohol dehidrogenase. Dengan demikian
etanol dan CO2 merupakan hasil akhir fermentasi alkohol, dan jumlah energi yang
dihasilkan 2ATP.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme karbohidrat adalah Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup khusus untuk mengolah karbohidrat, baik itu
reaksi pemecahan ( katabolisme) atau reaksi pembentukannya (anabolisme).
2. Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa triosa (C 3) yaitu
piruvat.
3. Terdapat 10 tahap dalam pembentukan glikolisis yaitu: Fosforilasi Glukosa, Produksi
Fruktosa-6, Fosfat, Produksi Fruktosa 1,6-difosfat, Pemecahan, Fruktosa 1,6-difosfat,
interkonversi Dua Glukosa, Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric, Produksi
ATP & 3-fosfogliserat Asam, Relokasi Atom Fosfor, Penghapusan Air, Pembentukan
piruvat Asam & ATP.
4. Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glukolisis. Sebuah molekul
glukosa terpecah menjadi dua molekul menjadi asam piruvat, yang kemudian
digunakan untuk menghasilkan energi.
5. Jika tersedia cukup oksigen,maka asam piruvat diubah menjadi asetil KoA, yang
kemudian diproses dalam siklus krebs. Peoses ini melibatkan 3 enzim dan 5 koenzim.
6. Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap tumbuhan.
Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidroginase dan koenzim
NADH melalui fermentasi alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
Mathews, Christopher K. dan K.E. Van Holde. 1995. Biochemistry. USA: The
Benjamin/Chummings Publlishing Company, INC